Dosen Pengampu :
Nidya Shara Mahardika, S.TP., M.P.
Disusun Oleh :
Dinda Putri Prameswari 181710301022 / TIP B
2.2 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan sistem produksi bersih tersebut yaitu untuk
mengetahui proses pembuatan tahu dan mengetahui limbah yang dihasilkan pada
setiap proses serta mendapatkan alternatif strategi produksi bersih dan aplikasinya
pada industry tahu “UD. Sadar Jaya” yang terletak di kecamatan sukodono,
kabupaten Lumajang.
BAB 2. METODOLOGI LAPORAN
Kedelai yang berkualitas baik dipilih dan dibersihkan dari kotoran dan
kedelai rusak sebelum direndam. Setelah dicuci, kedelai direndam dalam air
bersih selama 4-8 jam (lebih baik jika digunakan air mengalir). Perendaman
dimaksudkan untuk melunakkan strukttur selularnya sehingga mudah digiling dan
memberikan dispersi dan suspensi bahan padat edelai yang lebih baik pada waktu
ekstraksi (penggilingan). Selain itu, oligosakarida penyebab flatulensi akan
berkurang menjadi sekitar 30 persen. Perendaman dapat mempermudah
pengupasan ulit kedelai, tetapi perendaman yang terlalu lama dapat mengurangi
total padatan. Kedelai kemudian dikupas dan dilakukan penggiling dengan
penambahan air antara 8-10 kali berat kedelai. Penggunaan air panas 80-100 oC
dapat menonaktifkan enzim lipoksigenase penyebab bau langu serta
memperbanyak rendemen. Bubur kedelai selanjutnya disaring dan filtratnya
dimasak. Pemasakan bertujuan untik mengurangi bau langu, menonaktifkan
tripsin inhibitor (antitripsin), meningkatkan daya cerna, mempermudah ekstraksi,
penggumpalan protein, serta menambah keawetan produk. Penggumpalan
dilakukan dengan penambahan batu tahu atau biang. Dalam hal ini harus
diperhatikan kecepatan penambahannya. Gumpalan (curd) protein kedelai
selanjutnya dicetak dan diperas (dipres). Terakhir, potong sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki. Biasanya, tahu yang telah diperoleh dieramkan dulu selama
semalam, kemuadian direbus kembali sebelum dipasarkan. Pada saat perebusan
ini, dapat dilakukan penambahan garam atau pewarnaan dengan kunyit, masing-
masing sekitar 2% (Purwaningsih, 2007).
3.2 Neraca Massa Proses Pembuatan Tahu
Permasalahan lain pada industri dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
d. Modifikasi peralatan
Modifikasi peralatan di industri kecil pembuatan tahu ini sangat penting
dilakukan Efisiensi dan efektifitas dalam proses menjadi alasan untuk dilakukan
hal ini.Peralatan penyaringan dan pengepresan masih menggunakan tenaga
manusiasehingga kadar cairan/ fitrat tahu yang terbuang masih tinggi. Sebaiknya
proses iniperlu dilakukan modifikasi peralatan penyaringan dengan tenaga mesin
presssehingga dapat mengurangi tenaga kerja penyaringan dan mengurangi
hasilproduksi yang terbuang.
Untuk penyediaan air panas dan uap panas, industri tahu ini masih
menggunakan drum – drum air untuk menghasilkan air panas, hal ini bisa
digantikan dengan boiler dengan ukuran 0,5 Ton/ jam sehingga waktu dan tenaga
lebih efisien. Sebaiknya mulai diupayakan membuat digester dan instalasi
pemanfaatan biogas,karena limbah yang dihasilkan industri tahu dapat
menghasilkan biogas yang jika tidak dimanfaatkan akan mencemari lingkungan.
Pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar proses di industri tahu dapat mengurangi
penggunaan bahan bakar yang sehari – hari digunakan oleh industri tahu ini yaitu
minyak solar.
e. Reuse Air Pemasakan Air
pemasakan yang sudah yang sudah digunakan saat prendaman dapat
digunakan kembali saat penggilingan.
f. Perbaikan Alur Tata Cara Proses
Operasi Perbaikan alur tata cara proses operasi juga dapat memberikan
kontribusi keuntungan karena ada efiisiensi waktu dan tenaga para pekerja dalam
pembuatan tahu.
g. Modifikasi tungku
Pada saat ini pabrik tahu ini masih menggunakan kayu bakar untuk proses
perebusan. Diharapkan penggunaan bahan bakar gas methan bisa diterapkan di
industri ini. Hal ini perlunya modifikasi tungku. Penggantian bahan bakar dari
kayu bakar menjadi gas methan diharapkan dapat mengurangi biaya bahan bakar
secara signifikan. Proses tersebut juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan
biogas dari limbah tahu itu sendiri namun pengolahan yang masih jarang dan
tergolong mahal serta rumit menjadikan hal ini tidak banyak dilakukan. Namun
saat ini wilayah yang banyak memiliki industri tahu mulai menerapkan
pemanfaatan limbah untuk biogas karena hal tersebut akan sangat membantu
perekonomian warga setempat serta penghematan energi.
h. Pemuatan Cerobong Asap
Pembuatan cerobong asap ini dilakukan bertujuan agar asap yang keluar
tidakmengganggu lingkungan sekitar.