Renpra 7 DX Gangguan
Renpra 7 DX Gangguan
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWA INTERVENSI RASIONAL
TUJUAN KRITERIA HASIL
TAN
Gangguan TUM:
Sensori Klien tidak
Persepsi: mencederai diri
Halusinasi sendiri, orang lain, dan
lingkungan
TUK: 1.1. Setelah 1.1.1. Bina hubungan saling Hubungan saling percaya dapat
1. Klien dapat interaksi pertama di percaya: salam meningkatkn penerimaan klien
membina harapkan klien : terapeutik, terhadap perawat sehingga klien
hubungan saling Ekspresi wajah perkenalkan iri, dapat mengungkapkan
percaya bersahabat, senang, jelaskan tujuan masalahnya dan perawat dapat
ada kontak mata, mau interaksi, ciptakan menentukan solusi atau tindakan
berjabat tangan, mau lingkungan yang selanjutnya
menyebutkan nama, tenang, buat kontrol
menjawab salam, mau yang jelas pada tiap Dapat membuat klien merasa
duduk berdampingan pertemuan diperhatikan dan dihargai
dengan perawat, mau 1.1.2. Beri kesempatan klien sehingga dapat meningkatkan
mengutarakan masalah mengungkapkan trust
yang dihadapi perasaannya Dapat meningkatkan penerimaan
klien terhadap perawat dan
1.1.3. Dengarkan ungkapan meningkatkan trust
klien dengan empati
Kontak sering dan singkat
diharapkan dapat memutus
halusinasi klien karena adanya
2. Klien dapat 2.1.1. Adakan kontak sering stimulus dari luar
mengenal 2.1. Setelah dan singkat secara Perilaku yang ditunjukkan
halusinasi interaksi pertama di bertahap merupakan gambaran dari
harapkan : Klien dapat halusinasi yang dialami klien
menyebutkan waktu,
isi, frekuensi 2.1.2. Observasi tingkah laku Tindakan ini dapat
timbulnya halusinasi klien terkait dengan mengembalikan klien kekeadaan
halusinasinya: bicara nyata/realita dan lambat laun
dan tertawa tanpa klien akan menyadari bahwa
stimulus halusinasi yang dialami tidak
2.1.3. Bantu klien mengenal nyata
halusinasinya:
a. Jika menemukan klien
yang sedang
halusinasi, tanyakan
apakah ada suara yang
didengar
b. Jika klien menjawab
ada, lanjutkan: apa
yang dikatakan
c. Katakan bahwa
perawat percaya klien
mendengar suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya
(dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
d. Katakan bahwa klien
lain juga ada yang
seperti klien
e. Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien Dengan mengetahui waktu
2.1.4. Diskusikan dengan munculnya, isi, dan frekuensi
klien lain: halusinasi dapat diketahui
a. Situasi yang sampai dimana tahapan
menimbulkan halusinasi yang dialami klien
halusinasi
b. Waktu dan frekwensi Ungkapan perasaan saat terjadi
terjadinya halusinasi halusinasi dapat dijadikan data
(pagi, sore, dan malam sampai dimana tahap halusinasi
atau jika jika sendiri dan kesadaran klien selama
atau saat terjadi halusinasi
jengkel/sedih)
TUK 3: 4.1.1. Rencanakan bersama klien aktivitas Klien mempunyai kegiatan yang
Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien yang dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuannya
menilai membuat rencana kegiatan sesuai kemampuan klien. sehingga dapat menumbuhkan rasa
kemampuan yg harian 4.1.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi percaya diri klien
dimiliki untuk klien.
dilaksanakan 4.1.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien lakukan.
TUK 4:
Klien dapat Memotivasi klien untuk
merencanakan Setelah 2 kali interaksi klien 5.1.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan melakukan kegiatan yang
kegiatan sesuai melakukan kegiatan sesuai direncanakan.
kegiatan yang telah direncanakan.
dengan jadual yang dibuat Reinforcement positif
5.1.2. Pantau kegaiatan yang dilaksanakan
kemampuan yg meningkatkan harga diri klien.
klien.
dimilikinya. Agar kemampuan yang sudah
5.1.3. Beri pujian atas usaha yg dilakukan
klien. dimiliki klien tetap terjaga.
TUK 5:
Klien dapat 5.1.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang. Menyiapkan keluarga untuk
melakukan Setelah 3 kali interaksi klien mendukung kesembuhan klien
kegiatan sesuai memanfaatkan sistem
rencana yang pendukung yg ada di 6.1.1. bDiskusikan pentingnya peran dan
dibuat keluarga potensi keluarga untuk mengatasi
harga diri rendah klien.
6.1.2. Jelaskan kepada keluarga cara
TUK 6: merawat klien.
