Anda di halaman 1dari 20

Studi kasus Bakteri Tahan

Asam
Bab 01
Pendahuluan

Nama Anggota Kelompok 3:


Bab 02
Tinjauan Pustka
Nanda Nur J. (191105010)
Estu Varesya M. (191105024)
Bab 03
Simpulan
Mufida Angraini (191105032)
Kharisma Adiningtyas (191105046)

PROGRAM STUDI (D3) FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
Bab 01 Pendahuluan

Latar Belakang
▪Basil Tahan Asam (BTA) merupakan kuman berbentuk batang yang
tahan terhadap pencucian alkohol asam. Kuman ini menyebabkan
penyakit tuberculosis (TB) yaitu suatu penyakit menular dan mematikan
Bab 01 yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, walaupun
Pendahuluan
berbagai upaya pengendalian TB dengan menggunakan strategi Directly
Observed Treatment Short Course (DOTS) telah diterapkan di banyak
Bab 02
Tinjauan Pustaka Negara. Sepertiga dari pendudukdunia pada tahun 1995 telah terinfeksi
oleh M. tuberculosis (departemen Kesehatan RI, 2011).
▪Kuman ini berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian alkohol
Bab 03
Penutup asam sehingga disebut juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). BTA bersifat
patogen saprofit yang hanya berukuran 0,3 x 2 sampai 4 µm (Endahyani
et all, 2010).
Manfaat
Kita dapat mempelajari mengenai pengertian, morfologi, identifikasi,
pembiakan, isolasi, pewarnaan dan anti mikroba dan dari bakteri BTA
(Mycobacterium Tuberculosa).
Bab 02 Tinjauan Pustak

Definisi Bakteri Tahan Asam (Mycobacterium tubercolosa)


Basil Tahan Asam (BTA) adalah nama lain dari M. tuberculosis
yaitu suatu kuman berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian
Bab 01 alkohol asam pada saat dilakukan pewarnaan. BTA menyebabkan suatu
Pendahuluan
penyakit infeksi menular dan mematikan yang biasa disebut
Bab 02 tuberkulosis atau TB.
Tinjauan Pustaka

Bab 03
Penutup
Bab 02 Tinjauan Pustak

Morfologi Bakteri Tahan Asam (Mycobacterium


tubercolosa)
Bab 01 M. tuberculosis tergolong ordo Actinomycetales familia
Pendahuluan
Mycobacteriaceae dan genus Mycobacterium yang mempunyai banyak
spesies, antara lain Myccobacterium tuberculosis, Mycobactrium africanum,
Bab 02
Tinjauan Pustaka Mycobacterium bovis, Mycobacterium leprae, yang juga dikenal sebagai
Bakteri Tahan Asam (BTA). M.tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang
merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun
Bab 03
Penutup bengkok yang panjangnya sekitar 1-10 mikron dan lebar 0,2-0,6 mikron. M.
tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau
bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa,
warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi
iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam dalam
pewarnaan dengan metode Ziehl Neelsen.
Bab 02 Tinjauan Pustak

M. tuberculosis memerlukan media khusus untuk biakan, yang


(mengandung telur) antara lain Lowenstein Jensen, dan Ogawa. Bakteri
ini bisa tumbuh lambat pada media buatan 6-8 minggu. Kuman akan mati
apabila terkena sinar matahari langsung selama 2 jam dan sebagian besar
kuman akan mati dalam waktu beberapa menit saja apabila terpapar
Bab 01 langsung oleh sinar ultraviolet. Basil yang berada dalam dahak pada suhu
Pendahuluan
3°- 37°C akan mati dalam waktu kurang 1 minggu.
M. tuberculosis dapat tahan hidup diudara kering maupun dalam
Bab 02
Tinjauan Pustaka keadaan dingin,tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan
hidup dalam jangka waktu yang lama pada suhu antara 4°C sampai minus
Bab 03 70°C atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es.
Penutup Spesies tuberculosis yang di kelompokkan dalam golongan
atypical atau unclassified Mycobacterium atau MOTT antara lain: M.
avium dan M. intracellulare dapat menyebabkan infeksi paru pada kavitas
lobus atas dan brokiektasis, M. kansasii menyebabkan infeksi pada paru-
paru, M. Malmoense menyebabkan infeksi paru, limfadenitis, dan infeksi
jaringan lunak, M. xenopi menyebabkan infeksi paru obstruktif.
Bab 02 Tinjauan Pustak

Identifikasi BTA (Mycobacterium Tuberculosa)


Langkah awal identifikasi :
i. Seleksi koloni .
✓ Amati jumlah dan jenis koloni. Deskripsikan apakah kasar, halus
Bab 01 cumbung, halus menyebar, halus dengan tepi berkeriput, kasar
Pendahuluan transparan, kasar keruh dan sebagainya.
✓ Amati pigmen pasca inkubasi ditempat gelap
Bab 02 ✓ Jika terdapat lebih dari satu jenis koloni, dilakukan subkultur untuk tiap
Tinjauan Pustaka jenis koloni.
ii. Pewarnaan BTA dengan Ziehl-Neelsen.
Bab 03
Penutup
iii. Kecepatan tumbuh. Rapid grower akan tumbuh dalam 7 hari atau
kurang, sedangkan slow grower akan tumbuh setelah itu. Namun hal
tersebut tidak selalu jelas batasnya M. chelonae atau M.
thermoresistible pada suhu 35 - 37oC akan tampak sebagai slow grower.
iv. Pencahayaan Mycobacterium yang termasuk photokromogen akan
menghasilkan pigmen jika dipaparkan cahaya. Namun pigmen hanya
optimal jika koloni kuman terpisah, jika pertumbuhannya sangat padat
pigmen tidak akan muncul.
Bab 02 Tinjauan Pustak

Isolasi Bakteri Tahan Asam (Mycobacterium


tubercolosa)
Bab 01 ▪ Mycobacteria adalah bakteri tahan asam (BTA), pertumbuhannya
Pendahuluan
pada media ada 2 macam, yaitu yang tumbuh cepat dan yang
tumbuh lambat, Mycobacteria yang tumbuh cepat pada inkubasi
Bab 02
Tinjauan Pustaka 37°C, tumbuh dalam waktu 2-4 hari, sedangkan yang tumbuh
lambat diatas 15 hari.
▪ Mycobacteria yang tumbuh cepat umumnya termasuk kedalam
Bab 03
Penutup kelompok tidak patogen, walaupun diantaranya ada yang patogen
aportunis, sedangkan yang tumbuh lambat umumnya termasuk
kedalam kelompok saprofit dan patogen terhadap penderita bahkan
ada yang zoonosis.
▪ Mycobacteria bisa berasal dan dapat diisolasi dari tanah, air, faeses
urine, susu, dan sputum/dahak dan jaringan organ sipenderita.
Bab 02 Tinjauan Pustak

▪ Dalam bidang ilmu bakteriologi


teknik isolasi Mycobacteria berbeda dengan teknik isolasi bakteri
lainnya . Banyak spesies dari Mycobacteria yang tumbuhnya lambat
sampai ada yang memerlukan waktu 6 minggu untuk bisa tumbuh
Bab 01
Pendahuluan pada media, sehingga untuk mengisolir agennya, bahan sampel
harus dibebaskan dari kontaminan .
Bab 02 Salah satu cara yang digunakan untuk membunuh kontaminan
Tinjauan Pustaka dalam mengisolasi Mycobacterium tuberculosis dari sampel dahak
(sputum) yang dikembangkan diunit Mycobacteria Balitvet dipakai
Bab 03 cara NaOH .
Penutup
Bab 02 Tinjauan Pustak

Pengambilan Spesimen

▪ Pemeriksaan BTA adalah prosedur untuk mendeteksi bakteri


Bab 01 penyebab penyakit tuberkulosis (TB).Dalam program pengendalian
Pendahuluan
tubrculosis, dibutuhkan tiga spesimen sputum untuk menegakkan
diagnosis TB secara mikroskopis. pengumpulan sputum dilakukan 3
Bab 02
Tinjauan Pustaka kali : Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS) dalam jangka waktu 2 hari

Bab 03
Penutup
Bab 02 Tinjauan Pustak

Pengambilan sputum spesimen dibagi menjadi


beberapa cara :
Bab 01
Pendahuluan
▪ Beri label yang jelas mengenai identitas pasien pada bagian
dinding sebelah luar pot sputum.
Bab 02
Tinjauan Pustaka
▪ Sputum yang diambil harus berasal dari trakea atau bronkus,
bukan saliva (air liur).
▪ Gigi palsu harus dilepaskan terlebih dahulu (jika memakai)
Bab 03
Penutup
▪ Pasien disuruh berkumur dengan air sebelum mengeluarkan
sputum.
▪ Tarik nafas dalam 2-3 kali setiap kali hembusan nafas dengan
kuat.
▪ Letakkan pot sputum yang sudah dibuka dekat dengan mulut
dan keluarkan sputum kedalam pot.
▪ Tutup rapat pot dengan cara memutar tutupnya
Bab 02 Tinjauan Pustak

Pembiakan

Bab 01 ▪ Petumbuhan kuman Mycobacterium sangat lambat, waktu


Pendahuluan pembelahan adalah 12-18 jam dengan suhu pertumbuhan
optimum 370C.
Bab 02
Tinjauan Pustaka
▪ Pembiakan M.tuberculosis dapat dilakukan di berbagai media
seperti media agar semisintetik, media telur inspissated (misalnya
Lowenstein Jensen), dan media kaldu.
Bab 03
Penutup
▪ media Lowenstein-Jensen (LJ) merupakan media yang paling
banyak digunakan untuk kultur tuberkulosis. Medium ini
mengandung malakit hijau untuk menghambat bakteri lain dan
lama pertumbuhannya kurang lebih selama 3-6 minggu.
Bab 02 Tinjauan Pustak

Pewarnaan BTA

Bab 01 Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan


Pendahuluan
kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya.
Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat
Bab 02
Tinjauan Pustaka
mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci
dengan larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam terlihat
berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam
Bab 03
Penutup
karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi
dengan carbol fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteri tidak
berwarna (Lay,1994). Uji bakteri tahan asam (BTA) pada praktikum
kali ini menggunakan prosedur pewarnaan Ziehl Neelson yaitu
dengan memberi larutan pewarna carbol fuchsin, alkohol asam, dan
methylen blue.
Bab 02 Tinjauan Pustak

Mewarnai bakteri yang tahan terhadap asam digunakan cara pewarnaan


Ziehl Neelson. Pewarnaan Ziehl Neelson terdapat beberapa perlakuan dan
zat kimia yang diberikan. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri tetapi
tidak mengubah struktur sel bakteri. Perlakuan pencucian dengan
menggunakan aquades mengalir bertujuan untuk menutup kembali
Bab 01 lemaknya (Pelczar dan Chan, 1986).
Pendahuluan
Reagensia :
Larutan Zat warna karbol fukhsin
Bab 02
Tinjauan Pustaka Larutan Hc1 Alkohol
Oil imersi
Methylen blue
Bab 03
Penutup Alat – alat :
1. Mikroskop
2. Ose bulat
3. Objek glass
4. Bunsen
5. Hand skun
6. Masker
7. Pingset
8. Paper lens
9. Tissu
Bab 02 Tinjauan Pustak

Cara kerja :
• Mula – mula ambil mikroskop dilemari dengan seksama, kemudian
letakkan diatas meja dengan hati – hati
• Buka iris diafrogma, kemudian atur cahaya
• Ambil objek glass dan dengan bersihkan dengan alcohol agar bebas dari
Bab 01 lemak
Pendahuluan
• Beri etiket dan lingkari objek glass dengan spidol permanen kira - kira 1 –
2cm dibelakang objek glass
Bab 02
Tinjauan Pustaka • Oles sampel sputum diatas objek glass dan keringkan pada suhu kamar
• Fiksasi diatas api selama 3x berturut – turut
• Teteskan karbol fukhsin kuat pada sediaan sambil diuapkan selama 5
Bab 03
Penutup menit. Lalu bilas menggunakan aquadest
• Kemudia ditetesi HC1 alkohol pada sediaan. Lalu tunggu selama 30 detik
kemudian bilas dengan aquadest
• Setelah itu teteskan methyien blue pada sediaan dan biarkan selama 2
menit lalu bilas menggunakan auadest.
• Tunggu sampai kering dan periksa dibawah mikroskop dengan
menggunakan imersi dan pembesaran 100 x.
Bab 02 Tinjauan Pustak

Pengamatan BTA
1. Menurut Ziehl Neelsen
Pewarnaan tahan asam menggunakan larutan ziehl-Neelsen
Bab 01 A (cat karbol fuchsin), Ziehl-Neelsen B (alkohol asam :HCL 3% dalam
Pendahuluan
metanol 95%) dan ziehl – neelsen C (cat biru metilen). Hasil
Bab 02 pewarnaan maka bakteri tahan asam akan berwarna merah dan
Tinjauan Pustaka bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru.
Alat dan bahan:
Bab 03
Penutup
1. Gelas benda, lampu spirtus, mikroskop
2. Jarum ose
3. Aquades steril, larutan Ziehl-neelsen A,B,C
4. Biakan murni : Stapylococcus aureus, Mycobacterium tuberculosis
Bab 02 Tinjauan Pustak

Cara kerja :
1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol agar bebas lemak
2. Buat preparat smear dari biakkan yang ada secara aseptik
3. Preparat smear tersebut dikeringudarakan
Bab 01 4. Lakukan fiksasi di atas nyala api spirtus
Pendahuluan 5. Preparat smear di tetesi 2-3 tetes zat Ziehl-Neelsen A dan
panaskan di atas nyala api spirtus selama 5-10 menit jaga
Bab 02
Tinjauan Pustaka
pemanasan jangan sampai mendidih
6. Cuci dengan air dan tiriskan
7. Tetesi dengan ziehl Neelsen B samapi olesan berwarna merah
Bab 03
Penutup muda.
8. Lalu cuci dengan air mengalir dan tiriskan.
9. Tetesi dengan zat Ziehl-Neelsen selama 2 menit
10.Cuci dengan air mengalir dan tiriskan
11.Preparat dikeringudarakan
12.Lihat dengan perbesaran kuat + minyak emersi.
Bab 02 Tinjauan Pustak

2. Menurut Kinyoun Gabbet


Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak
yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan kadar cat
yang tinggi maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic
Bab 01 fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka
Pendahuluan akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam alkohol warna
fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan
Bab 02
Tinjauan Pustaka
luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Cara Kerja :
1. Dibuat sediaan kuman dan difiksasi.
Bab 03
Penutup 2. Diwarnai dengan Kinyoun selama 3 menit
3. Sediaan dicuci dengan air.
4. Diwarnai dengan Gabbet selama 1 menit.
5. Dicuci dan dikeringkan
6. Diperiksa di bawah mikroskop.
Sediaan yang telah diperiksa kemudian direndam dengan xylol
selama 15-30 menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan.
Interpretasi hasil : BTA : warna merah dan Non BTA : warna biru
Bab 02 Tinjauan Pustak

Perlakuan hasil ditambahkan karbol fuchsin sambil dipanaskan,


dibilas dengan air dan keringkan. Ditambah asam alcohol, dibilas
dengan air dan keringkan. Ditambah metilen blue, dibilas dengan air
dan keringkan. Ditambah minyak emersi. Lalu dilakukan pengamatan
Bab 01 menggunakan mikroskop.
Pendahuluan

Bab 02
Tinjauan Pustaka

Bab 03
Penutup
Bab 02 Tinjauan Pustak

Anti Mikroba BTA (Mycrobacterium Tuberculosa)

1. Rifamisin
Rifampisin menjadi dasar terapi saat ini dengan tanggung jawab
Bab 01
Pendahuluan utama untuk mengurangi durasi terapi dari 12 bulan hingga
sekarang menjadi 6 bulan. Rifampisin adalah salah satu obat anti-
Bab 02 TB paling efektif.
Tinjauan Pustaka
2. Rifapentin dan rifabutin adalah turunan baru rifamisin. Kedua
agen ini memiliki waktu paruh plasma lebih panjang, paparan lebih
Bab 03
Penutup baik, dan potensi untuk memperpendek durasi terapi.
3. Etambutol membunuh secara aktif bacilli yang sedang
memperbanyak diri dan memiliki aktivitas sterilisasi sangat lemah.
Obat ini hanya sedikit berperan dalam perpendekkan waktu terapi.
Fungsi utama EMB adalah untuk mencegah munculnya resistensi
terhadap obat lain di dalam terapi kombinasi. Etambutol ini
ditemukan pada tahun 1961.
Bab 03 Penutup

Kesimpulan
Bab 01
Pendahuluan
▪ Pada bakteri tahan asam tidak dilakukan perlakuan pewarnaan
yang sama seperti bakteri lain karena bakteri ini memiliki lapisan
Bab 02
Tinjauan Pustaka
lipid salah satu contoh pewarnaannya menggunakan pewarnaan
Ziehl Neelson. Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan
asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan
Bab 03
Penutup
bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam
karena dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin)
sewaktu dicuci dengan larutan alkohol asam. Larutan asam terlihat
berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam
karena larutan pemucat akan melakukan fuksin karbol dengan
cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna. Setelah penambahan
cat warna kedua bakteri tidak tahan asam berwarna biru.

Anda mungkin juga menyukai