Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KEGIATAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI PADA ANAK USIA TODDLER

DI RUANG MELATI RSUD KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh :

1. Brilliyant Ramadhan 190101006

2. Kalimatus Sa’diyah 190101018

3. Lila Oktaviana Sari 190101020

4. Noffalia Nurmaningsih 190101026

5. Sulfia Tiana Putri 190101033

6. Taniamarta Saputri 190101034

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAMENANG

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak sakit umumnya mengalami krisis stres yang disebabkan perubahan

lingkungan serta mengalami keterbatasan aktivitas. Oleh karena itu stres tersebut

perlu mendapatkan perhatian dan pemecahan agar seorang anak kooperatif ketika

dirawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalah tersebut adalah bermain.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak

secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas

bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada

saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat

tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut

merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa

stressor yang ada di lingkungan rumah sakit.

Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan

stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat

mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui

kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di RS pada prinsipnya adalah

agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,

mengembangkan kreativitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stres.

Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti

kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak

sakit atau anak dirumah sakit ( Wong,2009 )


Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia

todler (1-3 thn) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak usia todler dapat

memainkan sesuatu dengan tanganya serta senang bermain dengan warna,oleh karena

itu bermain dengan mewarnai gambar menjadi alternatif untuk mengembangkan

kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat.

Mewarnai gambar dapat mejadi salah satu media bagi perawat untuk mampu

mengenaili tingkat perkembangan anak.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,

mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan

beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.

2. Tujuan Khusus

a. Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu

mengembangkan kreativitasnya dengan menyusun suatu balok

b. Melatih anak untuk berkomunikasi

c. Mengalihkan kecemasan anak

d. Mempererat hubungan perawat dan anak

C. MANFAAT

1. Memberikan terapi pengobatan untuk anak dan meredakan kejenuhan suasana

rumah sakit.

2. Sebagai cara bagi perawat dan orang tua untuk memahami emosi anak saat bermain
BAB II

TINJAUAN TEORI

I. Konsep Bermain

A. Pengertian Bermain

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbngkan hasil akhir

(Suhendi,2001).

Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mepratekkan

ketrampilan, memperikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan

diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A,2005).

B. Fungsi Bermain

Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensorismotorik,

perkembangan intelektual, perkembangan social, perkembangan kreativitas,

perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi.

1. Perkembangan Sensoris – Motorik Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-

motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat

penting untuk perkembangan fungsi otot.

2. Perkembangan Intelektual Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan

manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.


3. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi

dengan lingkungannya, melalui kegiatan bermain.

4. Perkembangan Kreativitas Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

dan mewujudkannya kedalam bentuk objek dan/atau kegiatan yang dilakukannya.

5. Perkembangan Kesadaran Diri Melalui bermain, anak mengembangkan kemampuannya

dalam mengatur mengatur tingkah laku.

6. Perkembangan Moral Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya,

belajar bertanggung-jawab atas segala tindakan yang telah dilakukannya. seperti

baik/buruk atau benar/salah.

C. Tujuan Bermain

1. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena saat sakit dan dirawat di RS

2. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan faktasi dengan ide-idenya

3. Pengembangan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.

4. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada sakit. Pada saat

sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya

D. Kategori Bermain

1. Bermain aktif : Anak banyak menggunakan energi inisiatif dalam dirinya

Misalnya bermain sepak bola

2. Bermain pasif : Permainan yang energi dikeluarkan hanya sedikit, anak tidak perlu

melakukan aktivitas ( hanya melihat )Misal memberikan support.


E. Ciri-Ciri Bermain

1. Selalu bermain dengan suatu benda

2. Selalu ada timbal balik interaksi

3. Selalu dinamis

4. Ada aturan

5. Menurut ruangan tertentu

F. Klasifikasi Bermain

1. Berdasarkan isi permainan

a. Social affective Play

Adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang

lain, misal: bayi dengan orang tuanya

b. Sense Of Pleasure Play

Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak

misalnya bermain pasir

c. Skill Play

Permainan ini meningkatkan ketrampilan motorik anak misalnya memegang benda-

benda.

d. Games

Jenis permainan menggunkaan alat tertentu misalnya puzzle


e. Unnocupied Behavior

Anak memainkan sesuatu yang dilihatnya misal meja, kursi

f. Dramatic Play

Permainan dimana anak memainkan peran

2. Ditinjau dari karakter

a. Social anlooker play

Dimana anak hanya akan mengamati temanya yang sedang bermain, tanpa ikut

berpartisipasi

b. Solitary Play

Pada permainan ini anak tampak berada pada kelompok permainan, tapi anak

bermain sendiri dengan alat yang dimilikinya yang berbeda dengan teman lainya,

tidak ada kerjasama atau komunikasi

c. Paralel Play

Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak tidak terjadi

kontak biasanya dilakukan pada usia todler

d. Associative Play

Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi tetapi tidak terorganisir, tidak ada

pemimpin dan tujuan permainan tidak jelas, misal bermain boneka

e. Cooperative Play

Aturan permainan, tujuan dan pemimpin jelas, misal Sepak bola


II. Konsep Bermain Mewarnai Gambar

A. Pengertian

Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan

sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar

merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta

meningkatkan komunikasi pada anak.

B. Manfaat

1. Memberikan kesempatan anak berkreasi

2. Mengembangkan imajinasi

3. Mewarnai gambar aman bagi toodler

4. Dapat mengeksplorasi perasaan

5. Sebagai terapi kogitif


SATUAN ACARA KEGIATAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI PADA ANAK USIA TODDLER

DI RUANG MELATI RSUD KABUPATEN KEDIRI

Judul : Terapi bermain mewarnai pada anak usia toddler di Ruang

Melati RSUD Kab. Kediri

Tanggal Pelaksanaan : 15 Februari 2021

Waktu : 09.00 – 09.40

Tempat : Di Ruang Melati

Peserta : Anak usia 1-3 thn dirawat di ruang melati RSUD Pare

SASARAN

1. Anak usia toddler (1-3 tahun)

2. Anak yang dirawat di Ruang Melati

3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi

proses terapi bermain

4. mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai

5. Anak yang dapat memegang crayon


6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai

MEDIA

1. Crayon

2. Tissue

3. Kertas Bergambar

5. Lembar Penilaian
SETTING TEMPAT

= Pasien = Co Leader & Leader

= Orang tua

= Pembimbing

= Fasilitator
STRATEGI PELAKSANAAN

No. Waktu Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

1. Mengucapkan salam  Menjawab salam

2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan

3. Menjelaskan apa dan tujuan  Memperhatikan


bermain

4. Kontrak waktu dengan anak dan

orang tua

2. 20 menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan  Memperhatikan

terapi bermain mewarnai pada

anak
 Menerima peralatan
2. Membagikan kertas bergambar

dan crayon pada anak

3. Fasiliator mendampingi anak dan  Mulai untuk

memberikan motivasi kepada mewarnai

anak

4. Menanyakan kepada anak apakah


 Menjawab pertanyaan
telah selesai mewarnai gambar
 Mendengarkan
5. Memberi tahu kepada anak bahwa
waktu telah selesai

6. Memberikan pujian kepada anak  Memperhatikan

yang telah selesai menggambar

3. 10 menit Evaluasi :

1. Memotivasi anak untuk  Menceritakan

menyebutkan apa yang diwarnai

2. Memberikan reward kepada


 Menerima
seluruh anak

4. 5 menit Terminasi :

1. Memberikan motivasi dan pujian  Memperhatikan

kepada seluruh anak yang telah

mengikuti program terapi

bermain

2. Mengucapkan terima kasih kepada  Mendengarkan

orang tua dan anak


 Menjawab salam

3. Mengucapkan salam penutup

KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang

b. Penyelenggaran terapi bermain dilakukan di Ruang Melati RSUD Kab. KEDIRI


c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar

b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir

c. Tidak terdapat anak yang malas menggambar

3. Kriteria Hasil

a. Anak terlihat senang

b. Kecemasan anak berkurang

c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh

d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai.


PENGORGANISASIAN

1. Pembimbing : Nugrahaeni Firdausi S.Kep.Ns.,M.Kep

2. Leader : Taniamarta Saputri

3. Co Leader : Kalimatus Sa’diyah

4. Fasilitator : Sulfia Tiana Putri

Noffalia Nurmaningsih

5. Observator : Brillian Ramadhan

Lila Oktavia Sari

6. Sasaran : Anak usia 1-3 thn dirawat diruang melati

TUGAS

1. Leader : - Memimpin jalanya program terapi

- Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan

2. Co Leader : - Mengidentifikasi stategi yang dilakukan leader

- Mengarahkan jalanya acara bersama leader

3. Fasilitator : - Mendampingi dan mengarahkan saat anak melakukan terapi

- Mencegah gangguan dan hambatan

4. Observer : - Mengveluasi pelaksanaan kegiatan

5. Sasaran (anak) : - Mengikuti jalanya terapi


DAFTAR PUSTAKA

Erlita, d. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. balitacerdas.com. Diakses


pada tanggal 21 Desember 2009

Wong, L. (2003). Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC.


www.Pediatrik.com Selasa 21 Desember 2009. Jam 15.25

E.B, H. (1991). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Erlita, d. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. balitacerdas.com.

Markum, d. (1990). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Wong, L. (2003). Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai