Anda di halaman 1dari 1

Nama Kelompok / NIM : 1.

Intan Novia Sari / 18030224002

2. Daffa Galuh Ramadhan / 18030224003

Fakta – Fakta Sains Pada Keindahan Warna Danau Kelimutu

Danau Kelimutu ialah danau yang terbentuk akibat aktifitas vulkanik Gunung Kelimutu yang
terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Terdapat tiga buah danau kawah yang sangat indah
dengan warna air yang berbeda-beda, yaitu Danau Tiwu Nua Muri Kooh Fai, berwarna hijau muda,
Danau Tiwu Ata Polo berwarna merah kecoklatan, dan Danau Tiwu Ata Mbupu berwarna kehitaman.
Perbedaan warna air danau merupakan hasil refleksi kembali dari berbagai panjang gelombang cahaya
dan sejumlah material vulkanik yang berada dalam air yang tertangkap oleh mata. Warna air pada danau,
terutama Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai, dapat dipakai sebagai parameter penting dalam penentuan
status aktivitas bencana vulkanik. Perubahan warna tersebut dari hijau menjadi putih menandakan
meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu. Perubahan warna ini tidak mempunyai pola yang
jelas, tergantung aktivitas magmanya.

Air dari ketiga danau kawah tersebut berbeda – beda dan sering berubah warna. Hal ini
disebabkan oleh komposisi kimia yang berbeda dan gas yang diemisikan oleh Gunung Kelimutu, bila
aktivitasnya meningkat. Komposisi kimia air pada ketiga danau kawah tersebut mengandung material
berupa jumlah zat padat terlarut (TSS) atau jumlah zat tersuspensi (TDS), Zn, dan Pb yang relatif tinggi.
Adanya gelembung-gelembung pada dua danau berasal dari aktivitas fumarola Gunung Kelimutu. Danau
Tiwu Ata Polo jenuh dengan oksidasi besi, sedangkan dua danau lainnya diperkirakan jenuh oleh mineral
Cu dan As. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya interaksi antara air asam danau - danau tersebut dengan
runtuhan batuan dari dinding danau.

Ketiga jenis danau di Gunung Kelimutu mempunyai struktur geologis dan geokimia yang berbeda
sehingga merefleksikan warna air danau yang berbeda-beda. Air di Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai
berwarna hijau muda disebabkan ion Fe 2+ bereaksi dengan sulfat (SO 42-), membentuk endapan ferosulfat
(FeSO4). Danau Tiwu Atapolo berwarna cokelat kemerahan disebabkan Fe 3+ membentuk senyawa
ferihidroksida (Fe(OH)3) berupa koloid di dalam air kawah (bukan di permukaan air kawah) dan residu di
dasar kawah. Sedangkan Danau Tiwu Ata Mbupu yang berwarna hijau tua kehitaman merupakan refleksi
warna tumbuh-tumbuhan cemara gunung yang banyak ditemukan di sekitar bibir kawah. Di saat tertentu,
warna akan berubah menjadi cokelat kemerahan, sebagaimana warna daun kering cemara gunung yang
mengapung di permukaan kawah.

Berdasarkan pada hal diatas penulis dapat berasumsi bahwa aktifitas vulkanik suatu gunung tidak
hanya berdampak negatif bagi manusia dan alam sekitarnya. Hal itu di dasarkan pada bagaimana alam
sekitar menyajikan keindahan panorama yang begitu dahsyat saat alam sekitar berdinamika sehingga
membuat kita dapat menikmati dan mengambil keberkahan atas peristiwa tersebut. Dampak positif
tersebut bahkan dapat dirasakan oleh penambang material belerang, pasir vulkanik, bahkan logam
berharga lainnya. Selain hal itu warga sekitar mendapat keberkahan atas keindahan alam lokal, dimana
tempat tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan mancanegara. Pada intinya kita harus
selalu mensyukuri dan mengkaji secara teliti segala hal yang terjadi di alam semesta ini, agar terhindar
dari pikiran dangkal dan negatif terhadap peristiwa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai