Makalah,
Oleh,
190101020
Prodi D3 Keperawatan
November 2020
HUBUNGAN KUALITAS ISTIRAHAT DAN TIDUR
Makalah,
Oleh,
190101020
Prodi D3 Keperawatan
November 2020
LEMBAR PERSETUJUAN MAKALAH
Kediri, 21 November
2020
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penulis
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................6
LATAR BELAKANG.............................................................................................7
RUMUSAN MASALAH.........................................................................................8
Tujuan......................................................................................................................8
Manfaat....................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9
A. Istirahat dan Tidur.........................................................................................9
1) Desinisi Istirahat........................................................................................9
2) Definisi Tidur............................................................................................9
3) Fisiologi Tidur.........................................................................................10
4) Fungsi dan Tujuan Tidur.........................................................................11
5) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur................................................12
B. Konsentrasi dan Belajar..............................................................................13
1) Definisi Belajar........................................................................................13
2) Definisi Konsentrasi................................................................................15
3) Faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi...............................................15
4) Modalitas Belajar....................................................................................16
C. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Prestasi Belajar........................17
PEMBAHASAN....................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................21
1. Kesimpulan.................................................................................................21
2. Saran............................................................................................................21
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................22
BIOGRAFI.............................................................................................................24
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia serta untuk menambah ilmu dan wawasan
terkait hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar.
MANFAAT
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam
pengembangan pembelajaran yang berhubungan dengan kualitas tidur
terhadap tingkat konsentrasi.
2. Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam belajar
dan mengajar
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stress emosional, bebas
dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun,
duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga
merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak
beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula. Oleh
karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan
lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi
klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi
seseorang dapat beristirahat
2) Definisi Tidur
Tidur merupakan bentuk fisiologis dan berulang dari penurunan
kesadaran yang reversibel. Dalam tidur terjadi penurunan terhadap fungsi
kognitif secara global sehingga otak tidak mampu merespon secara penuh
terhadap stimulus sekitar. Tidur adalah periode istirahat untuk tubuh dan
pikiran, kemauan dan kesadaran ditangguhkan sebagian atau seluruhnya
serta fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan. Tidur merupakan suatu
keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun atau hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan
indra atau rangsangan yang cukup. Tujuan seseorang tidur tidak jelas
diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan
mental emosional, fisiologis dan kesehatan (Asmadi, 2008).
Tidur terjadi karena adanya penurunan kerja dari pusat kesadaran
di otak sehingga terjadi penurunan kesadaran yang mengakibatkan orang
tersebut tidak dapat berespon terhadap sejumlah stimulus. Hanya sebagian
stimulus yang dapat berespon seperti suara bising. Kualitas tidur dapat 2
dinilai dari beberapa aspek seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan
untuk dapat tertidur, frekuensi terbangun, dan beberapa aspek subjektif
seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Nilifda et all, 2016).
3) Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur dibedakan menjadi dua tipe: tidur rapid eye
movement (REM) dan non-REM (NREM). Kedua tipe ini ditentukan oleh
perbedaan dalam pola electroencephalogram (EEG), gerakan mata, dan
tonus otot.
Tidur NREM terdiri atas tiga atau empat tahap, tergantung pada
pilihan penentuan kriteria. Tahap 1 diamati pada transisi antara bangun
dan tidur. Tahap 2 ditandai dengan sering munculnya gelombang tidur
(sleep spindle) pada aktivitas ritme EEG dan K-kompleks tegangan tinggi
lonjakan lambat. Tahap 3 dan 4 dikenal sebagai tidur gelombang lambat
atau slow wave sleep (SWS) dan ditandai dengan aktivitas EEG tegangan
tinggi yang terus menerus secara predominan pada rentang frekuensi
paling lambat.
