Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

Dosen Pengampu : Hj.Nurmayani,MA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

NAMA : 1. ANJANY TASYA SURABIKA BR TARIGAN


(4193131023)

2. CHINTYA PUTRI (4193331017)

3. NEHA INDAH NAMIRA REGAR


(4193331034)

4. NONA TRI AULIA (4191131003)

5. RAYHAN RAMADANI (4191131008)

6. SAFIRAH ADILAH (4193331011)

KELAS : PENDIDIKAN KIMIA C 2019

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Critical book ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Agama Islam” Adapun critical book ini
penulis mengambil materi yang berjudul “Moral, Etika, dan Akhlak”. Penulis juga berterima
kasih pada Ibu Dra.Nurmayani, M.Ag., selaku Dosen mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah critical book ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengetahuan tentang agam islam. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah critical book sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Demi kesempurnaan makalah ini, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampuh dan pembaca.

Medan, 02-Maret-2021

Kelompok 7

DAFTAR ISI
Contents
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................................4
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Buku Pertama.....................................................................................................................................6
B. Buku Kedua........................................................................................................................................6
A.Buku Pertama......................................................................................................................................7
B. Buku Kedua........................................................................................................................................7
A. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL...........................................................................................7
B.Akhlak Mulia Dalam Kehiudupan.......................................................................................................9
B.Buku Kedua.........................................................................................................................................9
1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak........................................................................................................9
2. Karakteristik Etika Islam (Akhlak)....................................................................................................10
4. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak...............................................................................................10
2.2.2. Buku Pembanding........................................................................................................................15
A. Buku Pertama...................................................................................................................................15
B. Buku Kedua......................................................................................................................................17
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku......................................................................................................18
BAB III......................................................................................................................................................20
PENUTUP.................................................................................................................................................20
1.1 Kesimpulan......................................................................................................................................20
1.2 Saran................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan
syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang
hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Allah, ibadah yang dilakukan hanya sebagai
formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja,
semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-
tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan
halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan.
Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau
patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama
dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia
bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Report ini ialah:

1. Untuk mengetahuin isi dari buku utama dan buku pembanding


2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku utama
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku pembanding
4. Untuk mengetahui buku yang bagus untuk dibaca.

1.3 Manfaat

Adapun yang menjadi manfaat dalam pembuatan Critical Book Report ini ialah:
1. Dapat meningkatkan kemampuan untuk menemukan inti sari suatu buku,dan
membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
2. Dapat melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab buku pertama dan buku pembanding.
3. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku

2.1.1 Identitas Buku Utama

A. Buku Pertama
Judul Buku : Islam Kaffah Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruaan Tinggi
Penulis/Penyusun : Tim MPK Pendidikan Agama Islam UNIMED Medan
Drs.Ramli,MA
Dr.Ramli Nur , MA.
Hapni Siregar,MA.
Hj.Nurmayani,MA
Dr.Husnel Anwar Matondang,M.Ag
Penerbit : Perdana Mulya Sarana
Tahun Terbit : 2021
Kota Terbit : Medan
Tebal Buku : 254 Halaman
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-623-7842-60-6

B. Buku Kedua
Judul Buku : Pendidikan Agama Islam

Penulis : Wahyuddin, Achmad,dkk

Penerbit : : Grasindo

Tahun Terbit : 2009

Kota Terbit : Jakarta


Tebal Buku : 131 Halaman
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-979-0258-62-4
2.1.2. Identitas Buku Pembanding

A.Buku Pertama
Judul Buku : Islam Kafefah
Penulis : Dr. H. Husnel Anwar Matondang, M.Ag. (Ed.)
ISBN : 978-602-6462-34-3
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2018
Urutan Cetakan : Ke-4

B. Buku Kedua
Judul Buku : Pendidikan Agama Islam
Penulis : Prof.Dr.H.Zainuddin Ali, M.A.
ISBN : 979-010-005-1
Penerbit : PT Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2007
Urutan Cetakan : Ke-1

2.2. Ringkasan Buku

2.2.1. Buku Utama

A. Buku Pertama

MORAL, ETIKA, DAN AKHLAK

A. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL


Agama adalah salah satu sumber terpenting dari moral, etika, dan akhlak. Namun,
aksentuasinya sangat berbeda. Di dalam buku ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang
pengertian dan seluk-beluk akhlak sebelum menjelaskan moral dan etika. Sebab, akhlak
memiliki karakter khusus yang bermuatan ajaran Islam. Sementara itu, moral dan etika memiliki
nilai-nilai kebaikan yang tidak saja bermuatan nilai-nilai islami tetapi juga nilai-nilai lainnya.
Menjelaskan pengertian dari ketika istilah ini perlu dilakukan untuk mendudukkan pengertian
tersebut secara tepat dalam penggunaan dan pemakaiannya.Kata akhlak berasal dari bahasa
Arab, yaitu akhlaq. Bentuk jamaknya adalah khuluq, artinya tingkah laku, perangai, dan tabiat.
Sedang menurut istilah, akhlak adalah daya dan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa direnungkan lagi.

Dengan akhlak adalah daya dan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah
sikap yang melekat pada diri seseorang dan telah terbentuk (wujud dalam tingkah laku atau
perbuatan dipikir dan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri
seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan
spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau
akhlak karimah (mahmudah). Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlaku
mazmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai-nilai yang ada di dalam
Islam, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.Disamping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika.

Moral berasal dari bahasa Latin morses yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik-buruknya suatu perbuatan.Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan
suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu.

Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat. Oleh karenanya, yang menjadi
standar baik dan buruk di sini adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika
bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika
bersifat umum.Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar
penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk
akhlak ber dasarkan Alquran dan Sunnah Rasul sedangkan moral dan etika berdasar kan adat
istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu
perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu dalam pandangan mereka. Dengan
demikian standar nilai moral dan etika bersifat duniawi, universal dan abadi (ukhrawi).

Selain akhlak, etika, moral, sering juga digunakan term karakter untuk makna yang sama
atau hampir (mirip) sama yang berorientasi pada prilaku. Secara etimologis, karakter berasal dari
bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave" (Ryun and Bohlin, 1999:5).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kam "karakter" diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Orang
berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, atau berwatak

Secara terminologis, karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakanrikti-


nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam
rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun
dengan lingkungan, yang terwujudaakumpokirur, sikup perasaan, perkatakan, dan pertuztun
berdasarkannorma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.sedangkan
standar akhlak bersifat universal dan abadi.

1.Konsepsi Alquran dan sunnah tentang Moral (akhlak)

2.Akhlak yang Baik dan Akhlak tercela

a. Akhlak terpuji Mahmudah > Sabar


b. Aklhak tercela Mazmumah > Memperturutkan Hawa nafsu
B.Akhlak Mulia Dalam Kehiudupan
1.Akhlak terhadap Allah dan Rasul

a. Aklhak kepada Allah


 Beribadah Kepada Allah,yaitu tidak menyembah kecuali hanya kepada Nya.
 Berzikir kepada Allah ,yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik di
ucapkan dengan mulut maupun dalam hati.
b. Akhlak Kepada Rasulullah Saw
 Mengakuinya sebagai rasulullah,Nabi terkahir utusan Allah.
 Manusia harus memiliki etika berbicara dengan Nabi Saw ketika beliau masih hidup.
 Sebelum menjumpai Nabi Saw,hendaklah bersedakah.
2.Akhlak terhadap ibu-bapak,masyarakat,dan lingkungan

a. Aklah kepada ibu bapak


Akhlak kepada ibu bapak adalah Berbuat baik kepada keduanya(birr al-walidain)dengan
ucapan dan perbuatan .

b. Aklhak kepada keluarga


Aklhak kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.

c. Akhlak kepada Lingkungan Hidup


Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa misi islam adalah mengembangkan
rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup.

B.Buku Kedua

1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak


Secara substansi etika, moral dan akhlak adalah sama, yakni ajaran tentang baik
dan buruk perilaku manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan
sesame manusia dan hubungannya dengan alam. Yang membedakan satu dengan yang
lainnya adalah dasar atau ukuran baik dan buruk itu sendiri.
Etika adalah ajaran yag berbicara tentang baik dan buruk yang menjadi ukurannya
adalah akal, karena etika merupakan bagian dari filsafat. Moral adalah segala tingkah
laku manusia yang mencakup sifat baik dan buruk dari tingkah laku itu manusia yang
menjadi ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat.
Sedangkan akhlak adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang
ukurannya adalah wahyu Allah yang universal.
2. Karakteristik Etika Islam (Akhlak)
Akhlak secara substansi adalah sifat hati, bias baik bias buruk, yang tercermin
dalam perilaku. Jika sifat hatinya baik yang muncul adalah perilaku baik (akhlaq al-
mahmudah) dan jika sifat hatinya buruk, yang muncul adalah perilaku buruk (al-ahlaq al-
madzmumah).
Menurut Ibnu Arabi, di dalam diri manusia ada 3 nafsu :
1. Nafsu Syahwaniyah, ialah nafsu yang ada pada manusia dan binatang, nafsu ini
cenderung kepada kelezatan jasmaniyah, misalnya makan, minum dan nafsu seksual.
Jika nafu ini tidak dikendalikan, manusia menjadi tidak ada bedanya dengan binatang,
sikap hidupnya menjadi hedonism.
2. Nafsu Ghodlobiyah, nafsu ini juga ada pada manusia dan binatang, yaitu nafsu yang
cenderung pada amarah, merusak dan senang menguasai dan mengalahkan yang lain.
Nafsu ini lebih berbahaya daripada nafsu Syahwaniyah jika tidak terkendali, karena
dapat mengalahkan akal.
3. Nafsu Nathiqah, ialah nafsu yang membedakan manusia dengan binatang. Dengan
nafsu ini manusia mampu berpikir dengan baik, berdzikir, mengambil hikmah dan
memahami fenomena alam. Nafsu ini menjadikan manusia dapat membedakan yang
baik dan yang buku.

Begitu pentingnya kedudukan akhlak dalam islam sehingga Al-Qur’an tidak hanya memuat
ayat-ayat tentang akhlak secara spesifik, melainkan selalu mengaitkan ayat-ayt yang berbicara
tentang hokum dengan masalah akhlak pada ujung ayat. Ayat-ayat yang berbicara tentang salat,
puasa, haji, zakat dan muamalah selalu dikaitkan dan diakhiri dengan pesan-pesan perbaikan
akhlak. (Al-Baqarah: 183-197)

4. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak


Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepda Allah dengan cara mensucikan hati
(tashfiyat al-qalbi). Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Allah tapi malah dapat
mengenal Allah (al-ma’rifah). Menurut Dzun Nun al-Misri, ada 3 macam pengetahuan
tentang Allah
a. Pengetahuan Awam: Allah Esa dengan perantaraan kalimat syahadat.
b. Pengetahuan Ulama ; Allah Esa menurut logical akal.
c. Pengetahuan Kaum Sufi: Allah Esa dengan perantaraan hati sanubari.

Tasawuf adalah cara untuk membersihkan dan mensucikan hati. Maka hubungan
antara tasawuf dan akhlak menjadi sangat erat dan penting kaena satu sama lain saling
mendukung.
Metode penyucian hati (tashfiyat al-qalbi) dalam ilmu tasawuf.
a. Ijtinabul Manhiyat, ialah menjauhi larangan-larangan Allah.
b. Ada’ul Wajibat, ialah melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah.
c. Ada’un Nafilat, ialah melaksanakan hal-hal yang disunahkan Allah.
d. Ar-Riyadloh, ialah latihan spiritual agar dapat istiqomah dalam menjalankan seluruh
ajaran islam dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan, Mustofa Zakir mengatakan untuk mewujudkan cita-cita mereka tersebut, para
ulama Sfufi membuat tata cara dalam bentuk pendidikan akhlak yang disusun tida
tingkatan.
a. Pertama Takhalli: suatu usaha mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan
maksiat lahir batin.
b. Kedua Tahalli: suatu usaha untuk mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dan taat
lahir dan batin.
c. Ketiga Tajalli: suatu tingkatan yang merasakan ketuhanan dengan mencapai
kenyataan hakikat Allah SWT.

4. Indikator Manusia Berakhlak

Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq) adalah tertanamnya iman dalam hati
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-
khuluq) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifaq adalah sikap
mendua terhadap Allah. Tidak Ada kesesuaian hati dab perbuatan .

Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinganan hawa nafsu dapat menyilaukan
hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barangsiapa melakukan
dosa hitamlah hatinya. Barang siapa melakukan dosa tetapi menghapusnya dengan kebaikan
tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.

Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dan interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak
kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tetapi banyak berbuat,
penyabar, tenang, hatinya selalu bersama Allah, suka berterima kasih, rida terhadap ketentuan
Allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak
suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan
benci karena Allah

Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia
yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan Allah,
sesama makhluk dan alam semesta.

Di dalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berinan dan memiliki
akhlak mulia.

 Istiqomah atau konsekwen dalam pendirian (QS. Ahqof: 13).


 Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarag : 112).
 Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’ : 58).
 Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron : 160).
 Disiplin waktu dan produktif (QS. Al Ashr : 1-4).
 Melakukan sesuatu secara proposional dan harmonis (QS. Al’Araf : 31).

5. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang


dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan
akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seseorang Muslim seperti di bawah ini.

1. Akhlak terhadap Allah


 Menentukan Allah (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
 Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman : 13)
 Bertakwa pada Allah (QS. An-Nisa’ : 1).
 Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab : 41-44).
 Betawakkal hanya pada Allah (QS. Ali-Imran : 159).
2. Akhlak terhadap Rasulullah
 Mengikuti atau menjalankan sunnahnya (QS. Ali-Imran : 30).
 Meneladani akhlaknya (QS. Al Ahzab : 21).
 Bershalawat kepadanya (QS. Al Ahzab : 56).
3. Akhlak terhadap diri sendiri
 Sikap sabar (QS. Al-Baqarah : 153).
 Sikap syukur (QS. Ibrahim : 7).
 Sikap amanah atau jujur (QS. Al-Ahzab :72).
 Sikap Tawadlu (rendah hati) (QS. Luqman : 18).
 Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron : 135).
4. Akhlak pada Keluarga
 Birul walidin (berbakti pada kedua orang tua) (QS. An-Nisa’ : 36).
 Membina dan mendidik keluarga ( QS. At-Tahrim : 6).
 Memelihara keturunan (QS. An-Nahl : 58-59).
5. Akhlak terhadap sesama manusia
 Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al-Hujarat : 10).
 Ta’awun atau atau saling tolong menolong (QS. Al-Maidah : 2).
 Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali-Imran : 134&159).
 Menepati janji (QS. At-Taubah : 111).
6. Akhlak terhadap sesame makhluk
 Tafakkur (memperhatikan dan merenungkan ciptaan alam semesta) (QS. Ali-
Imran : 190).
 Memanfaatkan alam (QS. Yunus : 101).
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus dihilangkan, karena kebiasaan merupakan
faktoryang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.

Al-Ghozalli menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.

1. Akhlak merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang, memiliki akhlak baik
secara alamiah (bi al-thabi’ah wa al-fitah). Sesuatu yang diberikan Allah kepada
seseorang sejak ia dilahirkan
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri sikap putus asa.
3. Ritadloh, ialah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada
Allah dengan dawam al-dzikir.

Al-Ghozali juga berpendapat bahwa upaya mengubah akhlak buruk adalah kesadaran
seseorang akan akhlaknya yang jelek. Ada empat cara untuk dapat membantu seseorang
mengubah akhlaknya yang jelek menjadi baik.

