Bahan Ajar1
Bahan Ajar1
Metode ini menekankan bahwa model pemrogaman linear yang diselesaikan merupakan
model bentuk standar, yaitu;
1
disebut bentuk perluasan dari problem, karena bentuk asalnya telah diperluas dengan
variabel suplemen yang diperlukan untuk metode simpleks.
Pada bentuk perluasan di atas, tampak bahwa sistem pembatas fungsional
memiliki lima variabel dengan dua persamaan. Fakta ini memberi kita tiga derajat
kebebasan (degree of freedom, df) dalam menyelesaikan sistem tersebut. Sehingga
sebarang tiga variabel dapat dipilih untuk diset sama dengan sebarang nilai, untuk
menyelesaikan kedua persamaan dalam konteks kedua variabel sisanya. Metode
simpleks menggunakan nilai nol untuk sebarang nilai ini. Jadi tiga variabel (disebut
variabel non-dasar) diset bernilai nol, dan kemudian penyelesaian simultan dari dua
persamaan untuk kedua variabel lainnya (disebut variabel dasar) merupakan
penyelesaian dasar.
Metode simpleks bekerja dengan prinsip iterasi. Dimulai dengan suatu nilai awal,
prosedur yang sama akan dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh hasil yang
optimal. Langkah dalam metode simpleks adalah sebagai berikut:
1. Set Up Metode Simpleks: Perluasan Masalah
2. Inisialisasi:
a. Tentukan variabel non-dasar (bernilai 0)
b. variabel dasar (penyelesaian dari system) dan nilai Z awal
3. Tes Optimalitas
Jika optimal proses selesai
Jika belum optimal
a. Tentukan Arah Kenaikkan (Tentukan var. dasar baru)
b. Tes Rasio Minimum (tentukan var non-dasar baru)
c. Tentukan Penyelesaian Baru (variabel dasar baru dan nilai Z baru)
d. Kembali ke 3
Proses
1. Inisialisasi
Pilih x1, x2, dan x3 sebagai variabel non-dasar. Pilihan ini mengeliminir
perhitungan untuk menentukan nilai variabel dasar dari sistem persamaan
berikut
x1 = 0, x2 = 0, dan x3 = 0
(1)0 3x1 + x2 + 3x3 + x4 = 30, x4 = 30
(2)0 2x1 + 2x2 + 3x3 + x5 = 40, x5 = 40
2. Iterasi
2
Iterasi1:
- Tes Optimalitas
Fungsi objektifnya adalah; Z = 4x1 + 3x2 + 6x3
Sehingga Z = 0 untuk penyelesaian dasar awal. Koefisien dari setiap
variabel non-dasar (x1, x2, dan x3) memberikan peningkatan nilai Z, jika
nilai variabel tersebut akan dinaikan dari nol. Rataan peningkatan ini
adalah positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (0, 0, 0, 30, 40) bukan
penyelesaian optimal.
3
Peningkatan nilai x3 memindahkan kita dari penyelesaian dasar awal ke
penyelesaian dasar baru sebagai berikut
Iterasi2:
- Tes Optimalitas
Fungsi objektifnya adalah; Z = 60 - 2x1 + x2 - 2 x4
Karena koefisien dari x2 positif, maka peningkatan x2 akan memberikan
peningkatan nilai Z. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (0, 0, 10, 0, 10)
bukan penyelesaian optimal.
4
Karena Z = 60 - 2x1 + x2 - 2 x4 , maka Z dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan nilai x2 , tetapi bukan x1 maupun x4. Jadi kita memilih x2
sebagai variabel dasar baru.
(0)2 Z + x1 + x4 + x5 = 70
4 2 1 20
(1)2 x1 + x3 + x4 - x5 =
3 3 3 3
(2)2 - x 1 + x2 - x4 + x5 = 10
Iterasi3:
- Tes Optimalitas
Fungsi objektifnya adalah; Z = 70 - x1 - x4 - x5
Karena koefisien dari x1, x4 maupun x5 negatif, maka peningkatan x1, x4
maupun x5 akan menurunkan nilai Z. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
20
(0, 10, , 0, 0) merupakan penyelesaian optimal.
3
5
3. Karena sudah optimal, maka iterasi berakhir dengan penyelesaian optimalnya
20
adalah x1 = 0, x2 = 10, dan x3 = , yang menghasilkan Z maksimum 70
3
Soal
Selesaikan model pemrograman linear berikut menggunakan aljabar metode simpleks;
Maksimumkan
Z = 2x1 - x2 + x3
dengan pembatas
(1) x1 - x2 + 3x3 4
(2) 2x1 + x2 10
(3) x 1 - x2 - x3 7
dan
x1, x2, x3 0,