Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SISTEM EKSRESI DAN


OSMOREGULASI

Nama NIM : Muhammad Ferdyansyah


Kelompok : 190342621292
:6

A. Tujuan Pembelajaran
a. Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi pada sistem eksresi dan
osmoregulasi
b. Menganalisis keterkaitan sistem eksresi dan osmoregulasi dengan sistem tubuh lain
c. Mengevaluasi penyebab kelainan atau penyakit pada sistem eksresi dan osmoregulasi
d. Menemukan alternatif solusi dari permasalahan kelainan atau penyakit pada sistem
eksresi dan osmoregulasi
e. Menganalisis tanaman lokal disekitar sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan kelainan atau penyakit pada sistem eksresi dan osmoregulasi

B. Kegiatan Pembelajaran
 Bacalah dan Pahami Wacana Berikut ini!

Wacana 1
KOMPAS.com — Penyakit gagal ginjal juga bisa menyebabkan komplikasi seperti
infeksi, masalah jantung, gangguan saraf, stroke, sampai perdarahan lambung dan usus.
Pada sebagian besar kasus, komplikasi tersebut bisa berakibat lebih fatal dari
penyakitnya sendiri. Menurut pakar kesehatan ginjal dr Tunggul Situmorang, SpPd-
KGH, penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada pasien gagal ginjal.
"Hampir 70 persen pasien gagal ginjal juga mengalami sakit jantung”.
Kematian aktor dan penyanyi senior Kris Biantoro di usia 75 tahun setelah menderita
penyakit ini selama 38 tahun kemungkinan besar juga disebabkan karena komplikasi.
Terlebih Kris Biantoro cukup rajin melakukan cuci darah (dialisis) menggunakan metode
CAPD di rumah. "Bagi pasien penyakit ginjal kronik yang rutin melakukan dialisis,
fungsi ginjal akan digantikan dengan terapi tersebut sehingga penyebab kematian
umumnya penyakit lainnya".

Penyakit ginjal dapat memicu banyak penyakit yang berhubungan dengan cairan di
dalam tubuh. Hal ini terkait dengan fungsi ginjal yang mengatur keseimbangan cairan di
dalam tubuh. Jika ginjal berhenti bekerja, cairan bertambah secara berlebihan pada organ
seperti paru-paru, jantung, otak, dan jaringan tubuh lainnya. Peningkatan cairan akan
membuat organ-organ tersebut bekerja dengan lebih keras dan mempercepat
kerusakannya. Peningkatan cairan juga meningkatkan tekanan darah dan
ketidakmampuan tubuh
mengontrol potasium secara efektif sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
Karena itu, dokter akan selalu memantau kesehatan pasien gagal ginjal untuk mencegah
terjadinya komplikasi. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan
perkembangan keracunan ureum (produk sisa) atau keseimbangan kimiawi lainnya.
Beberapa jenis obat- obatan juga dapat membantu memperlambat penurunan fungsi
ginjal.

Sumber:
https://sains.kompas.com/read/2013/08/13/1807280/Gagal.Ginjal.Juga.Merusak.Jantung.

Wacana 2
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh,
elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi
selektif air, serta mengekresi kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan
sampah metabolisme (urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing. Selain fungsi
regulasi dan ekresi, ginjal juga mensekresi renin (penting untuk mengatur tekanan darah)
juga bentuk aktif vitamin D (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoetin (penting
untuk menstimulasi produksi sel darah merah). Kegagalan ginjal dalam melaksanakan
fungsi- fungsi vital ini menimbulkan keadaan yang disebut uremia. Uremia adalah suatu
sindroma klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi
ginjal pada penyakit ginjal kronik.

Menurut WHO, penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar
850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini menduduki
peringkat ke-12 tertinggi angka kematian. Survey yang dilakukan oleh Pernefri
(Perhimpunan Nefrologi Indonesia) pada tahun 2009, prevalensi gagal ginjal kronik di
Indonesia sekitar 12,5%, yang berarti terdapat 18 juta orang dewasa Indonesia yang
menderita gagal ginjal kronik. Sedangkan menurut Yadugi (yayasan peduli ginjal), tahun
2008 di Indonesia terdapat 40.000 penderita gagal ginjal kronik dan pada tahun 2010
akan meningkat menjadi 70.000.3 Dari data yang dikumpulkan oleh Indonesia Renal
Registry (IRR), pada tahun 2007-2008 didapatkan penyebab tersering kedua pada gagal
ginjal kronis adalah diabetes melitus (23%). Diabetes melitus (DM) adalah suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik penyakit hiperglikemi yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.

Laporan statistik International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa sekarang


sudah ada sekitar 230 juta diabetesi (penderita diabetes) dengan angka kejadian naik 3%
atau 7 juta orang setiap tahun. Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dengan 8,426
juta orang menderita diabetes melitus dan diperkirakan akan menjadi sekitar 21,257 juta
pada tahun 2030, (WHO ,2013). Dengan jumlah penderita diabetes melitus terbesar
berusia antara 40-59 tahun.
Sumber:
Taruna, A. (2015). Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik Di Rsud
Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013. JURNAL MEDIKA MALAHAYATI, 2(4),
164 – 168

 Kerjakan Secara Individu!


1. Pada wacana I dan II tidak semua informasi, istilah dan konsep dijelaskan secara rinci.
Identifikasi istilah atau konsep yang belum Anda pahami dari wacana I dan II. Berikan
penjelasan pada istilah dan konsep tersebut dengan menggunakan kalimat Anda
sendiri. Jawab :
Pada wacana I dan II tidak dijelaskan cara merawat tubuh agar terhindar dari penyakit
ginjal, dan menurut saya caranya adalah membatasi konsumsi makanan yang
mengandung gula dan garam, olahraga rutin selama kurang lebih 30 menit – 60 menit
setiap hari, menghinari rokok dan alkohol, memperbanyak minum air putih.

2. Temukanlah permasalahan yang terkandung dalam wacana I dan II. Rumuskan


permasalahn tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan dalam mencari
solusi dari permasalahan yang Anda tentukan
Jawab :
Apa tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan untuk obat herbal sebagai upaya
mencegah dan menanggulangi penyakit ginjal?
 Kerjakan Secara Kelompok!
Bekerjasamalah dengan anggota kelompok Anda!
1. Dari permasalahan-permasalahan yang telah Anda buat, fokuskan menjadi lima
permasalahan pada wacana I dan II bersama dengan kelompok Anda. Rumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan dalam mencari solusi.
(Sesuaikan dengan tujuan pembelajaran)
Jawab :
1. Bagaimana hubungan antara penyakit gagal ginjal terhadap struktur dan fungsi
sistem ekskresi dan termoregulasi?
2. Bagaimana hubungan penyakit gagal ginjal terhadap sistem tubuh lainnya?
3. Apa aja penyebab dan faktor yang memicu terjadinya penyakit gagal ginjal?
4. Bagaimana pengobatan dan perawatan pasien gagal ginjal?
5. Apa saja tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit ginjal?

2. Bekerjasamalah dengan anggota kelompok Anda untuk mencari solusi dari masalah
yang telah ditentukan. Gunakan berbagai sumber referensi untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai supaya mendapatkan penjelasan dalam memecahkan masalah.
Jawab :
1. Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai perang penting dalam
sistem eksresi pada tubuh manusia. Apabila ginjal gagal melakukan fungsinya,
maka akan terjadi kerusakan pada pembuluh ginjal sehingga ginjal tidak bisa
mempertahankan keseimbangan cairan dan zat-zat kimia dalam tubuh dan
menimbulkan penyakit gagal ginjal (Setiawan, 2017). Perubahan fungsi ginjal
akibat gagal ginjal dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan lebih
lanjut pada nefron yang ada. Lesi-lesi skerotik yang terbentuk makin banyak
sehingga dapat menimbulkan obliteli glomelurus yang menurunkan fungsi ginjal
yang lebih lanjut (Ali, et al, 2017). Menurut Colvy (2010) ginjal mempunyai
banyak pembuluh darah kecil, akibat diabetes pembuluh darah tersebut rusak
sehingga pada gilirannya mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring
darah dengan baik. Karena kondisi seperti itu protein tertentu misalnya albumin,
dapat bocor ke dalam urin sehingga terjadi kondisi albuminuria yang dapat
menyebabkan gagal ginjal. Heat stress akibat kerja yang ekstrim dikombinasikan
dengan dehidrasi kronis dapat
berkontribusi pada perkembangan penyakit ginjal kronik dan akhirnya gagal ginjal
(Nerbass, et al, 2017).
Rujukan :
Ali, A. R. B., Masi, G. N., & Kallo, V. 2017. Perbandingan Kualitas Hidup Pasien
Gagal Ginjal Kronik Dengan Comorbid Faktor Diabetes Melitus Dan
Hipertensi Di Ruangan Hemodialisa Rsup. Prof. Dr. RD Kandou Manado.
Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(2), 106621.
Colvy, J. 2010. Tips Cerdas Mengenali dan Mencegah Gagal Ginjal. Yogyakarta:
DAFA Publishing.
Nerbass, F. B., Pecoits-Filho, R., Clark, W. F., Sontrop, J. M., McIntyre, C. W., &
Moist, L. 2017. Occupational Heat Stress and Kidney Health: From Farms to
Factories. Kidney international reports, 2(6), 998–1008.
https://doi.org/10.1016/j.ekir.2017.08.012
Setiawan, D. 2017. KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA SEMARANG
(Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Semarang).

2. Penyakit gagal ginjal memiliki ikatan erat dengan sistem sirkulasi, yaitu:
a. Pembuluh darah
Ginjal adalah organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, oleh
karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal dapat menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi, jika terjadi penyempitan arteri yang menuju
ke salah satu ginjal, maka bisa menyebabkan peradangan dan cidera pada
salah satu atau kedua ginjal (Lucida, et al, 2011). Hipertensi yang berlangsung
lama dapat mengakibatkan perubahan struktur pada arteriol di seluruh tubuh,
ditandai dengan fibrosis dan hialinisasi dinding pembuluh darah (Ali, et al,
2017).
b. Kadar gula darah
Banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa penyebab
timbulnya gagal ginjal pada diabetes melitus adalah multifaktor, mencakup
faktor metabolik, hormon pertumbuhan dan cytokin, dan faktor vasoaktif.
Kelainan yang terjadi pada ginjal penyandang diabetes melitus dimulai dengan
adanya mikroalbuminuria. Mikroalbuminuria umumnya didefinisikan sebagai
ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap penting untuk
timbulnya
nefropati diabetik yang jika tidak terkontrol kemudian akan berkembang
menjadi proteinuria (Ali, et al, 2017).
c. Jantung
Komplikasi gagal ginjal kronik yang paling ditakutkan adalah penyakit
jantung koroner. Pada penyakit jantung koroner, dinding otot jantung
mengalami iskemia di mana oksigen bagi otot jantung tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme sel-selnya (Sagita, et al, 2018). Endotelin
disekresikan oleh sel endotel pembuluh darah dan merupakan peptide
vasokonstriktor yang poten menyebabkan efek vasokonstriksi pada pembuluh
darah ginjal, yang bertanggung jawab atas retensi natrium. Konsentrasi
endotelin-1 plasma akan semakin meningkat sesuai dengan derajat gagal
jantung (Mariyono & Santoso, 2007).
Rujukan :
Ali, A. R. B., Masi, G. N., & Kallo, V. 2017. Perbandingan Kualitas Hidup
PasienGagal Ginjal Kronik Dengan Comorbid Faktor Diabetes Melitus Dan
Hipertensi Di Ruangan Hemodialisa Rsup. Prof. Dr. RD Kandou
Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(2), 1-9.
Lucida, H., Trisnawati, R., & Suardi, M. 2011. Analisis Aspek Farmakokinetika
Klinik Pasien Gagal Ginjal pada Irna Penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Jurnal Sains Teknologi Farmasi, 16(2), 144-155.
Mariyono, H. H., & Santoso, A. 2007. Gagal jantung. Jurnal Peny Dalam, 8(3), 85
94.

3. Gagal ginjal dapat disebabkan karena usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit
seperti diabetes, hipertensi maupun penyakit gangguan metabolik lain yang dapat
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Selain itu, penyalahgunaan penggunaan
obatobat analgetik dan OAINS baik secara bebas maupun yang diresepkan dokter
selama bertahuntahun dapat memicu risiko nekrosis papiler dan gagal ginjal
kronik. Kebiasaan merokok dan penggunaan minuman suplemen energi juga dapat
menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal (Pranandari & Supadmi, 2015).
Rujukan :
Pranandari, R. & Supadmi, W. 2015. Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik Di Unit
Hemodialisis Rsud Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik, 11(2), 316-320.
4. Pengobatan untuk pasien gagal ginjal meliputi obat hipertensi, suplemen untuk
anemia, obat diuretik, suplemen kalsium dan vitamin D, obat kortikosteroid,
Transplantasi ginjal . Sedangkan perawatan pada pasien dapat dilakukan dengan
cara memperbanyak konsumsi air putih, yaitu sekitar 2 liter per hari, menerapkan
pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, melakukan kontrol kesehatan
berkala, terlebih jika memiliki penyakit diabetes, hipertensi, atau penyakit
autoimun, menghentikan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi alcohol,
menjaga berat badan ideal, salah satunya dengan rutin berolahraga.

5. Metode yang digunakan untuk mengobati gangguan pada ginjal diantaranya


adalah metode hemodialisis ,dialisis peritoneal dan pencangkokan ginjal (Corwin,
1997). Namun, metode terbaik dalam melawan penyakit ginjal tentu saja melalui
pencegahan. Pencegahan yang umum dilakukan oleh masyarakat antara lain
dengan melakukan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat yang dilakukan seperti
minum air yang banyak setiap hari, berolah raga,pola makan sehat dan yang
sedang populer saat ini dimasyarakat adalah dengan mengonsumsi suplemen alami
berupa tanaman tradisional. Tanaman-tanaman berpotensi untuk mengatasi
penyakit ginjal antara lain daun sukun (Artocarpus altilis), daun sirsak (Annona
muricata), biji jinten hitam (Nigella sativa), kunyit (Curcuma longa) dan ramuan
lansau.
Rujukan :
Corwin EJ. 1997. Buku Saku Patofisiologi. Terjemahan dari Handbook of
Pathophysiology oleh Brahm U. Pendit. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.Jakarta. 442-492.

3. Kemukakanlah gagasan atau solusi dari pemecahan masalah dengan teori atau fakta
yang mendukung dalam bentuk laporan kegiatan diskusi kelompok dan individu serta
lengkapi dengan mindmap atau peta pikiran.
 Setelah memecahkan masalah yang ditentukan. Jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.
1. Jelaskan bagaimana penyakit jantung dan diabetes berkaitan dengan gagal ginjal?
Jawab :
Pada penyakit jantung koroner, dinding otot jantung mengalami iskemia di mana
oksigen bagi otot jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel-
selnya (Sagita, et al, 2018). Penurunan laju filtrasi yang merupakan prediktor
keparahan gagal ginjal apabila semakin turun akan meningkatkan terjadinya kejadian
Penyakit Jantung Koroner yang artinya semakin besar derajat keparahan gagal ginjal
kronik maka kejadian penyakit jantung koroner akan meningkat. Diabetes melitus
(DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik penyakit
hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau
keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah. Dari kadar glukosa yang tinggi menyebabkan terjadinya glikosilasi
protein membran basalis, sehingga terjadi penebalan selaput membran basalis, dan
terjadi pula penumpukkan zat serupa glikoprotein membran basalis (Rivandi &
Yonata, 2015).
Rujukan :
Sagita, T. C., Setiawan, A. A., & Hardian, H. 2018. Hubungan Derajat Keparaham
Gagal Ginjal Kronik dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Dipenogoro
Medical Journal (Jurnal Kedokteran Dipenogoro), 7(2), 472-484.
Rivandi, J., & Yonata, A. 2015. Hubungan diabetes melitus dengan kejadian gagal
ginjal kronik. Jurnal Majority, 4(9), 27-34.

 Persentasikan hasil kelompok Anda dalam kegiatan diskusi kelas!

 Setelah proses diskusi kelas, lakukan refleksi dan perbaikan hasil pekerjaan
kelompok Anda kemudian dikumpulkan

Anda mungkin juga menyukai