Anda di halaman 1dari 4

“Tugas Bahasa Indonesia”

(Menyusun essay)

Oleh :

Nama : I Gede Indra Wiraguna

Kelas : XI Mipa 8

No : 08

SMAN 1 Denpasar

Tahun Pelajaran 2020/2021


Mutasi virus corona

Pendahuluan :

Sejak akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan virus Corona yang pertama kali
muncul di kota Wuhan, China. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini termasuk dalam
golongan virus yang sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Sama seperti virus
lainnya, virus Corona penyebab COVID-19 juga bisa mengalami mutasi. Sejak pertama kali
ditemukan hingga sekarang, studi mendapatkan bahwa virus Corona telah mengalami
beberapa kali mutasi. Namun, perlu diketahui bahwa hal ini merupakan sesuatu yang lazim
dan sudah sewajarnya terjadi.

Pembahasan/isi :

Mutasi virus sendiri adalah perubahan pada materi genetik virus yang dapat
memengaruhi struktur atau cara kerja virus. Hal ini bisa terjadi saat virus sedang mereplikasi
dirinya di dalam sel tubuh manusia.Virus Corona atau SARS-CoV-2 merupakan jenis virus
RNA (ribonucleic acid), yaitu virus dengan materi genetik berantai tunggal. Karena
strukturnya ini, virus RNA diketahui lebih mudah mengalami mutasi.Meski begitu, frekuensi
mutasi virus Corona diketahui cukup stabil, bahkan tidak lebih cepat daripada virus influenza
yang terkenal sangat sering bermutasi hingga vaksinnya perlu diganti setiap tahun. Berikut
adalah jenis-jenis mutasi virus corona yang berhasil ditemukan

1. Mutasi virus Corona D614G

Sebelumnya, mutasi virus Corona D614G sempat ramai jadi perbincangan. Pasalnya, sebuah
studi menjunjukkan bahwa mutasi virus Corona COVID-19 ini diklaim lebih menular 10 kali
lipat.Dikutip dari laman Times of India, D614G terletak di dalam protein yang menyusun
spike virus yang digunakannya untuk masuk ke dalam sel manusia. Mutasi virus Corona ini
mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga
dinamakan D-614-G.Mutasi ini diduga muncul beberapa saat setelah wabah awal Wuhan.
Sesuai laporan BCC pada bulan Juli tahun 2020, strain ini terlihat pada sebanyak 97 persen
sampel di seluruh dunia.
2. Mutasi virus Corona B117

Mutasi virus Corona B117 pertama kali terdeteksi di Inggris menyebar luas. Sebagian negara
pun sudah melaporkan kemunculan varian tersebut, termasuk di Malaysia dan Singapura.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memprediksi jika
mutasi virus Corona B117 akan jadi varian yang dominan, setidaknya di Amerika Serikat (AS),
pada Maret 2021 mendatang. Ini terjadi karena varian tersebut bersifat lebih mudah
menular sehingga kasusnya meningkat dengan pesat.

3. Mutasi virus Corona 501.V2

Untuk mutan Afrika Selatan, sang pemilik genom baru 501.V2, baru akan disebut varian baru
bila terdapat bukti ilmiah atas sederet persyaratan.Dikutip dari Kompas.com (9/1/2021),
Profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, Simon Clarke mengatakan, mutasi
virus yang ditemukan di Afrika Selatan memiliki sejumlah mutasi pada protein spike virus.
Diduga perubahan mutasi pada protein spike inilah yang kemungkinan membuat virus
menjadi kurang mempan terhadap respons kekebalan yang dipicu oleh vaksin.

Ampuhkah Vaksin Melawan Virus Tersebut?

Untungnya, vaksin yang digunakan di Inggris dapat melindungi tubuh dari mutasi virus
corona terbaru. Namun, ada pula anggapan vaksin tersebut tidak efektif, setidaknya untuk
saat ini.Vaksin melatih sistem kekebalan untuk menyerang beberapa bagian virus yang
berbeda, jadi meskipun bagian dari lonjakan telah bermutasi, vaksin tetap berfungsi.
Namun, para pakar kesehatan merasa khawatir bila virus terus bermutasi. Sebuah
presentasi oleh Prof David Robertson, dari Universitas Glasgow menyimpulkan, "Virus
mungkin dapat menghasilkan mutan yang lolos dari vaksin."Itulah penjelasan yang perlu
dipahami tentang mutasi virus corona terbaru. Pandemi COVID-19 memang belum berakhir.
Jadi, sebisa mungkin tetap berada di rumah saja. Jika harus pergi ke luar, selalu terapkan
protokol kesehatan, dengan memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, dan
menjaga jarak.
Penutup/kesimpulan :

Virus corona, yang pertama kali muncul di kota Wuhan,China memang sangat
menghebohkan dunia. Sama seperti virus lainnya, virus Corona penyebab COVID-19 juga
bisa mengalami mutasi. Sejak pertama kali ditemukan hingga sekarang, studi mendapatkan
bahwa virus Corona telah mengalami beberapa kali mutasi. Mutasi Virus Corona memiliki
bermacam-macam jenis seperti : Mutasi virus Corona D614G, Mutasi virus Corona B117,
Mutasi virus Corona 501.V2.. untuk menanggulangi penyebaran mutas virus corona
tersebut, Pemerintah pun telah menyiapkan vaksin. Pandemi COVID-19 memang belum
berakhir. Jadi, sebisa mungkin tetap mematuhi protokol kesehatan

Sumber/daftar pustaka :

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5347311/ada-3-jenis-mutasi-virus-corona-
yang-ditemukan-apa-saja/2

https://kesehatan.kontan.co.id/news/ada-3-jenis-mutasi-virus-corona-ini-perinciannya?
page=all

https://www.alodokter.com/fakta-mutasi-virus-corona-yang-penting-untuk-diketahui

https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-fakta-mutasi-virus-corona-terbaru-dari-inggris

Anda mungkin juga menyukai