Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

NAMA : MONICA ANGGRAINI


NIM : 20602011110
SMT/KLS : I-02

Dosen Pengampus : ENDANG, S.E, M.M


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2020

TABEL PDRB ( PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ) KABUPATEN


BOJONEGORO 2017 - 2019

PDRB Menurut Lapangan Usaha


2016 2017 2018 2019
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5959.90 6013.81 5953.73 5966.56
Pertambangan dan Penggalian 33057.80 37569.55 38905.07 41654.6
Industri Pengolahan 2761.99 2972.17 3176.61 3355.434
Pengadaan Listrik dan Gas 13.11 13.60 14.00 14.46547
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 16.74 17.43 18.28 18.9818
Konstruksi 3260.21 3449.70 3721.93 4033.885
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
4118.76 4422.13 4761.88
Motor 5067.313
Transportasi dan Pergudangan 427.31 468.54 508.32 551.5539
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 409.10 448.91 496.27 542.1236
Informasi dan Komunikasi 3046.59 3354.92 3697.06 3995.1
Jasa Keuangan dan Asuransi 661.68 699.32 749.10 785.1445
Real Estate 568.43 619.05 669.44 716.3932
Jasa Perusahaan 64.91 70.06 75.73 81.19042
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
1718.57 1772.11 1843.50
Wajib 1904.054
Jasa Pendidikan 506.79 536.62 570.51 613.4031
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 190.87 198.95 211.44 225.1214
Jasa Lainnya 404.64 419.62 444.66 462.6584
PDRB 57187.37 63046.47 65817.53 69987.99
PDRB (Tanpa Migas) 24137.01 25454.89 26890.03 28312.56

2017
6 = PN.R111 (2017) – PN.R111 0 (2016) x 100%
PN.R111 0
= 63046,47 – 57187,37 x 100%
57187,37
= 5859,1 x 100%
57187,37
= 10,2 %

2018
65817,53 – 63046,47 x 100%
63046,47

= 2.271,06 x 100%

63046,47
= 3,6 %

2019
69987,99 – 65817,53 x 100%
65817,53
= 4.170,46 x 100%
65817,53
=6,3%
Kesimpulan :

Berdasarkan perhitungan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2017 – 2019, PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan pada tahun 2018 ,
dan mengalami penaikan pada tahun 2019. Dibuktikan bahwa pada tahun 2017 ke 2018
persentase mengalami penurunan sebesar 6,6%. Sedangkan pada tahun 2018 ke 2019
persentase mengalami peningkatan sebesar 2,7%. Hal ini di jelaskan pada tabel PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) diatas yang disertai point-point yang mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro.

RINGKASAN MATERI PDRB ( PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO )

PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu
periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga
yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai
tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu
tahun tertentu sebagai dasar.

PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur
ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari
tahun ke tahun.

Dari data PDB dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya,
seperti :

1. Produk Nasional Bruto


Yaitu PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri
merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk
Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama milik
penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.

2. Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar

Yaitu PDB dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang
digunakan dalam proses produksi selama setahun.

3. Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu

Produk nasional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto.
Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah
dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun
subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak
tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya,
produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai Pendapatan Nasional.

4. Angka-angka per kapita

Yaitu ukuran-ukuran indikator ekonomi sebagaimana diuraikan di atas dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.
KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN NASIONAL

Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi
perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain
adalah :

1. PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang
besar, begitu juga sebaliknya.

2. PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati


oleh penduduk suatu negara.

3. PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.

4. Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian


atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.

5. PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa
digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.

6. Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam


menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
7. PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju
pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.

8. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB
per kepala atau per satu orang penduduk.

9. PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

KONSEP DAN DEFINISI PDB PENGELUARAN

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang dan jasa
oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi. Dalam hal ini rumah tangga berfungsi sebagai
pengguna akhir (final demand) dari berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Rumah tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang
tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka mengumpulkan pendapatan,
memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama-sama
utamanya kelompok makanan dan perumahan (UN, 1993).

2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah adalah nilai seluruh jenis output pemerintah dikurangi
nilai output untuk pembentukan modal sendiri dikurangi nilai penjualan barang/jasa (baik
yang harganya signifikan dan tdk signifikan secara ekonomi) ditambah nilai barang/jasa yang
dibeli dari produsen pasar untuk diberikan pada RT secara gratis atau dengan harga yang
tidak signifikan secara ekonomi (social transfer in kind-purchased market production).

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto


Secara garis besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk menambah
aset tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal
meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang
modal baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter
barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan barang modal (termasuk
barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak lain).

Disebut sebagai pembentukan modal tetap bruto karena menggambarkan penambahan serta
pengurangan barang modal pada periode tertentu. Barang modal mempunyai usia pakai lebih
dari satu tahun serta akan mengalami penyusutan. Istilah ”bruto” mengindikasikan bahwa
didalamnya masih mengandung unsur penyusutan. Penyusutan atau konsumsi barang modal
(Consumption of Fixed Capital) menggambarkan penurunan nilai barang modal yang
digunakan pada proses produksi secara normal selama satu periode.

4. Inventori

Inventori adalah persediaan yang dikuasai oleh unit yang menghasilkan untuk digunakan
dalam proses lebih lanjut, dijual, atau diberikan pada pihak lain, atau digunakan dengan cara
lain. Merupakan persediaan yang berasal dari pihak lain, yang akan digunakan sebagai input
antara atau dijual kembali tanpa mengalami proses lebih lanjut.

5. Ekspor - Impor

Secara umum, konsep ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan
PDB/PDRB Penggunaan mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam
SNA 1993, transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan
Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara pelaku ekonomi yang
merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-
resident). Transaksi ekspor barang didefinisikan sebagai transaksi perpindahan kepemilikan
ekonomi (baik berupa penjualan, barter, hadiah ataupun hibah) atas barang dari residen suatu
wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident). Sebaliknya, impor
barang didefinisikan sebagai transaksi perpindahan kepemilikan ekonomi (mencakup
pembelian, barter, hadiah ataupun hibah) atas barang dari pelaku ekonomi luar negeri (non-
resident) terhadap residen suatu wilayah Provinsi.

Anda mungkin juga menyukai