Solusio Plasenta
Solusio Plasenta
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan dengan G6P4A1, datang ke Poliklinik
kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 dengan keluhan perdarahan pervaginam berwarna kehitaman
dengan perut nyeri dan terasa tegang.
2. Kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu dan perutnya sekarang bertambah nyeri. HPHT 28
Juni 2011.
3. Ny. Cik Nayu memang jarang memeriksakan kehamilannya, hanya sekali pada sebulan yang lalu
pada Bidan Puskesmas dan dikatakan semuanya baik.
4. Sejak 12 tahun ini, Ny. Cik Nayu menderita hipertensi kronis.
5. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : pre-syok.
TD : 100/60 mmHg.
Pemeriksaan Khusus
Kepala : konjungtiva pucat, anemis.
Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)
6. Pemeriksaan laboratorium.
Darah rutin :
Hb : 8,2 mg/dl
Trombosit: 140.000/ml
COT : > 10 menit
Fibrinogen : 200 mg%
PRIORITAS MASALAH
1
SOLUTIO PLASENTA
ANALISIS MASALAH
1. Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan dengan G6P4A1, datang ke
Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 dengan keluhan perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan terasa tegang
a. bagaimana anatomi dan fisiologi organ yang terlibat?
Jawab:
Uterus
Plasenta
2
SOLUTIO PLASENTA
d. apa makna darah berwarna kehitaman?
Jawab:
Menyingkirkan DD plasenta previa.
2. Kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu dan perutnya sekarang bertambah nyeri.
HPHT 28 Juni 2011.
a. apa makna keluhan sejak 6 jam yll dan makin nyeri?
Jawab:
Menurut rustam moechtar, Terlepasnya plasenta hormone yang dihasilkan plasenta berkurang
(progesteron) atau adanya koagulum-koagulum yang meninggikan histamine dalam sirkulasi ibu
kekejangan uterus nyeri sebagai indikasi akan segera inpartu.
b. bagaimana cara menghitung usia kehamilan dan taksiran persalinan sesuai HPHT tsb?
Jawab:
3
SOLUTIO PLASENTA
3. Os memang jarang memeriksakan kehamilannya, hanya sekali pada sebulan yang lalu pada
Bidan Puskesmas dan dikatakan semuanya baik.
a. apa tujuan pemeriksaann ANC?
Jawab:
1) Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
3) Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan
kebidanan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan
berkembang secara normal.
7) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas
dan aspek keluarga berencana.
8) Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002:90,
Manuaba, 1998:129).
e. bagaiman upaya pemerintah u/ menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu
dan anak?
Jawab:
Dengan diadakannya jamkesmas atau askeskin yg member layanan kesehatan gratis agar ANC
dapat dilaksanakan rutin. Selain itu, ada juga fasilitas PONED untuk layanan emergensi di
puskesmas.
5
SOLUTIO PLASENTA
5. Bagaiamana interpretasi dan mekanisme dari :
a. Tekanan darah 100/60 mmHg, Pre-syok
Jawab:
Hipotensi dengan disertai kondisi umum mengarah ke syok
Hipertensi desakan darah tinggi pembuluh darah rapuh dan mudah pecah hematoma
retroplasenter volume sirkulasi ↓ tekanan darah ↓ hipotensi
b. Trombosit: 140.000/ml
Jawab:
Trombositopenia, Normal 150-400 rb
6
SOLUTIO PLASENTA
d. Fibrinogen: 200 mg%
Jawab:
Hipofibrinogen, terdapat peningkatan kadar pada kehamilan dimulai pada minggu ke-12, dan
mencapai puncak pada kehamilan aterm yaitu 400-650 mg/dl
7. cara mendiagnosis
jawab:
anamnesis, pem fisik, lab
9. Pemeriksaan penunjang
Jawab:
Ultrasonografi berguna untuk membedakan solusio plasenta dengan plasenta previa
Diagnosis definitif hanya bisa ditegakkan secara retrospektif yaitu setelah partu dengan melihat
adanya hematoma retroplasenta.
Prinsipnya kita hanya menunggu sampai perdarahan berhenti dan kemudian partus berlangsung
spontan. Menurut cara ini, perdarahan akan berhenti sendiri jika tekanan intra-uterin bertambah tinggi
sehingga menekan pembuluh darah arteri yang robek. Sambil menunggu/mengawasi kita berikan:
Partus biasanya akan berlangsung 6-12 jam sesudah terjadinya solusio plasenta karena kekejangan
uterus.
7
SOLUTIO PLASENTA
2. Terapi aktif
Prisipnya kita coba melakukan tindakan dengan maksud agar anak segera dilahirkan dan perdarahan
berhenti, misalnya dengan operatif obstetri.
- Amniotomi (pemecahan ketuban) dan pemberian oksitosin, kemudian awasi dan pimpin partus
spontan
- Accouchement force, yaitu pelebaran dan peregangan servix diikuti dengan pemasangan cunam Illet
Gausz atau versi Braxton – Hicks.
- Bila pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap, atau kepala HIII-HIV maka bilam janin hidup
lakukahn ekstraksi vakum atau vorsep tetapi bila janin meninggal dilakukan embriotomi.
- Section caesarea biasanya dilakukan pada keadaan:
Solusio plasenta dengan anak hidup pembukaan kecil
Solusio plasenta dengan toksemia berat, perdarahan agak banyak tapi pembukaan masih
kecil
Solusio plasenta dengan panggul sempit atau letak lintang
- Histerektomi dapat dilakukan bila terjadi afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia dan kalu
persediaan darah atau fibrinogen tidak ada atau tidak cukup. Selain itu juga pada couvelair uterus
dengan kontraksi uterus yang tidak baik.
- Ligasi arteri hipogastrika bila perdarahan tidak terkontrol tetapi fungsi reproduksi ingin di
pertahankan.
- Pada hipofibrinogenemia berikan darah segar beberapa kantung; plasma darah; dan fibrinogen 4-6 gr.
12. Apa yang akan terjadi apabila tidak diatasi secara komprehensif ?
Jawab:
Komplikasi langsung:
Perdarahan
Infeksi
Emboli dan syok obstetri
Komplikasi tidak langsung:
Couvelair uteruskontraksi tidak baikperdarahan pospartum
a/hipo-fibrinogenemia dengan perdarahan pospartum
nekrosis korteks renalisanuria dan uremia
kerusakan organ-organ seperti hati, hipofisis, dll.
8
SOLUTIO PLASENTA
KESIMPULAN
Ny. Cik Nayu, usia 40 tahun, hamil aterm dengan G6P4A1 mengalami perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman dengan perut nyeri terasa tegang karena menderita solutio plasenta dengan
predisposisi hipertensi kronis.
SKEMA SINTESIS
Hipertensi kronis tekanan darah tinggi pembuluh darah a. spiralis pecah hematoma
retroplasenter plasenta lepas sebelum anak lahir (solusio plasenta) perdarahan pervaginam, nyeri dan
perut tegang.