Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

Hubungan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama


Pandemi Covid-19 terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A
2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau

Disusun oleh:

BETHARI KARLINDA 1811112122


DITA FADHILA 1811112136
CINDYANA ROSALINDA 1811112172
MUHAMMAD ALFIN 1811110107
MARIAH AL QHIBTIYAH 1811112144

Dosen Pembimbing:
Ns. BAYHAKKI, MKep., Sp.KMB., PhD

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah di
identifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Zhou et al., 2020).
Berbagai Negara telah menerapkan social distancing (pembatasan jarak sosial) yang dirancang
untuk mengurangi interaksi antar individu dalam komunitas yang lebih luas, dimana individu
mungkin tertular tetapi belum diidentifikasi sehingga belum terisolasi (Smith & Freedman,
2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan multidimensi yang dihadapi dunia, hal tersebut
juga dirasakan dampaknya dalam sector pendidikan yang menyebabkan penurunan kualitas
belajar pada peserta didik (Sahu, 2020).

Angka kejadian penyakit akibat Covid-19 di dunia pada tanggal 8 Mei 2020 mencapai
3.679.499 orang dengan angka kematian 254.199 orang di 215 negara (WHO, 2020).
Sementara di Indonesia angka kejadiannya mencapai 12.776 orang dengan angka kematian
mencapai 930 orang (Kemkes, 2020). Angka kejadian infeksi Covid-19 pada anak di Cina
mencapai 2.143 anak dan separuhnya mengalami gejala demam, radang, tenggorokan, batuk,
pilek, pegal di sekujur tubuh dan bersin (Dong, 2020)

Indonesia spontan menerapkan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan
ibadah di rumah (laksana, Corona, 2020). Covid-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi
kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk atau bersin. Covid-19 juga dapat
menular melalui benda-benda yang terkontaminasi percikan batuk atau bersin penderita Covid-
19. Orang lain yang menyentuh benda-benda terkontaminasi tersebut lalu menyentuh mata,
hidung dan mulut mereka dapat tertular penyakit ini (WHO, 2020). Masa darurat pandemi ini
mengharuskan sistem pembelajaran digangi dengan pembelajaran daring agar proses
pembelajaran tetap berlangsung (Sintema, 2020).

Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun


2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19), maka pembelajaran di Indonesia menerapkan metode
daring. Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan unsur
teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa et al (2019) bahwa Pembelajaran
daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan metoda pengajaran
dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.
pembelajaran daring memberikan manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi
semua orang, sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam
ruang lingkup kelas (Riaz, 2018). Hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk
diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi. Namun menurut Pilkington (2018) tidak bisa
dipungkiri bahwa tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke dalam lingkungan
pembelajaran secara online.

Dengan adanya pembelajaran daring ini, dapat mempengaruhi motivasi belajar pada
mahasiswa. Menurut Sur et al. (2020) motivasi belajar adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh
Mahasiswa terutama pada saat kondisi seperti ini. Kegiatan yang biasanya dilakukan pada
waktu-waktu normal membuat mahasiswa akan cepat bosan karena kegiatan di luar rumah
dilarang, termasuk tempat- tempat hiburan yang ditutup. Motivasi belajar dalam diri seseorang
akan menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar
mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan
pengembangan belajar. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong
yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-
menerus. Menurut (Rimbun, 2017), motivasi belajar yang rendah dapat menimbulkan dampak
negatif bagi siswa. Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan rendahnya keberhasilan
dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa.

Menurut Fitriyani et al .(2020) menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa sangat


baik, dimana persentase motivasi belajar mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 mencapai
80,27%. Selanjutnya menurut penelitian Sur et al. (2020) bahwa perkuliahan daring
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 sebanyak
28,3% sedangkan sisanya 71,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Terjadi peningkatan motivasi
belajar mahasiswa melalui pelaksanaan perkuliahan online di masa pandemi Covid-19 ini
dengan korelasi berkisar 0,54.

Fakultas keperawatan Universitas Riau angkatan 2018/2019 terdapat 2 kelas yang


berjumlah 147 mahasiswa. Menurut pengakuan 20 mahasiswa, mahasiswa mereka merasa
tidak aktif dan memiliki motivasi belajar yang kurang, mengakibatkan nilai mereka kurang
memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas, para peneliti menganggap perlu mengetahui bagaimana
motivasi belajar mahasiswa selama pembelajaran daring diterapkan selama masa pandemi
Covid 19 di fakultas keperawatan universitas riau. Mengingat selama Pandemi ini, semua
lapisan masyarakat termasuk mahasiswa diharuskan untuk melaksanakan semua kegiatan dari
rumah sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

1.2 Rumusan Masalah

Angka kejadian infeksi Covid-19 yang meningkat, Indonesia menerapkan kebijakan


belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah. Berdasarkan Surat Edaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19). Pembelajaran daring memberikan manfaat dalam membantu menyediakan akses
belajar bagi semua orang, sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk
belajar dalam ruang lingkup kelas, hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk
diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah
penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga
akan belajar secara terus-menerus. Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan
rendahnya keberhasilan dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa.
Dalam penelitian ini ditetapkan rumusan masalah adalah apakah ada terdapat Hubungan
Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Covid-19 Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Angkatan A 2018 Di Fakultas Keperawatan Universitas Riau.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum

Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Motivasi Belajar Pada


Pembelajaran Daring Selama Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A
2018 Di Fakultas Keperawatan Universitas Riau.

2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat motivasi belajar pada pembelajaran daring selama covid-19
mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau
2. Mengetahui hasil belajarpada pembelajaran daring selama covid-19 mahasiswa
angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau
3. Mengetahui hubungan motivasi belajar pada pembelajaran daring selama covid-19
terhadap hasil belajar mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau

1.4 Manfaat Penelitan


1. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan mengasah
kemampuan dalam penelitian keperawatan, khususnya tentang Hubungan Motivasi
Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
Angkatan A 2018 Di Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
2. Manfaat Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi ilmu pengetahuan
Keperawatan mengenai Hubungan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama
Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 Di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau.
3. Manfaat Bagi Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dalam
mengevaluasi mengenai Hubungan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama
Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 Di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 COVID-19

2.1.1.1 Sejarah COVID-19

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali di laporkan di


Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi
kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember hingga 29
Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat
pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan,
penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan
Korea Selatan. Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya
penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV),
kemudian WHO mengumukan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus
Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronivirus-2 (Susilo, 2020).

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas
di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO
mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat
634. 835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia
sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian (Susilo,
2020)

2.1.1.2 Tanda dan gejala COVID-19


Kasus Covid-19 memiliki gejala awal yang tidak spesifik. Gejala umum muncul
dengan demam, batuk, dan kelelahan, yang kemudian dapat sembuh secara spontan atau
berkembang menjadi sesak napas, dispnea, dan pneumonia, yang menyebabkan ARDS,
gagal ginjal, disfungsi koagulasi, multipel kegagalan organ bahkan kematian. Gejala
yang lebih jarang yaitu rasa nyeri, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit kepala
bahkan kehilangan indera penciuman atau rasa. Gejala yang dialami penderita biasanya
bersifat ringan dan munculnya bertahap, tetapi ada juga yang tidak memiliki gejala atau
bahkan gejalanya lebih parah dan serius pada beberapa orang (Chen et al, 2020; WHO,
2020; Guan et al.,2020).

