2020
ACARA 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan-bahan
kimia yang ada di laboratorium.
B. DASAR TEORI
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan tentang komposisi, struktur, sifat dan
reaksi-reaksi bahan, terutama dalam sistem atomik dan molekuler. Kehidupan penuh
dengan ilmu kimia, misal; kehidupan merupakan gambaran serangkaian proses
biokimia. Semua makhluk hidup tersusun atas berbagai senyawa organik. Kehidupan
manusia secara fisik dibangun oleh senyawa-senyawa kimia, hidup dengan banyak
senyawa kimia, dan kualitas kehidupan manusia modern tergantung pada bahan-bahan
kimia (Satyajit, 2007).
Pengenalan terhadap zat merupakan hal yang sangat penting dan suatu
keharusan bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan zat (terutama di laboratorium
atau gudang kimia) atau yang akan mengemas, menggunakan atau memperlakukan zat
itu dalam pekerjaan tertentu. Kemampuan ini sangat penting dan sangat membantu
bagaimana orang itu seharusnya dan sebaiknya berbuat sehingga diri dan
lingkungannya tetap bersih, sehat dan aman di samping pekerjaannya menjadi lebih
lancar dan cermat (Mulyono, 2005).
Sifat zat meliputi sifat fisis dan sifar kimia. Sifat-sifat ini meliputi anatara lain
wujud, bau, titik didih, titik bakar, higroskopis, daya larut, daya cemar, daya rusak,
daya racun, rumus molekul, rumus kristal dan kereaktifan. Sebagian besar zat kimia
merupakan pencemar bagi lingkungannya, dan sekelompok zat ada yang bersifat
mudah terbakar, mudah meledak, korosif (terutama asam-asam), merusak organ tubuh
atau meracuni organisme. Pereaktifan zat dapat diartikan sebagai kemudahan zat itu
bereaksi dengan zat tertentu, udara, cahaya atau benda lain di sekitarnya (Mulyono
2005).
Kemasan suatu zat dapat mengandung satu bahkan lebih lambang yang
menandakan bahaya bukanlah berarti bahwa zat yang bersangkutan aman atau bebas
bahaya; setiap bahan atau reagen kimia harus berhati-hati didalam
memperlakukannya. Umumnya bahan kimia bersifat racun bagi tubuh bila masuk
kedalam tubuh melalui oral (lewat tangan tidak bersih atau luka). Megenal dulu
sebelum berhubungan langsung dengan zat yang bersangkutan akan memberikan rasa
aman bekerja; dan rasa takut atau sikap hati-hati yang berlebihan dalam
memperlakukan suatu zat merupakan tindakan yang tidak perlu (Mulyono 2005).
No Simbol Keterangan
1 Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
2 Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
3 Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
4 Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
C. METODE
a. Alat:
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Gelas kimia, Gelas ukur,
Spatula.
b. Bahan:
Adapun bahan yang dibuat untuk praktikum ini adalah Alkohol (etanol),
Formalin, Amilum, Glukosa, Amonium dikromat, Kristal iodin, Amonium klorida,
Asam salisilat, Asam sulfat, Phenolphthalein, Aseton , Kloroform, Ammonia,
Asam klorida, Asam asetat , Natrium hidroksida,, Asam oksalat, Kalium
hidroksida, Kalium permanganate, Metilen blue.
c. Cara kerja
Menyiapkan gambar visual bahan kimia beserta wadahnya, kemudian
mendiskusikannya di media pembelajaran visual untuk pengamatan. Mencatat hal
yang perlu dicatat dalam buku seperti halnya nama bahan, rumus kimia, dan sifat
bahaya yang dimiliki oleh bahan kimia. Mengidentifikasi simbol-simbol yang
tertera pada label. Membuat laporan pembelajaran praktikum bahan kimia dan
diserahkan pada dosen pengampu.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
• HASIL
NO BAHAN RUMUS SIFAT BAHAYA DARI BAHAN
KIMIA KIMIA KIMIA
1. Alkohol (etanol) C2H5OH Etanol pada minuman beralkohol telah
dikonsumsi manusia sejak zaman
prasejarah dengan berbagai tujuan
kegunaan yang berbeda-beda. Konsumsi
alkohol dalam jumlah besar akan
menyebabkan seseorang teler atau mabuk.
Jika minuman beralkohol dikonsumsi
terus-menerus dalam jumlah berlebihan,
maka dapat menyebabkan kegagalan
pernapasan akut dan kematian. Karena
etanol dapat menghilangkan kesadaran,
manusia yang mengkonsumsinya dapat
melakukan perbuatan buruk yang tidak
disadari
2. Amilum (C6H10O5)n -
3. Amonium (NH4)2Cr2O7 Oksidator yang dapat menyala atau
dikromat meledak jika kontak dengan bahan mudah
terbakar. Jangan menggunakan bahan
kimia kering, karbon dioksida atau
pemadam api yang mengandung halogen.
Bila terjadi kebakaran besar : alirkan air
yang banyak.
4. Amonium NH4Cl Efek samping yang mungkin terjadi
Klorida biasanya bersifat ringan, seperti pusing,
mual, muntah, dan mengantuk. Namun jika
amonium klorida dikonsumsi dalam dosis
yang tinggi, maka dapat meningkatkan
risiko terjadinya asidosis dan hipokalemia,
sehingga menimbulkan gangguan
pernapasan, sakit kepala, dan rasa kantuk.
Efek samping yang umumnya muncul
ketika menggunakan amonium klorida
dalam bentuk suntikan adalah nyeri dan
iritasi di area injeksi atau sepanjang
pembuluh darah jika laju infus terlalu
cepat. Efek samping lain yang mungkin
muncul, antara lain:
Mengantuk
Mual
Muntah
Nyeri lambung
Hipokalemia
Kekurangan kalsium
Asidosis metabolik
Kejang
Gangguan kesadaran atau mental
5. Asam Sulfat H2SO4 Sifat-sifat asam sulfat yang korosif
diperburuk oleh reaksi
eksotermiknya dengan air. Luka bakar
akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk
daripada luka bakar akibat asam kuat
lainnya. Hal ini dikarenakan adanya
tambahan kerusakan jaringan karena
dehidrasi dan kerusakan termal sekunder
akibat pelepasan panas oleh reaksi asam
sulfat dengan air.
Bahaya industri
Identifikasi Bahaya
• Saluran pernapasan
• Kanker
Lemak di perut
Kasus obesitas semakin meningkat karena
banyak orang menjalani gaya hidup yang
tidak sehat, salah satunya adalah konsumsi
gula berlebihan. Gula memang berperan
sebagai salah satu penyebab utama lemak
tertimbun di lingkar pinggang dan perut.
Pembunuh diam-diam
Bukan cuma garam dan tekanan darah
tinggi yang bisa membunuh diam-diam,
gula juga sama. Sebab ketika orang
mengalami kegemukan akibat gula,
sebagian besar dari mereka
menganggapnya wajar. Padahal jika
dibiarkan, ada banyak penyakit yang
mengancam.
Kanker
Konsumsi gula dalam jumlah tinggi sama
dengan kesempatan bertahan hidup yang
relatif rendah bagi para penderita kanker,
khususnya kanker payudara dan kanker
usus besar.
Kecanduan
Sifat gula begitu buruk, hampir sama
dengan alkohol yang bisa membuat
seseorang kecanduan. Ketika gula
ditinggalkan, 'pecandu' akan terus merasa
lapar dan ingin makan gula lagi.
Hati
Penelitian lain tahun lalu juga
membuktikan bahwa gula dan alkohol
punya efek yang sama bagi hati, yaitu
bersifat racun. Fungsi hati bahkan bisa
mengalami gangguan dan kerusakan akibat
konsumsi gula berlebihan.
Otak
Bahaya lain dari gula bagi kesehatan tubuh
bisa dilihat dari kondisi otak. Sebuah
penelitian pada tahun 2009 pun
membuktikan kalau konsumsi gula
berlebih berkaitan erat penuaan sel-sel
dalam otak.
Tersembunyi
Beberapa makanan memang tidak punya
rasa manis, seperti saus tomat sampai roti.
Namun ternyata gula bisa saja
bersembunyi di dalamnya. Oleh sebab itu
konsumsi makanan harus selalu
diperhatikan.
Usia
Sekitar 180.000 kematian di dunia diduga
dikarenakan oleh konsumsi berpemanis,
demikian menurut penelitian terbaru.
Tidak heran, sebab gula memang
berhubungan dengan risiko penyakit
jantung, kanker, dan diabetes.
Diabetes
Inilah bahaya gula yang paling sering
disebutkan oleh para ahli, diabetes. Gula
berlebih mengganggu sistem insulin,
sehingga konsumsinya yang tidak
dikontrol mampu meningkatkan diabetes
tipe 2.
Pembentukan Fosgen
Kloroform bisa berbahaya tanpa
diserap. Radiasi ultraviolet dari sinar
matahari menyebabkan kloroform dan
oksigen di lingkungan bereaksi lambat,
membentuk gas yang disebut fosgen. Gas
ini lebih beracun daripada kloroform dan
sangat berbahaya jika terkumpul di ruang
tertutup dan terkonsentrasi. Fosgen
digunakan sebagai senjata kimia dalam
Perang Dunia Satu.
17. Asam Klorida HCl Asam klorida pekat (asam klorida berasap)
akan membentuk kabut asam. Baik kabut
dan larutan tersebut bersifat korosif
terhadap jaringan tubuh, dengan potensi
kerusakan pada organ pernapasan, mata,
kulit, dan usus. Seketika asam klorida
bercampur dengan bahan kimia oksidator
lainnya, seperti natrium
hipoklorit (pemutih NaClO) atau kalium
permanganat (KMnO4), gas
beracun klorin akan terbentuk.
• PEMBAHASAN
Pada pengenalan bahan ada banyak sifat yang dimiliki bahan kimia. Setiap bahn kimia
memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penanganan tertentu. Sifat bahan kimia
umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik dan mudah terbakar. Sedapat mungkin kontak
bahan kimia dengan kulit, pencernaan dan pernafasan harus dihindari.
Demi keselamatan kerja di laboratorium perlu dipahami simbol yang menyertai setiap
bahan kimia yang terdapat pada wadahnya. Simbol-smbol tersebut diperlukan untuk
mengetaui sifat bahan sehingga memudahkan penanganannya. Berikut ini beberapa simbol
yang umum kita jumpai pada wadah bahan kimia (Wardiyah, 2008) :
Simbol untuk bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbkar dengan
api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga. Bahan mudah terbakar dapat
berwujud gas dan cairan yang mudah menguap atau bahan padat dalam bentuk debu dapat
meledak (meledak) jika tercampur atau terdispersi dengan udara. Contohnya, logam Na,
K, P. Penanganan bahan berbahaya dapat dilakukan dengan cara hindarkan dari api, nyala,
loncatan bunga api dan panas.
Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan. Contohnya KClO3 TNT, NH4NO3. Penaganan
bahan kimia yang mudah terbakar dapat dilakukan dengan cara hindarkan dari tumbukan,
benturan, gesekan, panas, loncatan api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik.
d. Bahan Korosif
Bahan korosif dilambangkan dengan C. Produk ini dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.
Contohnya, HCl, NaOH, H2SO4. Penanganan bahan kimia yang bersifat korosif dapat
dilakukan dengan cara hindarkan kontak dengan kulit, mata dan pernafasan.
Bahan kimia yang bersifat beracun atau toxic dapat menyebabkan kematian atau sakit
yang serius bila terhirup, tertelan atau terabsorpsi melalui kulit. Contohnya, metanol dan
benzena. Penaganan bahan kimia yang bersifat beracun dapat dilakukan denagn cara
hindarkan kontak dengan tubuh lewat kulit, mulut dan pernafasan.
Asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan akseptor pasangan
elektron bebas dari spesi yang lain, sedangkan basa adalah spesi yang dapat membentuk
ikatan kovalen melalui donor pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain (Syukri S,
1999).
Adapun cara penanganan bahan kimia berbahaya yaitu sebagai berikut (Soemanto,
2000) :
1. Mengenali bahan
Pelajari informasi sifat bahan, bahaya dan cara penanganannya (buku indeks MSDS
LDKB). Jangan mencicipi atau mencium uapnya untuk mengenali bahan.
2. Substitusi
4. Mencegah emisi
Usahakan mencegah emisi atau kebocoran bahan beracun dan korosif. Bila emisi tak
dapat dihindari, isolasi daerah emisi, dan hisap dengan local exhauster atau lakukan
pekerjaan dalam lemari asam.
5. Mengurangi keterpaan
Bila emisi tak terhindarkan, buka jendela dan pasang ventilasi agar pencemaran di
bawah nilai ambang batas (NAB). Bila tidak mungkin, kurangi waktu kerja atau waktu
keterpaan
6. Menggunakan APD
Gunakan APD (gloves, kacamata, masker, respirator) untuk melindungi diri dari
keterpaan.
Hindari bahan mudah terbakar dari nyala api, bara, loncatan listrik dan logam panas
Jauhkan bahan eksplosif dari panas, gesekan mekanik, goncangan dan udara panas
sinar matahari
Jaga gudang agar tetap dingin, berventilasi, kering, jauh dari api, serta hindari
interaksi antara bahan inkopatibel. Jaga gudang agar tetap bersih, rapi dan periksa setiap
saat akan adanya kebocoran atau tumpahan
Usahakan setiap proses dengan limbah seminimal mungkin. Daun ulang disarankan.
Ikuti aturan pemusnahan atau pembuangan bahan dengan benar.
E. KESIMPULAN
1. Bentuk-bentuk bahan kimia terdiri dari bentuk padatan, cairan dan gas
F. DAFTAR PUSTAKA
http://rekasafitriumar.blogspot.com/2019/01/laporan-lengkap-tentang-
pengenalan.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2020 jam 22.17 WIB.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/2697/2277.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/32221761/ptek96-
19.pdf?1383463730=&response-content
disposition=inline%3B+filename%3DPENGENALAN_BEBERAPA_BAHAN_KIMIA_BE
RBAHAY.pdf&Expires=1602867182&Signature=dBdSdFCCZjXDwbdgjgSV8RWZlmbMx-
28wFLyI~z~SIDMe0qQ6nhZq7hDu7v744MoUXXllbDVJZZSDJttTx-
383m4VQwfJXwtwWveqrDy~5u3KEAK~wA0rbjwcc7h6OHcVeNaUEwlHhH~4HH01vm-
9UoLf6zREChMLGMqqsPQJLdNrgENF55MhpdAJuvqam7klY5PLlTth8ePcKgezfL-
WScW9MJph2MbVbzkps0ylkYso~T5-
G9O4MMRemkBScXp4rS7mN6av6gmw6yydSfR6y6h9VBzkW0BVnPHUtIbknex6N4wEO
EL-d~hlvgpMZwSkmk7Ko4COMJ-J7dNwt564A__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2020 jam 23.00 WIB.