Anda di halaman 1dari 17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG


TINGKAT LANJUT PTK PAUD

DISUSUN OLEH :

Dian Anshoriah, M.Pd


Utin Ritayanti, M.Pd
Suwarti, M.Pd.

HOTEL GRAND LEGI, MATARAM


27 – 29 JUNI 2013
DAFTAR ISI

COVER i
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii

BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Dasar Yuridis 3
C. Tujuan Penyususnan SOP Pelaksanaan Tugas Mandiri 3
D. Sasaran Penggunan Pedoman 4
E. Pengertian-Pengertian 4

BAB II KONSEP PENYELENGGARAAN TATAP MUKA 6


A. Tujuan 6
B. Prinsip - Prinsip Tugas Mandiri 7
C. Teknis Pelaksanaan dan Strategi 7

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI 9


A. Persiapan ......................................................................... 9
B. Pelaksanaan ..................................................................... 9
C. Laporan dan Penilaian ........................................................ 10
D. Teknis Pelaksanaan Penilaian Kinerja Tugas Mandiri 11
E. Kelulusan .......................................................................... 12
F. Alur Pelaksanaan Kegiatan Tugas Mandiri .......................... 14

BAB. IV PENUTUP ................................................................................. 15

LAMPIRAN – LAMPIRAN

KATA PENGANTAR

Sejalan dengan struktur pelaksanaan program Diklat Berjenjang P2TK PAUD,


peserta diklat diwajibkan untuk melakukan kegiatan Tugas Mandiri yang dilaksanakan
setelah mengikuti kegiatan Diklat. Tugas Mandiri ini dilaksanakan selama 25 hari
kerja, setelah mengikuti diklat, dan diakhiri dengan pelaporan pelaksanaan Tugas
Mandiri.

1
Oleh karena pelaksanaan Tugas Mandiri ini juga menentukan kelulusan dan
keberhak-an atas sertifikat diklat, maka tentu saja diperlukan Standar Operasional
Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri, mulai dari sosialisasi pelaksanaan tugas
mandiri, perencanaan, dan pelaksanaannya hingga model atau bentuk penilaian.
Dengan demikian, Tugas Mandiri ini nantinya dapat dilaksanakan secara selaras
seiring dengan pelaksanaan Diklat Berjenjang di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan yang sangat beragam, maka
Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri ini harus disusun
sedemikian rupa agar dapat diterima di berbagai kondisi yang berbeda-beda di
seluruh Indonesia. Dengan demikian, penyusun dan perevisi menentukan aspek-
aspek penilaian dengan standar minimal, dengan tidak menuntup kemungkinan
adanya peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut dapat melaksanakan Tugas Mandiri
dengan sangat maksimal. Oleh karena itu, bentuk-bentuk pelaksanaan penilaian pun
beragam tetapi saling mendukung, demikian pula aspek-aspek dan butir-butir
penilaian pun dipaparkan dalam bentuk rentang nilai minimal sampai maksimal.
Kiranya Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri Diklat
Berjenjang Tingkat lanjut PTK PAUD ini dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan Tugas Mandiri sehingga pelaksanaannya selaras di suruh Indonesia
dan mencapai tujuan dari Diklat Berjenjang itu sendiri, yakni meningkatkan mutu
pendidik dan tenaga pendidik sehingga dapat bekerja lebih profesional dalam rangka
menumbuh kembangkan potensi anak usia dini di Indonesia. Kritik dan Saran yang
dapat membangun dan menyempurnakan Standar Operasional Pelaksanaan Tugas
Mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut ini sangat diharapkan dari berbagai pihak.

MATARAM, 29 JUNI 2013


Tim PENYUSUN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

2
1. Tugas Mandiri merupakan tindak lanjut dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan proses pelaksanaan diklat berjenjang tingkat
lanjut.
2. Peserta diklat wajib menyelesaikan tugas mandiri sesuai dengan pedoman
pelaksanaan diklat berjenjang tingkat lanjut.
3. Penentuan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas mandiri ditetapkan
berdasarkan proses penilaian yang dilakukan secara komprehensif,
obyektif, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Penilaian terhadap keberhasilan pelaksanaan Tugas Mandiri peserta diklat
dilakukan melalui prosedur yang tepat, utuh dan selaras dengan materi ajar
yang diberikan.
5. Penilaian dilakukan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki dan
diaktualisasikan melalui pemecahan masalah atau kasus yang terjadi di
lembaga PAUD (tempat peserta diklat melaksanakan tugas mandiri).

