CBR - Pendidikan Agama Islam - Kelompok 7 - PSPKC19
CBR - Pendidikan Agama Islam - Kelompok 7 - PSPKC19
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Critical book ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Agama Islam” Adapun critical book ini
penulis mengambil materi yang berjudul “Moral, Etika, dan Akhlak”. Penulis juga berterima
kasih pada Ibu Dra.Nurmayani, M.Ag., selaku Dosen mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah critical book ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengetahuan tentang agam islam. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah critical book sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Demi kesempurnaan makalah ini, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampuh dan pembaca.
Medan, 02-Maret-2021
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Contents
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................................4
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Buku Pertama.....................................................................................................................................6
B. Buku Kedua........................................................................................................................................6
A.Buku Pertama......................................................................................................................................7
B. Buku Kedua........................................................................................................................................7
A. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL...........................................................................................7
B.Akhlak Mulia Dalam Kehiudupan.......................................................................................................9
B.Buku Kedua.........................................................................................................................................9
1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak........................................................................................................9
2. Karakteristik Etika Islam (Akhlak)....................................................................................................10
4. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak...............................................................................................10
2.2.2. Buku Pembanding........................................................................................................................15
A. Buku Pertama...................................................................................................................................15
B. Buku Kedua......................................................................................................................................17
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku......................................................................................................18
BAB III......................................................................................................................................................20
PENUTUP.................................................................................................................................................20
1.1 Kesimpulan......................................................................................................................................20
1.2 Saran................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-
tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan
halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan.
Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau
patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama
dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia
bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Report ini ialah:
1.3 Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam pembuatan Critical Book Report ini ialah:
1. Dapat meningkatkan kemampuan untuk menemukan inti sari suatu buku,dan
membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
2. Dapat melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab buku pertama dan buku pembanding.
3. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
A. Buku Pertama
Judul Buku : Islam Kaffah Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruaan Tinggi
Penulis/Penyusun : Tim MPK Pendidikan Agama Islam UNIMED Medan
Drs.Ramli,MA
Dr.Ramli Nur , MA.
Hapni Siregar,MA.
Hj.Nurmayani,MA
Dr.Husnel Anwar Matondang,M.Ag
Penerbit : Perdana Mulya Sarana
Tahun Terbit : 2021
Kota Terbit : Medan
Tebal Buku : 254 Halaman
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-623-7842-60-6
B. Buku Kedua
Judul Buku : Pendidikan Agama Islam
Penerbit : : Grasindo
A.Buku Pertama
Judul Buku : Islam Kafefah
Penulis : Dr. H. Husnel Anwar Matondang, M.Ag. (Ed.)
ISBN : 978-602-6462-34-3
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2018
Urutan Cetakan : Ke-4
B. Buku Kedua
Judul Buku : Pendidikan Agama Islam
Penulis : Prof.Dr.H.Zainuddin Ali, M.A.
ISBN : 979-010-005-1
Penerbit : PT Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2007
Urutan Cetakan : Ke-1
A. Buku Pertama
Dengan akhlak adalah daya dan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah
sikap yang melekat pada diri seseorang dan telah terbentuk (wujud dalam tingkah laku atau
perbuatan dipikir dan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri
seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan
spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau
akhlak karimah (mahmudah). Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlaku
mazmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai-nilai yang ada di dalam
Islam, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.Disamping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika.
Moral berasal dari bahasa Latin morses yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik-buruknya suatu perbuatan.Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan
suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu.
Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat. Oleh karenanya, yang menjadi
standar baik dan buruk di sini adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika
bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika
bersifat umum.Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar
penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk
akhlak ber dasarkan Alquran dan Sunnah Rasul sedangkan moral dan etika berdasar kan adat
istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu
perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu dalam pandangan mereka. Dengan
demikian standar nilai moral dan etika bersifat duniawi, universal dan abadi (ukhrawi).
Selain akhlak, etika, moral, sering juga digunakan term karakter untuk makna yang sama
atau hampir (mirip) sama yang berorientasi pada prilaku. Secara etimologis, karakter berasal dari
bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave" (Ryun and Bohlin, 1999:5).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kam "karakter" diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Orang
berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, atau berwatak
B.Buku Kedua
Begitu pentingnya kedudukan akhlak dalam islam sehingga Al-Qur’an tidak hanya memuat
ayat-ayat tentang akhlak secara spesifik, melainkan selalu mengaitkan ayat-ayt yang berbicara
tentang hokum dengan masalah akhlak pada ujung ayat. Ayat-ayat yang berbicara tentang salat,
puasa, haji, zakat dan muamalah selalu dikaitkan dan diakhiri dengan pesan-pesan perbaikan
akhlak. (Al-Baqarah: 183-197)
Tasawuf adalah cara untuk membersihkan dan mensucikan hati. Maka hubungan
antara tasawuf dan akhlak menjadi sangat erat dan penting kaena satu sama lain saling
mendukung.
Metode penyucian hati (tashfiyat al-qalbi) dalam ilmu tasawuf.
a. Ijtinabul Manhiyat, ialah menjauhi larangan-larangan Allah.
b. Ada’ul Wajibat, ialah melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah.
c. Ada’un Nafilat, ialah melaksanakan hal-hal yang disunahkan Allah.
d. Ar-Riyadloh, ialah latihan spiritual agar dapat istiqomah dalam menjalankan seluruh
ajaran islam dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan, Mustofa Zakir mengatakan untuk mewujudkan cita-cita mereka tersebut, para
ulama Sfufi membuat tata cara dalam bentuk pendidikan akhlak yang disusun tida
tingkatan.
a. Pertama Takhalli: suatu usaha mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan
maksiat lahir batin.
b. Kedua Tahalli: suatu usaha untuk mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dan taat
lahir dan batin.
c. Ketiga Tajalli: suatu tingkatan yang merasakan ketuhanan dengan mencapai
kenyataan hakikat Allah SWT.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq) adalah tertanamnya iman dalam hati
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-
khuluq) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifaq adalah sikap
mendua terhadap Allah. Tidak Ada kesesuaian hati dab perbuatan .
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinganan hawa nafsu dapat menyilaukan
hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barangsiapa melakukan
dosa hitamlah hatinya. Barang siapa melakukan dosa tetapi menghapusnya dengan kebaikan
tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dan interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak
kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tetapi banyak berbuat,
penyabar, tenang, hatinya selalu bersama Allah, suka berterima kasih, rida terhadap ketentuan
Allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak
suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan
benci karena Allah
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia
yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan Allah,
sesama makhluk dan alam semesta.
Di dalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berinan dan memiliki
akhlak mulia.
Al-Ghozalli menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang, memiliki akhlak baik
secara alamiah (bi al-thabi’ah wa al-fitah). Sesuatu yang diberikan Allah kepada
seseorang sejak ia dilahirkan
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri sikap putus asa.
3. Ritadloh, ialah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada
Allah dengan dawam al-dzikir.
Al-Ghozali juga berpendapat bahwa upaya mengubah akhlak buruk adalah kesadaran
seseorang akan akhlaknya yang jelek. Ada empat cara untuk dapat membantu seseorang
mengubah akhlaknya yang jelek menjadi baik.
Sedangkan menurut Achmad Amin upaya mengubah kebiasaan buruk sebagaimana yang
dikutip Ishak soloh (1990) adalah sebagai berikut ini.
Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memiliki akhlak (akhlakul karimah) dan
berupaya dapat menjauhi akhlak jelek (akhlakus syariah). Jika kita ingin memiliki negara yang
baldatun thoyibatun warobun ghofur (negara yang baik, makmur dan senantiasa dalam ampunan-
Nya) kuncinya adalah masyarakat, bangsa tersebut harus berkakhlak baik. Jika tidak, kehancuran
dan kehinaan akan meliputi masyarakat bangsa tersebut.
A. Buku Pertama
MORAL, ETIKA DAN AKHLAK
Agama adalah salah satu sumber terpenting dari moral, etika dan akhlak. Namun, eksentuasinya
sangat berbeda. Didalam buku ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang pengertian pengertian
dan seluk-beluk seluk-beluk akhlak sebelum sebelum menjelaskan menjelaskan moral dan etika.
Sebab, akhlak memiliki karakter khusus yang bermuatan ajaran islam. Sementara itu moral dan
etika memiliki nilai-nilai kebaikan yang tidak saja bermuatan nilai-nilai kebaikan yang tidak saja
bermuatan islami tetapi juga nilai-nilai lainnya. mi tetapi juga nilai-nilai lainnya.
Pada bab ini Prof. Zainuddin pertama-tama menjelaskan tentang pengertian dari Etika,
moral, dan akhlak. Etika dari Bahasa Yunani yang berarti adat kebiasaan, yang berarti sebuah
tatanan prilaku berdasarkan suatu system nilai dalam masyarakat tertentu. Etika banyak berkaitan
dengan ilmu filsafat, oleh karena itu, standar baik buruknya adalah akal manusia.
Lalu moral berasal dari bahasa latin, yaitu mos yang artinya adalah kebiasaan, susila.
Jadi moal adalah prilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan sosial atau lingkungan
yang diterima oleh masyarakat.
Dan akhlak/akhlaq adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang
berarti berarti perangai, perangai, tabiat, tabiat, adat atau khalqun khalqun yang berarti berarti
kejadian, kejadian, buatan, buatan, ciptaan. ciptaan. Jadi akhlak secara kebahasaan bisa baik atau
buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasan, meskipun secara sosiologis di
Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik.
Kedua dijelaskan Prof. Zainuddin perbedaan akhlak dengan moral dan etika. Dimana
perbedaannya jika Akhlak perbedaannya jika Akhlak yaitu sistem nilai yang m yaitu sistem nilai
yang menjadi asas perilaku yang menjadi asas perilaku yang bersumber dari Al- bersumber dari
Al-Quran, As-Sunnah, dan nilai-nilai alamiah (sunnatullah). Adapun Moral bisa berarti sistem
nilai yang menjadi asas perilaku yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah, dan nilai-nilai
alamiah (sunnatullah) dan juga dapat berarti sistem nilai yang bersumber dari kesepakatan
manusia pada waktu dan ruang tertentu sehingga dapat berubah-ubah. Sedangkan Etika yang
merupakan persetujuan sementara dari kelompok yang menggunakan pranata prilaku.
Dan terakhir pada bab ini Prof. Zainuddin menjelaskan implementasi iman dan takwa
dalam kehidupan bersama sehari-hari. Tolak ukur implementasi berbagai hubungan manusia
dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat disebut berakhlak mulia. Hal ini, diuraikan sebagai
berikut:
1. Perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah. Perilaku manusia dimaksud yaitu,
bersyukur, bertasbih, beristigfar.
2. Perilaku manusia yang berhubungan dengan sesamanya. Terdiri dari :
perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri,
perilaku yang berhubungan dengan keluarga, dan
perilaku yang berhubungan dengan masyarakat.
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku Kelebihan Kekurangan
A. Buku Pada buku utama terdapat Menurut saya pada buku utama
utama bacaan Arab yang baik. ini. Terdapat kekurangan,
1.Buku Tata letak pada buku utama kekurangan yang dapat penulis
Pertama
baik, kenapa dikatakan baik sampaikan adalah buku ini
karena susunan materi dengan kurang benar dalam
submateri menggambarkan menempatkan tanda-tanda baca.
keterkaitan, submateri diberi Tidak Terdapat beberapa
nomor sehingga dapat rangkaian soal ataupun uji
memudahkan pembaca untuk kompetensi diakhir bab untuk
mengetahui point point penting mengetahui seberapa banyak
dalam materi tersebut, dan juga pengetahuan pembaca dalam
pada setiap bab nya diberi memahami materi.
pendahuluan, pembahasan serta
penutup dari materi tersebut.
Terdapat banyak pendapat ahli
yang dimuat dalam buku ini dan
apabila ada garis miring berarti
menandakan bahasa asing yang
dibuat penulis.
Adanya rangkuman singkat serta
catatan pada setiap bab maupun
keseluruhan bab yang jelaskan.
Pada buku utama banyak
terdapat kutipan dan kata-kata
bijak untuk memotivasi para
pembaca.
Cover buku sangat menarik
sehingga pembaca tertarik untuk
membacanya
2.Buku Kedua Pada buku pembanding terdapat Pada buku pembanding tidak
nama-nama surah yang terkait memiliki rangkuman yang terkait
dengan sub materi yang materi di setiap bab.
dijelaskan. Tidak dituliskan bahasa arab
Diakhir bab terdapat daftar pada masing-masing surah yang
pustaka sehingga referensi yang terkait.
kita dapatkan lebih efisien.
Bahasa yang yang terkandung
dalam buku mudah dipahami.
Diakhir bab terdapat soal latihan
dan studi kasus untuk membuat
pembaca lebih mengerti dan
memahami tentang materi isi
buku tersebut
Cover buku berwarna hijau
sehingga menarik perhatian
pembaca untuk membacanya.
B. Buku Buku ini sudah memenuhi sebagai Kelemahan buku utama adanya
Pemban prasyarat buku yang baik karena kesalahan pada penulisan (typo).
ding ejaan yang digunakan sudah
1.Buku memenuhi standar Ejaan Yang
Pertama Disempurnakan ( EYD ) . Penulis
menggunakan bahasa formal
dengan pemilihan ukuran huruf,
margin sesuai Pada pembahasan
nya buku ini bagus karena disertai
berupa ayat-ayat al-Qur’an dan
banyak materi-materi yang
berdasarkan dari firman-firman
Allah SWT.
2.Buku Kedua Buku ini di tulis dengan Pada isi buku disajikan
runtut, sehingga pembaca menggunakan banyak kalimat tanya
dapat memahami dengan dan tidak langsung kepada poin
jelas apa yang terdapat penting penting yang ingin
dalam buku tersebut. Uraian disampaikan disampaikan. Pembaca
materi dalam buku ini menjadi lebih sulit memahami isi
begitu detail dan lengkap. buku, karena begitu begitu banyak
Dalam pembahasan buku ini judul sub bab yang diulang diulang
menampilkan pembahasan pada pembahasan pembahasan
materi yang cukup lengkap selanjutnya selanjutnya penggunaan
dan bagus. Tetapi Inti dar penggunaan bahasa yang kurang
Tetapi Inti dari buku ini menarik.
hampir buku ini hampir
sama dengan buku utama
dal sama dengan buku
utama dalam
pembahasanya.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat
menyimpulkan bahwa buku pertama yaitu Pendidikan Agama Islam yang Disusun oleh yaitu :
1.
Menurut saya intinya Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang
ingin mempelajari Pendidikan Agama, meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta
kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta
mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua
buku yang bertemakan islam.
1.2 Saran
Menurut saya Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik digunakan sebagai panduan
memahami materi Agama. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman yang selalu berubah
maka alangkah baiknya jika buku pembanding ini diperbaharui seperti buku utama agar
memberikan rangkuman dan uji kompetensi untuk menguji pengetahuan pembaca terhadap
materi yang ada di buku pembanding.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmayani, dkk. 2021. Islam Kaffah Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Medan.
Perdana Mulya Sarana.