Anda di halaman 1dari 31

PENGGUNAAN TABUNG PEMADAM KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/1

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

Tabung Gas Pemadam Kebakaran adalah suatu peralatan


PENGERTIAN pemadam kebakaran yang berisi gas yang bersifat mematikan
api
Agar semua petugas Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
TUJUAN
mampu menggunakan alat tabung gas pemadam kebakaran
IGD Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada harus
menyiapkan diri terhadap kemungkinan adanya bencana yang
KEBIJAKAN
mungkin terjadi di dalam atau luar rumah sakit dengan
prosedur penanggulangan bencana
1. Segera ambil tabung
2. Tabung gas segera dibawa ke lokasi kebakaran
3. Tabung gas diletakkan di bawah dengan jarak 2 meter dari
api
4. Segera cabut pen pengaman
PROSEDUR 5. Pegang pengatup dengan tangan kanan
6. Arahkan pancaran gas BCF ke pangkal api
7. Tekan pengatup dan arahkan pancaran gas BCF merata
ke pangkal api
8. Apabila api sudah padam, petugas segera membuat berita
acara kepada kepala bagian dan Kepala Keuangan
UNIT TERKAIT Semua unit di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada

PASIEN PULANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/1

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

Pasien pulang adalah pasien yang akan meninggalkan rumah


PENGERTIAN sakit , baik seizin dokter maupun pulang atas permintaan
sendiri (pulang paksa).
Untuk mengatur tata cara penanganan pasien yang pulang dari
TUJUAN IGD untuk mendapatkan penyele saian administrasi Rumah
Sakit
Pasien yang dinyatakan/diperbolehkan pulang oleh dokter
pemeriksa boleh meninggalkan RS setelah mendapat
KEBIJAKAN pelayanan dan menyelesaikan urusan administrasi dan terlebih
dulu diberi penjelasan tentang perawatan lanjutan di rumah
dan kapan waktu kontrol.
1. Jika pasien dinyatakan pulang oleh dokter atau pasien mau
pulang dengan paksa, petugas menyiapkan administrasi
pasien.
2. Untuk pasien pulang paksa, diharuskan menandatangani
PROSEDUR
formulir pulang paksa
3. yang telah tersedia. ( Infomed consent )
4. Petugas memberitahu kepada penanggung jawab pasien
(keluarga) untuk menyelesaikan administrasi.
UNIT TERKAIT IGD, URJ

PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

PENGERTIAN  Bencana kebakaran adalah : musibah yang timbul karena


kejadian yang pada umumnya karena ulah manusia,
dimana ditandai adanya percikan dan kobaran api sehingga
menyebabkan timbulnya korban yang cukup banyak
 Musibah dengan korban masal : Musibah yang terjadi
karena satu sebab, menyebabkan timbulnya korban yang
cukup banyak yang tidak dapat diatasi oleh tenaga, sarana
yang tersedia saat itu, semua dalam kondisi gawat darurat
dan memerlukan pertolongan segera karena bila tidak
ditolong segera dapat menimbulkan kematian atau
kecacatan yang sebenarnya dapat dihindari.
TUJUAN Agar semua petugas mampu memberikan pertolongan bila
terjadi bencana kebakaran di Rumah Sakit Umum Satiti Prima
Husada.
Agar semua petugas mampu memberikan pertolongan bila
KEBIJAKAN
terjadi bencana kebakaran di Rumah Sakit Putra Waspada.
1. Laporan adanya percikan atau kobaran api
2. Petugas mencoba untuk memadamkan api dengan
pemadam yang tersedia.
3. Bila api sudah padam, segera membuat laporan kepada
PROSEDUR
Direktur Rumah Sakit
4. Bila kobaran api tidak padam atau bertambah besar, maka
segera hubungi
5. petugas satpam yang selanjutnya bertugas :
PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 2/2
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
a. Sebagai koordinator keamanan Tim Penanggulangan
Bencana Kebakaran
b. Membantu memadamkan api dengan protap yang
tersedia
c. Membunyikan tanda bahaya Membunyikan tanda
bahaya Menghubungi PMS untuk memadamkan aliran
listrik
d. Mengamankan area kebakaran dan rumah sakit
e. Menghubungi :
- PMK
- PLN
f. Evakuasi penderita ke tempat yang aman
g. Menenangkan penderita dan keluarganya agar tidak
panic
h. Membuka jendela dan pintu supaya asap bisa keluar
i. Membuat laporan kepada Direktur Rumah Sakit
Umum Satiti Prima HusadaTulungagung

- IGD
- Satpam
UNIT TERKAIT
- K3RS
- Unit pelayanan lain

MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/6

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

1. Musibah dengan korban masal


Musibah yang terjadi karena satu sebab, menyebabkan
timbulnya korban yang cukup banyak yang tidak dapat
diatasi oleh tenaga, sarana yang tersedia saat itu, semua
dalam kondisi gawat darurat dan memerlukan pertolongan
segera karena bila tidak ditolong segera dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan yang sebenarnya
PENGERTIAN
dapat dihindari.
2. Bencana
Musibah yang timbul karena kejadian alam atau karena
ulah manusia yang berakibat jatuhnya korban atau
kerusakan harta benda yang cukup besar dengan atau tanpa
rusaknya infra struktur yang penanggulangan nya
memerlukan suatu upaya khusus
Agar semua petugas Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
TUJUAN mampu memberikan pertolongan tingkat pertama pada korban
musibah massal
IGD Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada harus
menyiapkan diri terhadap kemungkinan adanya bencana yang
KEBIJAKAN
mungkin terjadi di dalam atau di luar rumah sakit dengan
prosedur penanggulangan bencana (disaster plan)
1) TAHAPAN AKTIVASI :
Siaga Musibah:
PROSEDUR
Saat diterima berita kemungkinan terjadi musibah dengan
korban masal segera diteruskan ke: IGD

MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 2/6

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Operator:
1. Hubungi Direktur
2. Hubungi Kabag Yanmed
Hubungi Kabag Umum
3. Memberi tahu IGD untuk peran "Siaga Musibah
4. Memberi tahu Satpam
5. Memberi tahu Keperawatan
6. Memberi tahu Logistik
7. Memberi tahu Gizi
8. Monitor ketat komunikasi radio
9. Menjawab telepon dari keluarga korba

Aktivitas selanjutnya dikendalikan Kabag YANMED


1. Melakukan koordinasi dengan KUPP IGD dan koordinator
dokter IGD untuk menyiapkan IGD beserta tenaga IGD
dan fasilitasnya
2. Melakukan koordinasi dengan Kabag Perawatan untuk
menyiapkan tenaga perawat beserta ruang perawatan
Melakukan koordinasi dengan Kasubag umum untuk
menyiapkan transportasi, komunikasi, dapur umum, dan
menyediakan perlengkapan umum.
3. Melakukan koordinasi dengan Kabag Penunjang Medik
untuk menyiapkan laboratorium, radiology serta OK
4. Melakukan koordinasi dengan Ka Inst Farmasi untuk
menyiapkan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang
disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit Putra
Waspada
5. Melakukan koordinasi dengan Kabag Keuangan untuk
Memberikan dukungan dana untuk bencana sesuai dengan
kemampuan Rumah Sakit.
MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 3/6

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
6. Melakukan koordinasi dengan Kasubag Umum untuk
membantu keamanan dan kelancaran arus pertolongan
korban bencana serta melakukan koordinasi dengan pihak
keamanan terkait
Tugas Perawat IGD :
1. Menyiapkan brancard cadangan, sesuai perkiraan jumlah
korban
2. Menyiapkan tenaga untuk team ambulans
Menyiapkan peralatan gawat darurat yang akan diperlukan
3. Melaporkan pada Kepala jaga IGD
4. Memberi tahu perawat Resusitasi agar siaga segera
ditempat, bila diperlukan untuk siaga sebagai team
ambulans
5. Memberitahu perawat ruang perawatan tentang
kemungkinan perlu mobilisasi tenaga ke IGD

Tugas Keamanan / Satpam :


1. Menjaga keamanan disekitar Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada dari pengacau
2. Mengatur kelancaran jalan menuju pintu masuk IGD
3. Mangatur kelancaran jalan masuk korban musibah massal
ke IGD
4. Mengatur kelancaran masuknya peralatan emergency yang
dibutuhkan, pengunjung VIP, media dan keluarga korban.
Berhubungan dengan pihak Kepolisian
5. Melakukan identifikasi terhadap pengunjung
6. Melakukan identifikasi terhadap pekerja sosial
(Volunteers)
7. Mengatur perluasan area parkir

MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 4/6

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
MOBILISASI TENAGA
Tahap I : lntra Rumah Sakit Putra Waspada
1. Menit pertama sampai 15 menit pertama :mobilisasi
tenaga Intra IGD
2. Mobilisasi tenaga ini meliputi dokter jaga IGD maupun
perawat IGD yang sedang bertugas 15 menit pertama
sampai jam pertama :mobilisasi tenaga dan ruang lain
dilingkungan Rumah Sakit Putra Waspada. Mobilisasi
tenaga dari ruang perawatan yang diatur dapat
meninggalkan tempat tugas
Tahap II : Cadangan Rumah Sakit Putra Waspada
1. Sesudah jam pertama
Berasal dari tenaga cadangan yang dipanggil dari rumah
masing-masing
2. Mobilisasi tenaga ini meliputi dokter jaga IGD maupun
perawat IGD baik yang sedang bertugas maupun yang off
duty. Mobilisasi dilakukan dengan cara menelpon ke
telpon atau HP masing-masing untuk siap dijemput ke
Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada

JENIS TENAGA YANG DIMOBILISASI


1. Dokter jaga IGD
2. Dokter konsultan terkait
3. Perawat IGD serta perawat dari unit lain
4. Driver ambulance, petugas front office, gizi, PMS
5. Petugas laboratorium, radiology dan kamar operasi
6. Petugas Farmasi dan Logistik
7. Petugas Keamanan /satpam

MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 5/6

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
PENEMPATAN
1. Dokter dan Perawat di IGD ( dibawah koordinasi Rawat
Jalan )
2. Ambulance stand by di depan IGD
3. Petugas Front office stand by di FO
4. Petugas Gizi stand by di Unit Gizi Petugas PMS stand by
di IGD atau Ruang Perawatan
5. Petugas Laboratorium stand by di Laboratorium, dan siap
meluncur ke IGD saat diperlukan
6. Petugas Radiologi stand by di Ruang Radiologi
7. Petugas kamar operasi stand by di OK
8. Petugas Farmasi dan Logistik stand by di Farmasi serta
Logistik
9. Petugas Keamanan stand by di IGD, FO, serta tempat-
tempat yang banyak didatangi pengunjung.
Jika ada Pekerja Sosial ( Volunteers ) ditempatkan jauh dari
tempat penerimaan dan tempat penanganan korban di IGD

TAHAPAN OPERASI PERTOLONGAN


Dimulai bila telah dipastikan benar terjadi musibah dengan
korban
masal atau bencana :
- Merupakan penanganan lanjutan dari penanggulangan
bencana/korban musibah massal di luar rumah sakit
Sistem penanggulangan bencana/korban musibah massal di
dalam rumah sakit :
- Melakukan Triage pada korban di Triage Officer
- Memanfaatkan ruang Poliklinik untuk menampung
korban musibah massal apabila ruangan IGD tidak
mampu menampung jumlah korban yang ada.
- Melakukan terapi definitive bagi korban yang dapat
MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 6/6
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
diterapi di IGD, sedang untuk korban yang memerlukan
penanganan lebih lanjut, maka korban harus menjalani
rawat inap. Dan untuk korban yang tidak bisa ditangani
oleh Rumah Sakit Putra Waspada, maka korban akan
dikirim ke RSUD Tulungagung dengan terlebih dahulu
memberikan kabar melalui Telepon
PENGATURAN RUANG PERIKSA :
AREA 1:
Ruang IGD untuk pelayanan gawat darurat sehari-hari dan
korban musibah masal tergawat
AREA 2:
Ruang POLIKLINIK untuk korban musibah masal yang lain.
MOBILISASI OBAT &ALKES :
Tahap I : Cadangan harian Farmasi IGD
Tahap II : Cadangan dari ruang lain dilingkungan Rumah
Sakit Putra Waspada
Tahap III : Cadangan dari Logistik Rumah Sakit Putra
Waspada
KAMAR OPERASI & RUANG PERAWATAN :
KAMAR OPERASI: Segera disiapkan kamar operasi
RUANG PERAWATAN:
Kelas II
1. Kelas III
2. Kelas I
3. Ruang lain yang akan ditentukan kemudian oleh Direktur
Rumah Sakit tergantung situasi
INFORMASI UMUM:
Daftar nama korban ditulis di papan yang akan dipasang
didekat pintu masuk. Informasi lanjutan pada keluarga oleh
MUSIBAH MASAL DI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 6/6
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Perawat Jaga / Dokter Jaga
1. PERMINTAAN INFORMASI PERTELEPON:
Keterangan yang diberikan hanya menyangkut apakah
benar nama yang ditanyakan ada di IGD atau tidak. Jumlah
korban total hanya diberikan pada petugas yang berwenang
secara langsung di Rumah Sakit ( tidak pertelepon )
kecuali ditentukan lain oleh Kabag MEDIS. Informasi lain
tidak dibenarkan diberikan pertelepon terkecuali ada
petunjuk lain dari Bagian Medis
2. INFORMASI Dl RUMAH SAKIT / IGD : Pada Instansi
lain atau selain keluarga hanya boleh diberikan oleh
Pengawas atau Kepala Bagian Medis atau petugas lain
yang telah ditunjuk oleh Pengawas atau Kepala Bagian
Medis

UNIT TERKAIT IGD, Laboratorium, Radiologi, Ruang Perawatan, Kamar


Operasi, Ambulans, PMS, Satpam, Gizi, Keuangan, Logistik

PASIEN MRS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/1

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031
Pasien MRS adalah pasien dengan indikasi tertentu
PENGERTIAN
memerlukan rawat inap di rumah sakit
Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara
TUJUAN penatalaksanaan terhadap pasien di IGD yang akan masuk
rumah sakit agar pasien dapat ditangani dengan baik
Semua pasien yang disarankan rawat inap oleh dokter IGD
keluarganya harus mendaftar di TPP untuk memesan kamar
KEBIJAKAN perawatan sesuai yang dikehendaki dengan menandatangani
formulir yang tersedia ,sedangkan pasien ditangani sesuai
standar pelayanan yang dibutuhkan.
1. Pasien diperika oleh dokter IGD
2. Untuk pasien dengan indikasi medis tertentu dokter
IGD memberi advis untuk rawat inap dengan
menuliskan surat pengantar dirawat yang akan dibawa
oleh keluarga ke TPP.
3. Sedangkan pada pasien yang di lakukan :
- Penatalaksanaan sesuai dengan diagnose, antara lain :

PROSEDUR  Pemasangan infuse sesuai indikasi


 Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
- Pemeriksaan penunjang yang diperlukan, seperti :
 Pemeriksaan laboratorium
 Foto Rontgen
 ECG
4. Pasien dijemput oleh perawat ruangan setelah vital
sign stabil, dan dilakukan serah terima pasien di IGD
UNIT TERKAIT IGD, TPP, Unit Rawat Inap
MENOLAK MRS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/1

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031
Menolak MRS adalah suatu keadaan dimana pasien / keluarga
PENGERTIAN pasien menolak anjuran dokter yang merawat untuk menjalani
perawatan inap.
Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara
TUJUAN
pasien yang menolak untuk dilakukan perawatan inap
Semua pasien/ keluarga pasien yang menolak untuk menjalani
rawat inap sesuai dengan indikasi harus menandatangani surat
KEBIJAKAN penolakan MRS setelah mendapat penjelasan dokter
pemeriksa mengenai kondisi pasien dan kemungkinan yang
terjadi bila dibawa pulang.
Setelah pasien diperiksa oleh dokter ,pasien diberitahu bahwa
harus MRS, tetapi bila keluarga/ pasien menolak maka
keluarga / pasien harus dijelaskan :
1. Pentingnya / indikasi rawat inap, kemungkinan resiko
jika tidak dilakukan perawatan dengan rawat inap
2. Pasien / Keluarga harus menandatangani pernyataan untuk
menolak MRS di lembar penolakan dan berkas rekam
PROSEDUR medis
3. Pasien / Keluarga menandatangani surat penolakan untuk
MRS tersebut di formulir yang sudah disiapkan,
kemudian formulir tersebut dimasukkan /disatukan dalam
berkas rekam medis pasien
4. Dokter menyarankan kepada pasien / keluarganya bila
terjadi sesuatu segera pasien di bawa kembali ke Rumah
Sakit.
1. IGD
UNIT TERKAIT
2. REKAM MEDIS

MERUJUK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031
Rujukan adalah penyerahan tanggung jawab penanganan/
perawatan/ pengobatan pasien ke unit/ institusi lain yang
PENGERTIAN
memiliki sumber daya yang lebih mampu baik antar unit
dalam RS maupun dengan institusi (RS) lain
Menjamin pasien yang akan dirujuk ke sarana kesehatan lain
TUJUAN dapat ditangani sesuai standar dan peraturan yang berlaku dan
tidak memperberat/ memperburuk kondisi pasien/ penderita.
1. Perawat pendamping pasien adalah perawat yang telah
mendapatkan pelatihan BLS/BCLS.
2. Indikasi rujukan ke unit lain dalam RS :
a. Kasus tak mampu ditangani di IGD
b. Atas saran dokter spesialis/ dokter konsultan
KEBIJAKAN c. Untuk pengamatan lebih seksama
3. Indikasi rujukan ke RS lain :
a. Tidak ada tempat kosong untuk rawat inap
b. Kasus tak mampu di tangani di RS Open Heart, karena
keterbatasan alat medis dan tenaga ahli
c. Atas permintaan pasien / keluarga / pihak ketiga
1. Pasien IGD yang akan dirujuk harus distabilkan
terlebih dahulu keadaan umumnya (Airway, Breathing dan
Circulation).
PROSEDUR 2. Sebelum merujuk, dokter jaga IGD dianjurkan untuk
mengadakan komunikasi terlebih dahulu dengan RS
Rujukan/sarana kesehatan yang dituju dengan
menggunakan sarana (telpon, radio medik) untuk:
MERUJUK PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 2/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
- Mendiskusikan indikasi rujukan.
- Mencegah rujukan yang tidak perlu.
- Menginformasikan kondisi pasien.
Pastikan kesiapan tempat/alat/dokter ahli disarana
- kesehatan yang dituju.
3. Buat rujukan yang berisi :
- Nama, Umur, Alamat
- Tempat kejadian
- Penyebab kejadian dan waktu kejadian
- Keadaan pertama kali di rawat (GCS, Pupil, Motorik,
Tensi, Nadi, Temperatur, Respirasi
4. Petugas membuatkan nota pembayaran yang di serahkan
kepada pasien / keluarga yang selanjutnya di serahkan ke
TPP untuk di buatkan kitir pendaftaran dan di serahkan ke
kasir
5. Setelah administrasi selesai, maka pasien di rujuk ke RS
yang di tuju
1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Rawat inap
PENDAMPINGAN PASIEN YANG DIRUJUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

Pendampingan pasien rujukan (yang dirujuk) adalah upaya


mendampingi pasien yang dirujuk ke sentra layanan
PENGERTIAN kesehatan yang lebih lengkap dan memadahi, dengan
harapan memperkecil angka morbiditas dan mortalitas
pasien.
1. Sebagai pedoman dalam pendampingan pasien yang
dirujuk ke sentra layanan kesehatan yang lebih tinggi
atau lebih lengkap.
TUJUAN
2. Pendampingan pasien ke sarana kesehatan yang lebih
memadai dengan aman tanpa memperberat keadaan
penderita
1. Sarana transportasi (ambulan) di lengkapi dengan alat-
alat dan obat-obatan life saving dan life suport.
2. Pasien yang akan di rujuk keadaan umumnya di
KEBIJAKAN stabilkan terlebih dahulu (airway, Breathing dan
Circulation).
3. Perawat pendamping pasien adalah perawat yang telah
mendapatkan pelatihan BLS dan BTLS.
1. Perawat pendamping / petugas menghubungi dahulu
sarana kesehatan yang di tuju
2. Petugas dalam perjalanan harus melapor keadaan
PROSEDUR pasien ke dokter jaga IGD atau sarana kesehatan yang
di tuju dengan menggunakan sarana komunikasi yang
ada.
3. Petugas melaporkan keadaan pasien tersebut kepada
PENDAMPINGAN PASIEN YANG DIRUJUK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 2/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
4. dokter jaga IGD sarana kesehatan yang di tuju.
5. Selama perjalanan keadaan umum pasien diperhatikan.
6. Petugas mengantar pasien sampai ke bangsal sarana
kesehatan yang di tuju.
Setelah melakukan pendambingan, Petugas harus
melaporkan pasien tersebut kepada dokter IGD sarana
kesehatan yang merujuk ( RSU Satiti Prima Husada )
1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Rawat inap
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031
Pemeriksaan dan pemeliharaan alat adalah sistem administrasi
PENGERTIAN
dan alur dari pemeriksaan dan pemeliharaan alat di IGD
 Sebagai pedoman pemeriksaan dan pemeliharaan alat di IGD
 Tertatanya sistem administrasi di IGD tentang
TUJUAN pemeriksaan dan pemeliharaan alat.
 Terpeliharanya dan terkontrolnya alat – alat di IGD sehingga
layak dan siap pakai.
Pemeriksaan dan pemeliharaan alat harus dicatat dan
KEBIJAKAN
dilaksanakan setiap habis pakai.
1. Petugas IGD harus selalu melakukan pemeriksaan alat setiap
habis pakai.
2. Petugas mengisi blanko pemeriksaan dan pemeliharaan
yang ada pada setiap alat.
3. Setiap pengisian blanko harus di paraf
4. Pengontrolan pencataan dan pemeliharaan alat dilakukan
oleh penanggung jawab pemeriksaan dan pemeliharaan di
IGD dibawah pengawasan KUPP.
5. Petugas IGD harus melapor pada penanggung jawab
pemeliharaan alat setiap ada kerusakan alat dan selanjutnya
diteruskan ke bagian PMS.
6. Penanggung jawab mengisi blangko pemeliharaan yang
tersedia dan selanjutnya alat di bawa ke PMS.
7. PMS memeriksa dan memperbaiki alat yang diserahkan oleh
IGD, dan mengisi di dalam bukti pemeliharaan
Alat yang tidak dapat diperbaiki segera diinformasikan ke
IGD untuk selanjutnya IGD membuat usulan penggantian
baru.

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 2/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
8. Petugas IGD harus selalu melakukan pemeriksaan alat
setiap habis pakai.
9. Petugas mengisi blanko pemeriksaan dan pemeliharaan
yang ada pada setiap alat.
10. Setiap pengisian blanko harus di paraf
11. Pengontrolan pencataan dan pemeliharaan alat dilakukan
oleh penanggung jawab pemeriksaan dan pemeliharaan
di IGD dibawah pengawasan KUPP.
12. Petugas IGD harus melapor pada penanggung jawab
PROSEDUR
pemeliharaan alat setiap ada kerusakan alat dan
selanjutnya diteruskan ke bagian PMS.
13. Penanggung jawab mengisi blangko pemeliharaan yang
tersedia dan selanjutnya alat di bawa ke PMS.
14. PMS memeriksa dan memperbaiki alat yang diserahkan
oleh IGD, dan mengisi di dalam bukti pemeliharaan
15. Alat yang tidak dapat diperbaiki segera diinformasikan ke
IGD untuk selanjutnya IGD membuat usulan penggantian
baru.
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. PMS

MEKANISME HUBUNGAN KERJA IGD


DENGAN UNIT LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/4

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
PENGERTIAN  Hubungan kerja adalah : suatu hubungan antara satu unit
dengan unit lain di dalam suatu institusi yang menyangkut
dilakukannya pekerjaan tertentu.
 Mekanisme hubungan kerja adalah suatu mekanisme
yang mengatur pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan
beberapa unit dalam satu institusi.
 Mekanisme hubungan kerja ini meliputi :
- Pendaftaran pasien
- Permintaan pemeriksaan laboratorium
- Permintaan pemeriksaan foto rontgen
- Pemesanan kamar untuk pasien
- Pengiriman pasien ke ruangan
- Permintaan perujukan/ transportasi pasien
- Permintaan pemeriksaan dan perbaikan peralatan IGD
- Permintaan pembersihan ruangan IGD
- Pembayaran jasa penanganan di IGD
- Permintaan barang, obat dan alkes
Peminjaman obat dan alat kesehatan
TUJUAN 1. Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk :
Tercapainya pelayanan pasien gawat darurat secara sigap,
tepat, tanggap
2. Memberikan wahana komunikasi demi terlaksananya
pelayanan yang baik
KEBIJAKAN Pada pelaksanakan kegiatan pelayanan di IGD, petugas
IGD melakukan koordinasi dengan unit-unit lain terkait
sesuai dengan kebutuhan pelayanan di IGD, seperti
laboratorium, radiologi, pemesanan kamar rawat inap,
pengiriman pasien ke kamar inap, pengiriman rujukan,
permintaan obat dan alkes yang dibutuhkan, perbaikan alat
di IGD, serta permintaan petugas kebersihan bila memang
diperlukan.
Pendaftaran pasien :
 Keluarga pasien menghubungi petugas TPP jika ada
pasien baru dengan / tanpa surat pengantar dari IGD
 Petugas TPP melakukan pendaftaran pasien baru
PROSEDUR
 Petugas TPP memberikan berkas cover rekam medis dan/
atau tanda bukti pembayaran
 Dokter dan petugas IGD melakukan pengisian berkas
rekam medis pasien.
MEKANISME HUBUNGAN KERJA IGD
DENGAN UNIT LAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 2/4
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Permintaan pemeriksaan laboratorium dari IGD :
 Dokter menulis permintaan pemeriksaan laboratorium
Petugas laboraorium mengambil sampel laboratorium
untuk kemudian di bawa ke lab untuk pemeriksaan cito
pada jam di
 luar jam kerja
 Jika di dalam jam kerja, petugas IGD yang mengambil
sample darah dan mepersilahkan keluarga pasien
mengantar sample darah ke laborat Permintaan
pemeriksaan foto rontgen :
 Dokter menulis permintaan pemeriksaan foto rontgen
 Perawat IGD menghubungi bagian Radiologi untuk
mendaftar pemeriksaan foto
 Perawat IGD mengantar pasien untuk dilakukan
pemeriksaan foto rontgen
 Petugas rodiologi melakukan pemotretan dan pemrosesan
hasil foto rontgen
 Petugas radiologi mengantar hasil foto rontgen ke IGD
Pemesanan Kamar untuk pasien :
 Petugas Rekam Medis melakukan pemesanan kamar
untuk pasien sesuai kasus penyakit dan yang dipilih oleh
customer
PROSEDUR  Petugas Ruangan menyiapkan kamar sesuai yang telah
dipesan
 Setelah kamar siap dan pasien dalam keadaan stabil,
pasien dipindah dari IGD ke ruangan Permintaan
maintenance alat
 Petugas IGD mempersiapkan alat yang telah jatuh tempo
untuk dilakukan pemeriksaan ulang sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat
 Petugas IGD mengingatkan bagian PMS apabila telah
jatuh tempo sedang petugas PMS belum melakukan
maintenance
 Petugas PMS melakukam maintenance/ pemeriksaan
pemeliharaan peralatan IGD
 Petugas PMS melakukan serah terima peralatan yang
sudah dimaintenance
 dengan petugas IGD
Pengiriman pasien ke ruangan
 Petugas IGD menghubungi petugas ruangan untuk
memastikan kamar bagi pasien
 Setelah kamar siap, petugas IGD mengantar pasien
menuju ruang perawatan
 Petugas IGD melakukan serah terima pasien dengan
petugas ruanganPermintaan perujukan atau transportasi
MEKANISME HUBUNGAN KERJA IGD
DENGAN UNIT LAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 3/4
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
pasien :
 Petugas IGD menghubungi petugas ambulans dengan
atau tanpa melalui operator
 Petugas IGD menyiapkan segala keperluan untuk
perujukan pasien.
 Petugas ambulans menyiapkan segala keperluan
transportasi untuk perujukan pasien.
 Setelah ambulans siap, pasien segera dirujuk sesuai
dengan protap rujukan.
 Permintaan pemeriksaan dan perbaikan peralatan :
 Petugas IGD menghubungi bagian PMS jika ada
kerusakan peralatan
 Petugas PMS datang dan melakukan pemeriksaan
peralatan tersebut
Petugas PMS melakukan perbaikan peralatan
 Petugas PMS melakukan serah terima peralatan yang
sudah diperbaiki dengan petugas IGD
 Petugas PMS melakukan perbaikan peralatan
 Petugas PMS melakukan serah terima peralatan yang
PROSEDUR sudah diperbaiki dengan petugas IGD

