0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah sampah di pantai Indonesia yang dapat mengganggu ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan. STAR (Swiper the Aquatic Rubbish) diusulkan sebagai sistem pembersihan sampah menggunakan kapal selam untuk membersihkan sampah di permukaan air dan dasar laut, sehingga diharapkan dapat menjaga kelestarian biota laut dan mengembalikan keindahan pantai. Tujuan penulisan STAR
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Tugas Menyusun Bab Pendahuluan Karya Tulis Ilmiah terbaru
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah sampah di pantai Indonesia yang dapat mengganggu ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan. STAR (Swiper the Aquatic Rubbish) diusulkan sebagai sistem pembersihan sampah menggunakan kapal selam untuk membersihkan sampah di permukaan air dan dasar laut, sehingga diharapkan dapat menjaga kelestarian biota laut dan mengembalikan keindahan pantai. Tujuan penulisan STAR
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah sampah di pantai Indonesia yang dapat mengganggu ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan. STAR (Swiper the Aquatic Rubbish) diusulkan sebagai sistem pembersihan sampah menggunakan kapal selam untuk membersihkan sampah di permukaan air dan dasar laut, sehingga diharapkan dapat menjaga kelestarian biota laut dan mengembalikan keindahan pantai. Tujuan penulisan STAR
STAR (SWIPER THE AQUATIC RUBBISH) SENTRA PENGOLAHAN SAMPAH PANTAI: CLEANING FROM MOUNTAIN TO THE SEA D I B U A T OlEH:
Nama NIM Kelas
Lintang Umun Nisa 205080200111064 FPIK A Arvendo Raffel Sendy Pratama 205080200111048 FPIK A Rahmat Hidayat 205080200111032 FPIK A Gerhad Ronaldo Nadapdap 205080200111002 FPIK A Bab.I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km. Dari garis pantai sepanjang 81.000 km, Indonesia memiliki pantai dengan panjang lebih dari 6.360 km. Melihat hal tersebut maka pantai memiliki pontensi yang besar dijadikan sebagai objek wisata utama di Indonesia. Namun pengembangan kegiatan perekonomian yang dilakukan di kawasan pantai atau pesisir harus diimbangi dengan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir yang baik. Hal ini dikarenakan wilayah pesisir sebagai kawasan peralihan yang menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem laut terletak sangat rentan terhadap kerusakan dan perubahan yang diakibatkan oleh berbagai aktifitas manusia di darat maupun di laut (Sastrayuda, 2010). Salah satu yang dapat mengubah kualitas perairan adalah adanya sampah pantai yang diakibatkan oleh kegiatan antropogenik (Hetheringthon et al., 2015). Kegiatan seperti itu dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti hilangnya keindahan pantai, menimbulkan berbagai macam penyakit, dan merusak ekosistem pantai. Selain itu, para nelayan jadi kesulitan dalam menangkap hasil laut karena terjadi kerusakan ekosistem pantai. Masalah sampah mencakup keseluruhan wilayah baik pada perkotaan dan pedesaan. Sampah di wilayah pedesaan didominasi oleh sampah organik pasar. Sampah pantai (Beach Litter) merupakan bahan padat persisten yang sengaja atau tidak sengaja dibuang dan ditinggalkan dilingkungan laut (CSIRO, 2014). Pada perairan terdapat berbagai macam ukuran sampah yang ditemukan di garis pantai dan hal tersebut dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu mega debris (>1 m), macro debris (1 m–2,6 cm) dan meso dabris (2,5 cm–5 mm) (Opfer et al., 2012). Basri, et al. (2013), menyatakan bahwa pesisir pantai utara rusak parah dan menyebabkan 12.000 nelayan tradisional menderita. Hal ini diakibatkan oleh volume sampah terapung di periran mencapai 20.428 - 28.453 m2 . Sebagai contohnya dalam sehari minimal 768 m2 sampah mengalir ke Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. Sebanyak 54% adalah sampah plastik, 24% kayu, 14% tumbuhan, 8% gelas, karet dan sterofoam. Berdasarkan latar belakang tersebut, STAR berperan sebagai sebuah sistem pembersih sampah pantai di Indonesia. Keunggulan yang dimiliki STAR dibanding penelitian lain, yaitu STAR menggunakan teknologi berupa kapal selam yang mengangkut sampah di daerah pantai. Teknologi kapal selam yang dimiliki STAR ini tidak hanya dapat membersihkan pada permukaan air saja tetapi juga bisa membersihkan bawah laut. Selain itu STAR mampu menjawab mengenai target dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menargetkan penguragan sampah hingga 1,9 juta ton. Sehingga, STAR dapat membantu program pemerintah dalam Sustainable Development Goal’s (SDG’s) pada poin Clean Water and Sanitation, Climate Action, dan Life Below Water hal ini dimaksudkan untuk membuat kehidupan dibawah air menjadi keberlanjutan. Topik STAR penting diteliti karena pantai di Indonesia mengalami penurunan kualitas akibat dari aktivitas antropogenik yang merugikan masyarakat itu sendiri dan lingkungan sekitar. Teknologi yang digunakan STAR merupakan kapal selam yang dapat mengangkut berbagai macam sampah yang ada di pantai atau di bawah laut. Dengan adanya teknologi ini, tentunya akan sangat membantu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKLH) dalam menangani masalah sampah di pantai. Oleh karena itu STAR bisa sangat berguna bagi Indonesia karena selain dapat menangani masalah sampah di laut STAR juga dapat mempersingkat waktu dalam pembersihan pantai.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana sistem pembersihan sampah yang akan digunakan sehingga kehidupan biota laut di daerah pantai dapat berkelanjutan? b.Apakah sistem pembersihan sampah yang akan digunakan efektif dalam melindungi biota laut dan dapat mengembalikan keindahan dan keasrian di daerah pantai?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari STAR ini adalah: 1. Mengurangi sampah di pantai sehingga kehidupan biota laut di daerah pantai dapat hidup berkelanjutan. 2. Menanggulangi masalah pencemaran lingkungan khususnya sampah yang ada di pantai. 3. Mengembalikan keindahan dan keasrian pada daerah pantai.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari gagasan STAR ini adalah: ▪ Bagi mahasiswa, yaitu dapat berkreasi, berinovasi dan berpikir kritis untuk menanggapi serta mengatasi permasalahan terkait sampah yang dapat merusak lingkungan pantai. ▪ Bagi masyarakat, yaitu dapat membantu masyarakat dalam membersihkan area pantai yang terdapat sampah, membantu atau memperlancar mata pencaharian dan pekerjaan seperti nelayan, petugas pantai dan tourguide karena pantai sudah bersih. ▪ Bagi pemerintah, yaitu membantu atau memperlancar program pemerintah dalam mengurangi sampah yang ada di Indonesia dan membantu melestarikan alam Indonesia terkhusus untuk lingkungan pantai dan sekitarnya.