Anda di halaman 1dari 7

BAB 15

AKUNTANSI KREDIT yang DIBERIKAN

Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam
bentuk aktiva produktif misalnya kredit, penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi
pendapatan bunga bagi bank dan pendapatan tersebut masi mendominasi pendapatan bank dibanding
dari fee base income. Namun perlu diingan bahwa perkreditan juga menimbulkan resiko yang tinggi.
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dberikan kepada pihak peminjam yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Sebelum kredit dilakukan maka ada perjanjian kredit, jika perjanjian sudah ditandatangani maka pihak
bank dan pihak peminjam telah terikat untuk melaksanakan. Semakin lama jangka waktu kredit
umumnbya semakin besar resikonya, hal tersebut akan berimplikasi pada pencatatan angsuran pokok
dan bunga, penyidihan penghapusan hingga penyelamatan kredit (restrukturisasi kredit)

A. JENIS KREDIT YG DIBERIKAN


MENURUT BENTUKNYA
a. KREDIT REKENING KORAN
Debitur diberikan hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai dengan sebesar
plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan dilakukan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit
yang dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit), dengan nilai rata-rata
baki debet setiap bulan
b. INTALLMENT LOAN
Merupakan kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakuakn secara teratur menurut jadwal
waktu yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama
berlangsungnya masa kredit tersebut.
Angsuran pokok meningkat dan angsuran bunga menurun, sehingga total angsuran menjadi
konstan

MENURUT JANGKA WAKTUNYA


a. KREDIT JANGKA PENDEK
Kreditnya berjangka waktu maksimum 1 tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun
b. KREDIT JANGKA MENENGAH
Kreditnya berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman
musiman
c. KREDIT JANGKA PANJANG
Kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun, misal kredit produktif , kredit perumahan,
kredit kendaraan

MENURUT KEGUNAANNYA
a. KREDIT MODAL KERJA
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha, misalnya untuk
pembelian barang dagangan.
b. KREDIT INVESTASI
Yaitu yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya untuk pembangunan
pabrik, pemebelian mesin, dan penyiapan infrastruktur lainnya.
c. KREDIT KONSUMSI/personal loan
Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Contoh: KPR, kredit untuk pembelian
kendaraan, kredit untuk pendidikan, dsb.

B. PEMBUNGAAN KREDIT
EFFECTIVE RATE atau PEMBAYARAN ANUITAS
Sistem pembayaran yang dilakukan pada setiap selang waktu yang teratur dalam jumlah yang
sama atau tetap disebut anuitas. Dengan metode ini nominal angsuran bunga setiap periode
akan menurun sedangkan angsuran pokok semakin meningkat. Sehingga angsuran pokok dan
bung ajika dijumlah akan tetap sama besarnya.

1. A. ANUITAS PEMBAYARAN PADA SETIAP AKHIR (POST NUMERANDO)


Kredit dengan angsuran ini umumnya untuk kredit tunai (dalam bentuk uang). Comtoh : kredit
modal kerja, kredit investasi, kredit pegawai dan lain-lain
Anuitas bisa diperhitungkan dengan rumus :

(1+i)
Keterangan :
Tingka Bung

1. B. ANGSURAN KREDIT DITERIMA SETIAP AWAL BULAN (PRENUMERANDO)


Bank memberikan kredit non tunai seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kemdaraan dan
lain-lain. Untuk kredit semacam ini akan menmggunakan bunga efektif dengan angsuran
prenumerando (awal bulan).

KONVERSI BUNGA EFEKTIF ke BUNGA FLAT


Berdasarkan kesepakatan dengan nasabah, bank dapat mengkonversi bunga efektif ke flat.
Dengan rumus :
Suku bunga flat =

Total angsuran selama periode kredit


-1
Pokok kredit
Jangka waktu kredit 100%

SLIDING RATE

Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap angsuran, sedangkan bunga yang
diperhitungkan , menurun sejalan berkurangnya sisa kredit, dengan demikian total angsuran
pokok dari bunga akan menurun selama periode angsuran.