B. DASAR YURIDIS
1. Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini;
5. Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Standar
Pendidik;
7. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.

C. Tujuan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas


Mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut.

Umum
Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri ini disusun agar
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Mandiri

3
sebagai kelanjutan dari pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut PTK
PAUD.

Khusus
1. Menjadi pedoman bagi penyelenggara diklat berjenjang tingkat lanjut dalam
menentukan kelulusan dan keberhakan peserta diklat atas sertifikat
kelulusan diklat berjenjang.
2. Menjadi pedoman bagi penyelenggara diklat berjenjang tingkat lanjut dalam
mensosialisikan pelaksanaan Tugas Mandiri kepada peserta diklat .
3. Menjadi pedoman bagi tim pendamping tugas mandiri dalam melaksanakan
tugas pendampingan selama kegiatan tugas mandiri dilaksanakan.
4. Menjadi pedoman bagi tim pemantau dan penilai tugas mandiri dalam
melaksanakan pemantauan dan penilaian pelaksanaan tugas mandiri.
5. Menjadi pedoman bagi setiap peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut
dalam pelaksanaan tugas mandiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga penyusunan laporan tugas mandiri.

D. SASARAN PENGGUNA PEDOMAN


Sasaran pengguna Pedoman ini adalah Penyelenggara Diklat Berjenjang
Tingkat Lanjut untuk disosialisasikan kepada Peserta Diklat Tingkat lanjut,
Pendamping serta Penilai.

E. PENGERTIAN – PENGERTIAN
1. Diklat Tingkat Lanjut : Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di tahap ke dua
setelah mengikuti diklat berjenjang tingkat lanjut dalam rangkaian Diklat
Berjenjang PTK PAUD.
2. Tugas Mandiri : Kegiatan lanjutan dari diklat sebagai wujud dari aplikasi
praktis seluruh materi mata diklat yang telah diikuti peserta diklat.
3. Peserta Tugas Mandiri adalah: Peserta Diklat tingkat lanjut yang telah
mengikuti secara utuh kegiatan tatap muka.
4. Pendamping adalah: Petugas yang mendampingi dan membimbing Peserta
Tugas Mandiri dari mulai perencanaan sampai dengan penyusunan
Laporan Tugas Mandiri. Petugas Pendamping ini adalah orang-orang yang
telah ditunjuk oleh ketua pelaksana Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut, dan

4
merupakan bagian dari tim kerja pelaksana Diklat Tingkat Lanjut serta
narasumber. Oleh karena pendampingan ini memerlukan banyak tenaga,
maka tidak menutup kemungkinan melibatkan pihak lain seperti dari
akademisi, birokrasi dan organisasi mitra seperti Himpaudi dan IGTK.
5. Penilai adalah: Petugas yang menilai kinerja peserta Tugas Mandiri, yang
tidak sama dengan petugas pendamping. Petugas ini menilai melalui
observasi langsung saat pelaksanaan Tugas Mandiri, Wawancara, dan
Hasil Portofolio atau Laporan Tugas Mandiri. Petugas Penilai merupakan
personil yang terlibat dalam pendampingan, hanya saja harus bertukar
tempat satu dengan yang lainnya agar lebih obyektif.

(CATATAN KHUSUS: oleh karena dalam hal pendampingan dan penilaian


tugas mandiri harus melibatkan banyak pihak yang turun ke lapangan,
maka pelaksana diklat harus mempertimbangkan ketersediaan dana
transportasi dan honor pendamping dan penilai).

BAB II
KONSEP PENYELENGGARAAN TUGAS MANDIRI

A. TUJUAN
Umum

5
Tugas Mandiri ini secara umum bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut PTK PAUD untuk
mengaplikasikan seluruh materi yang diterima pada saat mengikuti Diklat
Berjenjang Tingkat Lanjut, menemukan dan memecahkan masalah-masalah
dan kendala-kendala yang di lapangan, serta menjadi salah satu aspek
penilaian keberhasilan dan daya serap atas materi diklat tingkat lanjut.
Khusus
Tugas mandiri bertujuan untuk :
1. Memperdalam pengetahuan peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut yang
telah didapat pada saat Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut.
2. Mengaplikasikan pengetahuan, dan keterampilan peserta tugas mandiri
sesuai dengan materi diklat yang diperoleh dari Diklat Berjenjang Tingkat
Lanjut.
3. Meningkatkan kompetensi peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut dalam
menyelesaikan masalah dan kendala, berdasarkan pengalaman yang
ditemukan di lembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.
4. Meningkatkan kualitas mendidik dan menyelaraskan sikap perilaku sebagai
pendidik anak usia dini.
5. Menambah pengetahuan peserta Tugas Mandiri dalam hal keterampilan
penulisan dan penyusunan laporan kegiatan.
6. Memberi bekal tambahan bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal
keterampilan berbagi pengetahuan kepada teman sejawat.
7. Memberi bekal tambahan bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal
keterampilan bekerja sama dengan teman sejawat dan pendamping.

