Anda di halaman 1dari 18

SENYAWA ORGANIK

Disusun Oleh:

Nama : MUH AFDHOL ISNAN

Kelas : XII MIA 4

No.urut : 22

SMAN 11 MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru bidang studi Kimia yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada saya sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.

Penulis,

22 januari 2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Masalah Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir setiap
studi yang berhubungan dengan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme tergantung pada prinsip
kimia organik. Bidang-bidang studi ini mencakup obat-obatan ilmu kedokteran, biokimia,
mikrobiologi dan banyak ilmu pengetahuan yang lainnya. Senyawa organik mempunyai struktur
yang beragam dengan sifat fisika dan kimia yang berbeda beda. Sehingga dari sifat-sifat khasnya
kita dapat melakukan analsis terhadap senyawa-senyawa tersebut apabila. Analisis yang
dilakukan meliputi analisis secara kulitatif dan secara kuantatif. Studi mangenai senyawa alifatik
khususnya alkana, alkena, alkohol dan eter perlu dipalajari dan dipahami, karena apabila senyawa
tersebut berada secara bersamaan sulit untuk diidentifikasi secara langsung, tetapi identifikasi
yang dilakukan harus secara bertahap dan berkesinambungan dari yang bersifat umum sampai
spesifik. Makalah ini akan membahas mengenai analisis alkana, alkena, alkuna, sikloalkana,
alkohol dan eter, beserta reaksi reaksi yang terjadi, sehingga kita dapat melakukan proses
identifikasi dan analisis dengan pengujia yang tepat.

B. Rumusan Masalah

 Apakah yang di maksud senyawa alkana, benzene, dan makro molekul?


 Apa saja pemanfaatan dari senyawa tersebut?
 Bagaimana tata nama senyawa tersebut?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan Umum Tujuan umum dari pembuatan makalah ini, antara lain:
 Memahami tentang senyawa-senyawa alkana, benzena, dan makro molekul
 Mengetahui pemanfaaatan dari senyawa tersebut
 Mengetahui tata nama senyawa tersebut
BAB II PEMBAHASAN
A. Senyawa Turunan Alkana
1. Alkohol Adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi hidroksil (OH).
 Struktur umum: R-OH
R/alkil(CnH2n+1)
 Rumus umum: CnH2n+2O
 Jenis jenis alkohol berdasarkan letak gugus hidroksil (-OH)
1. Alkohol primer
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C primer (atom C yang
terikat pada 1 atom C lain)
2. Alkohol sekunder
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C sekunder (atom C yang
terikat pada 2 atom C lain)
3. Alkohol tersier
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C tersier (atom C yang terikat
pada 3 atom C lain)

 Jenis senyawa berdasarkan jumlah –OH nya


1. Alkohol monovalent
Yaitu memilik satu gugus –OH pada senyawanya
2. Polihidroksil alkohol
Yaitu mempunyai gugus –OH lebih dari satu pada senyawanya

 Tata nama alkohol berdasarkan aturan IUPAC


1. Alkohol rantai lurus
1. Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
hidroksil (-OH))
2. Berikan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang paling
dekat dengan gugus fungsi (-OH)
3. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor letak gugus hidroksil-nama rantai utama+ol
2. Alkohol rantai bercabang
1. Menentukan rantai utama
2. Berikan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang paling
dekat dengan gugus fungsi (-OH)
3. Tentukan cabang, jika
- Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3
Tetra=4…dst
- Terdapat cabang yang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan
abjad
4. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor cabang-nama cabang-nomor letak gugus hidroksil-nama rantai utama+ol
 Isomer
1. Isomer kerangka atau isomer rantai alkohol
Yaitu senyawa senyawa alkohol yang mempunyai rumus kimia dan letak gugus
fungsi yang sama namun kerangka rantai utamanya berbeda.
2. Isomer posisi alkohol
Yaitu senyawa senyawa alkohol yang memiliki rumus molekul yang sama, namun
posisi gugus hidroksilnya berbeda
 Kegunaan alkohol
Secara umum alkohol dapat membunuh bakteri atau mikroorgganisme sehingga untuk
- Obat kumur
- Cairan pembersih kaca
- Gel pencuci tangan
- Parfum
- Sterilisasi alat kesehatan dan laboratorium

