Anda di halaman 1dari 4

Tugas Menyusun Bab Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah

Judul Karya Tulis


STAR (SWIPER THE AQUATIC RUBBISH) SENTRA PENGOLAHAN
SAMPAH PANTAI: CLEANING FROM MOUNTAIN TO THE SEA
D
I
B
U
A
T
OlEH:

Nama NIM Kelas


Lintang Umun Nisa 205080200111064 FPIK A
Arvendo Raffel Sendy Pratama 205080200111048 FPIK A
Rahmat Hidayat 205080200111032 FPIK A
Gerhad Ronaldo Nadapdap 205080200111002 FPIK A
Bab.I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih 17.000 pulau dan
memiliki panjang garis pantai 81.000 km. Dari garis pantai sepanjang 81.000 km, Indonesia
memiliki pantai dengan panjang lebih dari 6.360 km. Melihat hal tersebut maka pantai memiliki
pontensi yang besar dijadikan sebagai objek wisata utama di Indonesia. Namun pengembangan
kegiatan perekonomian yang dilakukan di kawasan pantai atau pesisir harus diimbangi dengan
pengelolaan lingkungan kawasan pesisir yang baik. Hal ini dikarenakan wilayah pesisir sebagai
kawasan peralihan yang menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem laut terletak sangat rentan
terhadap kerusakan dan perubahan yang diakibatkan oleh berbagai aktifitas manusia di darat
maupun di laut (Sastrayuda, 2010). Salah satu yang dapat mengubah kualitas perairan adalah
adanya sampah pantai yang diakibatkan oleh kegiatan antropogenik (Hetheringthon et al., 2015).
Kegiatan seperti itu dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti hilangnya keindahan pantai,
menimbulkan berbagai macam penyakit, dan merusak ekosistem pantai. Selain itu, para nelayan
jadi kesulitan dalam menangkap hasil laut karena terjadi kerusakan ekosistem pantai. Masalah
sampah mencakup keseluruhan wilayah baik pada perkotaan dan pedesaan. Sampah di wilayah
pedesaan didominasi oleh sampah organik pasar. Sampah pantai (Beach Litter) merupakan bahan
padat persisten yang sengaja atau tidak sengaja dibuang dan ditinggalkan dilingkungan laut
(CSIRO, 2014). Pada perairan terdapat berbagai macam ukuran sampah yang ditemukan di garis
pantai dan hal tersebut dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu mega debris (>1 m), macro debris (1
m–2,6 cm) dan meso dabris (2,5 cm–5 mm) (Opfer et al., 2012). Basri, et al. (2013), menyatakan
bahwa pesisir pantai utara rusak parah dan menyebabkan 12.000 nelayan tradisional menderita.
Hal ini diakibatkan oleh volume sampah terapung di periran mencapai 20.428 - 28.453 m2 .
Sebagai contohnya dalam sehari minimal 768 m2 sampah mengalir ke Teluk Jakarta dan
Kepulauan Seribu. Sebanyak 54% adalah sampah plastik, 24% kayu, 14% tumbuhan, 8% gelas,
karet dan sterofoam. Berdasarkan latar belakang tersebut, STAR berperan sebagai sebuah sistem
pembersih sampah pantai di Indonesia. Keunggulan yang dimiliki STAR dibanding penelitian lain,
yaitu STAR menggunakan teknologi berupa kapal selam yang mengangkut sampah di daerah
pantai. Teknologi kapal selam yang dimiliki STAR ini tidak hanya dapat membersihkan pada
permukaan air saja tetapi juga bisa membersihkan bawah laut. Selain itu STAR mampu menjawab
mengenai target dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menargetkan
penguragan sampah hingga 1,9 juta ton. Sehingga, STAR dapat membantu program pemerintah
dalam Sustainable Development Goal’s (SDG’s) pada poin Clean Water and Sanitation, Climate
Action, dan Life Below Water hal ini dimaksudkan untuk membuat kehidupan dibawah air menjadi
keberlanjutan. Topik STAR penting diteliti karena pantai di Indonesia mengalami penurunan
kualitas akibat dari aktivitas antropogenik yang merugikan masyarakat itu sendiri dan lingkungan
sekitar. Teknologi yang digunakan STAR merupakan kapal selam yang dapat mengangkut
berbagai macam sampah yang ada di pantai atau di bawah laut. Dengan adanya teknologi ini,
tentunya akan sangat membantu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKLH) dalam
menangani masalah sampah di pantai. Oleh karena itu STAR bisa sangat berguna bagi Indonesia
karena selain dapat menangani masalah sampah di laut STAR juga dapat mempersingkat waktu
dalam pembersihan pantai.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sistem pembersihan sampah yang akan digunakan sehingga kehidupan
biota laut di daerah pantai dapat berkelanjutan?
b.Apakah sistem pembersihan sampah yang akan digunakan efektif dalam melindungi
biota laut dan dapat mengembalikan keindahan dan keasrian di daerah pantai?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari STAR ini adalah:
1. Mengurangi sampah di pantai sehingga kehidupan biota laut di daerah pantai
dapat hidup berkelanjutan.
2. Menanggulangi masalah pencemaran lingkungan khususnya sampah yang ada di
pantai.
3. Mengembalikan keindahan dan keasrian pada daerah pantai.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari gagasan STAR ini adalah:
▪ Bagi mahasiswa, yaitu dapat berkreasi, berinovasi dan berpikir kritis untuk
menanggapi serta mengatasi permasalahan terkait sampah yang dapat
merusak lingkungan pantai.
▪ Bagi masyarakat, yaitu dapat membantu masyarakat dalam membersihkan
area pantai yang terdapat sampah, membantu atau memperlancar mata
pencaharian dan pekerjaan seperti nelayan, petugas pantai dan tourguide
karena pantai sudah bersih.
▪ Bagi pemerintah, yaitu membantu atau memperlancar program pemerintah
dalam mengurangi sampah yang ada di Indonesia dan membantu
melestarikan alam Indonesia terkhusus untuk lingkungan pantai dan
sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai