Anda di halaman 1dari 6

Rancangan dan Analisis SWOT

E – Commerce Hasil Bumi Indonesia


“ SRIKANDI “

Disusun ntuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu : Setyo Admoko, M.Pd dan Meta Yantidewi, M.Si

Oleh :
Daffa Galuh Ramadhan (18030224003) FRD 2018

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
A. Latar Belakakang
1.1 Pendahuluan
Indonesia dikenal di seluruh dunia sebagai negara yang memiliki sumber daya
alam yang kaya dan melimpah. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable)
maupun yang tak terbarukan (nonrenewable), serta yang berbentuk modal alam
(natural resource stock), seperti daerah aliran sungai, danau, kawasan lindung, pesisir,
kawasan rawa dan gambut, dan lain-lain, maupun sumber daya alam dalam bentuk
komoditas (natural resource commodity) seperti kayu, rotan, mineral tambang,
minyak dan gas bumi, ikan, dan lain-lain, terdapat merata di seluruh wilayah
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).5
Hutan tropis Indonesia (tropical rain forest) adalah terluas kedua di dunia
setelah kawasan hutan tropis lembah Sungai Amazon di Brazilia. Luas kawasan hutan
tropis Indonesia diperkirakan mencapai 133 juta hektar, atau sekitar 71% dari luas
daratan Indonesia, yang menyimpan keanekaragaman hayati terkaya dan terlengkap
(mega biodiversity) di dunia6 . Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia
meliputi lebih dari 1500 jenis burung, 500 jenis satwa mamalia, 21 jenis reptil, 65
jenis ikan air tawar, dan 10 ribu jenis tetumbuhan tropis 7 . Selain itu, garis pantai
Indonesia sepanjang 81 ribu kilometer menjadikan Indonesia sebagai negara yang
memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Perairan laut yang luas menyediakan wadah
yang nyaman bagi pertumbuhan populasi berbagai jenis ikan, rumput lamun, dan
terumbu karang (coral reef) dalam wilayah laut Indonesia. Potensi perikanan laut
Indonesia berkisar antara 6,4 juta metrik ton8 . Indonesia mempunyai 3,9 juta hektar
terumbu karang, dengan 70 genus dan 590 spesies karang keras, yang ada merupakan
wujud keanekaragaman koral terbesar di dunia.9 . Demikian pula, kekayaan minyak
dan gas bumi serta sumber daya mineral tambang yang terkandung di dalam perut
bumi Indonesia, seperti emas, tembaga, batu bara, perak, nikel, timah, bauksit, dan
lainlain merupakan kekayaan alam bumi Nusantara.10
Teknologi informasi bukanlah sesuatu hal yang susah didapatkan saat ini,
karena sudah masuk ke semua lini kehidupan masyarakat. Teknologi informasi terus
berinovasi dan bertransformasi serta semakin canggih, dengan kecanggihannya bisa
memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Kemudahan tersebut
juga dirasakan dalam dunia ekonomi terutama dalam perdagangan. Saat ini
perdagangan tidak terlepas dari teknologi informasi. Dengan adanya sinergi antara
perdagangan dan teknologi informasi maka terciptalah istilah e-commerce.
Di Indonesia pertumbuhan e-commerce sangat pesat, terutama 4 tahun
terakhir, peningkatannya mencapai 500 persen, ini juga dibuktikan dari hasil riset
Google dan termasuk dalam laporan e-Conomy SEA 2018 yang menunjukan bahwa
transaksi e-commerce Indonesia mencapai US$ 27 miliar atau setara dengan Rp 391
triliun (Rahayu 2019).
Dari kedua latar belakang yang saya angkat mengenai kekayaan sumber daya
alam indonesia dan berkembang pesatnya teknologi informasi khususnya bidang E –
commerce ini saya melihat sebuah peluang besar untuk mendirikan E – commerce
yang saya beri nama “ SRIKANDI ” guna mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran serta memudahkan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan
transsksi perdagangan melalui aplikasi “ SRIKANDI “ ini baik lokal maupun
internaional.
1.2 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang di harapkan dari E – Commerce “ SRIKANDI “ ini yaitu sebagai
penyedia layanan situs jual beli online lintas wilayah ( lokal maupun internasional )
dengan memanfaatkan jaringan internet sehingga dapat meningkatkan nilai produk
maupun bahan mentah baik yang di produksi pabrik, industri rumahan, dan hasil bumi
mentah dari produsen. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Indonesia serta mampu bersaing dengan negara asing dalam bidang industri
manufaktur maupun bahan mentah.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan perekonomian rakyat indonesia melalui situs perdangangan
( E – Commerce “ SRIKANDI “.
2. Memberi wadah bagi petani, peternak, nelayan untuk dapat menjual sendiri
( tanpa melalui tengkulak ) hasil kerja kerasnya, sehingga uang yang di dapatkan lebih
besar.
3. Sebagai solusi dunia marketing masa depan kepada generasi milenial untuk
dapat membuka usaha ( menghasilkan produk ) sendiri serta memasarkan produk
lintas negara.

