Anda di halaman 1dari 1

Tata Laksana

 Terapi mum, berupa menghindari aktivitas fiaia yang berlebihan untuk mencegah truma,
terutama trauma kepala dan menghindari penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi fungsi
trombosit.
 Tata Laksana Mdikamentosa (Lini Pertama):
1) Prednison dosis 1-1,5 mg/KgBB/hari per oral selama 2 minggu. Tanda adanya respon
baik ilaha peningkatan trombosit >30.000/mm 3, trombosit >50.000/mm3 setelah 10 hari
terapi awal, dan terhentinya perdarahan. Apabila berespon baik, terapi dilanjutkan
sampai 1 bulan, kemudian tapering off.
2) Imunoglobulin intravena, guna menghambat ikatan autoantibodi dengan trombosit yang
bersirkulasi. Diberikan dengan dosis 1 g/KgBB/hari selama 2-3 hari berturut-turut.
Immunoglobulin digunakan bila terjadi perdarahn internal, adanya purpura yang
progresif, serta kadar trombosit <5.000/mm 3 walaupun sudah mendapat terapi
kortikosteroid dalam beberapa hari.
 Splenektomi. Dipertimbangkan pada pasien yang simtomatik persisten dan trombositopenia
berat (trombosit <10.000/mm3) seetelah mendapat terapi prednisone. Respon bervariasi antara
50-80%.
 Pada pasien yang tidak membaik pada dengan terapi standar kortikosteroid, dapat diberikan
terapi lini kedua, yaitu steroid dosis tinggi, immunoglobulin intravena dosis tinggi, anti-D
intravena, alkaloid vinka (vinkristin, vinblastine), danazaol, obat imunosupresif (azatriopin,
siklofosfamid), dapson, serta golongan agonis reseptor trombopoietin/TPO (romiplastim,
eltrombopag)

Sumber : Kapita Selekta Kedokteran edisi IV Jilid II

Daftar Pustaka :

Anda mungkin juga menyukai