Anda di halaman 1dari 8

PANTAI SENGGIGI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok.
Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi Lombok
mempunyai luas sekitar 4.700

. Pantai Senggigi memang tidak sebesar

Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti
berada di Pantai Kuta, Bali.
Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang
masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya
sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena
ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah
menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah.
1.2.Rumusan masalah
1.Menjelaskan bentuk pantai sanggigi
2. Menjelaskan karaktristik gelombang pantai sanggigi
3. Menyebutkan jenis material yang berkembang
4. Menyebutkan jenis vegetasi yang tumbuh
5. Menjelaskan bagaimana proses geomorfologi yang berkembang
6. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan
1
.3. Tujuan

Tujuan adanya perumusan masalah yang sudah dituliskan diatas agar kita dapat
menjelaskan bentuk pantai, karaktristik gelombang, jenis material, jenis vegetasi
morfologi, dan model pengelolaan sumberdaya kelautan pantai senggigi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bentuk Pantai Senggigi
Bentuk pantai lengkung topografi pantai datar dengan relief 0-4 meter,
lebar pantai 25-50 meter, dan kemiringan lereng 0-2 %. Material penyusun
bentuk lahan ini adalah sedimen tak padu yang berupa aluvium, koluvium,
dan material tuff. Ukuran butir sedimen tersebut bervariasi, mulai <0,0039
style="font-weight: bold;">Satuan geoekologi dataran aluvial
Satuan geoekologi ini berupa bentuk lahan dataran aluvial dengan
kemiringan lereng 0-2% yang memiliki bentuk lereng rata dengan topografi
datar. Material penyusun bentuk lahan ini adalah sedimen tak padu yang
berupa aluvium. Proses geomorfologi yang dominan adalah proses
pengendapan (sedimentasi) oleh proses fluvial.sehingga dikategorikan
bahwa pantai senggigi adalah jenis pantai berpasir. Dan jenis pantai ini
adalah pantai berpasir warana putih kecoklatan. Lihat gambar bentuk
pantai senggigi di bawah ini.

2.2. Karaktristik Gelombang Pantai Senggigi


Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak
mengalami pergerakan baik maju maupun mundur. Angin merupakan
faktor yang penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh

gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup gelombang yang


ditimbulkan semakin besar, sehingga gerakan air laut berupa gelombang
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai(Wardani,2008).
Arus laut berbeda dengan gelombang, karena arus merupakan massa air
laut yang secara terus menerus bergerak maju, turun, dan bergerak ke atas.
Arus ini terjadi sebagai akibat oleh adanya beberapa faktor, yaitu:
Angin, perbedaan neveau air laut Perbedaan temperatur, salinitas, dan
kepadatan air laut.
Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang
cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya
angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami
refleksi. Besar masing- masing konservasi bentuk topografi dasar perairan
maupun kedalaman.
Arah angin rata-rata N 270E, sedangkan sudut datang gelombangN
244 Epada kedalaman 3m. didaerah sanggigi tinggi gelombang signifikan
yakni 0,96m dengan priode 4,4 detik panjang gelombang 21,4m. gelombang
menjalar dengan kecepatan 4,87 m/detik, energy dorong gelombang 1205
watt, energy flux memukul garis pantai setiap 100 m sebesar 476 kilo watt
dan gelombang mengalami refreksi 5.
Karaktristik gelombang ini belum mampu mengubah kedudukan garis
pantai. Tetapi pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan
ketinggian lebih dari 1,5 m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh
gelombang mampu menghancurkan pantai. Abrasi berlangsung kuat pada
daerah-daerah

konvergensi

gelombang,

bahkan

dapat

mengancam

kelestarian tataguna pantai.


Pada daerah-daerah convergensi gelombang morfologi bawah lautnya
mempunyai bentuk lereng bentuk lereng cekung dan kemiringan curam,
energy gelombang hanya mengalami sedikkit hambatan. Disamping itu arah

lereng dasar perairan maupun garis pantainya mendekati sudut 90 dengan


arah dating gelombang. Pada kondisi seperti ini energi potensial maupun
energy flux gelombang memukul garis pantai secara maksimal.
2.3. Jenis Material yang Berkembang(Tanah)
Tanah yang ada di daerah pantai senggigi terdiri atas regosol, aluvial
hidromorf, dan litosol. Regosol merupakan tanah yang belum berkembang
dan paling banyak ditemukan di daerah ini. Tekstur tanahnya kasar dan
belum membentuk agregat sehingga peka terhadap erosi. Aluvial hidromorf
banyak ditemukan pada dataran aluvial dan Bering tergenang. Adapun
Litosol merupakan tanah yang dangkal, kedalamannya <45 style="fontweight: bold;">Satuan geoekologi gisik pantai.
Satuan geoekologi ini adalah satuan dengan bentuk lahan yang terletak
langsung berbatasan dengan laut. Di beberapa tempat, kemiringan gisik
dapat mencapai 14%.
Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir
marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300
mm hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir
sangat kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.
2.4. Jenis Vegetasi yang Tumbuh
Tipe-tipe

vegetasi

pantai

merupakan

kelompok

tumbuhan

yang

menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah
di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut.
Secara umum kelompok tumbuhan darat yang tumbuh di daerah intertidal
atau daerah dekat laut yang memiliki salinitas cukup tinggi.
Tipe vegetasinya termasuk tipe vegetasi hutan dataran rendah dan tipe
vegetasi hutan pegunungan, tipe iklim D (Schmidt-Ferguson) yang sangat

dipengaruhi oleh angin muson. Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung
(Dyospiros malabarica), terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp),
Beringin (Ficus benjamina), Goak (Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon
mangiferum), Jukut (Eugenia sp) dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi
yang mendominasi di daerah ini. Persebaran tanaman kelapa sangat luas,
mulai dari perbukitan hingga daerah pasang surut.
2.5. Proses Geomorfologi
Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik
maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut
yaitu benda-benda alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent,
berupa air dan angin
Asal mula pembentukan pantai senggigi adalah proses vulkanik dan
marin. Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor.
Erosi yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya,
karena mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada
beberapa kaki bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk
setempat-setempat dengan luasan yang relatif sempit.
Tanah yang ada di satuan ini memiliki tekstur pasir dengan struktur butir
tunggal hingga remah. Warna tanah menurut kode Munsell adalah 10 YR 4/I
atau kelabu gelap (dark grey) dengan tingkat kesuburan tanah relatif
rendah. Adapun airtanah memiliki kedalaman sekitar 7 meter dengan nilai
daya hantar listrik (DHL) bervariasi antara 330 hingga 923 mikromhos/cm.
Kualitas airtanah di daerah wisata Senggigi menunjukkan adanya unsur
nitrat (NO3-) yang cukup tinggi, yaitu 58 ppm. Selain itu, kandungan COD
di daerah Senggigi juga mencapai 6,4 ppm. Ini menunjukkan bahwa
airtanah di daerah wisata Senggigi sudah tercemar. Adapun untuk daerah

lain, nilai COD hanya 1,4 ppm dan keberadaan nitrat relatif kecil, bahkan
tidak ada sama sekali.
2.6. Model pengelolanan sumberdaya kelautan yang dapat dikembangkan
Kawasan pesisir pulau Lombok barat terdiri atas 7 satuan geoekologi
yaitu satuan geoekologi lepas pantai, gisik, daratan alluvial pantai, dataran
alluvial, lembah antar bukit, lereng kaki perbukitan dan perbukitan
denudasional. Sehingga kondisi fisik kepesisiran Lombok barat sangat
menunjang untuk pengembangan wisata. Pengembangan kepesisiran
diwilayah Lombok barat termasuk dalam MCMA( Marine Coastal
Menegement Area) yang memiliki potensi untuk dikembangkan kawasan
wisata. Salah satunya adalah senggigi, namun untuk pengembangannya
diarahkan kekawasan disekitarnya, karena senggigi sudah sangat padat.
Sehingga dalam pemanfaatannya perlu suatu pembangunan yang
berkelanjutan. Suatu kegiatan dikatakan keberlanjutan, apabila kegiatan
pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat
berkelanjutan. Berkelanjutan secara ekonomi berarti bahwa suatu kegiatan
pembangunan

harus

dapat

membuahkan

pertumbuhan

ekonomi,

pemeliharaan capital (capital maintenance), dan penggunaan sumberdaya


serta investasi secara efisien.
Berkelanjutan secara ekologis mengandung arti, bahwa kegiatan
dimaksud harus dapat mempertahankan integritas ekosistem, memelihara
daya dukung lingkungan, dan konservasi sumber daya alam termasuk
keanekaragaman hayati (biodiversity), sehingga diharapkan pemanfaatan
sumberdaya dapat berkelanjutan. Sementara itu, berkelanjutan secara sosial
politik mensyaratkan bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat
menciptakan pemerataan hasil pembangunan, mobilitas sosial, kohesi sosial,

partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat (dekratisasi), identitas


sosial, dan pengembangan kelembagaan (Wiyana, 2004).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok.
Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi Lombok
mempunyai luas sekitar 4.700

. Bentuk pantai lengkung topografi

pantai datar dengan relief 0-4 meter, lebar pantai 25-50 meter, dan
kemiringan lereng 0-2 %.
Secara fisik daerah pantai senggigi merupakan konservasi gelombang
cukup potensial. Arah gelombang di daerah ini searah dengan datangnya
angin, namun sampai di dekat pantai( 0-20 m) gelombang mengalami
refleksi. Karaktristik gelombang belum mampu mengubah kedudukan garis
pantai. Tetapi pada saat musim barat sering terjadigelombang dengan
ketinggian lebih dari 1,5 m. pada saat itu, energi yang oleh dihasilkan oleh
gelombang mampu menghancurkan pantai.
Material pantai umumnya berupa sedimen tak padu yang berupa pasir
marin. Ukuran butir pasir didominasi oleh butiran yang berukuran 0,300
mm hingga 1,40 mm, termasuk dalam kategori pasir sedang hingga pasir
sangat kasar terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent.
Jenis tumbuhan antara lain ajan klicung (Dyospiros malabarica),
terep(Arthocarpus elastica), Sentul (Aglaia sp), Beringin (Ficus benjamina),
Goak (Ficus sp), Klokos Udang (Dracontomellon mangiferum), Jukut
(Eugenia sp) dan kelapa. Kelapa merupakan vegetasi yang mendominasi di
daerah ini.

Proses geomorfologi yang bekerja adalah erosi pantai dan longsor. Erosi
yang ada di beberapa tempat termasuk dalam kategori berbahaya, karena
mempengaruhi garis pantai dan menimbulkan gerusan pada beberapa kaki
bangunan. Gisik pantai yang ada pada umumnya terbentuk setempatsetempat dengan luasan yang relatif sempit. Sumberdaya kelautan yang
dikembangkan disana adalah sebagai kawasan pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
http://dedyalone.blogspot.com/2009/10/pesona-pantai-senggigi.html
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6948
http://phane-geo.blogspot.com/2010/11/vegetasi-pantai senggigi.html
http://slideshare.net/abida/pengelolaan-pesisir.
http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/PENGELO
LAAN%20WILAYAH%20PESISIR%20DI%20SENGGIGI.PDF

Anda mungkin juga menyukai