Anda di halaman 1dari 1

Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Ibu Hamil

Pemberian TTD pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah kejadian anemia pada masa
kehamilan karena nemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap
berbagai infeksi, termasuk infeksi COVID-19. Selain itu, anemia pada ibu hamil akan
meningkatkan kejadian bayi berat lahir rendah, sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya
stunting. Program yang dilakukan sesuai dengan Pedoman Penatalaksanaan Pemberian
Tablet Tambah Darah (Kemenkes, 2015) yaitu dengan memberikan minimal 90 TTD selama
kehamilan. Pada masa pandemik saat ini, bagi daerah dengan penerapan PSBB program
pemberian TTD tetap dilaksanakan saat pemeriksaan kehamilan di Fasyankes sesuai
jadwal kunjungan atau melalui kunjungan rumah yang di prioritaskan bagi ibu hamil yang
berisiko anemia dan belum mendapatkan TTD. TTD dapat diperoleh melalui bidan desa atau
tenaga pengelola gizi melalui Fasyankes, saat kunjungan ke rumah atau keluarga ibu hamil
dapat membantu untuk memperoleh TTD pada bidan desa atau tenaga gizi.
Membentuk kelompok ibu hamil secara daring yang disertai dengan konseling gizi,
menyampaikan informasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan
efek samping yang mungkin timbul akibat mengkonsumsi TTD serta melakukan edukasi
kepada masyarakat melalui media daring, media cetak seperti poster maupun media eletronik
seperti radio. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahmiati, kelemahan dari program
pemberian TTD yang dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya adalah kurangnya upaya
sosialisasi dan promosi TTD pada ibu hamil karena keterbatasan dana yang dianggarkan
sehingga sosialisasi yang dilakukan tidak sepenuhnya menjangkau ibu hamil(Rahmiati,
2019), padahal sosialisasi yang baik sangat berperan menentukan mau atau tidaknya ibu
hamil mau mengkonsumsi TTD (Priya et al., 2016).
Kelebihan program ini adalah mengurangi morbilitas penduduk sehingga meminimalisasikan
transmisi virus COVID-19. Program ini memanfaatkan teknologi informasi secara
maksimal dan meningkatkan peran petugas kesehatandan kader.Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Briawan et.al (2015) yang menyebutkan bahwa pengetahuan petugas
kesehatan yang baik (>90%) yang dibuktikan pada saat kegiatan anenatal care petugas
kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi TTD 1 kali per hari, dan tidak dikonsumsi
bersamaan dengan air teh yang dapat menurunkan efektivitas penyerapan zat besi dalam TTD
akan sangat berperan terhadap keberhasilan program ini (Briawan et al., 2015). Dampak
dari program pemberian TTD ini menurut penelitian yang dilakukan oleh Rizki (2017)
di puskesmas Air Dingin, Kota Padang, menunjukkan nilai p<0,05 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara suplementasi TTD dengan kadar hemoglobin pada ibu
hamil trisemester III (Rizki et al., 2018).

Anda mungkin juga menyukai