Anda di halaman 1dari 5

A.

Penatalaksanaan Tuberkolosis
a. Tujuan Penatalaksanaan
1) Menyembuhkan pasien dan meningkatkan produktifitas dan quality of life
masien
2) Menghindari kematian dari TB
3) Menghindari kambuh dari TB
4) Mengurangi penularan TB
5) Menghindari penularan TB resisten
b. Obat essensial Tuberculosis
Obat essensial dalam tuberculosis terdapat dalam bentuk FDCs (Fixed dose
combination) yang direkomendasikan oleh WHO. Presepan pada pasien distandarisasi
berdasarkan pembagian range berat badan 30-39 kg, 40-54 kg, 55-70 kg, dan lebih
dari 70 kg.

Dosis Rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Obat
Dosis dan Range Maksimum Dosis dan Range Maksimum
(mg/kg BB) (mg) (mg/kg BB) (mg)
Isoniazid 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampicin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600
Pyrazinamide 25 (20-30 - 35 (30-40) -
Ethambutol 15 (15-20) - 30 (25-35) -
Streptomycin 15 (12-18) 15(12-18) 1000
Tabel II.x. Tabel Rekomendasi Dosis First Line Tuberculosis untuk dewasa (WHO guideline)

c. Prinsip Pengobatan
1) Tahap Awal (intensif)
 Pada tahap awal (intensif) mendapat obat setiap hari dan peril diawasi
secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat
 Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya
pasien menular menjadi titik tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu
 Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negative (konversi)
dalam 2 bulan
2) Tahap Lanjutan
 Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama
 Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
mencegah kekambuhan

d. Panduan OAT yang digunakan di Indonesia


1) Rekomendasi OAT dari WHO
Kategori 1 :
 2HRZE/4(HR)3
 2HRZE/4HR
 2HRZE/6HE
Kategori 2
 2HRZES/HRZE/5(HRE)3
 2HRZES/HRZE/5HRE
Kategori 3 :
 2HRZ/4(HR)3
 2HRZ/4HR
 2HRZ/6HE

2) Rekomendasi OAT yang digunakan untuk Program penanggulangan TB di


Indonesia
 Kategori 1 : 2HRZE/4(HR)3
 2HRZES/HRZE/5(HRE)3

3) Panduan OAT dan peruntukannya


 Kategori 1
Diperuntukan untuk pasien baru :
Pasien baru TB dan BTA positif
Pasien TB paru BTA negatif, foto toraks positif
Pasien TB ekstra paru
 Kategori 2
Diperuntukan untuk yang sudah diobati sebelumnya
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
Disamping kategori ini, disediakan panduan OAT sisipan : HRZE dan OAT
anak : 2HRZ/4HR
Panduan Oat kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket berupa
obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT), sedangkan kategori anak semantara ini
disediakan dalam bentuk OAT kombipak. Tablet OAT KDT ini terdiri dari
kombinasi 2 atau 4 janis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan
berat badan pasien.
 Paket kombipak
Paket kombipak adalah oabt lepas yang terdiri dari Isoniazid, Rifampisin,
Pyrazinamid, dan Etambutol yang dikemas dalam bentuk blister
e. Dosis panduan OAT

1) Dosis Panduan Oat KDT Kategori 1

Tahap lanjutan 3 kali


Tahap Intensif selama 56 hari
Berat Badan seminggu selama 16
RHZE (150/75/400/275)
minggu RH (150/150)
30 – 37 kg 2 Tablet 4KDT 2 Tablet 2KDT
38 – 54 kg 3 Tablet 4KDT 3 Tablet 2KDT
55 – 70 kg 4 Tablet 4KDT 4 Tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 Tablet 4KDT 5 Tablet 2KDT

2) Dosis Panduan OAT KDT kategori 2

Tahap lanjutan 3
kali seminggu
Tahap Intensif selama 56 hari RHZE
selama 16 minggu
Berat Badan (150/75/400/275) + S
RH (150/150) + E
(400)
56 Hari 28 Hari 20 minggu
2 Tablet 4KDT + 500 mg 2 Tablet 2 Tablet 2KDT +
30 – 37 kg
Steptomisin Inj 4KDT 2 Tab Etambutol
3 Tablet 4KDT + 750 mg 3 Tablet 3 Tablet 2KDT +
38 – 54 kg
Steptomisin Inj 4KDT 3 Tab Etambutol
4 Tablet 4KDT + 1000 mg 4 Tablet 4 Tablet 2KDT +
55 – 70 kg
Steptomisin Inj 4KDT 4 Tab Etambutol
5 Tablet 4KDT + 1000 mg 5 Tablet 5 Tablet 2KDT +
≥ 71 kg
Steptomisin Inj 4KDT 5 Tab Etambutol

3) OAT sisipan (HRZE)


Berat Badan (kg) Tahap intensif tiap hari selama 28 hari RHZE
(150/75/400/275)
30 – 37 2 Tablet 4KDT
38 – 54 3 Tablet 4KDT
55 – 70 4 Tablet 4KDT
≥ 71 kg 5 Tablet 4KDT

B. Penatalaksanaan TB anak
Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
selanjutnya dilakukan pembobtan dnegan sistem skor. Pasien dengan jumlah skor yang
lebih atau sama dengan 6 (≥^), pasien anak mendapatkan OAT sebagai bagian dari
penatalaksana. Bila skor kurang dari 6, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Tabel skor tedapat pada tabel ….
Tabel II.X Tabel Skor Asesmen Pasien Anak
Bagan II.1 Alur tatalaksana pasien anak

a. Dosis OAT KDT anak

2 bulan tiap hari RHZ


Berat Badan (kg) 4 bulan tiap hati RH (75/50)
(75/50/150)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-23 4 tablet 4 tabley

Daftar Pustaka

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Penanggulangan


Tuberkulosis (TB). Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
World health organization. 2009. Treatment of tuberculosis: guidelines – 4th ed, WHO

Anda mungkin juga menyukai