Anda di halaman 1dari 9

Makalah fisika

PEMANASAN GLOBAL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini
A. Latar Belakang

Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup.


Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup. Suhu bumi yang terus meningkat ternyata menimbulkan
banyak dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup. Gas CO2 yang dihasilkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil (BBF) telah menyebabkan suhu bumi
meningkat dan menimbulkan pemanasan global. Selain itu, banyak sekali dampak
yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. untuk itu kami akan memuat
dan meliput segala sesuatu yang berhubungan dengan pemanasan global antara
lain penyebab akibat hingga solusinya agar kita lebih mengetahui tentang
pemanasan global termasuk mengapa akhir-akhir ini bumi kita terasa panas dan
banyak dampak yang ditimbulkan.

B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami efek rumah kaca
2. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global.
3. Mengetahui dan memahami dampak-dampak dari pemanasan global.
4. Mengetahui dan memahami solusi untuk mengatasi mengurangi dampak
negatif pemanasan
Pembahasan

A. pengertian efek rumah kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier


pada 1824. Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari
permukaan suatu benda langit atau benda angkasa yang
disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya.
Beda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet
maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di
berbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-
benda langit lainnya.
Efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat
dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu
merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi
sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas
rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan Bumi, namun
bisa juga timbul akibat aktifitas manusia

B. penyebab pemanasan global

Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca, efek


umpan balik, dan penggundulan hutan. Segala sumber energi
yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian energi
tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya
tampak. Ketika energi tiba dipermukaan Bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Penyebab
pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan
balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti
CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus
penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab
pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan
emisi karbon bertambah sebesar 20% dan mengubah iklim mikro
lokal dan siklus hidrologis sehingga mempengaruhi kesuburan
tanah.
C. Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global yaitu meningkatnya temperatur rata-rata


atmosfer, laut dan daratan Bumi yang disebabkan oleh
aktifitas manusia terutama aktifitas pembakaran bahan bakar
fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam), yang melepas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai
gas rumah kaca ke atmosfer. Atmosfer semakin penuh dengan
gas-gas rumah kaca ini dan ia semakin menjadi insulator yang
menahan lebih banyak pantulan panas Matahari dari Bumi.
Dampak pemanasan gelobal akan mempengaruhi

Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global,
daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan
daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian
yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat
mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.

Tinggi muka laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga


akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi
muka laut diseluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10
inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi
peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi


kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan
menenggelamkan 6 persen daerah Belanda , 17,5 persen daerah
Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai,
dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai
muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar
untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-
negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi
dari daerah pantai

Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal
ini sebenarnya tidak sama dibeberapa tempat. Bagian Selatan
Kanada , sebagai contoh, mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya
masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.
Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir
alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Hewan dan tumbuhan


Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai
manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah
kutub atau ke
atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari
daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota
atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak
mampu secara
cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih
banyak orang
yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
Wabah penyakit
yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit
yang diakibatkan
nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin
meluas karena
mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka.
Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana
mereka dapat
tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu
akan meningkat
menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit
tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, demam dengue (demam
berdarah), demam
kuning, dan encephalitis . Para ilmuan juga memprediksi
meningkatnya insiden
alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih
hangat akan
memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari

D.
Solusi bagi Pemanasan Global
Melihat begitu banyaknya dampak-dampak negatif serta
kerugian yang
ditimbulkan, harus diambil tindakan guna mengurangi/mengatasi
pemanasan
global. Beberapa solusi yang ditawarkan adalah sebagai berikut.
1.
Menghilangkan karbon. Banyak cara yang dapat dilakukan
seperti
menanam pepohonan, menggunakan bahan bakar rendah
emisi,
menyuntikkan gas karbon dioksida ke sumur-sumur minyak,
perdagangan
karbon, dan lain-lain.
2.
Meratifikasi Protokol Kyoto. Protolol Kyoto merupakan
sebuah
persetujuan internasional mengenai pemanasan global.
Perjanjian ini
bertujuan untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah
kaca -
karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC,
dan
PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun
antara
2008-12.
3.
Melakukan konservasi hutan.
4.
Melakukan reboisasi pada 10 negara yang memiliki hutan hujan
tropis.
5.
Mengganti/mencari alternatif energi yang lebih ramah
lingkungan
sekaligus menghemat pemakainnya. Salah satu
alternatifnya adalah
mengembangkan bioenergi melalui tanaman jarak

Dalam ruang lingkup global, usaha-usaha tersebut harus


dilakukan oleh negara-negara maju dan negara-negara
berkembang secara bertahap secara berkesinambungan.
Yang dapat kita lakukan untuk membantu menekan
pemanasan global, antara lain: memakai listrik seperlunya,
memilih alat-alat elektronik hemat energi, menanam pohon
untuk menyerap karbon, dan menghemat pemakaian BBM.
Usaha ini memang terlihat sederhana. Namun, jika dilakukan
secara global, maka bukan mustahil dampak negatif pemanasan
global dapat teratasi seluruhnya. Hal yang terpenting adalah
dibutuhkan kesadaran dan kearifan dari seluruh manusia di muka
bumi untuk menyelamatkan bumi itu sendiri. Tanpa dua hal
tersebut, harapan untuk menempati lingkungan yang aman dan
nyaman sulit kita wujudkan. Sifat ini harus ditanamkan pada
pelajar sebagai generasi penerus yang menentukan kemana
arah bumi di masa depan, kesejahteraan atau
kehancuran.

Anda mungkin juga menyukai