ateri
01 Maret 09.00- Myogenic https://drive.google.com/driv
1 2021 16.00 e/folders/1_7IcBjIcN23Y99e
NXmJss1iLCapBYVhC?usp
=sharing
Formulir Fisioterapi
RPK : -
RPsikososial :
a. Umum :
- Cara datang : Mandiri tanpa alat bantu
- Kesadaran : Compos Mentis - Nadi : 82 BPM
- Kooperatif/tidakkooperatif -RR : 23x / menit
- Tensi : 120/80 mmHg - BB/TB : 60 kg /162 cm
- Suhu badan : 36,5o C (normal) IMT : 22,90 (normal)
b.Pemeriksaan Khusus
- Inspeksi :
A. Statis
Anterior
- Head in midline
- Clavicular asimetris (sinistra lebih tinggi)
- Shoulder asimetris (sinistra lebih tinggi)
- Arm space asimetris (sinistra lebih sempit)
- Oedem (-)
- Scapula asimetris (sinistra lebih tinggi)
Lateral
- Slight Forward head
- Postur kifosis
- Shoulder protraksi
Posterior
- Head in midline
- Arm space simetris
- Aligment vertebra simetris
B. Dinamis
Pasien kesulitan saat harus menengok
Pasien terlihat menahan sakit saat menunduk
- Palpasi :
Tidak terdapat suhu lokal abnormal
Spasme pada otot m. sternocleidomastoideus sinistra.
Nyeri tekan pada otot m. sternocleidomastoideus dextra VAS 1,
Nyeri tekan pada otot m. sternocleidomastoideus sinistra VAS 6.
- Tes Gerak :
Norma VAS MMT
Regio Gerakan Active ROM Pasif ROM
l
Dextr Sinistr Dextr Sinistr Dextr Sinistra
ROM Dextra Sinistra
a a a a a
Neck Fleksi 0-45 0-45 0-35 0-45 0-40 0 5 5 4
Ekstensi 0-45 0-45 0-40 0-45 0-45 0 3 5 4+
Rotasi 0-60 0-35 0-40 0-40 0-45 5 1 4 5
Lateral 3 0 5 4+
0-60 0-55 0-45 0-60 0-60
fleksi
Shoulde 0-90 0-80 0-90 0-90 0 0 5 5
Fleksi 0-90
r
Ekstensi 0-45 0-45 0-45 0-45 0-45 0 0 5 5
Abduksi 0-180 0-180 0-180 0-180 0-180 0 0 5 5
Adduksi 0-45 0-45 0-45 0-45 0-45 0 0 5 5
Endorotasi 0-70 0-70 0-70 0-70 0-70 0 0 5 5
Eksorotasi 0-90 0-90 0-90 0-90 0-90 0 0 5 5
Keterangan :
- Tes khusus :
1. Spurling Test
- Tujuan : Untuk mengetahui provokasi nyeri dari regio shoulder ke jari-jari.
- Hasil : (-).
Impairment :
Functional Limitation
Participation Restriction
TENS F : 3x/minggu
Mengurangi nyeri
I : toleransi pasien
T : 15 – 20 menit
T : Trigger point
F : 3x/minggu I :
2. Manual Theraphy sesuai toleransi
Soft Tissues Realease pasien Mengurangi spasme
T : 15-20 menit m.
T : Effleurage, sternocleidomastoi
thumb kneading deus
F: 3 x/minggu
Strenghtening I : 5x repetisi Mengurangi nyeri,
Exercise T : 5-10 menit meningkatkan
dengan hold 8 detik kekuatan otot
T : Isometric
3. Uraian tindakan
1. IRR
b. Persiapan pasien
1. Pasien tidur terlentang dengan nyaman dan rilex,
2. Daerah yang akan di terapi bebaskan dari pakaian
3. Bersihkan area yang akan di terapi, pada daera tersebut lakukan tes sensasi
panas dan dingin dengan menggunakan tabuk reaksi yang satu di isi air panas dan
yang satu di isi air dingin. Kedua tabung di tempatkan pada kulit pasien sacara
bergantian.