2.1.1.3 Dampak COVID-19

Di Indonesia Covid-19 memiliki dampak yang besar dalam berbagai sektor, salah
satunya dalam bidang sektor pendidikan dimana sebelum adanya Covid-19 proses
belajar mengajar dilakukan dengan cara tatap muka, tetapi akibat pandemi ini proses
belajar mengajar dilakukan secara daring sehingga dampak yang di rasakan dalam sektor
pendidikan yaitu menyebabkan penurunan kualitas dalam belajar peserta didik (Sahu,
2020). Hal ini juga dapat meyebabkan penurunan pada Motivasi belajar mahasiswa,
motivasi belajar terdapat dua dimensi yakni dimensi intrinsik yang terdiri dari adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, serta adanya harapan dan
cita-cita masa depan dan dimensi ekstrinsik yang terdiri dari adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Melihat fenomena tersebut sebagian besar mahasiswa masih termotivasi untuk


melaksanakan proses pembelajaran meskipun ada beberapa dari mahasiswa yang motivasinya
menurun. Hal ini diperkuat dari hasil riset yang dilakukan oleh Yani, Irfan dan Mia (Fitriyani et
al., 2020) yang berjudul Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama
Pandemik Covid-19 mengatakan bahwa ditengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak
menjadi alasan mahasiswa untuk tetap termotivasi dalam belajar meski pelaksanaanya terdapat
beberapa kendala.

2.1.2 Motivasi

2.1.2.1 Definisi Motivasi


Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seseorang sehingga dapat
menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasi tingkah laku (Setiawan &
Mulyapradana, 2018). Motivasi merupakan bagian proses psikologi yang dimiliki oleh
seseorang yang menggambarkan suatu interaksi antara sikap, persepsi, kebutuhan dan
keputusan (Mujibul & Hakim, 2019). Menurut Winkel (2014) motivasi belajar
merupakan penggerak dalam psikis diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
memberikan arah pada kegiatan belajar, serta menjamin keberlangsungan kegaiatan
belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar adalah hasrat yang mendorong
siswa untuk mencapai hasil belajar sebaik mungkin dalam kegiatan belajar (Hamdu &
Agustina, 2011).

2.1.2.2 Ciri Motivasi belajar yang tinggi

Ciri-ciri dari motivasi belajar yang tinggi antara lain : bekerja keras, tangguh,
pantang menyerah, memiliki tujuan untuk masa depan, mempunyai semangat untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat kesukaran yang sedang dan mampu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Mulyaningsih, 2014). Faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa terbagi dua, yaitu yaitu faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik berupa Hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan
kebutuhan belajar, kegiatan belajar yang menarik dan lingkungan belajar yang kondusif.
Sedangkan faktor ekstrinsik berupa penghargaan, kegiatan belajar yang menarik dan
lingkungan belajar yang kondusif (Uno, 2016).

2.1.2.3 Motivasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan belajar saat Pandemi
COVID-19

Motivasi dianggap sebagai faktor penting untuk keberhasilan belajar termasuk


dalam lingkungan belajar daring, sehingga perlunya mempertimbangkan kembali
motivasi belajar di lingkungan belajar yang pemanfaatan teknologi (Harandi, 2015).
Menurut Selvi (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran daring sering dituntut untuk
lebih termotivasi karena lingkungan belajar biasanya bergantung pada motivasi dan
karakteristik terkait dari rasa ingin tahu dan pengaturan diri untuk melibatkan pada
proses pembelajaran. Faktanya, teknologi itu sendiri dipandang oleh sebagian orang
sebagai motivasi yang inheren karena memberikan sejumlah kualitas yang diakui penting
dalam menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu tantangan, keingintahuan, kebaruan dan
fantasi.

2.1.3 Hasil belajar

Hasil belajar, pada hakikatnya, merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi yang


mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui
pengukuran dan penilaian sejumlah hasil belajar serta indikator hasil belajar yang diukur
dan diamati (Budyartati, 2014).

Hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru selama periode tertentu. Tujuan pembelajaran dianggap tercapai
apabila siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar dapat diketahui
setelah guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa.

Benyamin Bloom dalam Sudjana (2014), menyatakan bahwa penilaian hasil belajar
dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah
karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.

