Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya ucapkan puji beserta syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
Geomorfologi ini.

Laporan praktikum ini telah saya susun semaksimal mungkin dan juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan laporan ini. Serta tidak lupa juga ucapan terimakasih kepada bapak H.
Muhammad Ridha Adhari, S.T, M.Sc selaku dosen matakuliah Geomorfologi dan
kak Dina Gunarsih, S.T. serta kak Lia Fitria Rahmatillah, S.T. selaku asisten
laboratorium praktikum Geomorfologi.

Terlepas dari semua itu, saya sepenuhnya menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik itu dari segi kalimat maupun tatabahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritikan dari bapak dosen dan
asisten dosen agar saya dapat memperbaiki laporan praktikum ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan praktikum Geomorfologi ini


dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Banda Aceh, 21 April 2016

MHD Raynaldo Pratama

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... 1


Daftar Isi ................................................................................................................... 2
BAB I Dasar Teori ................................................................................................... 3
BAB II Hasil Praktikum dan Analisa ....................................................................... 5
BAB III Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 21
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 22

2
BAB I

DASAR TEORI

Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur
pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan
sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan
kegiatan manusia di lingkungan darat (Triatmodjo, 1999, hal. 1).

Morfologi pantai dan dasar laut dekat pantai akibat pengaruh gelombang
dibagi menjadi empat kelompok yang berurutan dari darat ke laut sebagai berikut:
1. Backshore merupakan bagian dari pantai yang tidak terendam air laut kecuali
bila terjadi gelombang badai
2. Foreshore merupakan bagian pantai yang dibatasi oleh beach face atau muka
pantai pada saat surut terendah hingga uprush pada saat air pasang tinggi.
3. Inshore merupakan daerah dimana terjadinya gelombang pecah, memanjang
dari surut terendah sampai ke garis gelombang pecah.
4. Offshore yaitu bagian laut yang terjauh dari pantai (lepas pantai), yaitu
daerah
dari garis gelombang pecah ke arah laut

Jenis pantai berdasarkan kemudahan terjadinya erosi

1. Pantai Paparan
Pantai paparan merupakan pantai dengan proses pengendapan yang lebih dominan
dibanding proses erosi/abrasi. Pantai paparan umumnya terdapat di Pantai Utara
Jawa, Pantai Timur Sumatera, Pantai Timur dan Selatan Kalimantan dan Pantai
Selatan Papua, dan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Muara sungai memiliki delta, airnya keruh mengandung lumpur dan terdapat
proses sedimentasi.
b. Pantainya landai dengan perubahan kemiringan ke arah laut bersifat gradual
dan teratur.
c. Daratan pantainya dapat lebih dari 20 km.
2. Pantai Samudra
Pantai samudra merupakan pantai dimana proses erosi lebih dominan dibanding
proses sedimentasi. Terdapat di Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera,
Pantai Utara dan Timur Sulawesi serta Pantai Utara Papua, dan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. Muara sungai berada dalam teluk, delta tidak berkembang baik dan airnya
jernih.
b. Batas antara daratan pantai dan garis pantai (yang umumnya lurus) sempit.
c. Kedalaman pantai ke arah laut berubah tiba-tiba (curam).

3
3. Pantai Pulau
Pantai pulau merupakan pantai yang mengelilingi pulau kecil. Pantai ini dibentuk
oleh endapan sungai, batu gamping, endapan gunung berapi atau endapan lainnya.
Pantai pulau umumnya terdapat di Kepulauan Riau, Kepulauan Seribu, dan
Kepulauan Nias.

Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke


arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air,
yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan
perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses- proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi
dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat
seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al,
2001).

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik
benda-benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Pasang surut mengakibatkan kedalaman air di pantai selalu berubah sepanjang
waktu, sehingga diperlukan suatu elevasi yang ditetapkan berdasarkan data
pasang surut sebagai berikut: (Triatmodjo, 1999, hal. 115).

4
BAB II

HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISA

1. Pantai Alue Naga


Pantai yang terletak di Banda Aceh dengan koordinat 536'35.54"U
9522'17.23"T.

