Campuran Hasil
Kambing mempunyai Mata
Gajah mempunyai Mata
Singa mempunyai Mata
Apa kesimpulannya?
Contoh
Pernyataan Hasil
Kambing mempunyai Mata
Gajah mempunyai Mata
Manusia mempunyai Mata
Apa kesimpulannya?
Logika Deduktif
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir sebaliknya
dari penalaran induktif, sama dengan argumentasi yang
digunakan pada matematika.
Deduktif adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya memper-
gunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme.
Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan.
Penyataan yang mendukung silogisme disebut dengan
premis, yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis
major dan premis minor.
Contoh
Pernyataan Hasil
Kambing mempunyai Mata
Gajah mempunyai Mata
Manusia mempunyai Mata
Apa kesimpulannya?
Contoh lain
Semua makhluk mempunyai mata premis mayor
Kesimpulannya?
Kesimpulannya?
Logika Deduktif
Dengan demikian, maka ketepatan penarikan
kesimpulan tergantung pada tiga hal, yaitu
kebenaran premis mayor,
kebenaran premis minor
dan keabsahan pengambilan kesimpulan.
Apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut per-
syaratan tidak dipenuhi, maka kesimpulan yang
ditariknya akan salah.
Kriteria Kebenaran
Dalam kegiatan ilmiah dipergunakan tiga teori
kebenaran, yaitu
teori koherensi, Plato (327-347 S.M.) dan
Aristoteles (384-422 S.M.).
teori korespondensi, Bertrand Russell (1872 –
1970).
dan teori pragmatis. Charles S. Peirce (1839 –
1914).
Ketiga teori tersebut untuk mengantisipasi
terjadinya variasi kriteria kebenaran pada setiap
orang.
Teori koherensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
tersebut bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
Contoh:
“Motivasi menentukan prestasi” adalah suatu
pernyataan yang benar
“mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi”
pernyataan ini juga benar
“Mahasiswa akan berprestasi” adalah benar pula.
Teori korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar, jika
pengetahuan yang dikandung dalam pernyataan
itu berkorespondensi (berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Pernyataannya adalah “Ibukota indonesia adalah
Jakarta”.
Pernyataan itu benar sebab obyek yang bersifat
faktual yaitu Jakarta, memang menjadi Ibu Kota
Republik Indonesia.
Teori pragmatis
Suatu pernyataan adalah benar, jika konsekuensi dari
pernyataan tersebut mempunyai kegunaan praktis dalam
kehidupan manusia.
Teori kebenaran ini dipergunakan dalam kegiatan ilmiah
dilihat dari perspektif waktu.
Apabila suatu pernyataan ilmiah dianggap benar pada saat
ini, namun tidak demikian pada periode wktu yang akan
datang.
Selama pernyataan tersebut fungsional dan mempunyai
kegunaan maka pernyataan tersebut dianggap benar.
Pada saat sudah tidak fungsional karena perkembangan
ilmu itu sendiri yang menghasilkan pernyataan baru, maka
pernyataan itu ditinggalkan karena sudah dianggap tidak
benar.
KTI Minggu ke 10