Anda di halaman 1dari 1

Transparansi informasi bukan hanya kebutuhan masyarakat, tetapi juga kebutuhan

pemerintah. Transparansi, juga akuntabilitas, sangat dibutuhkan untuk membangun


pemerintahan yang baik (good governance). Salah satu upaya melakukan transparansi adalah
dengan membuka seluas-luasnya akses masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasinya
kepada masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta selalu memiliki program di
media terkait komunikasi publik tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti, saat menjadi pembicara
dalam Focus Group Discussion (FGD) “Optimalisasi Peran Media Massa Dalam
Menjembatani Kebijakan Daerah” yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Komunikasi
Politik, Deputi Seswapres Bidang Politik Bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. FGD ini diselenggarakan di Kampus Terpadu UMY, Senin (11/6) pagi.

Menurut Haryadi, saat ini pemerintah Kota Yogyakarta memiliki program dan acara khusus
di media massa, yang memungkinkan masyarakat menyampaikan keluhan, saran, mau pun
aspirasinya langsung kepada pemerintah. “Contoh acara di media tersebut misalnya
‘Walikota Menyapa’. Acara ini berlangsung selama 30 menit. Secara efektif, Saya bisa
menjawab 9-10 buah pertanyaan dari masyarakat secara langsung, yang kesemuanya itu
terekam dengan baik. Setelah itu, akan segera ada tindak lanjut sebagai respon dari apa yang
disampaikan masyarakat,” ungkap Haryadi.

Akses komunikasi yang terbuka, lanjut Haryadi, adalah salah satu upaya membangun ‘trust’
atau kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah. “Dalam hal pembangungan,
masyarakat adalah objek dan pemerintah adalah fasilitator. Oleh karena itu, ‘trust’ dari
masyarakat sangat penting untuk memulai komunikasi yang baik. Harapannya, setelah
tercipta sebuah proses komunikasi, maka aka nada informasi, yang kemudian melahirkan
keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan,” lanjutnya.

Pembicara yang lain, Pemred Harian Kedaulatan Rakyat, Drs. Octo Lampito, menambahkan
bahwa ada banyak hal tentang media yang harus diketahui oleh para Humas Pemerintah
Daerah, mau pun pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam hal pemberitaan terkait
kebijakan pemerintah daerah. “Media punya kebijakan masing-masing, misalnya kebijakan
editorial. Media juga memiliki gatekeeper yang akan ikut menentukan konten pemberitaan.
Kadang-kadang, harus dapat dimengerti bila berita yang muncul tidak selalu sama persis
dengan apa yang diinginkan pihak Humas. Untuk itu, penting sekali bagi para Humas Pemda
untuk memahami masing-masing kebijakan media yang ada,” terangnya.

Anda mungkin juga menyukai