Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya ucapkan puji beserta syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
Geomorfologi ini.
Laporan praktikum ini telah saya susun semaksimal mungkin dan juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan laporan ini. Serta tidak lupa juga ucapan terimakasih kepada bapak H.
Muhammad Ridha Adhari, S.T, M.Sc selaku dosen matakuliah Geomorfologi dan
kak Dina Gunarsih, S.T. serta kak Lia Fitria Rahmatillah, S.T. selaku asisten
laboratorium praktikum Geomorfologi.
Terlepas dari semua itu, saya sepenuhnya menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik itu dari segi kalimat maupun tatabahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritikan dari bapak dosen dan
asisten dosen agar saya dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
DASAR TEORI
Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur
pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan
sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan
kegiatan manusia di lingkungan darat (Triatmodjo, 1999, hal. 1).
Morfologi pantai dan dasar laut dekat pantai akibat pengaruh gelombang
dibagi menjadi empat kelompok yang berurutan dari darat ke laut sebagai berikut:
1. Backshore merupakan bagian dari pantai yang tidak terendam air laut kecuali
bila terjadi gelombang badai
2. Foreshore merupakan bagian pantai yang dibatasi oleh beach face atau muka
pantai pada saat surut terendah hingga uprush pada saat air pasang tinggi.
3. Inshore merupakan daerah dimana terjadinya gelombang pecah, memanjang
dari surut terendah sampai ke garis gelombang pecah.
4. Offshore yaitu bagian laut yang terjauh dari pantai (lepas pantai), yaitu
daerah
dari garis gelombang pecah ke arah laut
1. Pantai Paparan
Pantai paparan merupakan pantai dengan proses pengendapan yang lebih dominan
dibanding proses erosi/abrasi. Pantai paparan umumnya terdapat di Pantai Utara
Jawa, Pantai Timur Sumatera, Pantai Timur dan Selatan Kalimantan dan Pantai
Selatan Papua, dan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Muara sungai memiliki delta, airnya keruh mengandung lumpur dan terdapat
proses sedimentasi.
b. Pantainya landai dengan perubahan kemiringan ke arah laut bersifat gradual
dan teratur.
c. Daratan pantainya dapat lebih dari 20 km.
2. Pantai Samudra
Pantai samudra merupakan pantai dimana proses erosi lebih dominan dibanding
proses sedimentasi. Terdapat di Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera,
Pantai Utara dan Timur Sulawesi serta Pantai Utara Papua, dan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. Muara sungai berada dalam teluk, delta tidak berkembang baik dan airnya
jernih.
b. Batas antara daratan pantai dan garis pantai (yang umumnya lurus) sempit.
c. Kedalaman pantai ke arah laut berubah tiba-tiba (curam).
3
3. Pantai Pulau
Pantai pulau merupakan pantai yang mengelilingi pulau kecil. Pantai ini dibentuk
oleh endapan sungai, batu gamping, endapan gunung berapi atau endapan lainnya.
Pantai pulau umumnya terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Seribu, dan
Kepulauan Nias.
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik
benda-benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Pasang surut mengakibatkan kedalaman air di pantai selalu berubah sepanjang
waktu, sehingga diperlukan suatu elevasi yang ditetapkan berdasarkan data
pasang surut sebagai berikut: (Triatmodjo, 1999, hal. 115).
4
BAB II
5
(Pantai Alue Naga, 2016)
Terlihat pada ketiga gambar udara diatas, pantai Alue Naga mengalami
perubahan yang signifikan. Pada tahun 2002 terlihat adanya daratan hasil
endapan pasir pada bagian tengah gambar. Pada tahun 2009 daratan tersebut
sudah tererosi oleh arus gelombang air laut. Mungkin juga disebabkan karena
peristiwa Tsunami yang telah melanda Aceh pada tahun 2004. Pada tahun
2016 terlihat kemunduran garis pantai. Hal ini diakibatkan karena kikisan oleh
gelombang air laut. Pada masa yang akan datang, diperkirakan akan tetap
terjadi pengikisan pada muka air laut.
2. Pantai Lhoknga
Pantai yang terletak pada sepanjang jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh
dengan koordinat pengambilan gambar 528'26.76"U 9514'9.65"T.
6
(Pantai Lhoknga, 2010)
7
3. Pantai Siesta Key
Pantai ini terletak di Florida, Amerika Serikat. Koordinat pengambilan
gambar 2715'55.26"N 8233'13.49"W.
8
(Pantai Siesta Key, 2015)
Pada tahun 1995 permukaan air laut terkikis oleh ombak, sehingga
garis pantai mengalami kemunduran. Abrasi menjadi salah satu faktor
utama. Pada tahun 2006 terlihat majunya garis pantai daripada tahun 1995.
Garis pantai yang makin maju kedepan terlihat semakin jelas pada tahun
2015. Disebabkan karena ombak tidak terlalu kuat untuk mengerosi garis
pantai tersebut.
9
4. Pantai Coopers
Pantai ini terletak di Southampton, New York dengan koordinat
pengambilan gambar 4051'52.30"N 7224'23.55"W
10
(Pantai Coopers, 2015)
11
5. Pantai Inn
Pantai ini terletak di California, dengan koordinat pengambilan gambar
3250'54.03"N 11716'33.33"W.
12
(Pantai Inn, 2015)
13
6. Pantai Coronado
Pantai ini terletak di San Diego, Amerika Serikat dengan pengambilan
koordinat 3204111.03 N 11701203.98 W.
(Pantai
Coronado,2004)
14
(Pantai Coronado,2004)
15
(Pantai Cape Florida, 2005)
8. Pantai Hampton
Pantai ini masih terletak di Amerika Serikat dengan koordinat pengambilan
gambar 4205403.06N 7004758.41W
16
(Pantai Hampton, 1992)
17
9. Pantai Suluban
Pantai ini terletak di Bali, Indonesia dengan koordinat pengambilan gambar
804955.53 S 11501308.84E.
18
Perubahan yang terjadi pada gambar diatas mungkin disebabkan oleh
manusia sendiri, mungkin adanya penimbunan tanah atau pasir pada pesisir
pantai tersebut untuk keperluan manusia sehingga memengaruhi bentuk
morfologinya.
19
(Pantai Flamenco, 2015)
Perubahan yang terjadi pada pantai ini ialah yang terjadi ialah
pengikisan muka air laut/garis pantai yang disebabkan oleh abrasi dan
angin. Perubahan secara kasat mata tidak terlalu jelas. Pada masa akan
datang diperkirakan muka air laut akan tetap tergerus oleh gelombang air
laut, dan factor eksternal lainnya.
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu didalam menyelesaikan laporan ini. Disamping
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari mahasiswa, asisten
dosen, serta dosen maupun pembaca sekalian demi kebaikan untuk
penulisan kedepannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.co.id/2015/07/dasar-
teori-pantai.html
22