2.1.3.1 Indikator Hasil Belajar

Indikator dari pengukuran hasil belajar bertujuan agar dapat mengetahui


kemampuan mahasiswa baik berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dilakukan selama masa tertentu. indikator hasil belajar mahasiswa dalam penelitian
ini dibagi menjadi tiga, yakni:

1) IP : Penghitungan indeks prestasi dengan menggabungkan semua mata kuliah yang


telah ditempuh sampai suatu semester tertentu.

2) UT 1: Ujian tertulis tingkat pertama yang dilaksanakan pada masa tertentu

3) UT 2: Ujian tertulis tingkat kedua yang dilaksanakan pada masa tertentu

2.1.3.2 Ciri-ciri Hasil Belajar yang Baik


Ciri-ciri Hasil Belajar yang Baik Menurut Sardiman (2010) pembelajaran dikatakan
berhasil dengan baik didasarkan pada pengakuan bahwa belajar secara esensial
merupakan proses yang bermakna, bukan sesuatu yang berlangsung secara mekanik
belaka, tidak sekedar rutinisme. Adapun hasil pengajaran itu dikatakan betul-betul baik
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Hasil proses belajar mengajar itu
seolah-olah sudah menjadi bagian kepribadian bagi setiap siswa, sehingga akan
mempengaruhi pandangan dan cara mendekati suatu permasalahan. Sebab
pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian adalah sebagai berikut

Motivasi belajar Hasil belajar

- Tinggi - Meningkat
- Sedang - Menetap
- Rendah - Menurun

2.3 Hipotesis

1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada Hubungan antara Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Covid-19

terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas

Riau.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)


Ada Hubungan antara Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Covid-19
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas
Riau

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis kuantitatif
korelasional dengan menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional).
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Riau yang beralamat di
kampus utama Universitas Riau, Jl. Pattimura No.9, Gobah, Pekanbaru. penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari 2021 – Juli 2021.
Tabel 1. JADWAL PENELITIAN

no Kegiatan Waktu Penelitian


Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perumusan masalah
2 Penyusunan proposal
3 Seminar proposal
4 Revisi proposal
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Seminar hasil
8 Revisi dan
pengumpulan seminar
hasil
3.3 Populasi dan sampel penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Angkatan A 2018.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode total sampling. Semua subjek
dimasukkan kedalam penelitian. Total sampel adalah 147 sampel.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah motivasi belajar mahasiswa.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa.
3.4 Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan defenisi variable-variabel yang akan diteliti secara
operasional di lapangan. Defenidi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada
pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel yang akan diteliti serta untuk
pengembangan instrument sehingga ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang
diteliti menjadi terbatas dan penelitian akan menjadi terfokus (Riyanto, 2017). Defenisi
operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur


penelitian ukur

1 Motivasi Kekuatan yang mendorong kuesioner ordinal 1. tinggi


belajar seseorang untuk tingkah 2. sedang
lakunya sebagai hasil 3. rendah
pengamatannya dan interaksi
dengan lingkungannya
2 Hasil Kemampuan siswa yang berupa kuesioner ordinal 1. meningkat
belajar penguasaan pengetahuan, sikap, 2. menetap
dan keterampilan yang dicapai 3. menurun
dalam belajar setelah
melakukan kegiatan belajar
3.6 Instrumen penelitian

3.6.1 Kuesioner Motivasi mahasiswa terhadap pembelajaaran daring


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuisioner motivasi

mahasiswa terhadap pembelajaaran daring merupakan kuisioner terstruktur yang didesain untuk

diisi sendiri atau ditanyakan melalui wawancara. Kuisioner diadaptasi dari penelitian sebelumnya

oleh Fitriyani, dkk 2020. Peneliti sebelumnya juga telah melakukan uji validitas dan reabilitas

terhadap kuisioner ini.

3.6.2 Daftar Nilai

Daftar nilai digunakan untuk menghimpun data hasil belajar mahasiswa dan

mengelompokkan sebagai meningkat, menetap dan menurun.

