Anda di halaman 1dari 56

Tanda

Bahaya/Komplikasi Ibu
dan Janin pada Kala II, III dan IV
Persalinan
Noor Assyifa Zulhijayan1
Persalinan macet/Kala II memanjang
•  Kala II : kala pengeluaran
“Pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan kelahiran bayi”
•  Tanda/gejala kala II :
•  Adanya dorongan mengejan
•  Perineum menonjol
•  Vulva dan anus membuka
•  Kala II lama :
•  2 jam pada primigravida
•  1 jam pada mul1gravida
•  PARTOGRAF patologis
PARTOGRAF PATOLOGIS
Tanda Bahaya
Power
•  Kontraksi inadekuat
Adekuat : reguler, 3-5x40-60” selama 10 menit,
ada puncak his dan relaksasi sempurna
•  Perubahan vital sign ibu
•  Perubahan tekanan darah : hipotensi,
hipertensi
•  Demam (37,5oC)
•  Takikardia
Resusitasi Ibu à memperbaiki power
•  Ibu miring kiri
•  Infus Kristaloid (RL, Asering/Ringer Asetat, NaCl
0,9%) 1000 cc atau Dextrose 5% 500 cc dalam 1 jam
•  Berikan makan dan minum
•  Demam : berikan an1pire1k
•  Hipertensi : berikan an1hipertensi (Nifedipin,
Me1ldopa)

BILA TIDAK ADA KEMAJUAN à RUJUK!!!


Passage
•  Panggul adekuat : pernah dilewa1 oleh bayi hidup,
aterm, >2500 g
•  Pengukuran panggul dalam : idealnya pada UK 36
minggu (primigravida) atau 34 minggu (mul1gravida)
à promontorium, linea inominata, sacrum, spina
ischiadica, arcus pubis, distansia intertuberosum
•  Pelvimetri
•  Osborn test
•  Disproporsi cephalopelvik (CPD) à panggul sempit/
makrosomia/kelainan presentasi?
•  Low height/TB ibu <145 cm ??

BILA DIDAPATKAN PANGGUL SEMPIT ATAU


DISPROPORSI CEPHALOPELVIK (CPD) à
RUJUK!!!
Osborn test
•  Tangan kiri mendorong kepala janin masuk/ke
arah PAP
•  Bila kepala 1dak bisa masuk dan teraba tonjolan
di atas simfisis, maka jari tengah diletakkan tepat
di atas simfisis
•  Apabila telunjuk lebih rendah dari jari tengah,
maka hasil test Osborn adalah negaQf (-)
•  Apabila jari telunjuk dan jari tengah sejajar, maka
hasil test Osborn adalah ragu-ragu (±)
•  Apabila jari telunjuk lebih 1nggi dari jari tengah,
maka hasil test osborn adalah posiQf (+)
Ukuran panggul dalam
Passenger
•  Ketuban mekoneal/berbau
•  Takikardia janin (DJJ >160 x/menit)
•  Bradikardia janin (DJJ <120 x/menit)
•  Prolaps tali pusat à teraba tali pusat di jalan
lahir, berdenyut à posisi Trendelenburg,
sangga tali pusat dengan jari tangan sampai
bayi lahir

Ibu miring kiri, O2 masker, rehidrasi guyur


kristaloid 1000 cc/1 jam, RUJUK!!!
Posisi Trendelenburg
Kardiotokografi/non-stress test (NST)
Distosia Bahu
Tidak bisa dideteksi pada se1ap persalinan (unpredictable)
McRobert posi8on & Massan8 Maneuver
Rubin & Wood’s corkscrew maneuver
Manual removal of the posterior arm
(Hibbard and Resnict)
Time saving is live saving

Quick Dx
Quick Rx

17
ESTIMASI - PREDIKSI

PPH 2nd edition. Comprhensive Text Book


Amount Loss
CLASS Respons
(cc) (%)
1 900 15 Asimptomatik
2 1200-1500 20-25 Tachicardia,tachipneu,
weak pulse, ortostatic
hipotension
3 1800-2100 30-35 Tachicardia,tachipneu,
hipotension, cold extr.
4 >2400 40 Shock, oligouria/anuria

Estimated blood loss is commonly


only about half the actual loss !
(Cuningham, 2005)
INSTRUMEN PREDIKTOR
INSTRUMEN PREDIKTOR
INSTRUMEN PREDIKTOR
Pengenalan Syok pada Perdarahan yang 1dak tampak jelas
(concealed haemorrhage)
gangguan perfusi viscera (ginjal)

Urine normal Urine waktu shock


Warna kuning muda Warna kuning tua pekat
Jumlah ≥ 1 ml/kg/jam Jumlah < 0.5 ml/kg/jam
24
Manajemen AkQf Kala III
•  Pemberian uterotonika (Oxytocin 10 iu
intramuskuler) segera setelah bayi lahir
•  Peregangan tali pusat terkendali, dorong
fundus ke arah dorsokranial
•  Pemberian uterotonika (Oxytocin 10 iu
intramuskuler) dapat diulang 2x selang 15
menit apabila placenta belum lahir
Retensio Placenta
•  Placenta belum lahir setelah 30 menit
•  Penyebab perdarahan pascasalin

Tanda pelepasan placenta :
•  Keluar darah spontan
•  Tali pusat memanjang
•  Tali pusat 1dak kembali ke dalam uterus saat
dilakukan pemijatan fundus ke arah
dorsokranial
•  Tidak ada tahanan saat mengeluarkan placenta
Faktor Risiko
•  Bayi yang meninggal saat dilahirkan
•  Terjadi kontraksi rahim yang kuat
•  Ukuran placenta yang sangat kecil
•  Melahirkan lebih dari 1ga kali/grande mul1para
•  Riwayat operasi bedah rahim (SC, myomektomi, kuretase)
•  Placenta tertanam hingga memasuki keseluruhan lapisan otot rahim/akreta
•  Kehamilan pada wanita di atas usia 30 tahun
•  Retensio placenta pada kelahiran sebelumnya
•  Persalinan prematur (usia kehamilan di bawah 34 minggu)
•  Respon terhadap sun1kan induksi atau obat tambahan saat proses
persalinan berlangsung
•  Placenta tertanam dalam rahim akibat penyempitan yang terjadi di mulut
rahim
•  Kehamilan ganda yang memerlukan implantasi placenta yang luas
Jenis Retensio Placenta
•  Placenta adhesiva : kegagalan mekanisme
separasi fisiologis akibat tertanamnya placenta
dalam rahim
•  Placenta akreta : placenta tertanam hingga
sebagian lapisan otot rahim
•  Placenta inkreta : placenta tertanam hingga
keseluruhan lapisan otot rahim
•  Placenta inkarserata/trapped placenta :
tertahannya placenta akibat mulut rahim yang
menyempit
Penatalaksanaan
•  Resusitasi cairan : pasang double iv line, guyur
cairan kristaloid 1000 cc/30 menit
•  O2 masker
•  Uterotonika
•  Manual plasenta

Bila perdarahan akQf, manual placenta gagal,


post HPP, Qdak yakin manual placenta bersih
à RUJUK!!!
Manual Placenta

•  Berikan anQbioQka profilaksis setelah manual


placenta dilakukan (Rekomendasi : Cefazolin 2 g)
•  JANGAN LUPA KOSONGKAN KANDUNG KEMIH
Atonia Uteri
Faktor Resiko
•  Overdistensi uterus (polihidramnion, makrosomia,
kehamilan multipel)
•  Induksi persalinan (oksitosin)
•  Persalinan lama/presipitatus
•  Pemakaian anestesi (halogen) & analgesia
•  Pemakaian tokolitik
•  Perdarahan antepartum
•  Grande multipara
•  Penanganan kala III yang salah
•  Kandung seni penuh
Klinis : perdarahan (+)
kontraksi uterus (-)

•  Bedakan laserasi jalan lahir à evaluasi


kondisi uterus
•  Kontraksi baik, perdarahan (+) à inspeksi
vagina, cervix dan uterus
•  Bila perlu à anestesi selama evaluasi
Prinsip - Prinsip Penilaian awal dan
Pengelolaan

l  Berteriak minta tolong- mobilisasi semua


personil
l  Tentukan kondisi ibu termasuk vital sign
l  Bila curiga shock, segera lakukan
penanganan
l  Lakukan pijatan pada rahim untuk untuk
mengeluarkan clot dan meraba kontraksi
uterus à lakukan cek intermiten
Penilaian awal dan Pengelolaan

l  Pasang double iv line.


l  Pasang kateter.
l  Cek untuk melihat bahwa plasenta
telah dilahirkan dan lihat
kelengkapan plasenta.
l  Periksa cervix, vagina, perineum ada
tidaknya robekan.
l  Sesudah perdarahan terkontrol cek
anemia.
Manajemen
•  Evaluasi kontraksi uterus
•  Bila kontraksi kurang à masase fundus
•  Pemberian oksitosin 20 Unit dalam 1000
cc RL/NaCl 0,9% à kecepatan 10 ml/menit
•  Oksitosin à tidak boleh bolus tanpa dilusi
à hipotensi, kardiak aritmia
Uterotonika
TINDAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI
LINI PERTAMA
ATONIA UTERI
LAKUKAN TINDAKAN SPESIFIK
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNAL
KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
TAMPON KONDOM KATETER
LANGKAH – LANGKAH TINDAKAN

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
Pasien
Penolong
Peralatan
PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN (UP)
TINDAKAN AWAL :
Kosongkon kandung kemih
Pakai sarung DTT
Cairan infus lancar dan uterotonika sdh diberikan
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS EKSTERNA

1.  Penolong berdiri di sisi kanan / kiri ibu
2.  Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri
agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding
belakang uterus.
3.  Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak kanan
dapat menekan korpus uteri bagian depan
4.  Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak
tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang
terjadi
5.  Bila perdarahan berhenti , pertahankan posisi tersebut
hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik.
Kompresi Bimanual Eksterna
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS INTERNA

1.  Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan antiseptik pada
srg tangan kanan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri, sisihkan kedua labium mayus ke lateral, dan
masukkan tangan kanan melalui introitus.
2.  Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung
jari telunjuk hingga kelingking pada forniks posterior dan
dorong uterus ke kranio-anterior
3.  Tapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri
lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak
tangan kiri dengan kepalan tangan kanan pada forniks
anterior.
4.  Perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan
berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kontraksi
uterus membaik
Kompresi Bimanual Interna
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS

1.  Baringkan ibu, penolong disisi kanan, px setinggi pinggul


penolong
2.  Tungkai diletakkan pada dasar yang rata, sedikit flexi
pada artikulatio coxae
3.  Raba pulsasi pulsasi a. femoralis pada lipat paha
4.  Kepalkan tangan kiri dan tekankan punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada umbilikus, tegak lurus pada
tulang belakang dan berhenti pada bagian tulang
belakang yg keras
5.  Perhatikan perdarahan dan pulsasi a. femoralis
Kompresi Aorta Abdominalis
Kondom Kateter
•  Mudah
•  Murah
•  Sesuai bentuk uterus
•  Efektivitas baik
•  Pelepasan tidak sakit
•  Risiko perdarahan kecil
•  Dapat diisi : 250-500cc
•  Keberhasilan :
- 23/23 kasus (Sayeba, 2003)
- 12/13 kasus (Sulistyono, 2005)
Prof. Sayeba Akhter
APA SAJA YANG DIBUTUHKAN ?
Persiapan Alat

-Kondom -Spekulum Sims


-Kateter -Ring Tang
-Benang pengikat -Korentang
-Kassa Gulung -Infus Set
-Cairan an1sep1k -Cairan NS
Cara Pemasangan

1.  Kateter dimasukkan ke kondom, dengan cara aseptik dan diikat


2.  Buli2 dipasang kateter menetap
3.  Dalam posisi Litotomi, kateter + kondom dimasukkan cav.uteri
4.  Kateter diisi cairan PZ 250-500cc
5.  Obs. Perdarahan, bila sudah berkurang cairan PZ dihentikan dan
kateter diikat
6.  Dipasang tampon vagina untuk menahan kondom
7.  Kontraksi uterus dipertahankan dengan drip oksitosin ≥ 6 jam
8.  Diberikan antibiotika
9.  Kondom dipertahankan 24 - 48 jam, dilepas gradual 10-15 menit
Pemasangan kondom kateter
intra-uterin
PARTUS PERVAGINAM
Perbaikan KU Uterotonika
Kateter
Masase ut
Cari kausa

Retensio/sisa TRAUMA
ATONIA UTERI
plas
Kompresi bimanual
Repair/rujuk
Fluksus + Fluksus - gagal

KONDOM KATETER > 80%


manual rujuk berhasil

gagal

OPERATIF

Histerektomi Konservasi ut

Anda mungkin juga menyukai