Paridjo
Abstrak
Tujuanpembelejsrsn di sekolsh senantiasauntuk menentuksn tingkat keberhssilsn
siswa dalam mempelsjeri suatu msteri yang sedang dipelsjeri. Dari sekisn banyak sisiwa
di suatu kelompok belsjer;sebsgien mengalami keberhesilsn dan sebsgisn yang dipelsjari
disekolsh, termssuk pelajaran matematika.
Bagi siswa yang selelu gaga] memperoleh nilai baik dalam Mstemstiks,
menganggap bahwaMatematika itu sulit danmembossnksn. Kesulitsn belajardipengaruhi
ofeh beberspe factor antara Jain factor dari diri sendiri, lingkungan sekolsh, lingkungan
keluarga dan masyarakat. Selein itu kesulitsn disebabkanjuga oleh factof khusus antara
Jainkesuliten menyelessiksn soal cerits.
Kesulitsn -kesulitan dalam bclsjat; khususnya belsjsr Mstemstika bila kesulitsn
belsjsr untuk masing- masing sub pokok hahasan tidak segem diatasi sedini mungkin
akan berpengeruh terhsdsp proses belajar Mstemstiks secsre utuh.
Suatu cara mengatasi kesulitsn belsjsr; khususnya belsjar Mstemstiks untuk
mempelsjeri konsep,prinsip dan ketersmpilsn, masalah dihubungkan denganpengalaman
sebsri - hari siswa, guru melibstksn siswa dalam membust generalisasi, guru dalam
menjelssksn konsep - konsep Metemstiks kepsds siswa menggunakan bahasa yang
sederhsns dan gunakan alat peraga bila diperluksn serts pembelsjarsn remedial untuk
kesulitsn yang sifatnya klasiksl.
Kata Kunci : Kesulitan belajar, penyebab kesulitan dan cara mengatasi.
PENDAHULUAN
Disisi lain Matematika merupakan mata
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit, dibenci, dan ditakuti
pelajaran yang wajib ditempuh oleh setiap siswa oleh sebagian besar siswa baik siswa sekolah
sejak di bangku sekolah dasar sampai di tingkat dasar maupun siswa sekolah menengah. Hasil
sekolah menengah. Materi yang diajarkan selalu pollingyangdilakukanolehharianJawaPosyang
berkembang sesuai dengan tingkat dimuat tanggal 27 Februari 2000 halaman 19,
perkembangan siswa, bahkan ada beberapa disimpulkan bahwa pelajaran yang paling dibenci
materi diajarkan di setiap jenjang pendidikan. adalah berhitung sebanyak 48,4%, hafalan
Materi-materidalam Matematika disusun secara sebanyak 34,65% dan penalaran sebanyak
spiral artinya suatu materi dikembangkan dan 13 .2%. karena merasa kesulitan, sehingga dalam
diajarkan di setiap jenjang pendidikan kepada evaluasi belajar siswa berusaha mencontek. Hal
siswa dengan memperluas dan memperdalam isi yang sama tentang Matematika dikemukakan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan oleh Mardijono dari Universitas Negeri
pendidikan siswa. Materi Matematika, satu Jogjakarta "Masih Kering Konsep Metemetika
dengan yang lain saling berkaitan, materi yang satu diIndonesia': bahwa sampai saat ini Matematika,
kadang-kadang merupakan prasyarat dari materi baik di sekolah dasar maupun di sekolah
lain. Hudojo (1988 : 3) menyatakan bahwa menengahmasih dianggap sebagai ''momok" yang
mempelajari Matematika haruslah bertahap dan menakutkan. Sikap initidak menguntungkan bagi
berurutan serta berdasarkan kepada pengalaman pendidikan Matematika, apalagi dalam upaya
yanglalu. pengembangannya terutama pengembangan
06 Cakrawala Vo. 2 No. 4 Nopember 2006 33
konsep, terapan, penguasaan dan sama dengan rata-rata kelasnya dan tidak
pembelajarannya. (Kompas, 26 Mei 2000 : 9). mencapai taraf kemampuannya sendiri
yang didugakan kepadanya.
Pokok permasalahan yang akan dibahas
dalam artikel ini antara lain Pengertian Kesulitan 2. Kesulitan Belajar Matematika (
Belajar, Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan b ..
Belajar Matematika dan Cara mengatasi Kesulitan belajar sisiwa adalah suatu gejala
Kesulitan Belajar Matematika. atau kondisi dalam proses belajar mengajar
yang ditandai oleh adanya hambatan- J
1. Pengertian Kesulitan Belajar hambatan dalam proses belajar tidak disadari
olehsiswa. J
' Belajar di sekolah tidak senantiasa
berhasil.Dilihatdari tujuan pembelajarannya, Pada umumnya proses belajar mengajar c.
J_
maka tujuan- tujuan yang diharapkan tidak ',tidak terlepas dari upaya untuk membantu
dapat dicapai. Begitu pula dalam belajar siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan }
Matematika, banyak siswa telah berhasil yang dihadapi siswa, walaupun kesulitan- l:
mencapai tujuan, namun tidak sedikit siswa kesulitan itu tidak selalu merupakan hal yang }
yang mengalami kegagalan dalam mencapai negative bagi siswa. Guru dalam proses 1
tujuan. Siswa yang gagal sering mengatakan pembelajaran dapat mengambil manfaat dari s
bahwa Matematika itu sulit dipelajari. Hal ini kesulitan - kesulitan yang dialami siswa untuk c
menunjukkan adanya masalah atau kesulitan perbaikan dalam pembelajaran yang akan s
yang dialami siswa dalam belajar Matematika. dating. Selain itu kesulitan-kesulitan siswa d. .J
Koestur Partowisastro (1986 : 4 7) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ~
mendefinisikan masalah dalam belajar dalam menyusun sajian materi pelajaran, n
dalamtiga de:finisi yaitu : sehingga dapat untuk motivasi dalam belaj ar a
a. Suatu masalah belajar itu ada kalau seorang serta memilih metode yang tepat dalam n
pembelajaran. b
jelas tidak memenuhi harapan - harapan
yang disyaratkan kepadanya oleh sekolah, Dalarri usaha memperbaiki mutu hasil n
baik harapan - harapan yang tercantum , 'belajar Matematika, para ahli pendidikan p
sebagai tujuan-tujuan formil dari kurikulum matematika selalu berusaha mendeteksi letak ti
maupun harapan -harapan yang ada di kesulitan belajar yang dialami siswa dari II
siswa. Literaturjuga dapat memberikan titik, lambing ruas garis, sinar dan
informasi yang sifatnya ajeg dan dapat garis.
digunakan setiap saat. Disamping itu b. Ketidakmampuan siswamenyatakan
literatur juga memuat soal ~ soal, arti istilah dalam suatu konsep,
masalah-masalah, serta tantangan yang misalnya siswa tidak mampu
dapat menambah pengalaman serta menyatakan istilah, hokum komulatif,
penguasaan siswa atas suatu konsep asosiatif, distributive, dan identitas.
atau prinsip. Penyajian konsep yang c. Ketidakmampuan siswa mengingat
sederhana dan sistematis dapat satu atau lebih kondisi yang
menimbulkan sikap positif dalam diri diharuskan (syarat perlu) untuk
siswa dan mendorong siswa untuk berlakunya suatu sifat tertentu,
belajar secara mandiri. misalnya dalam mempelajari
5. Fa.ktor Lingkungan Sekolah pengertian fungsi, bahwa fungsi
Lingkungan sekolah yang nyaman, indah adalah suatu relasi khusus bila dua
dan sejuk akan membuat siswa menjadi anggota komponen pertama sama
bergairah untuk belajar. Sebaliknyajika (anggota daerah asal) maka
sekolah berada di dekat pusat-pusat komponen kedua sama (anggota
keramaian seperti gedung bioskop, pusat daerah hasil) merupakan syarat cukup
perbelanjaan, terminal, bengkel yang untuk suatu fungsi atau siswa tidak
mengeluarkan suara bising, atau pabrik . mampu membedakan antara yang J.
maka suasana belajar menjadi tidak contoh dan bukan contoh. Disini
nyaman, akibatnya aktivitas blajar siswa siswa gagal mengklasifikasikan mana
akan terganggu, sehingga siswa akan contoh dan mana yang bukan contoh.
mengalami kesulitan dalam belajarnya. d. Ketidakmampuan mengingat syarat
perlu suatu objek yang dinyatakan
b. Faktor Dasar Khusus
oleh istilah yang ditunjukkan dalam
Yang dimaksud dengan factor dasar khusus
konsep. Akibatnya siswa tidak dapat
adalah factor yang secara spesifik menj adi
membedakan yang contoh dan yang
penyeab siswa menglaami kesulitan
bukan contoh. Misalnya siswa lupa
melakukan aktivitas belajar. Faktor-faktor
bahwa suatu relasi yang mempunyai
yang dimaksud meliputi : , ., ,
dua anggota sama pada komponen
I .. KesulitanMenggunakan konsep pertama (anggota daerah asal)
Dalam hal inidiasumsikan bahwa siswa sedangkan anggota komponen
telah memperoleh pembelajaran kedua berbeda ( anggota daerah
mengenai konsep, tetapi belum hasil) bukanrnerupakan suatu fungsi.
menguasai dengan baikkarenamungkin e. Ketidakmampuan siswa membuat
lupa sebagian atau seluruhnya. Mungkin generalisasi berdasarkan suatu situasi
g Askury, 1999. Kesulitan Bela jar Matematika Permasalahn dan Altematif Pemecahannya. Jumal
a Metematike dea Pembelejsran: Th. VNo. 1Februari1999. Malang: UMMalang.
Partowisastro, Koestur, 1986. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Umar. 1980. Metode Belsjsrdan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Dikti PPLPTL.
JawaPos. 27 Februari 2000. MatematikamasihJadiMomok Him. 19.
m
Karso, 1991. Hakikat Matematika. Dalam Ruseffendi, ET. Pendidikan Matematika 3. Jakarta:
Depdikbud, Proyek Penataran Guru SD Setara D-II.
Mardiyono, S. 26 Mei 2000. Masih Kering, Konsepmatematika di Indonesia. Kompas him, 9.
p