2. Eter Adalah senyawa turunan alkane yang memiliki gugus alkoksi (-O-)

 Struktur umum :R-O-R`


 Rumus umum : CnH2n+2O
 Tata nama eter berdasarkan aturan IUPAC
- Eter rantai lurus
Alkoksi( alkil dengan atom C lebih sedikit) alkane( alkil dengan atom C lebih
banyak)
- Eter rantai bercabang
1. Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
(-o-)
2. Berikan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang paling
dekat dengan gugus fungsi (-O-)
3. Tentukan cabang jika
- Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
- Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
- Terdapat cabang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan abjad
4. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor cabang alkoksi-nama alkoksi-nomor cabang alkil-nama alkil-nama rantai
utama alkana
 Isomer
1. Isomer kerangka atau isomer rantai eter
Contoh:
2. Isomer posisi eter
 Kegunaan eter
1. Senyawa eter digunakan sebagai obat bius, namun sudah ditinggalkan karena dapat
menyebabkan kematian
2. Eter mahkota memiliki kemampuan yang istimewa dalam membentuk senyawa
kompleks yang stabil dengan ion logam alkali

 Sifat fisik alkohol dan eter


1. Titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan eter dengan jumlah atom C yang
sama
2. Antar molekul alkohol dapat membentuk gaya London,gaya dipol-dipol, serta
ikatan hydrogen,sedangkan antar molekul eter hanya membentuk gaya London.
3. Semakin banyak jumlah atom karbon pada senyawa alkohol, maka kelarutannya
semakin kecil.
4. Semakin banyak jumlah atom karbon pada senyawa eter, maka kelarutannya
dalam air semakin kecil.
 Sifat kimia alkohol dan eter
1. Reaksi pembakaran
Reaksi pembakaran alkohol dan eter biasanya terjadi ketika bereaksi dengan
oksigen. Pembakaran sempurna akan selalu menghasilkan gas karbondioksida
dan air.
2. Reaksi subtitusi
Reaksi kimia di mana suatu atom, ion, maupun gugus fungsi pada suatu
atom,ion,atau gugus fungsi yang lain.
- Reaksi subtitusi alkohol dengan asam halida(HX)
- Reaksi subtitusi eter dengan asam halida(HX)
- Reaksi subtitusi alkohol dengan fosfor pentahalida (PX 5)
- Reaksi subtitusi eter dengan fosfor pentahlida (PX 5)
- Reaksi subtitusi alkohol dengan fosfor trihalida (PX3)
- Reaksi subtitusi alkohol dengan logam natrium atau kalium
3. Reaksi dehidrasi alkohol
Yaitu reaksi yang melibatkan air dari molekul yang bereaksi.
- Dehidrasi alkohol menjadi eter
Jika alkohol direaksikan dengan asam sulfat pada suhu 140 derajat C, maka
akan menghasilkan eter dan air.
- Dehidrasi alkohol menjadi alkena
Jika alkohol direaksikan dengan asam sulfat pada suhu 180 derajat C, maka
akan menghasilkan alkena dan air.
4. Reaksi oksidasi alkohol
Berlangsung pada suasana asam dan menggunakan suatu oksidator lemah, seperti
piridinium klokromat(PPC) maupun oksidator kuat ( seperti KMnO 4)

3. Aldehid senyawa turunan alkane yang memiliki gugus aldehid (-CHO)

 Struktur umum: O

C
R H
 Rumus umum: CnH2nO
 Beberapa senyawa aldehid:

Jumlah Rumus Kimia Nama


Atom Alkohol Alkohol
C
1 HCHO Methanal
2 CH3CHO Etanal
3 CH3CH2CHO Propanal
4 CH3CH2CH2CHO Butanal
5 CH3CH2CH2CH2CHO Pentanal

 Tata nama aldehid berdasarkan aturan


IUPAC
1. Aldehid rantai lurus
- Menentukan rantai utama yang mengandung gugus aldehid
- Menuliskan nama rantai utama, dengan cara mengganti akhiran “a”. Tanpa perlu
menuliskan nomor letak gugus fungsi.
- Menuliskan nama senyawanya dengan urutan:
Nama rantai utama+al
2. Aldehid rantai bercabang
- Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
aldehid
- Berikan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang
paling dekat dengan gugus fungsi

- Tentukan cabang jika


Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
Terdapat cabang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan
abjad
- Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama+al
 Isomer
1. Isomer kerangka
 Kegunaan
1. Pengawet cadaver
2. Pengawet kayu agar tidak lapuk dan hancur

4. Keton senyawa turunan alkane yang memiliki gugus karbonil (-CO-)


 Struktur umum: O
R-C-R`
 Rumus umum: CnH2nO
 Beberapa senyawa keton

Jumlah Rumus Kimia Nama Alkohol


Atom Alkohol
C
3 CH3COCH3 Propanon
4 CH3CH2COCH3 2-butanon
5 CH3CH2COCH2CH3 2-pentanon
6 CH3(CH2)3COCH3 2-heksanon
7 CH3(CH2)4COCH3 2-heptanon
8 CH3(CH2)5COCH3 2-oktanon
9 CH3(CH2)6COCH3 2-nonanon
10 CH3(CH2)7COCH3 2-dekanon

 Tata nama keton berdasarkan IUPAC


- Rantai lurus
1. Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
karbonil
2. Berikan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang paling dekat
dengan gugus karbonil
3. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor letak gugus l-nama rantai utama+on
- Rantai bercabang
1. Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
karbonil
2. Berikyanan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang paling
dekat dengan gugus fungsi
3. Tentukan cabang jika
Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
Terdapat cabang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan abjad
4. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nomor cabang-nama cabang-nomor letak gugus fungsi-nama rantai utama+on

 Kegunaan
- Sering digunakan untuk penghapus cat kuku atau kuteks
 Sifat fisik aldehid
1. Titik didih aldehid rantai lurus akan semakin tinggi jika semakin banyak jumlah
atom karbonnya
2. Jika jumlah atom karbon yang sama,semakin banyak cabang yang terikat pada rantai
utamanya, maka titik didih aldehid akan semakin rendah.
3. Semakin banyak jumlah atom karbon, maka kelarutannya semakin kecil
 Sifat fisik keton
1. Titik didih senyawa keton rantai lurus akan semakin tinggi jika semakin banyak
jumlah atom karbonnya.
2. Jika jumlah atom karbon yang sama,semakin banyak cabang yang terikat pada rantai
utamanya, maka titik didih keton akan semakin rendah.
3. Semakin banyak jumlah atom karbon pada senyawa keton, maka kelarutannya
semakin kecil.

5. Asam karboksilat yaitu senyawa turunan alkane yang memiliki gugus karboksil (-COOH-)
 Struktur umum: O
R OH
 Rumus umum :
Jumlah Rumus Kimia Nama Alkohol
Cn H Atom C Alkohol 2nO2

 1 HCOOH Asam Methanoat Bebarapa senyawa


2 CH3COOH Asam Etanoat karboksilat
3 CH3CH2COOH Asam Propanoat
4 CH3(CH2)2COOH Asam Butanoat
5 CH3(CH2)3COOH Asam Pentanoat
6 CH3(CH2)4COOH Asam Heksanoat
7 CH3(CH2)5COOH Asam Heptanoat
8 CH3(CH2)6COOH Asam Oktanoat
9 CH3(CH2)7COOH Asam Nonanoat
10 CH3(CH2)8COOH Asam Dekanoat

 Tata nama asam karboksilat berdasarkan aturan IUPAC


1. Asam karboksilat rantai lurus
Langkah langkah
- Menuliskan kata asam
- Menentukan rantai utama
- Menuliskan nama rantai utama dengn cara mengganti akhiran “a” pada nama alkana
dengan akhiran “oat”.Tanpa perlu menuliskan nomor letak gugus fungsi.
- Menuliskan nama senyawanya dengan urutan:
Asam nama rantai utama+oat
2. Rantai bercabang
- Menentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
karbonil
- Berikyanan nomor rantai utama, penomoran dimulai dari atom karbon yang
paling dekat dengan gugus fungsi
- Tentukan cabang jika
Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
Terdapat cabang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan abjad
- Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Asam Nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama+oat
 Isomer
1. Isomer kerangka

