Anda di halaman 1dari 24

TRAUMA KIMIA PADA MATA DAN HIPEMA

Z A L D I Z

RUMAH SAKIT DR. PIRNGADI MEDAN


2020
SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 1
TRAUMA KIMIA
• Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan mata
akibat terpaparnya bahan kimia yang bersifat asam atau basa yang dapat
merusak struktur bola mata.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 2


ALKALI / BASA ( pH > 7 )

• Amonia (NH3), pada bahan pembersih rumah tangga, zat pendingin, dan
pupuk.
• NaOH, pada pembersih pipa.
• Potassium hydroxide (KOH), seperti caustic potash
• Magnesium Hydroxide (Mg(OH)2) seperti pada kembang api
• Lime(Ca(OH)2), seperti pada perekat, mortar, semen dan kapur.
SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 3
ASAM ( pH < 7 )

• Sulfuric acid (H2SO4), contohnya aki mobil.


• Sulfurous acid (H2SO3), pada pengawet sayur dan buah.
• Hydrofluoric acid (HF), pembersih karat, pengilat kaca.
• Acetic acid (CH3COOH), pada cuka.
• Hydrochloric acid (HCl) 31-38%, zat pembersih

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 4


PATOFISIOLOGI ( ASAM )
• Trauma asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan
anion dalam kornea.
• Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH,
sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan
koagulasi.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 5


PATOFISIOLOGI ( BASA )

• Basa terdisosiasi menjadi ion hidroksil dan kation di permukaan bola mata.
• Ion hidroksil membuat reaksi saponifikasi pada membran sel asam lemak,
sedangkan kation berinteraksi dengan kolagen stroma dan glikosaminoglikan.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 6


PATOFISIOLOGI
• Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan basa
memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk
penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina.
• Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar.
Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan
suatu kegawatdaruratan.
• Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia
basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 7


GEJALA KLINIS
• Penurunan visus mendadak .
• Edema pada kelopak mata
• Hiperemis konjungtiva hingga dapat terbentuknya kemosis.
• Edema kornea
• Reaksi peradangan pada bilik mata depan
• Peningkatan tekanan intraokular

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 8


KLASIFIKASI ( HUGHES )

• Ringan : Erosi epitel kornea, kornea sedikit kabur, tidak ada nekrosis iskemik
konjungtiva atau sclera.
• Sedang : Opasitas kornea mengaburkan detail iris, nekrosis iskemik yang
minimal di konjungtiva dan sclera.
• Garis pupil kabur, iskemik nekrosis konjungtiva atau sclera yang signifikan

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 9


DIAGNOSIS
Diagnosis pada trauma mata dapat ditegakkan melalui :
• gejala klinis,
• anamnesis singkat,
• pemeriksaan fisik dan penunjang.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 10


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan penunjang dalam kasus trauma kimia mata adalah pemeriksaan pH


bola mata secara berkala dengan kertas lakmus.
• Irigasi pada mata harus dilakukan sampai tercapai pH normal.
• Pemeriksaan dengan lup atau slit lamp bertujuan untuk mengetahui lokasi luka.
• Pemeriksaan oftalmoskopi untuk mengetahui segmen posterior.
• Pemeriksaan tonometri untuk mengetahui tekanan intraokular

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 11


PERBEDAAN TRAUMA ASAM DAN BASA

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 12


TATALAKSANA non medikamentosa
• Dipasang spekulum mata dan diberi anestesi lokal
• Irigasi mata, sebaiknya menggunakan larutan Salin atau Ringer laktat selama minimal 30
menit. Jika hanya tersedia air non steril, maka air tersebut dapat digunakan.
• Larutan asam tidak boleh digunakan untuk menetralisasi trauma basa.
• Tarik kelopak mata bawah dan eversi kelopak mata atas untuk dapat mengirigasi forniks.
• Lima sampai sepuluh menit setelah irigasi dihentikan, ukurlah pH dengan menggunakan
kertas lakmus. Irigasi diteruskan hingga mencapai pH netral (pH=7.0)
• Jika pH masih tetap tinggi, konjungtiva forniks diswab dengan cotton bud.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 13


TATALAKSANA medikamentosa

• Antibiotik topikal spektrum luas sebagai profilaksis untuk infeksi. (tobramisin, gentamisin,
ciprofloxacin, eritromisin)
• Analgesik oral, seperti acetaminofen dapat diberikan untuk mengatasi nyeri.
• Jika terjadi peningkatan tekanan intraokular > 30 mmHg dapat diberikan Acetazolamid
(4x250 mg atau 2x500 mg ,oral), beta blocker (Timolol 0,5% atau Betaxolol 0,5%).
• Diberikan air mata artifisial.
• Sikloplegik ( midriatikum ) untuk mencegah spasme siliar dan mengurangi inflamsi
intraokular.
SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 14
KOMPLIKASI
• Simblefaron adalah adhesi antara konjungtiva palpebra dan konjungtiva bulbi.
• Kornea keruh, edema, neovaskuler akibat adanya denaturasi protein dan
kerusakan pada struktur kornea akibat zat kimia
• Sindroma mata kering.
• Katarak traumatikGlaukoma sudut tertutup Entropion
• Phthisis bulbi.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 15


HIFEMA
• Hifema adalah ADA darah pada bilik mata depan (BMD) yakni diantara
kornea dan iris.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 16


PENYEBAB
• Trauma
• Tumor intraokular
• Kelainan sel darah dan pembuluh darah
• Inflamasi intraokular
• Tindakan pembedahan intraokular

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 17


PATOFISIOLOGI
• Patofisiologinya trauma tumpul menyebabkan kompresi pada bolamata
disertai peregangan limbus dan perubahan posisi iris atau lensa.
• Akibatnya akan meningkatkan tekanan intraokular secara mendadak dan
berhubungan dengan kerusakan jaringan pada sudut mata.
• Perdarahan biasanya terjadi akibat adanya robekan pembuluh darah dari
badan siliar, arteri koroidalis dan vena badan siliar.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 18


KLASIFIKASI / DERAJAT

• Hifema grade 1 : bila perdarahan kurang dari 1/3 BMD


• Hifema grade 2 : bila perdarahan antara 1/3 hingga 1/2 BMD
• Hifema grade 3 : bila perdarahan lebih dari 1/2 BMD namun belum
keseluruhan BMD
• Hifema grade 4 : bila perdarahan mengisi penuh BMD

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 19


TATALAKSANA non medikamentosa
• Bed rest
• Menutup mata yang cedera.
• Mengelevasi kepala setinggi 30-45 derajat.
• Kompres es 4 x 10 menit dalam 1 – 2 pertama.
• Kompres hangat 4 x 10 menit setelah diobservasi perdarahan tidak terjadi lagi.
• Pemantauan secara berkala : visus, tekanan intraokular dan proses penyerapan
hifema.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 20


TATALAKSANA medikamentosa
• Antibiotika topikal ( Gentamisin , Ciprofloxacin )
• Anti glaukoma ( Asetazolamide , Timolol , Betaxolol )
• Analgetik ( hindari NSAID dan Asetosal )

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 21


INDIKASI RAWAT INAP
• Pasien mengalami hifema derajat 1 atau lebih.
• Memiliki riwayat sickle cell trait.
• Memiliki riwayat glaukoma.
• Trauma mata tembus.
• Pasien tidak koperatif.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 22


INDIKASI PEMBEDAHAN
( PARASINTESIS )
• Hemosiderosis (corneal blood staining).
• Riwayat sickle cell trait dengan tekanan intraokular diatas 24 mmHg selama lebih
dari 24 jam.
• Hifema dengan derajat 3 lebih dari 8 hari
• Hifema total dengan tekanan intraokular lebih dari 50 mmHg lebih dari 3 hari
• Hifema total atau hifema derajat 3 dengan tekanan intraokular lebih dari 25 mmHg
lebih dari 5 hari.

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 23


TERIMA KASIH

SAPA DOKTER TRAUMA KIMIA DAN HIPEMA ZALDI Z 11/21/2020 24

Anda mungkin juga menyukai