DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
I
Kata Pengantar
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................…......................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................
1.3 Tujuan.............................….............................................................
BAB II PEMBAHASAN.................….........................................................
III
2.8 Perkembangan Pemikiran HAM..................................................
3.1 Kesimpulan........................................…...........................................
3.2 Saran……………………………………....………………..
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara
hukum selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi
manusia. Semua manusia akan mendapat perlakuan yang sama
kedudukannya dalam hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Termasuk juga hak seorang anak ini semua telah di atur di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada
Pasal 28B ayat 2 yang berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekersan dan diskriminasi”. Dapat terlihat jelas bahwa di negara Republik
Indonesia dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasarkan
ketentuan-ketentuan hukum dan bukan kemauan seseorang atau
golongan yang menjadi dasar kekuasaan.
menghilangkan nyawa
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3
2. Sebagai penambah pengetahuan tentang undang-undang yang terkait
dengan pelanggaran HAM.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hak asasi manusia merupakan hak dasar dan mutlak yang dimiliki
setiap orang karena ia adalah manusia. Hak ini ada mengingat rentannya
posisi manusia dalam proses bermasyarakat, budaya, ekonomi, sosial dan
dimaksudkan untuk memberikan perlindungan. Setiap manusia memiliki
hak ini walaupun sejauh mana hak-hak tersebut dipenuhi dalam praktik,
sangat bervariasi dari negara ke negara. Hak asasi bertujuan menjamin
martabat setiap orang. Hak asasi memberikan kekuatan moral untuk
menjamin dan melindungi martabat manusia berdasarkan hukum, bukan
atas dasar kehendak, keadaan, ataupun kecenderungan politik tertentu.
Hak-hak dan kebebasan tersebut memiliki ciri-ciri yakni: tidak dapat
dicabut atau dibatalkan, universal, saling terkait satu sama lain dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa setiap
manusia memiliki sekaligus hak atas kebebasan, rasa aman, dan standar
hidup yang layak (Krisnalita, 2018)
5
ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi
pijakannya.
6
Memindahkan paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
dalam kelompok yang lain
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Suatu tindakan/perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.
c. Kejahatan apartheid
Yakni sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu
pemerintahan bertujuan untuk melindungi hak istimewa dari
suatu ras atau bangsa.
7
b. Kegagalan dalam kewajiban untuk melindungi, seperti kegagalan untuk
mencegah terjadinya penyerangan etnis tertentu.
c. Kegagalan dalam kewajiban untuk memenuhi, seperti kegagalan dalam
memberikan layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai.
8
di wilayah Timor-Timur. Desakan kuat masyarakat internasional dan PBB
terhadap pemerintah untuk bertanggung jawab atas peristiwa tersebut,
mendorong Komnas HAM sebagai pemangku kewenangan penyelidikan,
membentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Timor-Timur (KPP HAM
Timor-Timur) pada 23 September 1999 berdasarkan Undang-Undang
HAM dan Perppu No. 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan HAM.
9
Tuhan Yang Maha Esa, maupun hubungan manusia dengan manusia. Hal
ini terkandung dalam nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila yang
terdapat pada pancasila.Dalam Undang- Undang No. 39 tahun 1999
tentang Hah Asasi Manusia, pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia
ditentukan dengan berpedoman pada deklarasi Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa Bangsa. Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa
tentang penAghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita,
konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang hak-hak anak dan
berbagai instrumen internasional lain yang mengatur mengenai Hak Asasi
Manusia. Materi UndangUndang ini tentu saja harus disesuaikan dengan
kebutuhan hukum masyarakat dan pembangunan hukum nasional yang
berdasarkan pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.
10
Tabel 1
Pasal Isi Sanksi
Pasal 7 Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
berat meliputi:
- kejahatan genosida;
11
huruf b adalah salah satu perbuatan atau j dipidana:
yang dilakukan sebagai bagian dari - pidana mati;
serangan yang meluas atau sistematik
- pidana penjara seumur
yang diketahuinya bahwa serangan
hidup;
tersebut ditujukan secara langsung
- pidana penjara 10-25
terhadap penduduk sipil, berupa:
tahun.
a. pembunuhan;
b. pemusnahan; Pasal 38
Pasal 9 huruf c, dipidana
c. perbudakan;
pidana penjara 5-15 tahun.
d. pengusiran atau pemindahan
penduduk secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau
dengan maksud untuk menghancurkan pidana penjara paling lama
atau memusnahkan seluruh atau 25 (dua puluh lima) tahun
sebagian kelompok bangsa, ras, dan paling singkat 10
kelompok etnis, kelompok agama, (sepuluh) tahun.
dengan cara:
6. membunuh anggota kelompok;
12
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Pasal 9 huruf a, b, d, e,
huruf b adalah salah satu perbuatan atau j dipidana:
yang dilakukan sebagai bagian dari - pidana mati;
serangan yang meluas atau sistematik
- pidana penjara seumur
yang diketahuinya bahwa serangan
hidup;
tersebut ditujukan secara langsung
- pidana penjara 10-25
terhadap penduduk sipil, berupa:
tahun.
f. pembunuhan;
g. pemusnahan; Pasal 38
Pasal 9 huruf c, dipidana
h. perbudakan;
pidana penjara 5-15 tahun.
i. pengusiran atau pemindahan
penduduk secara paksa;
j. perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar Pasal 39
(asas-asas) ketentuan pokok hukum Pasal 9 huruf f, dipidana
internasional; pidana penjara 5-15 tahun.
f. penyiksaan;
13
menurut hukum internasional;
i. penghilangan orang secara paksa;
atau
j. kejahatan apartheid.
Tabel 2
Pasal Isi Sanksi
394 Setiap orang yang dengan maksud - Pidana mati
menghancurkan atau memusnahkan seluruh
- Pidana Penjara
atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis,
Seumur Hidup
atau agama melakukan perbuatan:
- Pidana Penjara 5 -20
a. membunuh anggota kelompok tersebut;
Tahun
b. mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental berat terhadap anggota kelompok;
c. menciptakan keadaan kehidupan yang
bertujuan mengakibatkan kelompok tersebut
musnah secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;
d. memaksakan cara-cara yang bertujuan
mencegah kelahiran di dalam kelompok
14
tersebut; atau
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari
a. pembunuhan;
b. pemusnahan;
15
c. perbudakan;
d. pengusiran atau pemindahan penduduk
secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar asas-
asas atau ketentuan pokok hukum
internasional;
f. penyiksaan;
g. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran
secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan, atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain
yang setara; penganiayaan terhadap suatu
kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras,
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin atau alasan lain yang telah diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut hukum internasional;
h. penghilangan orang secara paksa;
i. kejahatan apartheid; atau
j. perbuatan lain tidak manusiawi yang
mempunyai sifat sama dengan perbuatan
untuk menimbulkan penderitaan mental
maupun fisik yang berat
16
baik yang dilakukan oleh individu maupun institusi negara atau institusi
lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa dasar atau alasan yuridis
dan alasan rasional yang menjadi pijakannya
17
peradilan HAM melalui tahapan-tahapan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan.
18
secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit.
Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di
kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi
manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People
and Government.
19
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat,
hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan
ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan
dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat
kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak
kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi
berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain
( Mansyur Effendi,1994).
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
sendiri. Selain menjaga HAM orang lain, jangan sampai HAM kita sendiri
dihalangi atau dikurangi oleh orang lain. Dengan kata lain, dalam menjaga
HAM diri sendiri, kita harus bisa menyesuaikan porsi untuk mengimbangi
HAM diri kita sendiri dan HAM orang lain.
Daftar Pustaka
22
KEWENANGANNYA (STUDI KASUS TIMOR-TIMUR). RES
PUBLICA, 4(1), 92-105.
23
Daftar Tabel
2 Tabel 2 Genosida
24