B. GAMBARAN UMUM
2.1 Alasan Kegiatan usaha
Usaha E – Commmere yang ssat ini sedang naik daun, seperti halnya :
Amazon di Amerika Serikat, Alibaba di China, Shopee di Indonesia. Pemilik atau
pendiri usaha E – Commerce tersebut berhasil menjadi orang terkaya di daerahnya
masing – masing, bahkan Jeff bezos berhasil memjncaki klasemen orang terkaya di
dunia menggeser Bill Gates. Ini adalah sebuah peluang yang besar khususnya bagi
Republik Indonesia yang berlatar belakang sebagai negara agraris, maritim yang
sangat besar dan memiliki potensi sumber daya yang sangat beraneka ragam. Internet
ialah solusi yang dapat digunakan untuk mengekspos kekayaan alam negara kita
dalam bentuk produk maupun bahan mentah sehingga masyarakat Global mengetahui
produk – produk serta bahan mentah yang ada di Indonesia. Tak hanya itu para petani,
nelayan, buruh pabrik yag memiliki faktor – faktor produksi di daerahnya seperti
sawah, tambak, peternakan dapat mengoptimalkan penjualan hasil produknya kepada
masyarakat luas, sehingga mengurangi ketergantungan dan rantai panjang yang
diciptakan oleh tengkulak dan pedagang (cukong) besar.
2.2 Gagasan Usaha
SRIKANDI ialah nama dari wira citra mahabaratha yang berwujud seorang
pejuang wanita yang tangguh dalam membasmi kerusakan dan angkara murka di
wilayah kurusetra dengan berhasil membunuh bisma (kakek pandawa) sehingga
memastikan kemenangan kubu pandhawa atas kurawa. SRIKANDI saya jadikan
sebagai nama E-Commerce karena berarti penentu kemakmuran bagi masyarakat
yang memiliki hasil bumi melimpah seperti Indonesia ini. Kemakmuran yang saya
maksud ialah kemakmuran rakyat kecil sebagai pelaku produksi (petani, peternak,
nelayan) sehingga dapat menjual sendiri hasil kerjanya kepada konsumen I dan
mengurangi rantai yang telah lama dibuat oleh tengkulak sehingga pelaku produksi
kecil hanya mendapatkan untung yang kecil dari hasil usahanya. Yang saya ingin
tonjolkan di E-Commerce ini ialah peran Ibu Pertiwi yang subur dan kaya sehingga
rakyatnya tak lagi kelaparan, sebab penyebab kelaparan itu karena kebodohan dan
acuhnya masyarakat untuk berkembang dan melirik teknologi masa depan yang
seharusnya dapat membantu menaikkan taraf hidup masyarakat luas.
2.3 Peluang Usaha
Analisa usaha E-Commerce “ SRIKANDI “ mencakup nilai SWOT,
diantaranya : Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (Peluang),
Threats (Ancaman)
- Teknologi informasi 4.0 dan 5.0
- Indonesia sebagai negara penghasil sumber
daya alam terbesar ( agraria, maritim )
1. Strength (Kekuatan)
- Iklim enterpreneur (pemuda) yang masif
sehingga banyak produk yang butuh wadah
market
- Biaya awal sangat besar untuk aktifasi dan
domain website
- Relasi dengan ekspedisi lintas negara
2. Weakness (Kelemahan)
- Inovasi yang dapat memberi keunikan dari
E-commerce yang sudah ada
- Belum ada E-Commerce indonesia yang
bergerak di bidang bahan mentah, ex:
sembako, dsb.
3. Opportunity ( Peluang )
- Mayoritas penduduk indonesia mata
pencahariannya di bidang bahan mentah
(sembako, ikan, tambak, dsb)
- E-Commerce yang sudah ada seperti Shopee,
bukalapk, lazada
4. Threats (Ancaman)
- Konstitusi negara lain dalam hal
perdagangan

