Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Lombok Barat adalah sebuah kabupaten yang bila ditinjau
darisektor kepariwisataannya cukup meyakinkan dengan mendapatkan
kehormatan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Terletak sebelah Utara Laut Jawa,
sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Selat Lombok dan Kota
Madya Mataram, sebelah Timur Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten
Lombok Timur, terbagi dalam 15 Kecamatan yaitu: Kecamatan Bayan,
Kayangan, Gangga, Tanjung, Pemenang, Gunungsari, Batulayar, Lingsar,
Narmada, Labuapi, Kediri, Kuripan, Gerung, Lembar, dan Sekotong Tengah.
Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pariwisata di Kabupaten Lombok
Barat, sudah cukup mendukung walaupun belum selengkap seperti yang ada di
Bali
obyek penelitian Dinas Pariwisata Seni dan Budaya di Kabupaten Lombok
barat, adapun alasan memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai daerah penelitian,
karena menganalisa fenomena atau obyek di sekitarnya. Keindahannya membuat
para turis selalu ingin tahu di balik cerita Lombok mengisah kan kepulauan yang
begitu luar biasa.
Pulau Lombok “The Siter of Bali” merupakan salah satu objek tujuan
wisata yang terus berkembang dengan cepat belakangan ini. Lombok menyajikan
tempat wisata yang indah. Tingkat wisatawan ke Lombok pun berkembang pesat
dalam beberapa decade ini. Seperti kita ketahui Jika Pulau Bali dan Lombok
banyak terdapat kemiripan. Oleh karena itu Wisata pulau Lombok tidaklah kalah
jauh dengan wisata di Pulau Bali. tempatnya yang dilingkari oleh lautan
menjadikan Lombok sebagai tempat favorit para wisatawan yang ingin menikmati
keindahan laut. Berikut ini beberapa tujuan Wisata Pulau Lombok yang paling
banyak diminati oleh para wisatawan

ii
Wisata pulau lombok yang pertama yaitu Pantai senggigi. Senggigi
merupakan objek pariwisata yang favorit di Lombok dan terdapat di sebelah barat
Lombok. Pantai Senggigi tidaklah setenar Kuta Bali, namun jika kita berada di
pantai senggigi ini, suasana yang rasakan seperti membawa kita seperti di Kuta,
Bali. Dengan kondisi pantai yang masih asri merupakan daya pikat dari pantai
senggigi untuk menarik para wisatawan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan bentuk pantai sanggigi
2. Menjelaskan karaktristik gelombang pantai sanggigi
3. Menyebutkan jenis material yang berkembang
4. Menyebutkan jenis vegetasi yang tumbuh
5. Menjelaskan bagaimana proses geomorfologi yang berkembang
6. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan

C. Tujuan
Tujuan adanya perumusan masalah yang sudah dituliskan diatas agar kita
dapat menjelaskan bentuk pantai, karaktristik gelombang, jenis material, jenis
vegetasi morfologi, dan model pengelolaan sumberdaya kelautan pantai senggigi.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Pantai Senggigi


Bentuk pantai lengkung topografi pantai datar dengan relief 0-4 meter,
lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2 %. Material penyusun bentuk
lahan ini adalah sedimen tak padu yang berupa aluvium, koluvium, dan material
tuff. Ukuran butir sedimen tersebut bervariasi, mulai <0,0039 style="font-weight:
bold;">Satuan geoekologi dataran aluvial
Satuan geoekologi ini berupa bentuk lahan dataran aluvial dengan
kemiringan lereng 0-2% yang memiliki bentuk lereng rata dengan topografi datar.
Material penyusun bentuk lahan ini adalah sedimen tak padu yang berupa
aluvium. Proses geomorfologi yang dominan adalah proses pengendapan
(sedimentasi) oleh proses fluvial.sehingga dikategorikan bahwa pantai senggigi
adalah jenis pantai berpasir. Dan jenis pantai ini adalah pantai berpasir warana
putih kecoklatan. Lihat gambar bentuk pantai senggigi di bawah ini.