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

3.7.1 Tahap Persiapan

a. Pengajuan izin kepada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Riau

b. Peneliti menemui pihak mahasiswa untikmenjelaskan maksud serta tujuan dari

penelitian yang akan dilakukan dengan menunjukkan surat perizinan dari pihak

Unit Etika Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Riau

c. Peneliti melakukan koordinasi ke pihak mahasiswa mengenai jadwal dan tempat

yang digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Tahap Pengolahan Data Dan Analisa Data

a. Pengolahan Data

a. Editing (Pemeriksaan)

Digunakan untuk memeriksa kembali data yang diperoleh yang

mencakup kelengkapan data, kekeliruan pengisian, data sampel yang tidak

sesuai atau tidak lengkap.

b. Coding (Pengkodean)
Proses pemberian kode dilakukan untuk mempermudah peneliti pada

saat analisa data dan juga mempercepat pada saat memasukkan data.

c. Entry Data (Memasukkan data)

Entry data dilakukan dengan memasukkan data yang sudah dikumpulkan

sebelumnya kedalam komputer.

d. Cleaning Data (Merapikan)

Data yang telah dimasukkan kedalam komputer kembali dilakukan

pemeriksaan supaya tidak ada data yang salah sehingga hasil analisa data

akan benar dan juga akurat.

e. Processing (Pengolahan)

Data tersebut diproses dengan mengelompokkan kedalam variabel yang

sesuai.

f. Analyzing (Penilaian)

Melakukan analisa data dengan uji statistik yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Hasilnya akan diinterprestasikan untuk memudah menarik

kesimpulan hasil penelitian.

3.7.3 Tahap akhir

Setelah pengumpulan data selesai, peneliti melakukan analisa dengan menggunakan

uji statistic yang sesuai dengan data. Selanjutnya melakukan penyususnan laporan hasil

penelitian dan penyajian hasil penelitian

3.6 Analisis Data

3.6.1 Analisis Univariat


Pada penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar

mahasiswa selama daring dan hasil belajar mahasiswa angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan

Universitas Riau.

3.6.2 Analisis Bivariat

Pada penelitian ini analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui tingkat korelasi (keeratan)
Hubungan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa Angkatan A 2018 di Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Analisis bivariat
juga digunakan untuk melihat arah dan jenis hubungan dari kedua variable dan mengetahui apakah
hubungan tersebut signifikan atau tidak. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji korelasi dengan
menggunakan uji Spearman.
3.6 Etika Penelitian
Peneliti akan dilakukan setelah dinyatakan lulus uji kaji etik oleh Unit Etika Penelitian
Fakultas Keperawatan Universitas Riau.

No Aspek Tinggi Sedang Rendah

1 Perhatian terhadap
penyampain kompetensi

2 Memahami intruksi yang


diberikan dosen
Memahami intruksi yang
diberikan dosen

3 Konsentrasi terhadap
bahan dan materi ajar

4 Mendengarkan dengan
baik setiap penjelasan
materi yang
disampaikan

5 Memperhatikan
penyampaian dan
penjelasan dosen

6 Mencatat materi yang


disampaikan pada saat
pembelajaran

7 Mematuhi peraturan
yang diberikan pada
saat pembelajaran
berlangsung

8 Ketertarikan terhadap
bahan dan materi yang
disampaikan

9 Mengajukan pertanyaan
terhadap materi yang
diajarkan
Semangat
10dalampendapat
menyampaikan ide dan
pada saat
pembelajaran

11 Mampu menjawab atau


mengerjakan dengan
baik tugas-tugas yang
diberikan

12 Antusias dan siap dalam


menjawab atau
mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan

13 Mempunyai keinginan
untuk mendapatkan
nilai terbaik dari setiap
tugas

14 Bersungguh-sungguh
dalam dalam
mengerjakan tugas

15 Percaya diri dalam


mengerjakan tugas

16 Percaya diri dengan skor


yang akan saya
dapatkan

Anda mungkin juga menyukai