RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
PASIEN PULANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/1
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
- IGD
- Satpam
UNIT TERKAIT
- K3RS
- Unit pelayanan lain
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Operator:
1. Hubungi Direktur
2. Hubungi Kabag Yanmed
Hubungi Kabag Umum
3. Memberi tahu IGD untuk peran "Siaga Musibah
4. Memberi tahu Satpam
5. Memberi tahu Keperawatan
6. Memberi tahu Logistik
7. Memberi tahu Gizi
8. Monitor ketat komunikasi radio
9. Menjawab telepon dari keluarga korba
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
6. Melakukan koordinasi dengan Kasubag Umum untuk
membantu keamanan dan kelancaran arus pertolongan
korban bencana serta melakukan koordinasi dengan pihak
keamanan terkait
Tugas Perawat IGD :
1. Menyiapkan brancard cadangan, sesuai perkiraan jumlah
korban
2. Menyiapkan tenaga untuk team ambulans
Menyiapkan peralatan gawat darurat yang akan diperlukan
3. Melaporkan pada Kepala jaga IGD
4. Memberi tahu perawat Resusitasi agar siaga segera
ditempat, bila diperlukan untuk siaga sebagai team
ambulans
5. Memberitahu perawat ruang perawatan tentang
kemungkinan perlu mobilisasi tenaga ke IGD
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
MOBILISASI TENAGA
Tahap I : lntra Rumah Sakit Putra Waspada
1. Menit pertama sampai 15 menit pertama :mobilisasi
tenaga Intra IGD
2. Mobilisasi tenaga ini meliputi dokter jaga IGD maupun
perawat IGD yang sedang bertugas 15 menit pertama
sampai jam pertama :mobilisasi tenaga dan ruang lain
dilingkungan Rumah Sakit Putra Waspada. Mobilisasi
tenaga dari ruang perawatan yang diatur dapat
meninggalkan tempat tugas
Tahap II : Cadangan Rumah Sakit Putra Waspada
1. Sesudah jam pertama
Berasal dari tenaga cadangan yang dipanggil dari rumah
masing-masing
2. Mobilisasi tenaga ini meliputi dokter jaga IGD maupun
perawat IGD baik yang sedang bertugas maupun yang off
duty. Mobilisasi dilakukan dengan cara menelpon ke
telpon atau HP masing-masing untuk siap dijemput ke
Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
PENEMPATAN
1. Dokter dan Perawat di IGD ( dibawah koordinasi Rawat
Jalan )
2. Ambulance stand by di depan IGD
3. Petugas Front office stand by di FO
4. Petugas Gizi stand by di Unit Gizi Petugas PMS stand by
di IGD atau Ruang Perawatan
5. Petugas Laboratorium stand by di Laboratorium, dan siap
meluncur ke IGD saat diperlukan
6. Petugas Radiologi stand by di Ruang Radiologi
7. Petugas kamar operasi stand by di OK
8. Petugas Farmasi dan Logistik stand by di Farmasi serta
Logistik
9. Petugas Keamanan stand by di IGD, FO, serta tempat-
tempat yang banyak didatangi pengunjung.
Jika ada Pekerja Sosial ( Volunteers ) ditempatkan jauh dari
tempat penerimaan dan tempat penanganan korban di IGD
PASIEN MRS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/1
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
MERUJUK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/IGD/X/2018 1 1/2
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
- Mendiskusikan indikasi rujukan.
- Mencegah rujukan yang tidak perlu.
- Menginformasikan kondisi pasien.
Pastikan kesiapan tempat/alat/dokter ahli disarana
- kesehatan yang dituju.
3. Buat rujukan yang berisi :
- Nama, Umur, Alamat
- Tempat kejadian
- Penyebab kejadian dan waktu kejadian
- Keadaan pertama kali di rawat (GCS, Pupil, Motorik,
Tensi, Nadi, Temperatur, Respirasi
4. Petugas membuatkan nota pembayaran yang di serahkan
kepada pasien / keluarga yang selanjutnya di serahkan ke
TPP untuk di buatkan kitir pendaftaran dan di serahkan ke
kasir
5. Setelah administrasi selesai, maka pasien di rujuk ke RS
yang di tuju
1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Rawat inap
PENDAMPINGAN PASIEN YANG DIRUJUK
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
4. dokter jaga IGD sarana kesehatan yang di tuju.
5. Selama perjalanan keadaan umum pasien diperhatikan.
6. Petugas mengantar pasien sampai ke bangsal sarana
kesehatan yang di tuju.