Permintaan Pembersihan ruangan IGD :


 Petugas IGD menghubungi bagian cleaning service
untuk pembersihan ruangan
 Petugas cleaning service datang dan melakukan
pembersihan ruangan IGD diluar jadwal yang sudah
ditentukan Pembayaran Jasa Penanganan di IGD :
 Setelah selesai menjalani penanganan di IGD, pasien
atau keluarganya melakukan pembayaran di kasir dengan
membawa bukti pendaftaran
 Petugas Kasir melayani pembayaran setelah melakukan
pemrosesan data melalui komputer
 Petugas Kasir menyerahkan bukti pembayaran lunas
jika pasien atau keluarganya sudah melunasi pembayaran
Permintaan Barang, Obat dan Alkes :
 Petugas IGD membuat daftar permintaan barang dan
ditandatangani KUPP IGD
Setelah disetujui oleh RT, petugas IGD mengambil barang di
Logistik
Permintaan Pembersihan ruangan IGD :
 Petugas IGD menghubungi bagian cleaning service
untuk pembersihan ruangan
 Petugas cleaning service datang dan melakukan
pembersihan ruangan IGD diluar jadwal yang sudah
ditentukan
MEKANISME HUBUNGAN KERJA IGD
DENGAN UNIT LAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 4/4
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Pembayaran Jasa Penanganan di IGD :
 Setelah selesai menjalani penanganan di IGD, pasien
atau keluarganya melakukan pembayaran di kasir dengan
membawa bukti pendaftaran
 Petugas Kasir melayani pembayaran setelah melakukan
pemrosesan data melalui komputer
 Petugas Kasir menyerahkan bukti pembayaran lunas
jika pasien atau keluarganya sudah melunasi pembayaran
Permintaan Barang, Obat dan Alkes :
 Petugas IGD membuat daftar permintaan barang dan
ditandatangani KUPP IGD
 Setelah disetujui oleh RT, petugas IGD mengambil barang
di Logistik
 Barang yang akan diambil dicocokkan dengan permintaan
barang.
PROSEDUR
 Setelah cocok, petugas IGD menendatangani bukti
pengambilan barang serta mendapat arsipnya

Petugas IGD membawa barang yang diminta ke IGD,


melaporkan kepada KUPP IGD kemudian barang disimpan.
Peminjaman obat dan alkes :
 Petugas IGD menghubungi Farmasi/ Ruangan untuk
keperluan peminjaman obat dan alkes yang belum tersedia
di IGD
 Petugas IGD menandatangani bukti peminjaman
 Petugas IGD membawa obat dan alkes ke IGD untuk
digunakan.
 Petugas IGD segera mengembalikan obat dan alkes yang
dipinjam setelah diganti oleh pasien.

IGD, laboratorium, radiologi, TPP, PMS, Ruang Perawatan,


UNIT TERKAIT
Cleaning service, farmasi/ POP, Petugas ambulans
PELAYANAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/5

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031

Visum et Repertum --disingkat VeR-- adalah suatu laporan


(jawaban) tertulis dokter yang berdasarkan sumpah jabatan
dan keilmuannya, tentang obyek medik-forensik yang dilihat/
diperiksa atas permintaan tertulis penyidik berwenang untuk
PENGERTIAN kepentingan peradilan. Yang dimaksud dengan obyek medik-
forensik dalam prosedur ini adalah manusia hidup. Yang
dimaksud dengan penyidik yang berwenang – untuk
selanjutnya disebut penyidik—adalah petugas dari Kepolisian,
atau Provost bila kasusnya melibatkan anggota ABRI
Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk menjamin agar
permintaan Visum et Repertum dari penyidik berwenang
TUJUAN
dapat dilayani dengan baik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Semua permintaan visum dipusatkan di IGD harus dibuat
secara tertulis dan lengkap dari penyidik. Dokter yang
KEBIJAKAN
bertugas melakukan pemeriksaan dan hasilnya dibuat secara
tertulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
UMUM
 Semua permintaan visum et repertum untuk korban
hidup dipusatkan di IGD
 Semua pasien / kasus yang akan dimintakan VeRnya
harus didampingi penyidik, kecuali pada kasus dimana
permintaan VeR menyusul setelah pasien/kasus sudah
PROSEDUR
ditangani lebih dahulu, misal pada kasus kecelakaan lalu
lintas
 Yang berhak menandatangani tanda terima surat
permintaan VeR adalah dokter yang bertugas di IGD saat
itu.
 Semua dokter yang sedang bertugas merawat di unit – unit

PELAYANAN VISUM ET REPERTUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 2/5

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
 pelayanan medis berwenang dan wajib membuat visum et
repertum untuk korban hidup yang diajukan oleh penyidk
 Pasien – pasien ― Death on Arrival ― tidak
dimasukkan sebagai korban hidup, dan harus dikirim
ke kamar jenazah untuk pembuatan visum et repertum
nya
dengan menjalani otopsi

KHUSUS
Visum et repertum untuk korban hidup dibuat atas dasar
permintaan dari :
- Penyidik dari POLRI
- Penyidik dari POM ABRI
- Hakim pengadilan agama

Visum et repertum dapat dibuat bila surat permintaan


visum et repertum disampaikan oleh penyidik ke dokter
jaga atau perawat jaga pada waktu mengantar korban hidup
Visum et repertum yang dibuat dapat berupa :
- Visum et repertum
- Visum et repertum sementara
- Visum et repertum lanjutan
PROSEDUR - Visum et repertum :
Dibuat untuk kasus-kasus kecelakaan atau
penganiayaan ringan dimana kelainan atau kerusakan
bagian angota tubuh diyakini dapat sembuh tanpa
menimbulkan komplikasi atau kecacatan di kemudian hari
Visum et repertum sementara :
Dibuat untuk kasus-kasus :
- Yang membutuhkan rawat inap (MRS)
- Yang menjalani operasi atau reposisi
- Yang memerlukan resusitasi atau stabilisasi
- Dimana kerusakan bagian tubuh atau anggota tubuh
belum dapat dipastikan akan sembuh tanpa menimbulkan
komplikasi atau kecacatan di kemudian hari
Visum et repertum lanjutan :
Dibuat untuk kasus kecelakaan atau penganiayaan sedang –
berat seperti yang diuraikan diatas, dan merupakan
kelanjutan dari atau kesimpulan akhir dari visum et
repertum sementara.

Setiap pasien atau korban yang baru dibuatkan visum et


repertum sementara oleh seorang dokter, maka dokter yang
melakukan operasi, dan dokter yang merawat di ruangan
wajib membuatkan visum et repertum lanjutan.
PELAYANAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 3/5

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Dalam hal pasien atau korban meninggal dunia setelah
menjalani operasi atau perawatan di ruang rawat inap maka
selain visum et repertum lanjutan maka :

Dokter yang merawat pasien / korban (atas nama


direktur RS) wajib memberitahukan tentang kematian
korban kepada penyidik secara lisan atau tertulis dengan
maksud agar penyidik segera membuatkan surat
permintaan visum et repertum untuk jenazah.
Penerimaan Surat Permintaan VeR
1. Penyidik menyerahkan surat permintaan VeR kepada
staf IGD RS. Putra Waspada
Staf IGD yang menerima mengisi dengan lengkap, kemudian
dokter yang bertugas di IGD saat itu menandatangani isian
2. tanda terima pada surat permintaan VeR.
3. Lembar kedua (tembusan) surat permintaan VeR
dikembalikan kepada penyidik, sedangkan lembar
pertama dikirim ke tata usaha untuk mendapatkan
disposisi.
Penanganan pasien/kasus :
1. Prosedur triage
2. Prosedur penanganan sesuai indikasi :
 Bila kasus perlukaan, pasien ditolong dan ditangani
PROSEDUR sesuai indikasi medik di IGD.
 Bila kasus perkosaan, pasien (wanita) ditangani
kedaruratan mediknya dan segera di konsulkan
kepada dokter konsultan spesialis terkait.
 Bila kasus tidak dapat ditangani di Rumah Sakit
Putra Waspada, pasien distabilkan keadaan
umumnya untuk kemudian dirujuk sesuai prosedur
rujukan.
3. Dokter mengisi berkas Rekam Medik dengan lengkap
dan rinci untuk memudahkan penyusunan jawaban VeR
nantinya, rincian minimal yang harus ada :
 Kesadaran dan tanda-tanda vital (minimal tekanan
darah dan nadi )
 Tanda-tanda klinis yang menonjol yang mendukung
diagnosa.
 Jenis luka dan jumlahnya.
 Lokasi dan ukuran (masing-masing) luka, bila perlu
digambar.
 Tindakan yang diberikan di IGD.
4. Setelah pasien ditolong dan ditangani :
 Bila terdapat indikasi untuk MRS lakukan sesuai
prosedur.
 Bila tidak perlu MRS, pasien diberi resep untuk 3
PELAYANAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 4/5

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
 (tiga) hari dan dianjurkan untuk kontrol / berobat jalan
di Poli Umum / Spesialis sesuai kasusnya.
5. Jangan lupa untuk memberi petunjuk tentang hal-hal yang
harus diobservasi di rumah (misal : kesadaran yang
menurun dan muntah-muntah pada pasien dengan dugaan
trauma kepala) serta tindakan yang harus segera dilakukan
(misal : segera pergi ke IGD/RS terdekat)
Penyusunan Jawaban VeR
i. Rancangan jawaban VeR ditulis pada formulir yang
tersedia oleh dokter yang memeriksa.
ii. Isian data pasien harus ditulis dengan lengkap sesuai data
yang ada pada berkas Rekam Medik pasien.
Pada bagian ―Hasil Pemeriksaan tuliskan dengan lengkap
sesuai data yang ada pada berkas Rekam Medik dan
diusahakan sedapat mungkin untuk TIDAK menggunakan
―bahasa kedokteran, melainkan menggunakan bahasa
awam untuk mempermudah Hakim dalam memahami isi
VeR nantinya. Yang dimaksud lengkap disini adalah
sedemikian rupa sehingga apabila dokter lain selain dokter
pemeriksa diminta menjadi Saksi Ahli dalam Pengadilan,
dengan membaca Hasil Pemeriksaan dokter tersebut
mempunyai gambaran yang jelas tentang keadaan pasien
saat diperiksa oleh dokter pemeriksa
PROSEDUR
Pada bagian Kesimpulan
 ditulis kesimpulan/ interpretasi dokter pemeriksa atas
kasus yang bersangkutan.
Isi kesimpulan minimal harus menyebutkan :
 Identitas korban, jenis luka, jenis kekerasan,
kualifikasi luka (pada kasus perlukaan).
 Identitas korban, ada tidaknya tanda-tanda
persetubuhan, ada tidaknya tanda-tanda kekerasan,
perkiraan umur (batas dewasa adalah seseorang yang
berumur 21 tahun atau sudah/pernah kawin).
i. Setelah rancangan jawaban VeR selesai ditulis
kemudian diserahkan kepada Kepala Tata Usaha
melalui staf Administrasi IGD untuk dibuatkan
dokumen VeR.
ii. Setelah dokumen VeR selesai, dokumen
diserahkan kepada dokter pemeriksa untuk
dikoreksi bila perlu dan ditandatangani.
iii. Selanjutnya dokumen diserahkan kembali kepada
Kepala Tata Usaha untuk diproses pengirimannya
kepada penyidik
PELAYANAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 5/5

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Keadaan khusus :
1. Tidak selamanya kekerasan akan menimbulkan
kelainan/luka, sedangkan adanya luka berarti sudah dapat
dipastikan ada kekerasan.
2. Bila pada kasus perlukaan tetapi dalam pemeriksaan tidak
ditemukan luka, atau apabila luka yang sudah lama
sehingga oleh karena proses penyembuhan tidak
PROSEDUR
ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan, maka
penulisan kesimpulan VeR yang dibuat harus ditulis : ―
tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan‖, dan jangan
dinyatakan secara pasti bahwa pada pemeriksaan tidak ada
kekerasan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Tata Usaha
KASUS TIBA TIBA MATI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/1

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

Kasus tiba mati adalah suatu keadaan dimana pasien yang


PENGERTIAN datang di IGD sudah dalam keadaan meninggal

Prosedur ini dibuat agar petugas IGD mampu melakukan


penatalaksanaan kasus tiba mati (Death On Arrival) dengan
TUJUAN
baik dan benar

Pada kasus tiba mati, dokter jaga IGD memastikan adanya


KEBIJAKAN tanda kematian

1. Untuk pasien yang datang dalam kondisi apneu, check


lagi tanda vital, apakah ada tanda kematian
2. Setelah dipastikan tidak ada tanda kehidupan, pasien
dapat dikirim ke ruang jenazah untuk dilakukan observasi
2 jam
PROSEDUR 3. Diberi surat kematian dan dituliskan bahwa ―pasien
datang sudah dalam keadaan meninggal‖
4. Jika pasien tidak memiliki tanda pengenal dan tidak ada
keluarga, kirim ke Unit jenazah Rumah Sakit Putra
Waspada

1. IGD
UNIT TERKAIT
3. 2. Petugas kamar jenazah
REKAM MEDIK IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/IGD/X/2018 1 1/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

1. Rekam medis adalah catatan yang berisi data tentang


penyakit, perkembangan pasien dan terapi serta
tindakan yang telah diterima oleh pasien.
2. Rekam Medis IGD adalah berkas catatan medis yang
berlaku di IGD yang berisi tentang penyakit,
PENGERTIAN perkembangan pasien dan terapi serta tindakan yang
diterima oleh pasien yang mendapat layanan di IGD.
3. Pasien Gawat Darurat adalah pasien yang datang dalam
kondisi gawat dan darurat yang perlu mendapat
pertolongan segera untuk menghindari kematian dan
kecacatan.
Untuk mengatur tata cara pengisisan dokumen medik di IGD
TUJUAN
agar pasien dapat ditangani dengan baik
Setiap pasien yang datang ke IGD harus mendapat berkas
rekam medis IGD yang mengacu sistem rekam medis di
KEBIJAKAN
Rumah Sakit. Semua petugas yang terlibat dalam pelayanan
pasien wajib mengisi berkas rekam medis
1. Untuk pasien yang datang dalam kondisi apneu, check
lagi tanda vital, apakah ada tanda kematian
2. Setelah dipastikan tidak ada tanda kehidupan, pasien
dapat dikirim ke ruang jenazah untuk dilakukan observasi
2 jam
3. Diberi surat kematian dan dituliskan bahwa ―pasien
PROSEDUR
datang sudah dalam keadaan meninggal‖
4. Jika pasien tidak memiliki tanda pengenal dan tidak ada
keluarga, kirim ke Unit jenazah Rumah Sakit satiti prima
husada
5. Dokter melakukan pemilahan di triage dan memberikan
kode

REKAM MEDIK IGD


No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 2/2

RSU SATITI
PRIMA HUSADA
6. warna sesuai derajat kegawatan pasien
7. Dokter mengisi :
a) Nama dokter yang memeriksa, Waktu kedatangan,
mulai tindakan , selesai tindakan yaitu waktu mulai
diperiksa sampai pasien pulang
b) Keluhan pasien yang menjurus ke suatu penyakit
c) Pemeriksaan fisik, bila ada yang abnormal diperjelas
atau diuraikan di kolom status lokalis Kolom status
lokalis diisi alur pemikiran dokter yang memeriksa
untuk menuju diagnosa
d) Bila perlu ditulis pemeriksaan penunjang dan
dituliskan hasil yang abnormal
e) Kolom diagnosa diisi diagnosa kerja bila belum
dapat dipastikan diagnosanya, bila sudah pasti ditulis
diagnosa utama, bila mungkin diisi diagnosa sebab
,komplikasi dan diagnosa sekunder
PROSEDUR f) Kolom terapi diisi terapi yang diberikan dan
tindakan yang dilakukan pada pasien disertai informed
consent.
g) Pasien keluar dari IGD, dilengkapi sesuai dengan
kondisi pasien :
- MRS
- Dipulangkan, diberi surat kontrol ke poli rawat
jalan
- Dirujuk
- Pulang paksa atau menolak dilakukan tindakan,
harus diperkuat dengan tanda tangan pasien atau
keluarga
- Meninggal diisi tanggal, jam, dan sebab kematian
di kolom catatan tambahan.
h) Kolom tanda tangan diisi dokter setelah pasien
mendapat pelayanan.

UNIT TERKAIT - IGD


- Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai