Anda di halaman 1dari 3

GLOBAL AREA NETWORK

GAN merupakan jaringan komputer yang cakupannya lebih luas. Jaringan ini
merupakan komputer-komputer yang ada di negara-negara diseluruh dunia. Pada saat ini
jaringan yang termasuk GAN adalah internet. Dimana internet dapat menghubungkan
komputer-komputer yang ada diseluruh dunia. Global Area Network (GAN) atau internet
dapat juga berupa kumpulan jaringan yang terinterkoneksi dengan cakupan meliputi dunia.
Sebuah jaringan area global (GAN) mengacu pada jaringan terdiri dari jaringan interkoneksi
yang berbeda yang mencakup area geografis yang terbatas. Istilah ini longgar identik dengan
Internet, yang dianggap sebagai jaringan area global.
Tidak seperti jaringan area lokal (LAN) dan jaringan luas (WAN), Gans mencakup
wilayah geografis yang luas. Karena GAN yang digunakan untuk mendukung komunikasi
mobile di sejumlah LAN nirkabel, tantangan utama bagi setiap GAN mentransfer komunikasi
pengguna dari satu daerah cakupan lokal ke depan. Yang paling banyak dicari jenis GAN
adalah GAN broadband. The GAN broadband adalah satelit jaringan internet global yang
menggunakan terminal portabel untuk telepon. Terminal menghubungkan komputer laptop
yang terletak di daerah terpencil ke broadband Internet.
Broadband Global Area Network
Broadband Global Area Network disingkat BGAN merupakan varian dari sistem
untuk mengakses jaringan internet dunia. BGAN dibuat oleh satu perusahaan Inggris yang
mengoperasikan satelit Inmarsat.
Inmarsat adalah operator satelit dunia yang sudah beroperasi sejak tahun 1979, yang
pada awalnya merupakan satelit komunikasi yang membantu komunitas pemilik kapal laut
dengan meluncurkan tiga jenis satelit dari tahun 1990. Dimulai dengan satelit yang memiliki
kapasitas 20 MHz sampai I-4 berkapasitas 126 MHz. Inovasi dari Inmarsat ini betul-betul
mengubah paradigma jaringan internet. Sebab, di mana saja di seluruh dunia, kita dapat
masuk ke internet dengan kecepatan tinggi dengan hanya membawa perangkat sebesar kamus
(A4 atau A5) dan langsung disambung ke notebook atau pesawat telepon. Kendalanya adalah
biaya masih relatif mahal. Itu karena untuk meluncurkan satelit, sekaligus merawatnya,
dibutuhkan biaya yang besar.
Inovasi dari Inmarsat memberikan satu peluang bisnis baru. Sebab, dengan memiliki
peranti yang mudah dibawa-bawa dan memerlukan daya yang relatif kecil, kita dapat
membuat satu jaringan intranet atau jaringan internal dengan lebih fleksibel. Misalnya, kita

mempunyai perkebunan yang tidak ada akses infrastruktur di dalam kebun tersebut. Dengan
memasang satu peranti I-4, kita dapat berkomunikasi ke peranti lainnya yang diletakkan di
dalam kota, baik komunikasi suara maupun data.
Kalau selama ini kita menonton tayangan langsung di televisi, melalui satelit yang
perantinya relatif besar, dibawa oleh mobil dengan antena parabola yang mencolok, maka
dengan menggunakan I-4 memungkinkan kita meliput segala kejadian dengan hanya berbekal
notebook dan peranti akses I-4 yang kecil. Kualitas video streaming-nya sangat baik, tidak
terjadi delay suara dan putus-putus yang berkelanjutan.
Peranti pengakses satelit ini cukup disambungkan ke komputer melalui rongga USB,
eternet, atau bahkan melalui bluetooth. Di sisi komputernya dilakukan pengendalian melalui
program yang sangat mudah untuk dijalankan, dimulai dari menentukan koordinat satelit
dengan bantuan kompas yang ada di perangkatnya, kemudian menentukan layanannya,
akhirnya menunggu sampai terjadi sinkronisasi dengan satelit.
Untuk mengaktifkan peranti BGAN, digunakan SIM card yang sama dengan ponsel
GSM, dikemas berikut CD ROM yang berisi program pengendali oleh distribution partner
dari Inmarsat. Proses penyambungan tidak lebih dari 20 menit dan dapat langsung
dimanfaatkan dengan seluas-luasnya. Pada saatnya nanti pemanfaatan I-4 akan lebih
beragam, apalagi kalau harga jualnya terjangkau, karena sampai terakhir penulis menghadiri
konferensi BGAN Inmarsat di Bangkok, mereka belum menentukan harga jual layanan
mereka.
Pemanfaatan satelit
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau sangat berkepentingan untuk memanfaatkan
teknologi ini, apalagi kita memiliki Palapa sebagai salah satu kebanggaan Indonesia untuk
pemersatu bangsa. Terobosan Inmarsat dengan segala kekurangan dan kelebihannya dapat
kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperkecil kesenjangan digital yang terjadi
di Indonesia. Teknologi satelit terkini akan sangat membantu penyebaran informasi yang
menjadi salah satu bagian tugas dari Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sayangnya, teknologi satelit jinjing ini masih tergolong mahal untuk digunakan di
perkotaan karena alternatif untuk di daerah perkotaan memang sangat beragam dengan harga
yang juga paling minimal. Dengan mobilitas tinggi, usaha kita untuk berada di satu dunia
sudah menjadi kenyataan. Sebab, jika dibandingkan dengan telepon seluler yang harus
mengacu pada base station milik operator seluler, teknologi satelit hanya membutuhkan kita
untuk melihat langit. Inmarsat memang memosisikan BGAN sebagai alternatif dari GPRS

atau teknologi telepon seluler lainnya sehingga pemanfaatannya terbatas hanya pada keadaan
di mana tidak tersedia alternatif yang dibangun oleh operator. Isu yang juga akan berkembang
adalah soal perundang-undangan pemakaian frekuensi. Kalau sebelumnya penggunaan satelit
dapat dikontrol dengan baik karena antena parabolanya besar dan pasti terlihat, maka dengan
teknologi I-4 ini pemakai satelit sama sekali tidak dapat terlihat dan dapat dengan mudah
dikeluarmasukkan ke satu daerah.
Tantangan berat bagi Dirjen Postel untuk mengantisipasi teknologi yang sangat cepat
berkembang dan harus diikuti dengan saksama oleh semua jajarannya.

Anda mungkin juga menyukai