B. Karaktristik Gelombang Pantai Senggigi


Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak
mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor yang
penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh gesekan dan tekanan.
Makin kencang angin bertiup gelombang yang ditimbulkan semakin besar,
sehingga gerakan air laut berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan pantai(Wardani,2008).

ii
Arus laut berbeda dengan gelombang, karena arus merupakan massa air
laut yang secara terus menerus bergerak maju, turun, dan bergerak ke atas. Arus
ini terjadi sebagai akibat oleh adanya beberapa faktor, yaitu:
Angin, perbedaan neveau air laut Perbedaan temperatur, salinitas, dan kepadatan
air laut.
Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang
cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya
angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami refleksi.
Besar masing- masing konservasi bentuk topografi dasar perairan maupun
kedalaman.

Arah angin rata-rata N 270°E, sedangkan sudut datang gelombangN 244°


Epada kedalaman 3m. didaerah sanggigi tinggi gelombang signifikan yakni 0,96m
dengan priode 4,4 detik panjang gelombang 21,4m. gelombang menjalar dengan
kecepatan 4,87 m/detik, energy dorong gelombang 1205 watt, energy flux
memukul garis pantai setiap 100 m sebesar 476 kilo watt dan gelombang
mengalami refreksi 5°.

Karaktristik gelombang ini belum mampu mengubah kedudukan garis


pantai. Tetapi pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan ketinggian
lebih dari 1,5 m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh gelombang
mampu menghancurkan pantai. Abrasi berlangsung kuat pada daerah-daerah
konvergensi gelombang, bahkan dapat mengancam kelestarian tataguna pantai.

Pada daerah-daerah convergensi gelombang morfologi bawah lautnya


mempunyai bentuk lereng bentuk lereng cekung dan kemiringan curam, energy
gelombang hanya mengalami sedikkit hambatan. Disamping itu arah lereng dasar
perairan maupun garis pantainya mendekati sudut 90° dengan arah dating
gelombang. Pada kondisi seperti ini energi potensial maupun energy flux
gelombang memukul garis pantai secara maksimal.

ii
C. Jenis Material yang Berkembang(Tanah)
Tanah yang ada di daerah pantai senggigi terdiri atas regosol, aluvial
hidromorf, dan litosol. Regosol merupakan tanah yang belum berkembang dan
paling banyak ditemukan di daerah ini. Tekstur tanahnya kasar dan belum
membentuk agregat sehingga peka terhadap erosi. Aluvial hidromorf banyak
ditemukan pada dataran aluvial dan Bering tergenang. Adapun Litosol merupakan
tanah yang dangkal, kedalamannya <45 style="font-weight: bold;">Satuan
geoekologi gisik pantai.
Satuan geoekologi ini adalah satuan dengan bentuk lahan yang terletak
langsung berbatasan dengan laut. Di beberapa tempat, kemiringan gisik dapat
mencapai 14%.
Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir
marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300 mm
hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir sangat
kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.

D. Jenis Vegetasi yang Tumbuh


Tipe-tipe vegetasi pantai merupakan kelompok tumbuhan yang menempati
daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam
pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut. Secara umum kelompok
tumbuhan darat yang tumbuh di daerah intertidal atau daerah dekat laut yang
memiliki salinitas cukup tinggi.
Tipe vegetasinya termasuk tipe vegetasi hutan dataran rendah dan tipe
vegetasi hutan pegunungan, tipe iklim D (Schmidt-Ferguson) yang sangat
dipengaruhi oleh angin muson. Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung
(Dyospiros malabarica), terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp), Beringin
(Ficus benjamina), Goak (Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon
mangiferum), Jukut (Eugenia sp) dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi yang
mendominasi di daerah ini. Persebaran tanaman kelapa sangat luas, mulai dari
perbukitan hingga daerah pasang surut.

ii
E. Proses Geomorfologi
Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik
maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu
benda-benda alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan
angin
Asal mula pembentukan pantai senggigi adalah proses vulkanik dan
marin. Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor. Erosi
yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya, karena
mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada beberapa kaki
bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk setempat-setempat
dengan luasan yang relatif sempit.
Tanah yang ada di satuan ini memiliki tekstur pasir dengan struktur butir
tunggal hingga remah. Warna tanah menurut kode Munsell adalah 10 YR 4/I atau
kelabu gelap (dark grey) dengan tingkat kesuburan tanah relatif rendah. Adapun
airtanah memiliki kedalaman sekitar 7 meter dengan nilai daya hantar listrik
(DHL) bervariasi antara 330 hingga 923 mikromhos/cm.
Kualitas airtanah di daerah wisata Senggigi menunjukkan adanya unsur
nitrat (NO3-) yang cukup tinggi, yaitu 58 ppm. Selain itu, kandungan COD di
daerah Senggigi juga mencapai 6,4 ppm. Ini menunjukkan bahwa airtanah di
daerah wisata Senggigi sudah tercemar. Adapun untuk daerah lain, nilai COD
hanya 1,4 ppm dan keberadaan nitrat relatif kecil, bahkan tidak ada sama sekali.

F. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan


Kawasan pesisir pulau Lombok barat terdiri atas 7 satuan geoekologi yaitu
satuan geoekologi lepas pantai, gisik, daratan alluvial pantai, dataran alluvial,
lembah antar bukit, lereng kaki perbukitan dan perbukitan denudasional. Sehingga
kondisi fisik kepesisiran Lombok barat sangat menunjang untuk pengembangan
wisata. Pengembangan kepesisiran diwilayah Lombok barat termasuk dalam
MCMA( Marine Coastal Menegement Area) yang memiliki potensi untuk
dikembangkan kawasan wisata. Salah satunya adalah senggigi, namun untuk

ii
pengembangannya diarahkan kekawasan disekitarnya, karena senggigi sudah
sangat padat.
Sehingga dalam pemanfaatannya perlu suatu pembangunan yang
berkelanjutan. Suatu kegiatan dikatakan keberlanjutan, apabila kegiatan
pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan.
Berkelanjutan secara ekonomi berarti bahwa suatu kegiatan pembangunan harus
dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan capital (capital
maintenance), dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien.
Berkelanjutan secara ekologis mengandung arti, bahwa kegiatan dimaksud
harus dapat mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung
lingkungan, dan konservasi sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati
(biodiversity), sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya dapat
berkelanjutan. Sementara itu, berkelanjutan secara sosial politik mensyaratkan
bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan
hasil pembangunan, mobilitas sosial, kohesi sosial, partisipasi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat (dekratisasi), identitas sosial, dan pengembangan
kelembagaan (Wiyana, 2004).

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal
di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi

Lombok mempunyai luas sekitar 4.700  . Bentuk pantai lengkung topografi


pantai datar dengan relief 0-4 meter, lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan
lereng 0-2 %.
Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang
cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya
angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami refleksi.
Karaktristik gelombang belum mampu mengubah kedudukan garis pantai. Tetapi
pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan ketinggian lebih dari 1,5
m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh gelombang mampu
menghancurkan pantai.
Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir
marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300 mm
hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir sangat
kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.
Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung (Dyospiros malabarica),
terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp), Beringin (Ficus benjamina), Goak
(Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon mangiferum), Jukut (Eugenia sp)
dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi yang mendominasi di daerah ini.
Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor. Erosi
yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya, karena
mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada beberapa kaki
bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk setempat-setempat
dengan luasan yang relatif sempit. Sumberdaya kelautan yang dikembangkan
disana adalah sebagai kawasan pariwisata.

ii
DAFTAR PUSTAKA

http://dedyalone.blogspot.com/2009/10/pesona-pantai-senggigi.html
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6948
http://phane-geo.blogspot.com/2010/11/vegetasi-pantai senggigi.html
http://slideshare.net/abida/pengelolaan-pesisir.
http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/
PENGELOLAAN%20WILAYAH%20PESISIR%20DI%20SENGGIGI.PDF

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT, hanya kepada-Nyalah kami
memuji dan hanya kepada-Nyalah kami bersyukur. Dengan segala rahmat dan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “PANTAI
SENGGIGI” ini tepat pada waktunya.

Terimakasih untuk sumber-sumber yang telah membantu kami


mendapatkan informasi tentang segala yang berkaitan dengan makalah ini .

Kami pun meyadari mungkin terdapat kekurangan pada makalah ini oleh
sebab itu kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan agar kedepannya kami
dapat merangkai makalah yang lebih baik lagi dan tentunya lebih berkualitas..

Kuripan, 05 Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Bentuk Pantai Senggigi................................................................................3
B. Karaktristik Gelombang Pantai Senggigi.....................................................3
C. Jenis Material yang Berkembang(Tanah)....................................................5
D. Jenis Vegetasi yang Tumbuh.......................................................................5
E. Proses Geomorfologi....................................................................................6
F. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan.......6
BAB III PENUTUP..................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii

Anda mungkin juga menyukai