1. Menjadi murid seorang pembimbing spiritual (syekh)


2. Minta bantuan seorang yang tulus, taat, dan punya pengertian.
3. Berupaya untuk mengetahui kekurangan diri kita dari seseorang tang tidak senag
(benci) dengan kita.
4. Bergaul bersama orang banyak dan memisalkan kekurangan yang ada pada orang
lain bagaikan yang ada pada diri kita.

Sedangkan menurut Achmad Amin upaya mengubah kebiasaan buruk sebagaimana yang
dikutip Ishak soloh (1990) adalah sebagai berikut ini.

1. Menyadari perbuatan buruk, dan bertekad untuk meninggalkannya.


2. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaanitu untuk mewujudkan niat atau
tekad semula.
3. Menghindarkan diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu
terulang lagi.

Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memiliki akhlak (akhlakul karimah) dan
berupaya dapat menjauhi akhlak jelek (akhlakus syariah). Jika kita ingin memiliki negara yang
baldatun thoyibatun warobun ghofur (negara yang baik, makmur dan senantiasa dalam ampunan-
Nya) kuncinya adalah masyarakat, bangsa tersebut harus berkakhlak baik. Jika tidak, kehancuran
dan kehinaan akan meliputi masyarakat bangsa tersebut.

2.2.2. Buku Pembanding

A. Buku Pertama
MORAL, ETIKA DAN AKHLAK

Agama adalah salah satu sumber terpenting dari moral, etika dan akhlak. Namun, eksentuasinya
sangat berbeda. Didalam buku ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang  pengertian  pengertian
dan seluk-beluk seluk-beluk akhlak sebelum sebelum menjelaskan menjelaskan moral dan etika.
Sebab, akhlak memiliki karakter khusus yang bermuatan ajaran islam. Sementara itu moral dan
etika memiliki nilai-nilai kebaikan yang tidak saja bermuatan nilai-nilai kebaikan yang tidak saja
bermuatan islami tetapi juga nilai-nilai lainnya. mi tetapi juga nilai-nilai lainnya.

1. Konsepsi Alqur’an dan sunnah tentang Moral (Ahklak)


Dalam pandangan islam, ahklak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa
seseorang. Karena itu ahklak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang.
Sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari hari
2. Ahklak yang baik dan ahklak yang tercela
a) Akhlak terpuji Mahmudah
 Sabar, yaitu perilaku seorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu  pengendalian nafsu dan penerimaan dan penerimaan
terhadap apa terhadap apa yang menimpanya. Saba enimpanya. Sabar di
ungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjahui laranganya, dan
ketika ditimpa musibah dari allah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat allah yang
tidak  bisa dihitung dihitung banyaknya. banyaknya. Syukur di
ungkapkan ungkapkan dalam bentuk ucapan dan  perbuatan.
b) Akhlak tercela Mazmumah
 Memperuntukan hawa nafsu, yaitu mengikuti keinginan syahwat tanpa
ada kendali dan bimbingan syara.
 Hanya mengikuti prasangka, perkataan orang, dan tidak melakukan
analisis serta tidak mengindahkan syariat allah.
 Takabur, yaitu sifat sombong dan angkuh terhadap apa yang telah dimilki
dan dicapainya.
 Permusuhan dan melampaui batas merupakan sifat moral yang di benci
allah.
 Suka membuat onar dan kerusakan di muka bumi ini.
 Iri dan dengki.
 Dan sikap lainya adalah khianat, yaitu tidak bersikap amanah terhadap
tanggungjawab dan tidak menepati janji serta anti kebenaran.
3. Akhlak mulia dalam kehidupan
a. Akhlak terhadap allah dan rasul
a) Akhlak kepada Allah - Beribadah kepada Allah
 Mengakui hakikat ilmu hanyalah pada Allah sementara manusia
adalah makhluk yang  jahil dan bergantung kepada pemberian dan
petunjuk Allah.
 Allah tempat bertaubat dari segala dosa yang pernah di perbuat -
Allah menjadi hakim atas segala kehidupan.
 Menanamkan optimisme di dalam jiwa terhadap hidayah dan
kehendak Allah.
 Berzikir kepada Allah.
 Dan berdoa kepada Allah .
b) Akhlak kepada Rasulullah saw
 Mengakuinya sebagai Rasulullah saw.
 Mengikut keputusan dan sunnahnya.
 Memanggil Nabi SAW.
 Manusia harus memiliki etika berbicara dengan Nabi saw.
 Banyak mengucapkan shalawat kepada beliau dan menjawab
shalawat ketika orang  bershalawat kepada beliau.
c) Akhlak kepada ibu bapak Adalah berbuat baik kepada keduanya dengan
ucapan dan perbuatan. Allah mewariskan agar manusia berbuat baik kepada
kedua ibu bapak.
B. Buku Kedua
ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK

Pada bab ini Prof. Zainuddin pertama-tama menjelaskan tentang pengertian dari Etika,
moral, dan akhlak. Etika dari Bahasa Yunani yang berarti adat kebiasaan, yang berarti sebuah
tatanan prilaku berdasarkan suatu system nilai dalam masyarakat tertentu. Etika banyak berkaitan
dengan ilmu filsafat, oleh karena itu, standar baik buruknya adalah akal manusia.

Lalu moral berasal dari bahasa latin, yaitu mos yang artinya adalah kebiasaan, susila.
Jadi moal adalah prilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan sosial atau lingkungan
yang diterima oleh masyarakat.

Dan akhlak/akhlaq adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang
berarti  berarti perangai, perangai, tabiat, tabiat, adat atau khalqun khalqun yang berarti berarti
kejadian, kejadian, buatan, buatan, ciptaan. ciptaan. Jadi akhlak secara kebahasaan bisa baik atau
buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasan, meskipun secara sosiologis di
Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik.

Kedua dijelaskan Prof. Zainuddin perbedaan akhlak dengan moral dan etika. Dimana
perbedaannya jika Akhlak  perbedaannya jika Akhlak yaitu sistem nilai yang m yaitu sistem nilai
yang menjadi asas perilaku yang menjadi asas perilaku yang bersumber dari Al- bersumber dari
Al-Quran, As-Sunnah, dan nilai-nilai alamiah (sunnatullah). Adapun Moral bisa berarti sistem
nilai yang menjadi asas perilaku yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah, dan nilai-nilai
alamiah (sunnatullah) dan juga dapat berarti sistem nilai yang bersumber dari kesepakatan
manusia pada waktu dan ruang tertentu sehingga dapat berubah-ubah. Sedangkan Etika yang
merupakan  persetujuan sementara dari kelompok yang menggunakan pranata prilaku.

Dan terakhir pada bab ini Prof. Zainuddin menjelaskan implementasi iman dan takwa
dalam kehidupan bersama sehari-hari. Tolak ukur implementasi berbagai hubungan manusia
dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat disebut berakhlak mulia. Hal ini, diuraikan sebagai
berikut:

1. Perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah. Perilaku manusia dimaksud yaitu,
bersyukur, bertasbih, beristigfar.
2. Perilaku manusia yang berhubungan dengan sesamanya. Terdiri dari :
 perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri,
 perilaku yang berhubungan dengan keluarga, dan
 perilaku yang berhubungan dengan masyarakat.
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku Kelebihan Kekurangan
A. Buku  Pada buku utama terdapat  Menurut saya pada buku utama
utama bacaan Arab yang baik. ini. Terdapat kekurangan,
1.Buku  Tata letak pada buku utama kekurangan yang dapat penulis
Pertama
baik, kenapa dikatakan baik sampaikan adalah buku ini
karena susunan materi dengan kurang benar dalam
submateri menggambarkan menempatkan tanda-tanda baca.
keterkaitan, submateri diberi  Tidak Terdapat beberapa
nomor sehingga dapat rangkaian soal ataupun uji
memudahkan pembaca untuk kompetensi diakhir bab untuk
mengetahui point point penting mengetahui seberapa banyak
dalam materi tersebut, dan juga pengetahuan pembaca dalam
pada setiap bab nya diberi memahami materi.
pendahuluan, pembahasan serta
penutup dari materi tersebut.
 Terdapat banyak pendapat ahli
yang dimuat dalam buku ini dan
apabila ada garis miring berarti
menandakan bahasa asing yang
dibuat penulis.
 Adanya rangkuman singkat serta
catatan pada setiap bab maupun
keseluruhan bab yang jelaskan.
Pada buku utama banyak
terdapat kutipan dan kata-kata
bijak untuk memotivasi para
pembaca.
 Cover buku sangat menarik
sehingga pembaca tertarik untuk
membacanya

2.Buku Kedua  Pada buku pembanding terdapat  Pada buku pembanding tidak
nama-nama surah yang terkait memiliki rangkuman yang terkait
dengan sub materi yang materi di setiap bab.
dijelaskan.  Tidak dituliskan bahasa arab
 Diakhir bab terdapat daftar pada masing-masing surah yang
pustaka sehingga referensi yang terkait.
kita dapatkan lebih efisien.
 Bahasa yang yang terkandung
dalam buku mudah dipahami.
 Diakhir bab terdapat soal latihan
dan studi kasus untuk membuat
pembaca lebih mengerti dan
memahami tentang materi isi
buku tersebut
 Cover buku berwarna hijau
sehingga menarik perhatian
pembaca untuk membacanya.

B. Buku Buku ini sudah memenuhi sebagai Kelemahan buku utama adanya
Pemban prasyarat buku yang baik karena kesalahan pada penulisan (typo).
ding ejaan yang digunakan sudah
1.Buku memenuhi standar Ejaan Yang
Pertama Disempurnakan ( EYD ) . Penulis
menggunakan bahasa formal
dengan pemilihan ukuran huruf,
margin sesuai Pada pembahasan
nya buku ini bagus karena disertai
berupa ayat-ayat al-Qur’an dan
banyak materi-materi yang
berdasarkan dari firman-firman
Allah SWT.

2.Buku Kedua  Buku ini di tulis dengan Pada isi buku disajikan
runtut, sehingga pembaca menggunakan banyak kalimat tanya
dapat memahami dengan dan tidak langsung kepada  poin
jelas apa yang terdapat penting penting yang ingin
dalam buku tersebut. Uraian disampaikan disampaikan. Pembaca
materi dalam buku ini menjadi lebih sulit memahami isi
begitu detail dan lengkap. buku, karena  begitu  begitu banyak
 Dalam pembahasan buku ini judul sub bab yang diulang diulang
menampilkan pembahasan pada pembahasan pembahasan
materi yang cukup lengkap selanjutnya selanjutnya penggunaan
dan bagus. Tetapi Inti dar penggunaan bahasa yang kurang
Tetapi Inti dari buku ini menarik.
hampir buku ini hampir
sama dengan buku utama
dal sama dengan buku
utama dalam
pembahasanya.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat
menyimpulkan bahwa buku pertama yaitu Pendidikan Agama Islam yang Disusun oleh yaitu :
1.

Menurut saya intinya Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang
ingin mempelajari Pendidikan Agama, meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta
kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta
mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua
buku yang bertemakan islam.

1.2 Saran
Menurut saya Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik digunakan sebagai panduan
memahami materi Agama. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman yang selalu berubah
maka alangkah baiknya jika buku pembanding ini diperbaharui seperti buku utama agar
memberikan rangkuman dan uji kompetensi untuk menguji pengetahuan pembaca terhadap
materi yang ada di buku pembanding.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Wahyuddin., dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Grasindo.

Ali, Zainuddin. 2007. Pendidikan Agama Islam. Medan. PT Bumi Aksara.

Matondang, Husnel Anwar. 2018. Islam Kaffah. Medan : Perdana Publishing.

Nurmayani, dkk. 2021. Islam Kaffah Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Medan.
Perdana Mulya Sarana.

Anda mungkin juga menyukai