Rekomendasi saat ini pada penilaian tidur digunakan dua tahap
yang digabungkan menjadi satu. Tidur REM berasal dari sering
munculnya gerakan mata fasik khusus untuk tipe tidur ini. Tidur REM
juga ditandai oleh frekuensi campuran aktivitas EEG dengan tegangan
relatif rendah, hilangnya tonus otot, frekuensi jantung dan napas yang 8
ireguler.14 Periode tidur REM terjadi kira-kira 60% dari waktu tidur
dalam beberapa minggu pertama kehidupan.
Tidur REM dan NREM didistribusikan secara merata selama
beberapa bulan pertama setelah kelahiran. Selama masa kanak-kanak
proporsi tidur REM menurun hingga mencapai tingkat dewasa sekitar 20-
25% dari tidur malam hari total. Jumlah dan amplitudo SWS terbesar
selama masa kanak-kanak, cepat menurun selama masa pubertas dan
kemudian terus menurun secara bertahap sepanjang usia.
Selama periode tidur, NREM dan REM mempunyai siklus
beberapa kali. Panjang setiap siklus REM/ NREM, yang dikenal sebagai
ritme tidur ultradian, juga berubah seiring masa kanak-kanak. Selama
masa bayi ritme ultradian memiliki panjang siklus sekitar 50 menit.
Selama masa kanak-kanak hal ini meningkat hingga 90-110 menit yang
bertahan hingga sepanjang masa dewasa.
Dengan demikian, anak-anak dan orang dewasa yang sehat
mengalami 4 sampai 5 periode NREM dan REM selama periode tidur 8
jam. Proporsi NREM terbesar di awal periode tidur, sedangkan proporsi
terbesar REM terjadi di akhir periode tidur.
4) Modalitas Belajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap
informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru
dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan
meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun
akan meningkat pula.
Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa,
maka kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus
dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang
ditawarkan oleh para ahli dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa,
misalnya dengan cara meningkatkan gelombang alfa agar setiap siswa
dapat berkonsentrasi dengan baik (Depoter,dkk; 2000), kemudian dapat
juga dengan mengatur posisi tubuh pada saat belajar, dan mempelajari
materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri.
a. Pergaulan
Pergaulan juga dapat mempengaruhi dalam menerima pelajaran,
perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi
belajar yang dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor
teknologi yang berkembang saat ini contohnya televisi, internet, dll
hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku.
b. Psikologi
Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan
perilaku siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah
dalam lingkungan sekitar dan keluarga, hal ini tentunya akan
mempengaruhi psikologi siswa, karena siswa akan kehilangan
semangat dan motivasi belajar mereka, tentunya akan berpengaruh
juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang akan semakin menurun.
2. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
di institusi pendidikan serta acuan rujukan bagi penelitian mengenai
hubungan antara kualitas istirahat dan tidur terhadap konsentrasi belajar
pada mahasiswa.
DAFTAR RUJUKAN
Husnul Qira’ah Awal. 2017. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan
Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2014 Uin
Alauddin Makassar. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, Makasar.
Lila Oktaviana Sari , lahir di Kediri pada tanggal 28 Oktober 2000. Penulis
lahir dari pasangan Luluk Dyah Cahyani dan Muhammad Ali Mas’ud dan
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Mulai mengikuti pendidikan
formal pada jenjang pendidikan dasar di SDN Pare 5 pada tahun 2007 dan
tamat pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan sekolah tingkat pertama di
SMP Negeri 3 Pare pada tahun 2013 selama setahun, kemudian pada tahun
2014 pindah ke Kalimantan Selatan dan bersekolah di SMP Negeri 2
Kelumpang Tengah dan tamat pada tahun 2016. Selanjutnya ditahun yang
sama melanjutkan ke sekolah menengah akhir di SMA Negeri 1 Plemahan
dan lulus pada tahun 2019. Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi
mahasiswa jurusan keperawatan di Stikes Pamenang melalui jalur raport.
Sampai dengan penulisan makalah ini penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa keperawatan di Stikes Pamenang. Selain menjadi mahasiswa,
penulis juga aktif dalam menjadi anggota PIK R di Stikes Pamenang.