Anda di halaman 1dari 3

G.

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan penyelidikan terhadap kation Fe 2+.
Penyelidikan ini termasuk analisa kualitatif dan didalamnya terdapat reaksi
pengendapan yang terjadi dikarenakan zat yang bereaksi sukar larut dalam
pelarutnya sehingga endapan tersebut yang digunakan untuk mengidentifikasi
kation Fe2+. Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah FeSO4.7H2O, dan
indikator yang digunakan adalah HCl dan KCNS. Pada awalnya sampel
ditambahkan HCl pekat sebanyak 7 mL, yang bertujuan untuk melarutkan sampel.
Hasil yang diperoleh adalah larutan berwarna kuning kehijauan dengan sedikit
endapan.

FeSO4 + HCl FeCl2 + H2SO4

(biru kehijauan) (kuning kehijauan)


Lalu larutan sampel dioven dengan suhu 150oC selama 1 jam yang
bertujuan untuk menguapkan H2SO4 dan dimasukkan ke dalam desikator untuk
menghilangkan uap yang ada pada sampel dan endapan mengering. Hasilnya
diperoleh endapan berwarna cokelat.

H2SO4 H2O + SO3

Endapan ini kemudian diberi 25 mL aquades dan 7 mL HNO3 pekat, yang


bertujuan untuk melarutkan residu kering dan HNO3 digunakan untuk menaikkan
bilangan oksidasi Fe dari Fe2+ menjadi Fe3+ sehingga diperoleh larutan berwarna
kuning keruh.

3FeCl2 + HNO3 + 3HCl 3FeCl3+ 2H2O + NO

(cokelat) (kuning keruh)


Lalu larutan ini disaring, dan dicuci menggunakan air panas hingga
mencapai volume 75 mL yang bertujuan untuk membersihkan dari pengotor.
Kemudian endapan dibuang, lalu filtrat yang dihasilkan didinginkan hingga
mencapai suhu kamar, lalu dilakukan pemberian NH4OH sampai terbentuk
endapan yang berwarna merah tua kecoklatan, yang disebabkan oleh larutan yang
jenuh.

FeCl3 + 3NH4OH Fe(OH)3 + NH3 + 3HCl

(kuning) (merah tua kecoklatan)


Pada suatu larutan, endapan dapat diprediksi dengan menghitung hasil kali
konsentrasi ion-ion keadaan setimbang (Q)
- Jika Q < Ksp , larutan belum jenuh
- Jika Q = Ksp , larutan tepat jenuh
- Jika Q > Ksp , larutan jenuh, menyebabkan reaksi pengendapan
Kemudian setelah terjadinya reaksi pengendapan, endapan sampel lalu
diambil dengan menyaring larutan menggunakan kertas saring untuk
memisahkan dari filtrat. Endapan yang ada digunakan untuk
mengidentifikasi adanya kation Fe dengan cara memasukkan endapan
tersebut kedalam 3 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi
indikator yang berbeda-beda sehingga diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut:
a. Penambahan indikator HCL (1:1). Endapan larut dan larutan yang
dihasilkan berwarna kuning.

Fe(OH)3 + 3HCl FeCl3 + 3H2O

(merah tua kecoklatan) (kuning)


b. Penambahan indikator KCNS (1N). Endapan larut dan larutan yang
dihasilkan berwarna jingga.

Fe(OH)3 + 3KCNS Fe(CNS)3 + KOH

(merah tua kecoklatan) (jingga)


c. Penambahan indikator HCL (1:1) dan KCNS (1N). Endapan larut dan
larutan yang dihasilkan berwarna merah kehitaman.

Fe(OH)3 + 3HCl + 3KCNS Fe(CNS)3 + 3KCl + 3H2O

(merah tua kecoklatan) (merah kehitaman)


Pada penambahan indikator HCl (1:1) dan KCNS (1N) terjadi reaksi yang
awalnya endapan diberi HCl (1:1) terlebih dahulu, lalu terbentuklah
larutan kuning yang mengandung FeCl3.

Fe(OH)3 + 3HCl FeCl3 + 3H2O

(merah tua kecoklatan) (kuning)


Selanjutnya larutan berwarna kuning tersebut ditambahkan dengan KCNS
(1N), sehingga diperoleh larutan merah kehitaman yang mengandung
Fe(CNS)3.

FeCl3 + 3KCNS Fe(CNS)3 + 3KCl

(merah tua kecoklatan) (merah kehitaman)

Anda mungkin juga menyukai