(P antai Alue Naga, 2002)

(Pantai Alue Naga, 2009)

5
(Pantai Alue Naga, 2016)

Terlihat pada ketiga gambar udara diatas, pantai Alue Naga mengalami
perubahan yang signifikan. Pada tahun 2002 terlihat adanya daratan hasil
endapan pasir pada bagian tengah gambar. Pada tahun 2009 daratan tersebut
sudah tererosi oleh arus gelombang air laut. Mungkin juga disebabkan karena
peristiwa Tsunami yang telah melanda Aceh pada tahun 2004. Pada tahun
2016 terlihat kemunduran garis pantai. Hal ini diakibatkan karena kikisan oleh
gelombang air laut. Pada masa yang akan datang, diperkirakan akan tetap
terjadi pengikisan pada muka air laut.

2. Pantai Lhoknga
Pantai yang terletak pada sepanjang jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh
dengan koordinat pengambilan gambar 528'26.76"U 9514'9.65"T.

(Pantai Lhoknga, 2005)

6
(Pantai Lhoknga, 2010)

(Pantai Lhoknga, 2015)

Terlihat perubahan yang drastis dari morfologi pantai ini. pada


tahun 2005, masih terlihat bekas peristiwa Tsunami yang melanda Aceh
pada tahun 2004. Tsunami menghantam dengan kecepatan yang tinggi
sehingga mengikis dan mengubah daratan disekitar pantai menjadi rata
dengan tanah. Pada tahun 2010 terlihat perubahan yang sangat signifikan,
yakni telah hijaunya daratan disekitar pantai Lhoknga ini. Pada tahun 2015
tidak terjadi perubahan yang drastis. Diperkirakan pada masa yang akan
datang, kondisi pantai ini tidak jauh berbeda dari yang sekarang,
mengingat tidak adanya terjadi bencana alam yang berdampak bagi pantai
dan daratan sekitarnya.

7
3. Pantai Siesta Key
Pantai ini terletak di Florida, Amerika Serikat. Koordinat pengambilan
gambar 2715'55.26"N 8233'13.49"W.

(Pantai Siesta Key, 1995)

(Pantai Siesta Key, 2006)

8
(Pantai Siesta Key, 2015)

Pada tahun 1995 permukaan air laut terkikis oleh ombak, sehingga
garis pantai mengalami kemunduran. Abrasi menjadi salah satu faktor
utama. Pada tahun 2006 terlihat majunya garis pantai daripada tahun 1995.
Garis pantai yang makin maju kedepan terlihat semakin jelas pada tahun
2015. Disebabkan karena ombak tidak terlalu kuat untuk mengerosi garis
pantai tersebut.

9
4. Pantai Coopers
Pantai ini terletak di Southampton, New York dengan koordinat
pengambilan gambar 4051'52.30"N 7224'23.55"W

(Pantai Coopers, 1994)

(Pantai Coopers, 2001)

10
(Pantai Coopers, 2015)

Ketiga gambar ini menunjukkan perubahan pada garis pantai akibat


abrasi. Pada tahun 1994 morfologi garis pantai terlihat relatif stabil dan
rata. Pada tahun 2001 terjadi sedimentasi endapan pasir disekitar garis
pantai. Perubahan drastic terjadi pada tahun 2015, dimana endapan pada
tahun 2001 sudah hilang oleh ombak, dan juga garis pantai semakin turun
karena abrasi. Diperkirakan pada tahun-tahun berikutnya pada wilayah ini
garis pantai semakin terkikis oleh aktivitas pasang gelombang air laut.

11
5. Pantai Inn
Pantai ini terletak di California, dengan koordinat pengambilan gambar
3250'54.03"N 11716'33.33"W.

(Pantai Inn, 1994)

(Pantai Inn, 2006)

12
(Pantai Inn, 2015)

Pada pantai ini tidak terjadi perubahan yang signifikan. Hanya


perubahan tumpukan sedimen pada bagian yang ditandai. Pada tahun
1994, dan 2006 terlihat sedimentasi pasir masih terlihat relatif sama. Pada
tahun 2015 sedimentasi pasir bertambah, dikarenakan oleh tingkat abrasi
yang lemah.

13
6. Pantai Coronado
Pantai ini terletak di San Diego, Amerika Serikat dengan pengambilan
koordinat 3204111.03 N 11701203.98 W.

(Pantai Coronado, 1994)

(Pantai
Coronado,2004)

14
(Pantai Coronado,2004)

Pada morfologi pantai ini, tidak terlihat adanya perubahan yang


signifikan, hanya terkikisnya garis pantai oleh abrasi dan angin. Pada masa
yang akan datang, garis pantai akan semakin terkikis jika gelombang laut dan
angin masih mendominasi pantai tersebut.

7. Pantai Cape Florida


Pantai ini terletak pada Florida, Amerika Serikat dengan koordinat pengambilan
gambar 2504233.11 N 8000849.37 W.

(Pantai Cape Florida, 1995)

15
(Pantai Cape Florida, 2005)

(Pantai Cape Florida, 2015)

Pada gambar diatas, wilayah ini banyak terdapat berbagai jenis


kehidupan baik hewan maupun tumbuhan- tumbuhan serta adanya
wilayah pantai yang terkena erosi yang disebabkan oleh pengaruh angin
atau ombak. Hal yang akan terjadi 20 tahun mendatang ialah akan adanya
endapan sedimen lagi yang terbentuk, sesuai dengn iklim yang akan
dilalui.

8. Pantai Hampton
Pantai ini masih terletak di Amerika Serikat dengan koordinat pengambilan
gambar 4205403.06N 7004758.41W

16
(Pantai Hampton, 1992)

(Pantai Hampton, 2003)

(Pantai Hampton, 2015)

Dapat terlihat pada gambar diatas adanya sungai mengalir yang


bermuara ke laut. Sungai yang telah tererosi secara menjari dan tertutupnya
muara sungai akibat arah gelombang yang menyudut terhadap garis
pantai. Tidak terlihat adanya perubahan pada garis pantai.

17
9. Pantai Suluban
Pantai ini terletak di Bali, Indonesia dengan koordinat pengambilan gambar
804955.53 S 11501308.84E.

(Pantai Suluban, 2002)

(Pantai Suluban, 2012)

(Pantai Suluban, 2015)

18
Perubahan yang terjadi pada gambar diatas mungkin disebabkan oleh
manusia sendiri, mungkin adanya penimbunan tanah atau pasir pada pesisir
pantai tersebut untuk keperluan manusia sehingga memengaruhi bentuk
morfologinya.

10. Pantai Flamenco


Pantai ini terletak pada Puerto Rico dengan koordinat pengambilan gambar
1801957.59N 6501706.9 W.

(Pantai Flamenco, 1994)

(Pantai Flamenco, 2004)

19
(Pantai Flamenco, 2015)

Perubahan yang terjadi pada pantai ini ialah yang terjadi ialah
pengikisan muka air laut/garis pantai yang disebabkan oleh abrasi dan
angin. Perubahan secara kasat mata tidak terlalu jelas. Pada masa akan
datang diperkirakan muka air laut akan tetap tergerus oleh gelombang air
laut, dan factor eksternal lainnya.

20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pantai adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu.


Pantai berupa daratan yang sempit atau lebar dimana pengaruh air laut
berpengaruh dalam cara pembentukannya. Daratan pantai dibentuk oleh
perbedaan pasang surut air laut atau kegiatan maksimum ombak mencapai
daratan.
Backshore terletak diantara batas bawah gumuk pasir (sand dune)
hingga ke garis air pasang paling tinggi (mean high water line).
Foreshore yaitu zone pasang surut, kawasan yang terletak di
antara batas atas dan bawah pasang air laut disebut.
Shoreface yaitu zone yang berbatasan dengan zone peralihan.
Offshore merupakan zone lepas pantaiyang mengarah kelaut.
Lingkungan pengendapan transisi adalah lingkungan yang letaknya di batas
antara lingkungan laut (marine) dan darat (continental).
Macam-macam lingkungan peralihan (transisi) :
Delta
Pantai dan Barrier Island
Lagoon dan Estuarin
Tidal Flat

B. Saran
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu didalam menyelesaikan laporan ini. Disamping
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari mahasiswa, asisten
dosen, serta dosen maupun pembaca sekalian demi kebaikan untuk
penulisan kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R,Rais J, dan Ginting SP, 2001, Pengelolaan Sumber Daya


Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, PT Paradya Paramitha. Jakarta.

Bengen, Dietriech G, 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya


Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor.

Clifton, DavidS. ; Fyffe, David E. (1977), Project Feasibility


Analysis, John Wiley & Sons, New York.

Sam Boggs, Jr. 2006, Principles of Sedimentology and Stratigraphy


4th edition : Pearson Education, Inc,. New Jersey.

Soegiarto, A., 1976, Pedoman Umum Pengelolaan Wilayah Pesisir,


Lembaga Oseanologi Nasional, Jakarta.

http://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.co.id/2015/07/dasar-
teori-pantai.html

22

Anda mungkin juga menyukai