Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

HIDUP BAHAGIA BERSAMA DENGAN WANITA SEHAT TANPA GANGGUAN


HAID DAN INFERTILITAS

Ketua Pelaksana :
Ns. Ernauli Meliyana, S.Kep,. M.Kep
NIDN : 1220057197204

Anggota Pelaksana :
Indah Pitaloka ( 17.156.01.11.010 ) Siska Almaindah ( 17.156.01.11.035 )
Reni Lumora ( 17.156.01.11.027 ) Siti Juhriah ( 17.156.01.11.036 )
Rohadatul Aisy R ( 17.156.01.11.028 ) Siti Soleha ( 17.156.01.11.037 )
Rosdianty M.D ( 17.156.01.11.029 ) Thyas Agustiana ( 17.156.01.11.038 )
Shaula Adrea N ( 17.156.01.11.032 ) Yuli Aldiyanti ( 17.156.01.11.042 )
Shella Laila ( 17.156.01.11.033 ) Yulif Maulidia ( 17.156.01.11.043 )
Sindy Sintia D ( 17.156.01.11.034 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2019
HALAMAN PENGESAHAN
USUL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul
Hidup Bahagia Bersama Wanita Sehat Tanpa Ada Gangguan Haid dan
Infertilitas
2. Ketua Pelaksana
a. Nama : Ns. Ernauli Meliyana, S.Kep,.M.Kep
b. NIDN : 1220057197204
c. Jabatan : Dosen
3. Personalia :
Anggota Kelompok
1. Indah Pitaloka ( 17.156.01.11.010 ) 8. Siska Almaindah ( 17.156.01.11.035 )
2. Reni Lumora ( 17.156.01.11.027 ) 9. Siti Juhriah ( 17.156.01.11.036 )
3. Rohadatul Aisy ( 17.156.01.11.028 ) 10. Siti Soleha ( 17.156.01.11.037 )
4. Rosdianty M.D ( 17.156.01.11.029 ) 11. Thyas Agustina ( 17.156.01.11.038 )
5. Shaulla Adrea R ( 17.156.01.11.032 ) 12. Yuli Aldiyanti ( 17.156.01.11.042 )
6. Shella Laila P ( 17.156.01.11.033 ) 13. Yulif Maulidia ( 17.156.01.11.043 )
7. Sindy Sintia D ( 17.156.01.11.034 )
4. Jangka Waktu Kegiatan : 1 Bulan
5. Bentuk kegiatan : Presentasi Mengenai gangguan haid dan infertilitas
a. Promosi Kesehatan
b. Mendemonstrasikan ( cara pencegahan gangguan haid dan infertilitas )
6. Jumlah peserta kegiatan : 40 Orang
7. Biaya yang diperlukan : Rp. 3.500.000,00.-

Bekasi, 4 April 2019

Mengetahui,
Ketua STIKes Medistra Indonesia Ketua Pelaksana

Linda K. Telaumbanua, SST, M.Keb Ns. Ernauli Meliyana, S.Kep,. M.Kep


NIDN. 0302028001 NIDN : 1220057197204

Menyetujui,
Ketua Unit Pengabdian Kepada Masyarakat

Rotua Suryani, S.SKM, M.Kes.


NIDN. 0315018401
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan kita nikmat sehat,
rahmat, hidayah serta innayah sehingga kami diberi kesempatan untuk
mengadakan kegiatan Penyuluhan mengenai Dampak Abortus Pada Remaja
Putri.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada pihak yang terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan acara ini,
diantaranya :

1. Ketua Yayasan Medistra Indonesia Bpk. Usman Ompusunggu, S.E


2. Ketua STIKes Medistra Indonesia Ibu Linda K. Telaumbanua, SST.,
M.Keb
3. Wakil Ketua I, Ibu Nurmah, SST., M.Kes
4. Wakil Ketua II, Ibu Farida Banjarnahor, S.H.
5. Wakil Ketua III, Ibu Hainun Nisa, SST, M.Kes.
6. Ketua Program Studi Kebidanan, Ibu. Ns. Kiki Deniati, S.Kep, M.Kep.
7. Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Ibu Dr. Tetty Rina
Aritonang, S.ST, M.Keb
8. Seluruh Staff dosen dan Staff TU
9. Seluruh Pengurus Senat STIKes Medistra Indonesia
10. Seluruh Mahasiswa/i STIKes Medistra Indonesia

Semoga hal yang telah diberikan oleh pihak terkait di atas bermanfaat serta
dibalas oleh Allah SWT.

Bekasi,9 April 2019

Panitia Pelaksana
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Judul
B. Analisis Situasi
C. Landasan Teori
D. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
E. Tujuan Kegiatan
F. Manfaat Kegiatan
G. Kerangka Pemecahan Masalah
H. Khalayak Saran Antar Yang Strategis
I. Keterkaitan
J. Metode Kegiatan
K. Rancangan Evaluasi
L. Rencana Dan Jadwal Kerja
M. Rencana Anggaran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Daftar Pustaka
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Judul : “HIDUP BAHAGIA BERSAMA WANITA SEHAT TANPA
GANGGUAN HAID DAN INFERTILITAS”.
B. Analisi Situasi
Masa remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau peralihan dari masa
anak-anak menuju dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik, psikis dan
psikososial. Remaja tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar akan
tetapi juga terjadi perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk
bereproduksi (Kundre, 2015).
Menstruasi merupakan perdarahan dari uterus yang terjadi secara periodik dan
siklik. Hal ini disebabkan karena pelepasan (deskuamasi) endometrium akibat
hormon ovarium (estrogen dan progesteron) mengalami penurunan terutama
progesteron, pada akhir siklus ovarium, biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi. Meskipun menstruasi merupakan proses alamiah yang dialami oleh
perempuan, hal ini menjadi masalah utama dalam masyarakat jika terjadi gangguan
menstruasi (Kusmiran, 2014).
Penelitian Cakir Metaltahun 2017 menunjukkan bahwa gangguan menstruasi
dengan prevalensi terbesar yaitu dismenorea sebesar 89,5%, dilanjutkan dengan
ketidakteraturan menstruasi sebesar 31,2%, dan perpanjangan durasi menstruasi
sebesar 5,3%. Durasi menstruasi antar wanita disebabkan karena ketidakseimbangan
hormon LH, FSH, estrogen dan progesteron, karena status gizi, stress serta suatu
penyakit (Kundre, 2015).
Gangguan menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya
gangguan fungsi sistem reproduksi yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
risiko berbagai penyakit seperti kanker rahim dan payudara, infertilitas, serta fracture
tulang.
Faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus mentruasi antara lain
gangguan hormonal, pertumbuhan organ reproduksi, status gizi, stress, usia.
Pengertian klinis mengenai infertilitas yang digunakan WHO adalah sebuah
permasalahan sistem reproduksi yang digambarkan dengan kegagalan untuk
memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual
minimal 2-3 kali seminggu secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi1.
Berdasarkan laporan WHO, secara global diperkirakan adanya kasus infertilitas pada 8-
10% pasangan, yaitu sekitar 50 juta hingga 80 juta pasangan.
Di Amerika sekitar 5 juta orang mengalami permasalahan infertilitas, sedangkan di
Eropa angka kejadiannya mencapai 14%2. Pada tahun 2002, dua juta wanita usia
reproduktif di Amerika merupakan wanita infertil3. Sedangkan di Indonesia,
berdasarkan survei kesehatan rumah tangga tahun 1996, diperkirakan ada 3,5 juta
pasangan (7 juta orang) yang infertile.
Infertilitas dapat disebabkan oleh pihak istri maupun suami. Kondisi yang menyebabkan
infertilitas dari faktor istri 65%, faktor suami 20%, kondisi lain-lain dan tidak
diketahui 15%6. Suatu penelitian menunjukkan penyebab infertilitas terkait dengan
permasalahan dari pihak istri adalah tuba (27,4%), tidak diketahui (24,5%), masalah
menstruasi (20%), uterus (9,1%), ovarium (3,6%), kelainan seksual (2,7%). Angka
kejadian infertilitas pada wanita terjadi pada berbagai rentang umur, 20-29 tahun
(64,5%), 30-39 tahun (20%), 4049 tahun (11,8%), diatas 50 tahun (3,7%)2.
C. Landasan Teori
1. Gangguan Haid
Gangguan haid berupa perdarahan uterus abnormal terjadi pada 914% wanita usia
produktif (antara menarche dan menopause) dan secara signifikan berdampak pada
kualitas hidup dan membebankan secara finansial. Gangguan terhadap fisiologi
normal, perubahan anatomi pada endometrium, atau kanker endometrium dapat
mengakibatkan gangguan menstruasi berupa perdarahan uterus abnormal.
2. Bentuk gangguan menstruasi
a. perdarahan anovulatory termasuk amenorrhea (tidak menstruasi selama lebih dari
tiga siklus atau 90 hari)
b. oligomenorrhea (menstruasi dengan interval lebih dari 35 hari)
c. metrorrhagia (interval tidak teratur disertai perdarahan yang banyak lebih dari 7
hari).
d. perdarahan ovulatory terjadi dengan interval yang teratur (setiap 24 hingga 35 hari)
tetapi dengan volume darah yang banyak atau durasi lebih dari 7 hari.
3. Akibat ganguan haid
Ketidakteraturan siklus menstruasi akibat gangguan haid berdampak pada sulit
hamilnya seorang wanita (infertilitas) dan sulitnya menentukan masa subur.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ovulasi yang tidak teratur atau abnormal
bertanggung jawab terhadap 30%-40% dari seluruh kasus infertilitas.
Infertilitas.
4. Faktor gangguan haid
a. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis, dan perilaku dari manusia yang
mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal
(stresor). Penelitian tentang prevalensi dan pola gangguan menstruasi pernah
dilakukan di Beirut, Lebanon terhadap mahasiswi keperawatan. Hasil yang
didapatkan dari 352 mahasiswi yang mengisi kuesioner, gangguan menstruasi paling
umum terjadi ialah frekuensi menstruasi yang tidak teratur (80,7%), sindroma
pramenstruasi (54%), durasi menstruasi yang tidak teratur (43,8%), dismenorea
(38,1%), polimenore (37,5%), dan oligomenore (19,3%).
b. Obesitas dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi melalui jaringan adiposa
yang secara aktif mempengaruhi rasio hormon estrogen dan androgen.14 Pada wanita
yang mengalami obesitas terjadi peningkatan produksi estrogen karena selain
ovarium, jaringan adiposa juga dapat memproduksi estrogen. Peningkatan kadar
estrogen yang terusmenerus secara tidak langsung menyebabkan peningkatan
hormon androgen yang dapat mengganggu perkembangan folikel sehingga tidak
dapat menghasilkan folikel yang matang
c. Gangguan hormonal
d. Usia

5. infertilitas
Pengertian klinis mengenai infertilitas yang digunakan WHO adalah sebuah
permasalahan sistem reproduksi yang digambarkan dengan kegagalan untuk
memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual
minimal 2-3 kali seminggu secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi1.
Infertilitas dikategorikan menjadi dua yaitu infertilitas primer dan infertilitas
sekunder.
a. Pengertian infertilitas primer menurut WHO adalah ketidakmampuan untuk
memperoleh kehamilan setelah dua tahun melakukan koitus secara teratur tanpa
menggunakan alat kontrasepsi biasanya terjadi pada wanita berumur 15-49 tahun.
b. Infertilitas sekunder diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memperoleh
kehamilan setelah sebelumnya sudah ada riwayat hamil. Secara umum, kebanyakan
pasangan infertil merupakan jenis infertilitas primer13. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Shetty dkk (2013), dari 50 sampel yang diteliti, 34 diantaranya (68%)
merupakan infertilitas primer, dan 16 diantaranya (32%) merupakan infertilitas
sekunder.
6. Faktor penyebab infertilitas
a. factor fisik yang mendukung pada Wanita : (1) Menderita jaringan parut pada saluran
tuba atau dalam uterus. Jaringan parut tersebut dapat mengganggu perjalanan sperma
dan mengganggu sel telur yang telah dibuahi menempel pada uterus, Jaringan parut
dapat disebabkan : Infeksi PMS, Aborsi yang tidak aman, Pemasangan IUD
nonseptik sehingga menimbulkan infeksi, Tindakan bedah pada vagina, uterus, tuba
atau ovarium. Wanita yang (2) tidak terjadi ovulasi disebabkan karena gangguan
hormon reproduksi, (3) Terdapat fibroid dalam uterus (Fibroid dapat mencegah
konsepsi atau menyulitkan kelestarian kehamilan), (4) Penyakit menahunPenyakit
seperti : Diabetes, TBC, Malaria.
b. Factor psikologis ; Gangguan emosial yang kronis seperti ketakutan dan merasa tidak
mampu untuk menjadi seorang ibu, Meningkatnya supersensitifitas karena pengaruh
penambahan umur sehingga menjadi paraniod dan menyebabkan infertilitas.
c. Faktor lingkungan ; meliputi Polusi udara, air yang tercemar, bahan kimia yang
dipakai pabrik dan pertanian, Merokok, minuman beralkohol dan kopi kental, Suhu
tinggi pada testis dan penekanan yang terlalu ketat serta penggunaan Obat-obatan.

7. Orang yang dapat terkena gangguan infertilitas


Olloto dkk (2012) menyebutkan bahwa infertilitas lebih banyak ditemukan pada wanita
karir. Dalam penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa 72% wanita infertil
merupakan wanita karir dan sisanya wanita tidak bekerja atau yang kita kenal dengan
istilah ibu rumah tangga. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan teori
dan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Semakin lama durasi infertil yang
dialami seorang wanita maka kesempatan untuk memperoleh kehamilan akan
semakin menurun.
D. Identifikasi dan rumusan masalah
1. Identifikasi masalah
a. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya Gangguan Haid Dan Infertilitas
b. Tidak banyak remaja mengetahui, tentang Efek Gangguan Haid Dan Infertilitas
c. Tidak banyak yang mengetahui penyebab dari gangguan haid dan infertilitas.
2. Rumusan Masalah
Gaya hidup yang tidak sehat memicu terjadinya penyakit gangguan haid dan
infertilitas. Kebersihan kongenital merupak transmisi pertama terjadinya penyakit,
program penyuluhan kesehatan hendaknya dilakukan sejak dini, untuk para remaja
harus dibiasakan menjaga kebersihan kongenital dan gaya hidup.

E. Tujuan kegiatan
Meningkatkan pemahaman Siswa/i tentang Pentingnya Gangguan Haid Dan
Infertilitas Bagi Kesehatan

F. Manfaat kegiatan

1. Manfaat Umum
Mahasiswa memahami makna promosi kesehatan berserta perkembangannya.

2. Manfaat Khusus
Peningkatan pemahaman Siswa/i Tentang Gangguan Haid dan Infertilitas Bagi
Kesehatan Wanita.
G. Kerangka pemecahan masalah
Upaya peningkatan pemahaman siswa/i tentang Pentingnya Gangguan Haid dan
Infertilitas Dalam Kehidupan Sehari – hari di kalangan remaja putri untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
H. Khalayak sasaran antara yang strategis
Madrasah Aliyah Muhamadiyah 03 Bekasi sebanyak 40 orang siswa/i yang sudah
mengalami haid
I. Keterkaitan
Kegiatan ini tidak akan mungkin berhasil tanpa adanya keterkaitan dengan beberapa
pihak lain. Dalam hal ini pihak MA Muhammadiyah 03 Kota Bekasi sebagai pihak
yang mempunyai wilayah di mana kegiatan PPM hendak dilakukan, memberi
dukungan dalam kegiatan ini dengan menyediakan tempat penyuluhan. Selain itu
MA Muhammadiyah 03 Kota Bekasi diharapkan akan dapat memberikan dukungan
melalui program-program yang terkait tentang pentingnya gangguan haid
daninfertilitas bagi kesehatan.

J. Metode kegiatan
Penyuluhan dilakukan dengan metode 2 arah yaitu penyampaian teori dan pembagian
leaflet yang diikuti dengan tanya jawab. Penyampaian teori akan dilakukan oleh
Mahasiswa STIKes Medistra Indonesia dan didampingi oleh pengampu ibu Ns.
Ernauli Meliyana , Skep, M.Kep,. Dengan memberikan materi yang mudah di
mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran. Dalam rangka
mencapai tujuan yang tercantum diatas maka ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menghubungi :
a. Coordinator Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II,
b. Dosen Pembimbing Penyuluhan.
c. Kepala Sekolah.
K. Rancanagn Evaluasi
a. Evaluasi acara
Acara berjalan dengan lancar tetapi peserta kurang kondusif
b. Peserta
Peserta yang di undang sebanyak 40 orang yang terdiri dari siswi Madrasah Aliah
Muhamadiyah 03 Bekasi
c. Evaluasi hasil
Siswi mampu menjelaskan dan memahami cara penanganan ganguan haid dan ifertilitas
di kalangan remaja.

L. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada 11 Mei 2019.

NO. Kegiatan April Mei


1 2 3 4 11 12
1. Persiapan
a. Survey lahan
b. Membuat Proposal
c. Mengajukan Proposal
d. Membuat surat permohonan
untuk kegiatan penyuluhan
2. Penyuluhan
a. Penyampaian materi
b. Tanya jawab
3. Pelaporan
a. Menyiapkan atau menyusun
kegiatan akhir seminar hasil
kegiatan

M. Rician anggran biaya

No Uraian Total
.
1. Gaji dan Upah Rp. 900.000
1. ATK Rp. 400.000
1. Pulpen
2. Buku Tulis
3. Bingkai
2. Proposal Rp. 300.000
1. Print Proposal
2. Fotocopy Surat Permohonan
3. Dokumentasi Rp. 700.000
1. Banner
2. Leapiflate 20
3. Sertifikat 16
4. Konsumsi Rp. 700.000
1. Makan Dosen
2. Makan Panitia
3. Air Mineral
5. Transportasi Rp.500.000
Total Rp. 3.500.000

Daftar Pustaka
https://ejournal.unsiri.ac.id/index.php/mks/article/download/2722/pdf
http://eprintes.ums.ac.id/l59731/17/NASKAH%2520PUBLIKASI
https://jurnal.fk.unand.ac.id
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php

Anda mungkin juga menyukai