Anda di halaman 1dari 6

Tugas Instrumentasi Industri

Nama : Shindu Purnama Jati

NIM : 21701053036

Rangkuman Alat – Alt Ukur Listrik, Elektronika Analog, Digital.

Pengertian

Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran –
besaran listrik yang mengalir seperti hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I),  Beda
Potensial listrik (V), Daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang
digunakan yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.

Berikut adalah alat-alat ukur listrik dan fungsinya yang sering digunakan :

1. Amperemeter

Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik
untuk arus  DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter
biasa dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang
mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda
pasang secara seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melalui
Amperemeter.

2. Ohm meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup
atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada
sebuah konduktor. Besarnya satuan hambatan yang
diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm
meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur
besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada
sebuah hambatan listrik (R) , yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.

3. Voltmeter

Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap
letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah
lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam
sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi sebagai Anode
sedangkan yang di tengah sebagai Katode.

4. Wattmeter

Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate
suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5. Multimeter

Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan


(Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis
multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter
analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat
ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis multimeter
tersebut dapat mengukur listrik AC maupun DC.

6. Megger

Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik
maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan
tegangan tinggi arus searah. Megger ini sering digunakan petugas dalam mengukur
tahanan isolasi antara lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi dan rendah
c. Transformator.
7. KWH Meter

Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di
masyarakat. Bagian utama dari suatu  KWH Meter merupakan kumparan tegangan ,
kumparan arus , piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas menetralkan
piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat
jumlah perputaran piringan aluminium.

8. Oscilloscope (Osiloskop)

Osciolloscope ialah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada kita ‘gambaran
atau bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan penggambaran pada layar televisi.
Osioloskop terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah katode ( electrode negative )
pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode
positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung.
Susunan ini disebut dengan Electrone Gun. Elektron – elektron disebut pancaran
sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan
osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.
Untuk oscilloscope sendiri memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik
2. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
3. Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian
elektronika
4. Bisa melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang gak
diketahui
5. Untuk melihat harga – harga momen tegangan dalam bentuk sinus ataupun
bukan sinus
6. Dipakai buat menganalisa tingkah laku besaran yang berubah – ubah
terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar
7. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
9. Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan
generator  pembangkit sinyal
10. Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi.

Adapun bagian – bagian dari alat ukur ini yaitu:


Volt atau div fungsinya untuk mengeluarkan tegangan AC.
CH1 (Input X) fungsinya untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur
atau pembacaan posisi horisontal.
AC-DC fungsinya untuk memilih besaran yang diukur.
Ground fungsinya untuk memilih besaran yang diukur.
Posisi Y fungsinya untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
Variabel fungsinya untuk kalibrasi osiloskop.
Selektor pilih fungsinya untuk memilih Channel yang diperlukan untuk pengukuran.
Layar fungsinya untuk menampilkan bentuk gelombang.
Inten fungsinya untuk mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
Rotatin fungsinya untuk mengatur posisi garis pada layar.
Fokus fungsinya untuk menajamkan garis pada layar.
Position X fungsinya untuk mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
Sweep time/ div dipakai untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f ).
Mode fungsinya untuk memilih mode yang ada.
Variabel fungsinya untuk kalibrasi waktu periode dan frekuensi.
Level fungsinya untuk menghentikan gerak tampilan layar.
Exi Trigger fungsinya untuk trigger dari luar.
Power fungsinya untuk menghidupkan Osiloskop.
Cal 0,5 Vp-p fungsinya untuk kalibrasi awal sebelum Osciloskop dipakai.
Ground Osiloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
CH2 ( input Y ) fungsinya untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur
atau pembacaan Vertikal.
Cara Kerja Oscilloscope.

Komponen utama Osiloskop yaitu tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja
tabung sinar katoda yaitu Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang
gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi
sebagai anoda. Arah gerak elektron ini bisa dipengaruhi oleh medan listrik dan
medan magnetik. Umumnya, Osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik
untuk mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh
lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus
vertikal dinding gambar. Kemudian, kalo pada lempeng horizontal dipasang
tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini
juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Jadi, pada gambar terbentuk
grafik sinusoidal.

Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super 


posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu
getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung
pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu
berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan
memakai bilangan kompleks. Kalau 2 getaran harmonik super posisi yang beda,
frekuensi terjadi getaran yang gak lagi periodik. Basis waktu secara periodik
menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekananmelalui permukaan layar. Tegangan
yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop,
menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang
dimasukkan. Lalu, bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang
menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Kalo tegangan
masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat, gambar akan kelihatan sebagai
sebuah pola yang diam pada layar.

Anda mungkin juga menyukai