Klien dapat 6.1.3. Latih keluarga cara merawat klien.
memanfaatkan 6.1.4. Tanyakan perasaan keluarga setelah
sistem pendukung latihan merawat klien.
yg ada. 6.1.5. Beri motivasi keluarga untuk memberi
dukungan klien selama dirawat di RS
dan menyiapkan lingkungan yang
mendukung kondisi klien di rumah.
6.1.6. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di RS.
6.1.7. Anjurkan keluarga untuk mengunjungi
klien secara rutin dan bergantian
ISOLASI SOSIAL
Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Implementasi Rasional
Isolasi sosial
2. Klien tidak akan Klien dapat mengurangi Observasi dengan ketat Prioritas tertinggi yang diberikan pada
melakukan ancaman terhadap Pindahkan benda yang berbahaya aktivitas penyelamatan hidup pasien
aktivitas yang integritas fisik atau sistem Siapkan lingkungan yang aman Perilaku pasien harus diawasi sampai kendali
mencederakan diri klien dalam sifat, Berikan kebutuhan fisiologik dasar diri memadai untuk keamanan
dirinya jumlah, asal, atau waktu Kontrak untuk keamanan jika tepat
Pantau pengobatan
3. Klien akan Klien dapat menyebutkan Identifikasi kekuatan-kekuatan Perilaku bunuh diri mencerminkan depresi yang
mengidentifikasikan aspek positif yg dimiliki klien mendasar dan terkait dengan harga diri rendah
aspek-aspek positif klien, keluarga, Ajak klien untuk berperan serta serta kemarahan terhadap diri sendiri
yang ada pada lingkungan serta dalam aktivitas yag disukai dan
dirinya kemampuan yang dimiliki dapt dilakukannya
klien Dukung kebersihan diri dan
keinginan untuk berhias
Tingkatkan hubungan
interpersonal yang sehat
4. Klien akan Klien dapat menyebutkan Permudah kesadaran, penamaan, Mekanisme koping maladaptif harus diganti
mengimplementasik dan dan ekspresi perasaan dengan yang sehat untuk mengatasi stres dan
an dua respons mengimplementasikan Bantu pasien mengenal mekanisme ansietas
protektif diri yang dua mekanisme koping koping yang tidak sehat
adaptif adaptif yang efektif bagi Identifikasi alternatif cara koping
diri sendiri guna Beri imbalan untuk perilaku
mencegah perilaku koping yang sehat
mencederai diri sendiri
secara fisik
5. Klien akan Klien dapat menyebutkan Bantu orang terdekat untuk Isolasi sosial menyebabkan harga diri rendah dan
mengidentifikasi dua dua sumber dukungan berkomunkasi secara konstruktif depresi, mencetuskan perilaku destruktif terhadap
sumber dukungan sosial yang bermanfaat dengan klien diri sendiri
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
sosial yang guna mencegah perilaku Tingkatkan hubungan keluarga
bermanfaat mencederai diri sendiri yang sehat
Identifikasi sumber komunitas
yang relevan
Prakarsai rujukan untuk
menggunakan sumber komunitas
6. Klien akan mampu Klien dapat menggunakan Libatkan klien dan orang terdekat Pemahaman dan peran serta dalam perencanaan
menguraikan obat dengan benar baik dalam perencanaan asuhan pelayanan kesehatan meningkatkan kepatuhan
rencana pengobatan jumlah, jenis, waktu dan Jelaskan karakteristik dari
dan rasionalnya dosis obat, serta kebutuhan pelayanan yang telah
manfaatnya diidentifikasi, diagnosis medik,
Obat diminum sesuai dan rekomendasi tindakan dan
aturan. medikasi
Klien mengungkapkan Dapatkan respons terhadap
perasaanya selama minum rencana asuhan keperawatan
obat. Modifikasi rencana berdasarkan
umpa balik pasien
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
PERENCANAAN
INTERVENSI RASIONALISASI
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
4 5 6 7
TUM :
Klien tidak
mencederai diri
sendiri, orang lain,
dan lingkungan
TUK 1 : 1.1 Klien mau membalas 1.1.1 Beri salam/panggil nama 1.1.1 Hubungan saling percaya merupakan
Klien dapat membina salam 1.2.1 Sebutkan nama perawat sambil dasar dari terjadinya komunikasi teraupetik
dan mempertahankan 1.2 Klien mau menjabat jabat tangan sehingga akan memfasilitasi dalam
hubungan saling tangan 1.3.1 Jelaskan maksud hubungan pengungkapan perasaan, emosi, dan harapan
percaya. interaksi klien
1.3 Klien mau menyebutkan 1.4.1 Jelaskan tentang kontrak yang
nama akan dibuat
1.5.1 Beri rasa aman dan sikap
1.4 Klien mau tersenyum empati
1.6.1 Lakukan kontrak singkat tapi
1.5 Klien mau kontak mata sering
1.6 Klien mau mengetahui
nama perawat
TUK 2 : 2.1 Klien mengungkapkan 2.1.1 Beri kasempatan untuk 2.1.1 Untuk mencegah terjadinya marah, klien
Klien dapat perasaannya mengungkapkan perasaannya harus mengenal hal-hal yang dapat
mengidentifikasi membangkitkan rasa marahnya
penyebab perilaku
kekerasan 2.2.1 Ekspresi suasana hati dan situasi
2.2.1 Bantu klien mengungkapkan penyebab marah membantu mengidentifikasi
2.2 Klien dapat penyebab perasaan jengkel/kesal. marah
mengungkapkan penyebab
PERENCANAAN
INTERVENSI RASIONALISASI
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
4 5 6 7
perasaan jengkel/kesal (dari
diri sendiri, lingkungan, dan
atau orang lain)
TUK 3 : 3.1 Klien dapat 3.1.1 Anjurkan klien 3.1.1 Meningkatkan pemahaman klien tentang
Klien dapat mengungkapkan perasaan mengungkapkan yang dialami dan perasaan marahnya
mengidentifikasi marah/jengkel dirasakan saat marah/jengkel.
tanda dan gejala 3.1.2 Pengenalan akan tanda-tanda marah
perilaku kekerasan 3.1.2 Observasi tanda dan gejala membantu klien mengamati akan terjadinya
perilaku kekerasan pada klien. marah dan meningkatkan kesadaran dirinya
serta membantu klien untuk memahami dirinya
sedang marah
TUK 4 : 4.1 Klien dapat 4.1.1 Anjurkan klien 4.1.1 Mengeksplorasi perasaan klien terhadap
Klien dapat mengungkapkan perilaku mengungkapkan perilaku kekerasan perilaku kekerasan an biasa dilakukan
mengidentifikasi kekerasan yang biasa yang biasa dilakukan klien
perilaku kekerasan dilakukan 4.2.1 Bantu klien bermain peran 4.2.1 Untuk mengetahui perilaku kekerasan
PERENCANAAN
INTERVENSI RASIONALISASI
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
4 5 6 7
yang biasa dilakukan sesuai perilaku kekerasan yang biasa yang biasa dilakukan dan dengan bantuan
4.2 Klien dapat bermain dilakukan perawat bisa membedakan perilaku konstruktif
peran sesuai perilaku dan destriktif
kekerasan yang biasa 4.3.1 Dapat membantu klien menemukan cara
dilakukan dalam menyelesaikan masalah
TUK 8 : 8.1 Klien dapat 8.1.1 Diskusikan dengan klien 8.1.1 Untuk mengetahui koping yang bisa
Klien dapat menyebutkan kegiatan kegiatan ibadah yang pernah dilakukan dan mengarahkan tindak lanjut
mendemonstrasikan ibadah yang biasa dilakukan dilakukan 8.2.1 Untuk meningkatkan pemahaman tentang
cara spiritual untuk topic yang dibahas
mencegah perilaku 8.2 Klien dapat 8.2.1 Bantu klien menilai kegiatan
kekerasan mendemonstrasikan cara ibadah yang dapat dilakukan di
ibadah yang dipilih ruang rawat
PERENCANAAN
INTERVENSI RASIONALISASI
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
4 5 6 7
8.2.2 Minta klien
mendemonstrasikan kegiatan ibadah
yang akan dilakukan
8.2.3 Minta klien
mendemonstrasikan kegiatan ibadah
yang dipilih
8.2.4 Beri pujian atas keberhasilan 8.2.4 Pujian akan meningkatkan motivasi klien
klien untuk meneruskan tindakan yang positif
TUK 10 : 10.1 Klien mengikuti TAK: 10.1.1 Anjurkan klien untuk ikut 10.1.1 meningkatkan pengetahuan klien tentang
Klien dapat Stimulus persepsi TAK: Stimulus persepsi pencegahan koping yang digunakan pada saat marah
mengikuti TAK: pencegahan perilaku perilaku kekerasan
Stimulus persepsi kekerasan 10.1.2 Klien mengikuti TAK:
PERENCANAAN
INTERVENSI RASIONALISASI
TUJUAN KRITERIA EVALUASI
4 5 6 7
pencegahan perilaku Stimulus persepsi pencegahan
kekerasan perilaku kekerasan
10.1.3 Diskusi dengan klien tentang
kegiatan selama TAK 10.1.3 Untuk meningkatkan pemahaman
tentang topic yang dibahas
10.1.4 Fasilitasi klien untuk 10.1.4 Memfasilitasi klien dalam mempelajari
mempraktekkan hasil kegiatan TAK cara marah yang konstruktif
dan beri pujian atas keberhasilannya
10.2.1 Diskusikan dengan klien
jadwal TAK
10.2.2 Masukkan jadwal TAK
dalam jadwal kegiatan harian klien