4. Apabila pasien dapat membedakan sensasi panas dan dingin maka ir dapat di
berikan.pasien di beritahukan efek hangat saat di terapi.
5. Pasien di beritahukan agar tidak merubah posisi alat IR dan anggota yang di
terapi tidak boleh di geser kamana mana.
c. Pelaksanaan terapi
1. Pasang IR di atas area yang ingin diterapi dengan jarak kurang lebih 45-50
cm, dengan waktu 15 menit dan hangat yang di berikan sesuai dengan batas toleransi
pasien, yaitu pasien merasakan hangat dan nyaman.
2. Monitoring pasien setiap 5 menit sekali. Setelah waktu terapi IR habis,
rapikan bed dan alat.
Persiapan alat
a. Pastikan TENS tersambung kontak listrik dan menyala
b. Pastikan pad dalam keadaan basah
c. Pastikan waktu dan intensitas dalam keadaan nol
Persiapan pasien
a Pastikan OS terbebas dari kontraindikasi
b. Pastikan OS dalam keadaan nyaman
c. Pastikan area yang akan diterapi terbebas dari pakaian
Prosedur
a. Beritahu pasien sensasi yang akan dirasakan
b. Pasang pad pada area yang akan diterapi
c. Atur waktu
d. Naikkan intensitas sampai batas toleransi pasien
e. Setelah selesai, letakkan pad dan cuci kembali
4. Stretching Exercise
1. Jelaskan tujuan dan manfaat terapi latihan yang akan diberikan kepada pasien
2. Posisikan pasien untuk duduk rileks di bed
3. Instruksikan kepada pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, lateral fleksi, dan
rotasi neck (secara bergantian)
4. Pertahankan posisi tersebut selama 8 detik
5. Ulangi latihan tersebut dengan repetisi 1-5 kali
5. Strengthening Exercise
1. Fleksi
2. Ekstensi
3. Lateral flexi
4. Rotasi
- 6. Mirror Exercise
a. Tujuan : koreksi abnormal postur
b. Posisi pasien : Berdiri di depan cermin
c. Posisi fisioterapis : Di belakang pasien
d. Prosedur :
1. Jelaskan tujuan dan manfaat terapi yang akan dilakukan kepada pasien
2. Pastikan pasien dalam keadaan rileks
3. Instruksikan kepada pasien untuk memperhatikan abnormalitas postur tubuhnya dan
memperbaiki ke posisi normal secara perlahan
HOME PROGRAM
1. Lakukan Active ROM exercise di rumah sebanyak 5 set minimal 2x per minggu
2. Lakukan Mirror Exercise di rumah minimal 2x per minggu
3. Ubah posisi tidur pasien untuk mengganti bantal yang ditumpuk tinggi dengan handuk
yang digulung atau bantal kecil agar kepala sejajar dengan leher.
SOAP
O:
1. Nyeri tekan pada otot m. sternocleidomastoideus dextra VAS 1,
2. Nyeri tekan pada otot m. sternocleidomastoideus sinistra VAS 5.
3. Nyeri gerak fleksi neck sinistra (VAS 5)
4. Nyeri gerak ekstensi neck sinistra (VAS 3)
5. Nyeri gerak rotasi neck dextra (VAS 0)
6. Nyeri gerak rotasi neck sinistra (VAS 4)
7. Nyeri gerak fleksi lateral neck dextra (VAS 3)
8. Spasme pada otot m. sternocleidomastoideus sinistra.
9. Keterbatasan ROM fleksi neck sinistra (0-35)
10. Keterbatasan ROM ekstensi neck sinistra (0-40)
11. Keterbatasan ROM rotasi neck dextra (0-35)
12. Keterbatasan ROM rotasi neck sinistra (0-40)
13. Keterbatasan ROM fleksi lateral neck dextra (0-55)
14. Gangguan Postural
A : Gangguan fungsional terkait nyeri gerak neck sinistra dan dextra, spasme otot SCM, abnormal
postur