Setelah melakukan pendambingan, Petugas harus
melaporkan pasien tersebut kepada dokter IGD sarana
kesehatan yang merujuk ( RSU Satiti Prima Husada )
1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Rawat inap
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
8. Petugas IGD harus selalu melakukan pemeriksaan alat
setiap habis pakai.
9. Petugas mengisi blanko pemeriksaan dan pemeliharaan
yang ada pada setiap alat.
10. Setiap pengisian blanko harus di paraf
11. Pengontrolan pencataan dan pemeliharaan alat dilakukan
oleh penanggung jawab pemeriksaan dan pemeliharaan
di IGD dibawah pengawasan KUPP.
12. Petugas IGD harus melapor pada penanggung jawab
PROSEDUR
pemeliharaan alat setiap ada kerusakan alat dan
selanjutnya diteruskan ke bagian PMS.
13. Penanggung jawab mengisi blangko pemeliharaan yang
tersedia dan selanjutnya alat di bawa ke PMS.
14. PMS memeriksa dan memperbaiki alat yang diserahkan
oleh IGD, dan mengisi di dalam bukti pemeliharaan
15. Alat yang tidak dapat diperbaiki segera diinformasikan ke
IGD untuk selanjutnya IGD membuat usulan penggantian
baru.
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. PMS
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
PENGERTIAN Hubungan kerja adalah : suatu hubungan antara satu unit
dengan unit lain di dalam suatu institusi yang menyangkut
dilakukannya pekerjaan tertentu.
Mekanisme hubungan kerja adalah suatu mekanisme
yang mengatur pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan
beberapa unit dalam satu institusi.
Mekanisme hubungan kerja ini meliputi :
- Pendaftaran pasien
- Permintaan pemeriksaan laboratorium
- Permintaan pemeriksaan foto rontgen
- Pemesanan kamar untuk pasien
- Pengiriman pasien ke ruangan
- Permintaan perujukan/ transportasi pasien
- Permintaan pemeriksaan dan perbaikan peralatan IGD
- Permintaan pembersihan ruangan IGD
- Pembayaran jasa penanganan di IGD
- Permintaan barang, obat dan alkes
Peminjaman obat dan alat kesehatan
TUJUAN 1. Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk :
Tercapainya pelayanan pasien gawat darurat secara sigap,
tepat, tanggap
2. Memberikan wahana komunikasi demi terlaksananya
pelayanan yang baik
KEBIJAKAN Pada pelaksanakan kegiatan pelayanan di IGD, petugas
IGD melakukan koordinasi dengan unit-unit lain terkait
sesuai dengan kebutuhan pelayanan di IGD, seperti
laboratorium, radiologi, pemesanan kamar rawat inap,
pengiriman pasien ke kamar inap, pengiriman rujukan,
permintaan obat dan alkes yang dibutuhkan, perbaikan alat
di IGD, serta permintaan petugas kebersihan bila memang
diperlukan.
Pendaftaran pasien :
Keluarga pasien menghubungi petugas TPP jika ada
pasien baru dengan / tanpa surat pengantar dari IGD
Petugas TPP melakukan pendaftaran pasien baru
PROSEDUR
Petugas TPP memberikan berkas cover rekam medis dan/
atau tanda bukti pembayaran
Dokter dan petugas IGD melakukan pengisian berkas
rekam medis pasien.
MEKANISME HUBUNGAN KERJA IGD
DENGAN UNIT LAIN
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
pelayanan medis berwenang dan wajib membuat visum et
repertum untuk korban hidup yang diajukan oleh penyidk
Pasien – pasien ― Death on Arrival ― tidak
dimasukkan sebagai korban hidup, dan harus dikirim
ke kamar jenazah untuk pembuatan visum et repertum
nya
dengan menjalani otopsi
KHUSUS
Visum et repertum untuk korban hidup dibuat atas dasar
permintaan dari :
- Penyidik dari POLRI
- Penyidik dari POM ABRI
- Hakim pengadilan agama
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Dalam hal pasien atau korban meninggal dunia setelah
menjalani operasi atau perawatan di ruang rawat inap maka
selain visum et repertum lanjutan maka :
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
(tiga) hari dan dianjurkan untuk kontrol / berobat jalan
di Poli Umum / Spesialis sesuai kasusnya.
5. Jangan lupa untuk memberi petunjuk tentang hal-hal yang
harus diobservasi di rumah (misal : kesadaran yang
menurun dan muntah-muntah pada pasien dengan dugaan
trauma kepala) serta tindakan yang harus segera dilakukan
(misal : segera pergi ke IGD/RS terdekat)
Penyusunan Jawaban VeR
i. Rancangan jawaban VeR ditulis pada formulir yang
tersedia oleh dokter yang memeriksa.
ii. Isian data pasien harus ditulis dengan lengkap sesuai data
yang ada pada berkas Rekam Medik pasien.
Pada bagian ―Hasil Pemeriksaan tuliskan dengan lengkap
sesuai data yang ada pada berkas Rekam Medik dan
diusahakan sedapat mungkin untuk TIDAK menggunakan
―bahasa kedokteran, melainkan menggunakan bahasa
awam untuk mempermudah Hakim dalam memahami isi
VeR nantinya. Yang dimaksud lengkap disini adalah
sedemikian rupa sehingga apabila dokter lain selain dokter
pemeriksa diminta menjadi Saksi Ahli dalam Pengadilan,
dengan membaca Hasil Pemeriksaan dokter tersebut
mempunyai gambaran yang jelas tentang keadaan pasien
saat diperiksa oleh dokter pemeriksa
PROSEDUR
Pada bagian Kesimpulan
ditulis kesimpulan/ interpretasi dokter pemeriksa atas
kasus yang bersangkutan.
Isi kesimpulan minimal harus menyebutkan :
Identitas korban, jenis luka, jenis kekerasan,
kualifikasi luka (pada kasus perlukaan).
Identitas korban, ada tidaknya tanda-tanda
persetubuhan, ada tidaknya tanda-tanda kekerasan,
perkiraan umur (batas dewasa adalah seseorang yang
berumur 21 tahun atau sudah/pernah kawin).
i. Setelah rancangan jawaban VeR selesai ditulis
kemudian diserahkan kepada Kepala Tata Usaha
melalui staf Administrasi IGD untuk dibuatkan
dokumen VeR.
ii. Setelah dokumen VeR selesai, dokumen
diserahkan kepada dokter pemeriksa untuk
dikoreksi bila perlu dan ditandatangani.
iii. Selanjutnya dokumen diserahkan kembali kepada
Kepala Tata Usaha untuk diproses pengirimannya
kepada penyidik
PELAYANAN VISUM ET REPERTUM
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Keadaan khusus :
1. Tidak selamanya kekerasan akan menimbulkan
kelainan/luka, sedangkan adanya luka berarti sudah dapat
dipastikan ada kekerasan.
2. Bila pada kasus perlukaan tetapi dalam pemeriksaan tidak
ditemukan luka, atau apabila luka yang sudah lama
sehingga oleh karena proses penyembuhan tidak
PROSEDUR
ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan, maka
penulisan kesimpulan VeR yang dibuat harus ditulis : ―
tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan‖, dan jangan
dinyatakan secara pasti bahwa pada pemeriksaan tidak ada
kekerasan
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
1. IGD
UNIT TERKAIT
3. 2. Petugas kamar jenazah
REKAM MEDIK IGD
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
STANDAR Tanggal terbit DIREKTUR
PROSEDUR RSU SATITI PRIMA HUSADA
OPERASIONAL .............
(SPO)
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
6. warna sesuai derajat kegawatan pasien
7. Dokter mengisi :
a) Nama dokter yang memeriksa, Waktu kedatangan,
mulai tindakan , selesai tindakan yaitu waktu mulai
diperiksa sampai pasien pulang
b) Keluhan pasien yang menjurus ke suatu penyakit
c) Pemeriksaan fisik, bila ada yang abnormal diperjelas
atau diuraikan di kolom status lokalis Kolom status
lokalis diisi alur pemikiran dokter yang memeriksa
untuk menuju diagnosa
d) Bila perlu ditulis pemeriksaan penunjang dan
dituliskan hasil yang abnormal
e) Kolom diagnosa diisi diagnosa kerja bila belum
dapat dipastikan diagnosanya, bila sudah pasti ditulis
diagnosa utama, bila mungkin diisi diagnosa sebab
,komplikasi dan diagnosa sekunder
PROSEDUR f) Kolom terapi diisi terapi yang diberikan dan
tindakan yang dilakukan pada pasien disertai informed
consent.
g) Pasien keluar dari IGD, dilengkapi sesuai dengan
kondisi pasien :
- MRS
- Dipulangkan, diberi surat kontrol ke poli rawat
jalan
- Dirujuk
- Pulang paksa atau menolak dilakukan tindakan,
harus diperkuat dengan tanda tangan pasien atau
keluarga
- Meninggal diisi tanggal, jam, dan sebab kematian
di kolom catatan tambahan.
h) Kolom tanda tangan diisi dokter setelah pasien
mendapat pelayanan.