Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
Ns. BAYHAKKI, MKep., Sp.KMB., PhD
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah di
identifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Zhou et al., 2020).
Berbagai Negara telah menerapkan social distancing (pembatasan jarak sosial) yang dirancang
untuk mengurangi interaksi antar individu dalam komunitas yang lebih luas, dimana individu
mungkin tertular tetapi belum diidentifikasi sehingga belum terisolasi (Smith & Freedman,
2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan multidimensi yang dihadapi dunia, hal tersebut
juga dirasakan dampaknya dalam sector pendidikan yang menyebabkan penurunan kualitas
belajar pada peserta didik (Sahu, 2020).
Angka kejadian penyakit akibat Covid-19 di dunia pada tanggal 8 Mei 2020 mencapai
3.679.499 orang dengan angka kematian 254.199 orang di 215 negara (WHO, 2020).
Sementara di Indonesia angka kejadiannya mencapai 12.776 orang dengan angka kematian
mencapai 930 orang (Kemkes, 2020). Angka kejadian infeksi Covid-19 pada anak di Cina
mencapai 2.143 anak dan separuhnya mengalami gejala demam, radang, tenggorokan, batuk,
pilek, pegal di sekujur tubuh dan bersin (Dong, 2020)
Indonesia spontan menerapkan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan
ibadah di rumah (laksana, Corona, 2020). Covid-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi
kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk atau bersin. Covid-19 juga dapat
menular melalui benda-benda yang terkontaminasi percikan batuk atau bersin penderita Covid-
19. Orang lain yang menyentuh benda-benda terkontaminasi tersebut lalu menyentuh mata,
hidung dan mulut mereka dapat tertular penyakit ini (WHO, 2020). Masa darurat pandemi ini
mengharuskan sistem pembelajaran digangi dengan pembelajaran daring agar proses
pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020).
Dengan adanya pembelajaran daring ini, dapat mempengaruhi motivasi belajar pada
mahasiswa. Menurut Sur et al. (2020) motivasi belajar adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh
Mahasiswa terutama pada saat kondisi seperti ini. Kegiatan yang biasanya dilakukan pada
waktu-waktu normal membuat mahasiswa akan cepat bosan karena kegiatan di luar rumah
dilarang, termasuk tempat- tempat hiburan yang ditutup. Motivasi belajar dalam diri seseorang
akan menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar
mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan
pengembangan belajar. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong
yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-
menerus. Menurut (Rimbun, 2017), motivasi belajar yang rendah dapat menimbulkan dampak
negatif bagi siswa. Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan
dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat motivasi belajar pada pembelajaran daring selama covid-19
mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau
2. Mengetahui hasil belajarpada pembelajaran daring selama covid-19 mahasiswa
angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau
3. Mengetahui hubungan motivasi belajar pada pembelajaran daring selama covid-19
terhadap hasil belajar mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 COVID-19
Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas
di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO
mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat
634. 835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia
sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian (Susilo,
2020)
Di Indonesia Covid-19 memiliki dampak yang besar dalam berbagai sektor, salah
satunya dalam bidang sektor pendidikan dimana sebelum adanya Covid-19 proses
belajar mengajar dilakukan dengan cara tatap muka, tetapi akibat pandemi ini proses
belajar mengajar dilakukan secara daring sehingga dampak yang di rasakan dalam sektor
pendidikan yaitu menyebabkan penurunan kualitas dalam belajar peserta didik (Sahu,
2020). Hal ini juga dapat meyebabkan penurunan pada Motivasi belajar mahasiswa,
motivasi belajar terdapat dua dimensi yakni dimensi intrinsik yang terdiri dari adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, serta adanya harapan dan
cita-cita masa depan dan dimensi ekstrinsik yang terdiri dari adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
2.1.2 Motivasi
Ciri-ciri dari motivasi belajar yang tinggi antara lain : bekerja keras, tangguh,
pantang menyerah, memiliki tujuan untuk masa depan, mempunyai semangat untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat kesukaran yang sedang dan mampu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Mulyaningsih, 2014). Faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa terbagi dua, yaitu yaitu faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik berupa Hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan
kebutuhan belajar, kegiatan belajar yang menarik dan lingkungan belajar yang kondusif.
Sedangkan faktor ekstrinsik berupa penghargaan, kegiatan belajar yang menarik dan
lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2016).
2.1.2.3 Motivasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan belajar saat Pandemi
COVID-19
Hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru selama periode tertentu. Tujuan pembelajaran dianggap tercapai
apabila siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar dapat diketahui
setelah guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa.
Benyamin Bloom dalam Sudjana (2014), menyatakan bahwa penilaian hasil belajar
dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah
karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.
1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Hasil proses belajar mengajar itu
seolah-olah sudah menjadi bagian kepribadian bagi setiap siswa, sehingga akan
mempengaruhi pandangan dan cara mendekati suatu permasalahan. Sebab
pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
2.2 Kerangka Konsep
- Tinggi - Meningkat
- Sedang - Menetap
- Rendah - Menurun
2.3 Hipotesis
Tidak ada Hubungan antara Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Covid-19
Riau.
BAB III
METODE PENELITIAN
mahasiswa terhadap pembelajaaran daring merupakan kuisioner terstruktur yang didesain untuk
diisi sendiri atau ditanyakan melalui wawancara. Kuisioner diadaptasi dari penelitian sebelumnya
oleh Fitriyani, dkk 2020. Peneliti sebelumnya juga telah melakukan uji validitas dan reabilitas
Daftar nilai digunakan untuk menghimpun data hasil belajar mahasiswa dan
penelitian yang akan dilakukan dengan menunjukkan surat perizinan dari pihak
a. Pengolahan Data
a. Editing (Pemeriksaan)
b. Coding (Pengkodean)
Proses pemberian kode dilakukan untuk mempermudah peneliti pada
saat analisa data dan juga mempercepat pada saat memasukkan data.
pemeriksaan supaya tidak ada data yang salah sehingga hasil analisa data
e. Processing (Pengolahan)
sesuai.
f. Analyzing (Penilaian)
Melakukan analisa data dengan uji statistik yang sesuai dengan tujuan
uji statistic yang sesuai dengan data. Selanjutnya melakukan penyususnan laporan hasil
mahasiswa selama daring dan hasil belajar mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau.
Pada penelitian ini analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui tingkat korelasi (keeratan)
Hubungan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Analisis bivariat
juga digunakan untuk melihat arah dan jenis hubungan dari kedua variable dan mengetahui apakah
hubungan tersebut signifikan atau tidak. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji korelasi dengan
menggunakan uji Spearman.
3.6 Etika Penelitian
Peneliti akan dilakukan setelah dinyatakan lulus uji kaji etik oleh Unit Etika Penelitian
Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
1 Perhatian terhadap
penyampain kompetensi
3 Konsentrasi terhadap
bahan dan materi ajar
4 Mendengarkan dengan
baik setiap penjelasan
materi yang
disampaikan
5 Memperhatikan
penyampaian dan
penjelasan dosen
7 Mematuhi peraturan
yang diberikan pada
saat pembelajaran
berlangsung
8 Ketertarikan terhadap
bahan dan materi yang
disampaikan
9 Mengajukan pertanyaan
terhadap materi yang
diajarkan
Semangat
10dalampendapat
menyampaikan ide dan
pada saat
pembelajaran
13 Mempunyai keinginan
untuk mendapatkan
nilai terbaik dari setiap
tugas
14 Bersungguh-sungguh
dalam dalam
mengerjakan tugas