B. PRINSIP – PRINSIP
1. Tugas Mandiri dilaksanakan secara berkesinambungan, langsung setelah
berakhirnya kegiatan diklat tingkat lanjut.
2. Tugas Mandiri dilaksanakan selama 25 hari kerja.
3. Tugas Mandiri dilakukan oleh seluruh peserta Diklat Berjenjang Tingkat
Lanjut.
4. Tugas Mandiri dilaksanakan di lembaga tempat peserta Diklat Berjenjang
Tingkat Lanjut sesuai dengan bentuk layanan tempatnya bekerja.

6
5. Tugas Mandiri dilaksanakan secara bersama-sama dengan melibatkan
teman sejawat, atasan, peserta didik, serta tim pendamping, pelaksana
diklat, dan tim penilai.
6. Tugas Mandiri merupakan bagian dari Pelaksanaan Diklat Berjenjang
tingkat lanjut baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan mitra
kerjanya maupun secara mandiri oleh training-training provider.

C. TEKNIS PELAKSANAAN DAN STRATEGI


1. Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan secara teknis dalam rangkaian
sebagai berikut: Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
2. Perencanaan pelaksanaan tugas mandiri dilakukan oleh masing-masing
peserta berkoordinasi dengan penyelenggara diklat dan lembaga PAUD
tempat tugas mandiri dilaksanakan.
3. Peserta Tugas Mandiri harus menyertakan kelengkapan administrasi
berupa surat pengantar (permohonan) pelaksanaan tugas mandiri kepada
pengelola tempat pelaksanaan tugas mandiri, yang ditandatangani oleh
penyelenggara diklat berjenjang tingkat lanjut.
4. Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan di lembaga tempat peserta diklat
bertugas.
5. Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan selama 25 hari kerja atau 200 jam
pelajaran.
6. Pelaksanaan tugas mandiri diklat berjenjang tingkat lanjut dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tugas keseharian sebagai pendidik PAUD
di lembaga tempat peserta bertugas.
Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri Diklat Tingkat Lanjut sebagai berikut :
a. Hari ke- 1 – 5, Peserta melakukan Observasi dan Mengidentifikasi.
b. Hari ke- 6 – 9, Peserta menyusun rencana pembelajaran (RKM,
RKH, dan evaluasi).
c. Hari ke- 9 – 15, Peserta melakukan kegiatan pembelajaran di
lembaga tempat melaksanakan tugas mandiri.
d. Hari ke- 16 – 24, Peserta melakukan diskusi umum, evaluasi dan
perbaikan tugas mandiri yang dipimpin oleh pendamping tugas
mandiri, serta mulai menyusun laporan tugas mandiri.
e. Hari ke- 25, Peserta menyerahkan laporan tugas mandiri.

7
7. Evaluasi pelaksanaan tugas mandiri dilakukan dalam bentuk :
a. Portofolio berupa kumpulan RKM, RKH, lembar observasi evaluasi
perkembangan anak, dokumentasi foto kegiatan.
b. Penilaian kinerja, melalui observasi langsung oleh pengamat.
c. Wawancara kepada atasan, teman sejawat, dan orang tua murid.
8. Laporan Pelaksanaan Tugas Mandiri.
a. Laporan tugas mandiri merupakan karya tulis yang berisi laporan
seluruh pelaksanaan kegiatan tugas mandiri mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yang telah dilaksanakan selama 25 hari.
b. Laporan Tugas Mandiri ditulis dan disusun oleh peserta tugas
mandiri dengan bimbingan pendamping tugas mandiri.
c. Laporan Tugas Mandiri terdiri dari:
i. Cover
ii. Lembar Pengesahan dan Penilaian
iii. Kata Pengantar
iv. Daftar Isi
v. Bab 1. Pendahuluan
vi. Bab 2. Perencanaan Tugas Mandiri
vii. Bab 3. Pelaksanaan Tugas Mandiri
viii. Bab 4. Evaluasi Tugas Mandiri
ix. Bab 5. Penutup
x. Lampiran-Lampiran (Jadual Pelaksanaan, Hasil Observasi
Kondisi Awal, Prota dan Promes, RKH dengan tiga model
sebanyak 5 kali , Hasil Observasi Perkembangan Anak,
Dokumentasi Kegiatan).
d. Aturan Penulisan dan Format Laporan Tugas Mandiri terlampir.

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI

A. Persiapan

8
Persiapan Tugas Mandiri dilaksanakan dengan bimbingan yang dilakukan oleh
pendamping yang ditunjuk oleh pelaksana Diklat tingkat Lanjut dengan
Persiapan yang harus dilakukan antara lain:
1. Meminta surat keterangan telah menyelesaikan diklat tingkat lanjut dan
surat pengantar tugas mandiri kepada pelaksana Diklat.
2. Membawa surat keterangan telah menyelesaikan Diklat Berjenjang Tingkat
Lanjut dan surat pengantar tugas mandiri kepada pengelola tempat
pelaksanaan tugas mandiri.
3. Menyusun Jadual Pelaksanaan Kegiatan Tugas Mandiri dan
mengkordinasikan kepada pendamping tugas mandiri serta penyelenggara
lembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan, yang disusun dalam jadwal
kegiatan dengan bobot 200 jam pelajaran dan dimulai pada minggu
pertama hari efektif di masing-masing lembaga, setelah pelaksanaan diklat.
4. Menyusun jadual bimbingan.
5. Menyiapkan rencana kegiatan harian, serta kelengkapannya.

B. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan tugas mandiri dilakukan sebagai berikut:
1. Peserta Tugas Mandiri melaksanakan kegiatan Tugas Mandiri
sebagaimana kegiatan sehari-hari sebagai pendidik di lembaga tempatnya
bekerja, dengan aturan:
a. Datang ke tempat kegiatan sesuai dengan jadwal lembaga PAUD
(datang sebelum anak datang dan pulang setelah semua anak
pulang)
b. Mematuhi aturan yang berlaku di lembaga PAUD.
c. Berpakaian yang sopan dan pantas.
d. Melaksanakan kegiatan harian, mulai dari penyambutan anak, sampai
waktu belajar berakhir.
2. Mencatat kegiatan yang dilakukan sehari-hari (disajikan dalam buku harian
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan). Catatan kegiatan harian
ditandatangani oleh kepala/pengelola lembaga PAUD) tempat perserta
diklat melakukan kegiatan tugas mandiri.
3. Menyusun laporan dengan sistematika sebagai berikut:
a. Cover

9
b. Lembar Pengesahan dan Penilaian
c. Kata Pengantar
d. Bab 1. Pendahuluan
e. Bab 2. Perencanaan Tugas Mandiri
f. Bab 3. Pelaksanaan Tugas Mandiri
g. Bab 4. Evaluasi Tugas Mandiri
h. Bab 5. Penutup
i. Lampiran-Lampiran (Jadual Pelaksanaan, Hasil Observasi Kondisi
Awal, Prota dan Promes, RKH tiga model, Hasil Observasi
Perkembangan Anak, Dokumentasi Kegiatan).
4. Melakukan pertemuan berkala dengan pendamping, untuk mendiskusikan
kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan Tugas Mandiri.
5. Melakukan bimbingan dalam menyiapkan laporan tugas mandiri secara
tertulis.
6. Menyampaikan laporan tugas mandiri kepada pelaksana Diklat Berjenjang
Tingkat Lanjut.

C. Laporan dan Penilaian


1. Pelaporan
a. Laporan disampaikan kepada penyelenggara kegiatan diklat
selambat-lambatnya 10 hari setelah pelaksanaan tugas mandiri.
b. Bagi peserta yang menyampaikan laporan di luar batas waktu yang
telah ditetapkan maka secara otomatis dinyatakan tidak lulus diklat.
c. Penyelenggara diklat menyampaikan laporan tugas mandiri dan
laporan penyelenggaraan kegiatan diklat kepada Direktorat Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PPTK
PAUD) paling lambat saat pertemuan antara Dit PPTK PAUD dengan
pelaksana diklat.
2. Penilaian
Laporan dan berkas tugas mandiri yang telah diterima penyelenggara diklat
disampaikan ke fasilitator diklat untuk dinilai. Hasil penilaian akan menjadi
dasar untuk menentukan kelulusan peserta diklat.
a. Aspek Penilaian

10
Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan tugas mandiri adalah:
i. Kinerja Peserta Tugas Mandiri yang dilihat melalui observasi
langsung untuk menentukan kesesuaian antara Rencana
Kegiatan Harian Tertulis dengan Pelaksanaan.
ii. Laporan Tugas Mandiri yang dilihat dari kesesuaian format, isi,
dan kelengkapan lampiran.
iii. Sikap dan Perilaku, dilihat melalui observasi langsung dan
wawancara dengan rekan sejawat, atasan, dan orang tua murid
mengenai sikap, perilaku, keajegan kinerja peserta tugas mandiri
untuk mengetahui apakah yang bersangkutan secara ajeg
melakukan pembelajaran seperti yang tertulis dalam RKH.
b. Format Penilaian
Aspek-aspek yang dinilai pada pelaksanaan tugas mandiri yang
dilakukan oleh pengamat/penilai, mengacu pada format penilaian
terlampir.
c. Penghitungan Nilai
Pengolahan Nilai Tugas Mandiri (NTM) dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
i. Penilaian hasil observasi kinerja kegiatan tugas mandiri oleh
pengelola dengan bobot 20%
ii. Penilaian hasil observasi kinerja kegiatan tugas mandiri oleh
pendamping dengan bobot 40%
iii. Penilaian laporan kegiatan dengan bobot 40%
iv. Nilai akhir tugas mandiri merupakan nilai total ( (A+B+C)/100)
x 100%

D. Teknis Pelaksanaan Penilaian Kinerja Tugas Mandiri tingkat Lanjut


1. Observasi
Pengelola dan Pendamping melakukan observasi secara terpisah, dengan
format observasi yang sama, menggunakan lembar observasi kegiatan tugas
mandiri yang terlampir dalam pedoman ini.
Adapun aspek-aspek yang diobservasi adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembelajaran dan Evaluasi. Observasi yang dilihat pada
aspek ini adalah sebagai berikut:

11
i. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran dilihat dari RKH dan
Kalender Pendidikan.
ii. Pelaksanaan Pembelajaran
iii. Evaluasi Perkembangan Anak
b. Layanan Kesehatan dan Gizi
i. Kesehatan
ii. Gizi
c. Etika Pendidik
i. Penampilan
ii. Sikap Perilaku
iii. Pengelolaan Pembelajaran
d. Tindak Lanjut dan Konsitensi
2. Wawancara
a. Pimpinan
b. Teman sejawat / Pendidik
c. Orang Tua Murid
(format penilaian dan daftar pertanyaan terlampir).
3. Dokumentasi
a. Foto Kegiatan
b. Prota/Promes, RKH / RKM
c. Lembar Observasi

E. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan adalah sebagai berikut:
1. Peserta Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut yang terdaftar secara resmi
disertai dengan dengan bukti-bukti keikutsertaan yang sah (daftar hadir)
dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Kehadiran selama kegiatan tatap muka minimal 95%
3. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan fasilitator/panitia
4. Melaksanakan tugas mandiri dan membuat Laporan Tugas Mandiri

F. Alur Pelaksanaan Kegiatan Tugas Mandiri

12
BAB IV
PENUTUP

13
Pedoman Pelaksanaan Tugas Mandiri yang telah disusun ini diharapkan dapat
menjadi acuan sehingga kegiatan Tugas Mandiri sebagai rangkaian dari kegiatan
Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut dapat lebih optimal pelaksanaannya.

Tugas mandiri merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan Kegiatan


Pembelajaran di lembaga PAUD dengan kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut,
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan atau menyamakan persepsi dalam
menyelenggarakan pembelajaran PAUD dan merupakan bagian dari upaya
peningkatan mutu pendidik PAUD di indonesia.

Oleh karena itu, pedoman ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagaimana perlu.
Kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya, akan terus diperbaiki demi
kesempurnaan pelaksanaan Program Tugas Mandiri sebagai kelanjutan dari Diklat
Berjenjang Tingkat Lanjut.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG

14
TINGKAT LANJUT PTK PAUD

DISUSUN OLEH :

Dian Anshoriah, M.Pd


Utin Ritayanti, M.Pd
Suwarti, M.Pd.

HOTEL GRAND LEGI, MATARAM


27 – 29 JUNI 2013

15
16

Anda mungkin juga menyukai