2.4 Keberlanjutan Usaha


E-Commerce SRIKANDI ini akan mangalami perkembanagan pesat
mengikuti perkembangan teknologi informasi dunia serta globalisasi. Sehingga di
masa depan semakin banyak masyarakat yang tahu dan mempunyai bisinis sampingan
dengan memanfaatkan wadah marketnya (pemasaran) melalui SRIKANDI sehingga
dpat mencakup masyarakat lintas wilayah dan negara yang pada akhirnya akan terjadi
peningkatan jumlah serapan pasar untuk masing- masing produk.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Ning. 2019. Pertumbuhan E-Commerce Pesat di Indonesia. Warta Ekonomi Online, 19
Februari 2019. Diakses dari: https://www.wartaekonomi.co.id/read216302/pertumbuhan-e-
commercepesat-di-indonesia.html, tanggal 21 Agustus 2019.
5
Badan Pembinaan Hukum Nasional, “Laporan Akhir Perencanaan Pembangunan Hukum
Nasional Bidang Pengelolaan Komoditas Startegis”, Pusat Perencanaan Pembangunaan Hukum
Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta
2006, hal. 7; I Nyoman Nurjaya, Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Antropologi
Hukum, Pustaka Prestasi Publisher, Jakarta, 2008.
6
Kementerian Kehutanan, Statistik Kehutanan Indonesia 2012”, Kementerian Kehutanan,
Jakarta, 2013.
7
Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Agenda 21 Sektoral, Agenda Pertambangan
untuk Pengembangan Kualitas Hidup secara Berkelanjutan, Proyek Agenda 21 Sektoral Kerjasama
Kantor MENLH dan UNDP, Jakarta.
8
Badan Koordinasi Penanaman Modal, “Fisheries industry at a glance”, Badan Koordinasi
Penanaman Modal, Jakarta, 2011.
9
Chong K. Choi dan Saut Hutagalung, “Future Challenge Fisheries Forum III: Country
Report”, Makalah dipresentasikan dalam Seminar The Role of Fisheries in The Second Long-Term
Development Plan, Sukabumi, Indonesia, 1998. Lauretta Burke, Kathleen Reytar, Mark Spalding,
Allison Perry., “Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam di Segitiga Terumbu Karang”,
World Resources Institute, New York, 2013.
10
Dianto Bachriadi, Merana di Tengah Kelimpahan, Pelanggaran-pelanggaran HAM pada
Industri Pertambangan di Indonesia, ELSAM, Jakarta, 1998. William Ascher, Mineral Wealth,
Development and Social Policy in Indonesia. Dalam Katja Hujo (ed.) Mineral Rents and the
Financing of Social Policy: Opportunities and Challenges, United Nations Research Initiative for
Social Development, London, 2012.

Anda mungkin juga menyukai