 Kegunaan
Digunakan dalam pembuatan karet
6. Ester senyawa turunan alkane yang memiliki gugus ester (-COO-)
 Struktur umum: O
C

R OR`

 Rumus umum : CnH2nO2


 Tata nama ester berdasarkan aturan IUPAC
- Ester rantai lurus
1. Menentukan gugus alkil (gugus yang terikat di atom O pada gugus fungsi ester)
2. Menentukan rantai utama
3. Memberikan nomor rantai utama, dimulai dari atom C pada gugus fungsi ester
4. Menuliskan nama rantai utama, dengan cara mengganti akhiran “a” pada nama
alkana dengan akhiran “oat”
5. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Alkil alkanoat
- Ester rantai bercabang
1. Menentukan gugus alkil
2. Menentukan rantai utama
3. Berikan nomor rantai utama
4. Tentukan cabang jika
Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
Terdapat cabang berbeda lebih dari satu, maka diurutkan berdasarkan abjad
Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
Nama alkil Asam Nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama+oat
 Isomer
1. Isomer kerangka. Contoh:

 Kegunaan
Banyak digunakan sebagai pengharum
Bahan dasar pembuatan sabun
 Sifat fisik asam karboksilat
1. Antar molekul senyawa asam karboksilat dapat terbentuk 2 ikatan hydrogen
2. Titik didih senyawa asam karboksilat akan semakin tinggi jika semakin banyak atom
karbonnya
3. Semakin banyak cabang maka titik didih semakin rendah
4. Semakin banayk atom karbon, maka kelarutannya dalam airakan semakin kecil
 Sifat kimia asam karboksilat
1. Senyawa asam karboksilat digolongkan sebagai asam lemah karena memiliki nilai
konstanta ionisasi asam yang kecil
2. Semakin banayk atom karbon, Ka semakin kecil
3. Reaksi subtitusi senyawa asam karboksilat
- Reaksi subtitusi asam karboksilat dengan basa kuat
Atom H pada gugus karboksil digantikan oleh ion logam dari basa, dan
menghasilkan garam dan air.
- Reaksi subtitusi asam karboksilat dengan alkohol
Akan menghasilkan senyawa air dan ester
4. Reaksi reduksi senyawa asam karboksilat
- Reaski asam karboksilat dengan redutor lemah
Menghasilkan senyawa alkohol primer
- Dengan reduktor kuat
Menghasilkan alkohol primer dengan produk samping berupa AlH3 dan H2O

 Ssifat fisik ester


1. Antar molekulnya tidak terdapat ikatan hydrogen
2. Titik didih senyawa ester semakin tinggi jika atom karbonnya semakin banyak
3. Semakin banyak cabang maka,titik didih semakin rendah
4. Semakin banyak jumlah karbon, kelarutan semakin kecil
 Sifat kimia ester
1. Reaksi hidrolisis
- Hidrolisis dengan katalis asam
Akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol
- Hidrolisis ester dengan katalis basa
Dengan katalis basa kuat misalnya NaOH akan menghasilkan garam karboksilat dan
alkohol
7. Haloalkana yaitu senyawa haloalkana terbentuk akibat pergantian 1 atom H atau lebih oleh atom
Halogen
 Struktur umum = R-X
 Rumus umum= CnH2n+1X
 Tata nama haloalkana berdasarkan IUPAC
1. Menentukan rantai utama
2. Penomoran rantai utama,dimulai dari atom karbon yang paling dekat dengan gugus
halida,jika lebih dari 1 gugus halide maka dimulai berdasarkan atom halogen paling aktif.
I>Br>Cl>F
3. Terdapat cabang yang sama, maka diberi awalan
Mono=1
Di=2
Tri=3…dst,
Penulisan untuk cabang halogen, penamaanya diakhiri dengan akhiran “O”
4. Menuliskan nama senyawanya dengan urutan
 Sifat fisik haloalkana
1. Titik didih haloalkana lebih tinggi dibandingkan senyawa alkananya
2. Jika haloalkana memiliki jumlah atom C yang sama, variasi atom halogen pada
senyawanya akan menyebabkan massa molekulnya berbeda
3. Titik didih haloalkana primer lebih tinggi dibandingkan sekunder dan tersier
 Sifat kimia haloalkana
1. Reaksi eliminasi
Ketika dipanaskan dengan basa kuat pekat dalam etanol, menghasilkan suatu alkena
2. Reaksi subtitusi
Terjadi jika haloalkana direaksikan dengan larutan basa kuat dalam air akan
menghasilkan alkohol
3. Reaksi reduksi
Direaksikan dengan reduktor akan menghasilkan alkane
8. AMINA Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada
nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril.
 Struktur umum: R-NH2
 Tata nama:
Untuk gugus NH2 mendapat nama amino. Jika gugus NH2 lebih dari satu, maka diberi
imbuhan di-, tri- dan seterusnya. 
Penamaannya dengan menulis angka untuk posisi gugus NH2 terlebih dahulu, lalu diikuti
nama amino ditulis dan diakhiri dengan nama gugus lain.
 Jika terdapat gugus –OH, maka nama gugus alkana diganti dengan akhiran –ol dan gugus
-NH2 disebut amino. Nama gugus –OH disebut lebih dulu dan diikuti kata amino.

 Sifat fisik amina


 Amina primer memiliki bau seperti amonia (NH 3), sedangkan amina sekunder dan amina
tersier memiliki bau amis.
Pada suhu kamar, amina berbobot molekul rendah dan berupa gas atau cairan. Amina
berbobot molekul rendah dapat larut dalam air dan mudah menguap. Amina primer lebih
mudah menguap daripada amina sekunder dan amina primer.
Jika jumlah atom karbon kurang dari enam, amina akan mudah larut dalam air. Jadi, semakin
pendek rantai karbonnya, maka amina akan semakin mudah larut dalam air. Dengan kata lain,
amina berantai pendek bersifat lebih polar.
Amina yang tidak larut dalam air akan lebih mudah larut dalam asam karena terjadinya
pembentukan garam yang mudah larut dalam air.
Semakin panjang rantai karbonnya, maka titik didih dan titik leleh amina semakin meningkat.
Amina bersifat basa lemah dalam larutan air.
Amina merupakan zat yang tidak berwarna.
Amina cenderung menerima satu proton (H +) dari air dalam reaksi asam basa reversible. Jika
amina mengikat proton, maka akan membentuk garam amonium.
Amina yang memiliki asam konjugat lebih lemah dan derajat keasaman yang lebih rendah,
maka sifat basanya lebih kuat.
Jika amina mengikat empat gugus alkil atau aril, maka akan membentuk garam amonium
kuartener.
B. Benzena
1. Benzena dan strukturnya
Merupakan salah satu senyawa hidrokarbon aromatik dengan rumus C6H6

2. Karakteristik benzena
- Tidak berwarna
- Mudah terbakar
- Bersifat nonpolar
- Berbau manis
3. Pemanfaatan benzena
- Sebagai bahan bakar lampu
- Campuran bensin
- Pelarut organic nonpolar
- Sebagai bahan baku industry
4. Senyawa hidrokarbon polisiklik
Senyawa hidrokarbon yang memiliki cincin otomatis lebih dari 1
5. Senyawa turunan benzene dengan 1 subsituen
- Senyawa turunan benzene merupakan senyawa hasil sintesis benzena. 1 subsituen terjadi
ketika 1 atom hydrogen pada cincin benzena disubtitusi dengan gugus lain
Tata nama  nama substituent+benzena
6. Dengan 2 subtituen
Pada benzena dengan 2 substituen, dikenal 3 tata nama. Hal ini tergantung dari di bagian mana si
substituen terikat.
Orto (o) apabila substituen bersebelahan (1,2)
Meta (m) apabila substituen berselang 1 (1,3)
Para (p) apabila substiuten berseberangan (1,4)

Gugus prioritas pada benzena


-
COOH > SO3 > CHO > CN > OH > NH2 > R > NO2 >X
- Tata nama senyawa dengan 2 substituen
Nama posisi+nama gugus kurang prioritas+nama gugus prioritas+benzena
7. Lebih dari 2 substituen
- No.posisi gugus kurang prioritas+nama gugus kurang pprioritas+nama gugus
prioritas+benzena
8. Pemanfaatn benzene
MANFAAT FENOL
Fenol digunakan dalam pembuatan karbol/lisol yaitu sebagai desinfektan atau pembunuh kuman
pada bahan pembersih lantai, sebagai bahan pembuatan pelarut pada pemurnian minyak pelumas,
sebagai bahan pembuat zat warna, dan bahan dasar plastic bakelit.

MANFAAT ASAM BENZOATE & NATRIUM BENZOATE


Asam benzoate dan garamnya (natrium benzoate) dimanfaatkan sebagai pengawet untuk
mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan dan minumann ringan

MANFAAT NIPAGIN DAN NIPASOL


Nipagin dan nipasol memberikan manfaat yang sama seperti halnya asam benzoate dan natrium
benzoate yang sebagai bahan pengawet
 
MANFAAT BUTYL HIDROKSI TOLUENE (BHT) DAN BUTYL HIDROKSI ANISOL
(BHA)
butyl hidroksi toluene (BHT) dan butyl hidroksi anisol (BHA) digunakan sebagai zat antioksidan
untuk mencegah bau tengik pada minyak goreng dan mentega.

MANFAAT ASAM SALISILAT


Asam salisilat ditambahkan ke dalam bedak dan salep sebagai zat antifungi (antijamur). Zat ini
juga digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit kulit, seperti panu dan kutu air. Asam
salisilat juga ditambahkan dalam shampoo karena dapat mengikis lapisan ketombe dan secara
aktif menghambat pertumbuhan mikroorganisme di kepala.
MANFAAT ASAM ASETILSALISILAT (ASETOSAL/ASPIRIN)
Asam asetilsalisilat dikenal juga sebagai aspirin atau asetosal dimanfaatkan sebagai zat analgesic
(penghilang rasa sakit) dan zat antipiretik (zat penurun panas). Aspirin banyak digunakan pada
obat sakit kepala, sakit gigi, dan deman. Aspirin ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai obat
penyakit jantung.

MANFAAT PARASETAMOL/ASETAMINOFEN
Parasetamol atau asetaminofen memiliki khasiat yang hampir sama dengan aspirin yaitu sebagai
analgesic dan antipiretik serta lebih aman bagi lambung
C. Makromolekul
1. Polimer
Setelah memahami gambaran umum dari makromolekul, kini kamu bisa melangkah lagi ke materi
berikutnya yaitu materi polimer. Polimer adalah satu molekul besar yang terbentuk dari unit-unit
sederhana yang berulang yang tergabung dengan ikatan kovalen. Polimer diambil dari bahasa
Yunani, Polys = banyak dan Meros = bagian. Istilah ini pertama kali digunakan oleh ilmuwan
Swedia, Berzellius.
Dalam mempelajari polimer, kamu juga akan memahami mengenai polimerisasi, yakni proses
terjadi atau pembentukan polimer. Ada 2 jenis polimerisasi yang akan kamu pelajari disini, yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk
melalui reaksi adisi dari berbagai monomer, sedangkan polimerisasi kondensasi yaitu polimer
yang terbentuk akibat ikatan monomer dan pelepasan molekul kecil.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai materi ini, kamu bisa mulai belajar di Wardaya College.
Ada banyak materi pembelajaran yang pastinya bisa membantu kamu untuk mengerjakan contoh-
contoh soal di sekolah. Tak sampai disitu, kamu juga akan diajak untuk mengerjakan contoh soal
makromolekul yang ada di Wardaya College untuk menambah pemahamanmu.
2. Karbohidrat
Nah, di bagian ini, kamu akan mempelajari senyawa kimia yang sudah kamu ketahui,
yaitu karbohidrat. Karbohidrat banyak terdapat dalam makanan seperti nasi, jagung, ataupun
gandum. Tapi, apa sebenarnya karbohidrat dalam ilmu kimia? Karbohidrat adalah senyawa yang
terjadi secara alami dan mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen, dimana unsur C dan O
mempunyai perbandingan yang sama.
Secara garis besar, karbohidrat digolongkan dalam 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monisakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiri atas 3-6 atom karbon berfungsi
sebagai sumber energi dan tidak dapat dihidrolisi menjadi molekul karbohdrat yang lebih
sederhana, disakarida adalah jenis karbohidrat yang dibentuk oleh dua molekul
monosakarida yang saling berikatan, dan polisakarida adalah poliner yang terdiri dari ratusan atau
bahkan ribuan monosakarida yang terikat melalui ikatan glikosidik.
Tak hanya sampai di situ saja, kamu juga harus mempelajari contoh contoh dari monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Untuk itu, Wardaya College sudah menyiapkan penjelasan kepada
kamu dengan video pembelajaran interaktif, sehingga kamu dapat memahami materi ini.
Selanjutnya kamu bisa semakin paham dengan contoh soal makromolekul yang diberikan
Wardaya College.
3. Protein
Nah, selain karbohidrat, senyawa organik yang satu ini memang sudah kamu ketahui dengan baik.
Banyak makanan yang kamu konsumsi bisa menjadi sumber protein yang baik, seperti ikan, tahu,
tempe ataupun telur. Protein dalam ilmu kimia didefinisikan sebagai senyawa yang tersusun oleh
rantai peptida dari asam amino, yang jika dihidrolisis akan menghasilkan paling sedikit 100 sisa
asam amino.
Pada materi ini, kamu juga akan membahas mengenai struktur dari protein, yaitu struktur primer,
struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener. Dalam struktur primer, terdapat asam
amino yang menjadi penyusunnya. Dalam struktur sekunder, kamu akan melihat rangkaian asam
amino yang distabilkan dengan ikatan hidrogen. Dalam struktur tersier, terdapat banyak struktur
sekunder yang saling berikatan, dan pada struktur kuartener, kamu akan mendapati enzim
Rubisco dan Insulin.
Apa lagi yang bisa dipelajari di bagian ini? Daripada berpikir panjang lebar, kamu bisa langsung
masuk ke Wardaya College dan jelajahi isinya. Ketika kamu menjelajahi Wardaya College, kamu
akan menemukan beberapa video pembelajaran yang akan menjelaskan materi kepada kamu.
Kalau sudah paham materi, kamu dipersilakan masuk ke contoh soal makromolekul yang ada di
Wardaya College.
4. Lipid
Lipid merupakan jenis senyawa yang banyak kamu pelajari di pelajaran biologi, namun dalam
ilmu kimia, lemak & minyak dikategorikan sebagai lipid, yaitu senyawa yang dapat larut dalam
pelarut organik non-polar, seperti kloroform dan eter, namun sukar larut di dalam air. Selain itu,
Lipid merupakan ester dari gliserol dengan asam lemak suku tinggi.
Perbedaan lemak dengan minyak adalah asam pembentuknya. Dimana lemak dibentuk dari asam
lemak jenuh dan gliserol, sedangkan minyak terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan gliserol.
Kedua, Lemak memiliki titik leleh lebih tinggi, daripada minyak sehingga sering kita jumpai pada
suhu kamar (25c) lemak dalam wujud padat (karena banyak mengandung asam jenuh) sedangkan
minyak berbentuk cair (karena banyak asam lemak tak jenuh). Selanjutnya, pada umumnya
diambil dari hewani, sedangkan minyak umumnya dari tumbuhan.
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Analisis terhadap senyawa alkana, benzene, dan makro molekul. Analisis ini bertujuan
membedakan senyawa – senyawa bedasarkan jenis, sifat, tata nama, isomer,dan kegunaannya.
Dan penjelasan, karakter, pemanfaatan senyawa dari benzena yang merupakan salah satu
senyawa hidrokarbon aromatik dengan rumus C6H6 dan juga penjelasan tentang makro molekul
seperti polimer, karbohidrat,protein dan lipid
Daftar pustaka

 https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-kimia-organik-42077448
 https://www.academia.edu/23813367/MAKALAH_KIMIA_ORGANIK
 https://id.scribd.com/doc/69589326/MAKALAH-SENYAWA-ORGANIK
 https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik
 http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873956/pendidikan/Pendalaman+materi+kimia+organik.pdf

Anda mungkin juga menyukai