FLAT RATE
Perhitungan metode ini didasarkan pada perhitungan bunga secara prorate sesuai dengan
jangka waktu kredit dan nominal kredit. Menggunakan flate rate umumnya akan menentukan
tingkat suku bunga yang lebih rendah disbanding dengan menggunakan effective rate dan
sliding rate.
Sebab bila menentukan tingkat suku bunga yang sama seperti pada sliding rate dan effective
rate, maka total angsuran menjadi terlihat sangat mahal. Rumus untuk menentukan angsuran
pokok dan bunga adalah :

M+(Mxixt)

Angsuran Pokok dan Bunga =

n
KONVERSI BUNGA FLAT ke BUNGA EFEKTIF
2ni
Tingkat bunga Bunga efektif =

n+1

C. AKUNTANSI PERKREDITAN
Kredit yaitu penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam yang menggunakan
akad atau perjanjian. Dan tidak bisa diputuskan secara sepihak karena perjanjian kredit adalah
sebuah komitmen.
Komitmen kredit merupakan transaksi off balance, yaitu transaksi yang belum mempengaruhi
neraca maupun laba rugi namun potensial untuk mempengaruhi bila komitmen tersebut
direalisasikan. Dalam istilah akuntansi bank, komitmen seperti ini transaksi yang bersifat
administrasi saja, namun bila sudah efektif nilainya sangat material. Oleh karena itu transaksi ini
harus dicatat dalam rekening administrative kelompok komitmen kewajiban.
Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban terhadap debitur, pendapatan tersebut
berasal dari biaya provisi, biaya administrasi, biaya taksasi jaminan, biaya asuransi dsb.

D. PERLAKUAN AKUNTANSI BUNGA KREDIT


Bunga kresit dibukukan terpisah dengan pokok kredit, perlakuan bunga kredit dilihat dari
kualitas kredit yang memberikan bunga. Bila kredit tergolong lancer maka banyak bank bisa
menerapkan accrual basis

E. KREDIT SINDIKASI
Disebut juga pembiayaan bersama, merupakan wewenang kantor selaku unit usaha yang
melakukan komitmen pembiayaan tersebut. Kerja sama pembiayaan ini melibatkan beberapa
bank yang memiiki komitmen bersama untuk mrmbiayai proyek tertentu. Contoh pembiayaan
konsorsium, co-finnancing dan kredit sindikasi
Konsorsium adaah kerja smaa pembiayaan diantara bank-bank pemerintah dalam pemberian
kredit investasi dan eksploitasi, yang diatur oleh sebuah bank induk dan terdiri dari bank
pemerintahan sebagai anggota
Co-financing adalah perkembangan dari plekasanaan konsorsium, pola kerja sama dalam co-
financing adalah antara lembaga keuangan dengan bank-bank komersial.
Kredit sindikasi adalah kerja sama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi baik dalam
jumlah kredit, sector pembiayaan maupun lembaga keuangan yang terlibat.
Kredit sindikasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Melibatkan syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta
2. Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagui masing-masing peserta
3. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta
4. Kerjasama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank peserta.
Pembiayaan bersama ini dibawah koordinasi satu bank. Sebagai coordinator, maka akan
menerima arus dana masuk dari beberapa bank peserta yang dicatat sebagai pinjaman diterima
untuk pembiayaan bersama.
Rekening ini tetap outstanding hingga proyek yang dibiayai selesai dan kredit lunas.

Seluruh pendapatan dibagi menurut share masing-masing bank peserta. Khusus masalah bunga
digunakan weighted average interest rate calculation method

F. RESTRUKTURISASI KREDIT
Restrukturisasi kredit memungkinkan usaha debitur terus berjalan dan dana perbankan terus
diselamatkan. Retruksi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar
debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga,
pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit,
penambahan fasilitas kredit, pengambilan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.
Namun tidak semua debitur yang bermasalah dapat direstrukturisasi kreditya. Bank juga harus melihat
prospek usaha debitur, jika memiliki prospek yang baik dan telah diperkirakan akan mengalami kesulitan
pembayaran pokok atau bunga kredit. Sementara untuk debitur yang tidak memiliki prospek baik dapat
saja dilikuidasi

G. PERLAKUAN AKUNTANSI RESTRUKTURISASI KREDIT


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomer 54 tentang
akuntansi utang  bermasalah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Nilai buku kredit s  Nilai buku kredit setelah restrukturisasi etelah
restrukturisasi kredit (new kredit (new net book carr net book
carrying value) dihitung ying value) dihitung dengan menggunakan
metode berdasarkan urutan prioritas sebagai berikut:
a. Nilai tunai  Nilai tunai (present valu (present value) penerimaan e)
penerimaan kas masa kas masa depan (Expected fu (Expected future cash
ture cash flows) sesuai dengan nilai kredit yang direstrukturisasi dengan
menggunakan tingkat diskonto; atau
b. Nilai pasar dari kredit yang direstrukturisasi direstrukturisasi sepanjang
sepanjang nilai dimaksud dimaksud dapat diperoleh, misalnya dari badan
khusus dalam rangka penyehatan perbankan; atau
c. Nilai agunan dengan cara penilaian cara penilaian berdasarkan berdasarkan
ketentuan ketentuan pembentukan pembentukan Penyisihan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), apabila pengembalian kredit sangat
tergantung pada agunan.
2) Dalam penghitungan nilai tunai penerimaan kas masa depan atas
kredit yang direstrukturisasi, bank wajib menggunakan tingkat
bungan efektif dari kredit sebelum restrukturisasi sebagai tingkat
diskonto. Dalam hal akad kredit sebelum restrukturisasi
menggunakan tigkat bunga tidak tetap, bank dapat menggunakan
tingkat bunga yang mencerminkan tingkat bunga tidak tetap
tersebut, misalnya dengan mengambil tingkat  bunga pada saat
dilakukan dilakukan restrukturisasi restrukturisasi kredit atau pada
awal periode periode kredit memperoleh kualitas kredit tergolong
untuk restrukturisasi.
3) Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi dengan
menggunakan salah satu metode perhitungan dalam butir 1 lebih
kecil dari saldo kredit sebelum restrukturisasi,  bank wajib
memperhitungkan memperhitungkan selisih selisih tersebut tersebut
sebagai sebagai kerugian. kerugian. Kerugian Kerugian tersebut
tersebut dibebankan setelah diperhitungkan dengan PPAP karena
perbaikan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasi.
4) Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan atas
kredit yang direstrukturisasi untuk keperluan perhitungan nilai tunai
sebagaimana dimaksud dalam  butir 1, bank wajib menggunakan
menggunakan asumsi y asumsi yang wajar sesuai wajar sesuai
dengan perkembangan y perkembangan yang ada, agar proyeksi
tersebut realistis.
5) Dalam hal direstrukturisasi kredit seluruhnya dilakukan dengan
pengalihan aset termasuk surat berharga, atau konversi kredit
menjadi penyertaan modal sementar maka  pengakuan  pengakuan
kerugian dicatat sebesar selisih antara kerugian dicatat sebesar
selisih antara nilai pasar nilai pasar dari aset atau ekuitas yang dari
aset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kerdit.
6) Dalam hal senbagian kredit direstrukturisasi dengan pengalihan aset
termasuk surat  berharga,  berharga, atau konversi kredit onversi
kredit menjadi p menjadi penyertaan mod enyertaan modal
sementara al sementara dan sebagian dan sebagian kredit
direstrukturisasi dengan modifikasi persyaratan kredit maka
pengakuan kerudian dicatat sebesar selisih antara nilai pasar dar
dicatat sebesar selisih antara nilai pasar dari aset atau ekuitas yang
diterima dengan nilai t atau ekuitas yang diterima dengan nilai  buku
kredit dan  buku kredit dan pengakuan kerugian atas pengakuan
kerugian atas modifikasi persyaratan modifikasi persyaratan kredit s
kredit sesuai dengan esuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam angka 1
7) Perhitungan kerugian untuk Kredit Usaha Kecil (KUK) dan kredit
konsumsi yang direstrukturisasi dapat dilakukan menurut jenis kredit
dengan menggunakan metode statistik atau dilakukan penilaian
terhadap setiap fasilitas kredit sesuai dengan angka 1, angka 2, angka
, dan angka 4.
8) Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap
triwulan. Apabila terdapat perbedaan yang mendasar dalam proyeksi
dan realisasi dari angsuran pokok dan bunga, jangka waktu, arus kas
tiap bunga, atau nilai transaksi agunan, bank wajib menghitung
kembali kerugian yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai