DOSEN PEMBIMBING
Adi Mustafa, S.Pd.I ., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Nanda Nur Jamilah (191105010)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘Sejarah Muhammadiyah’ bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah AIK II. Pada makalah diuraikan sejarah Muhammadiyah. Selain itu, di jabarkan
profil, pendidikan, pemikiran, serta ide-ide dari sosok KH.Ahmad Dahlan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapkan terimakasih yang
sebesar – besarnya kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Faktor Subyektif (Keprihatinan dan keterpanggilan KH.Ahmad Dahlan terhadap umat
Bangsa)...............................................................................................................................2
B. Profil KH. Ahmad Dahlan..................................................................................................3
C. Pemikiran - Pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang islam dan umatnya...........................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan cita-citanya KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi
Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912), yang kemudian baru disahkan oleh
yang pertama itu, tanggal resmi yang diajukan ialah tanggal Miladiyah yaitu 18
November 1912.1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas maka dapat ditarik
C. Tujuan Penulisan
Muhammadiyah dari awal mula perjuangan dan perjalanan seorang KH.Ahmad Dahlan
yang bercita-cita mendirikan Muhammadiyah serta lebih mendalami lagi ilmu Agama yang
didapatkan.
1
http://digilib.uinsby.ac.id/10474/1/bab%201.pdf , Tanggal 26 Desember 2020 Pukul 13.27 WIB
1
BAB II
PEMBAHASAN
umat Bangsa)
Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi kelahiran Muhammadiyah,
faktor subjektif yaitu ingin melaksanakan hasil pemahaman K.H.Ahmad Dahlan terhadap
firman Allah surat An-Nisa’ ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24 serta surat Ali-Imran
ayat 104.2
2
http://digilib.uinsby.ac.id/10474/1/bab%201.pdf , Tanggal 26 Desember 2020 Pukul 13.27 WIB
2
Hasil pendalaman KH. Ahmad dahlan terhadap al qur'an dalam menelaah, membahas dan
meneliti dan mengkaji kandungan isinya. Sikap KH. Ahmad dahlan seperti ini
dalam dalam surat An-Nisa ayat 82 surat Muhammad ayat 24 serta surat Ali Imran 104.
Memahami seruan diatas, KH. Ahmad dahlan tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya
berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah islam amar makruf nahi munkar di tengah
masyarakat kita.3
Lahir dari seorang bapak K.H. Abu Bakar (seorang Ketib Masjid Besar Kauman
Yogyakarta), dan ibu Siti Aminah, Muhammad Darwis (nama kecil Ahmad Dahlan)
Semangat belajarnya yang tinggi membuatnya terus belajar dari satu guru ke guru
lainnya. Hingga, ketika ia berkesempatan menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya,
ia juga menyempatkan diri untuk menimba ilmu dari para syeikh di Makkah. Pada 1889,
tidak lama setelah kepulangannya dari Makkah, Darwis yang telah ber- ganti nama
menjadi Ahmad Dahlan pun mempersunting Siti Walidah, sepupunya sendiri, puteri
keempat dari Kiai Penghulu Muhammad Fadhil yang notabene sau- dara Siti Aminah,
3
Zuhairi dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011)
4
Febriansyah, dkk. 2013. Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negeri. Yogyakarta: Majelis Pustaka dan informasi
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hal 13-14)
3
Tujuh tahun kemudian, setelah K.H. Abu Bakar, sang ayah wafat, K.H. Ahmad Dahlan
diangkat sebagai Ketib Amin oleh Kraton, menggantikan ayahnya. Pada periode
1898-1910 merupakan masa-masa perjuangan K.H. Ahmad Dahlan yang penuh liku-liku.
tindakan-tindakan yang saat itu dianggap nyeleneh. Bermula sejak gagasannya untuk
membenarkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman ditolak mentah-mentah, dicap Kiai
kafir, hingga suraunya yang dibakar, dan berbagai cobaan lain. Semua rintangan itu tak
Ahmad Dahlan sempat menjadi anggota Boedi Oetomo dan Jamiat Khair, dua
organisasi pendahulu di tanah air. Boedi Oetomo yang dirintis oleh Dr. Wahidin Sudiro
Husodo dan lebih banyak bergerak dalam ranah pemikiran, serta Jamiat Khair yang
Tahun 1910 menandai kiprah awal Ahmad Dahlan dalam membangun lembaga
Sebelumnya, ilmu agama hanya diajarkan di pondok-pondok pesantren atau surau- surau,
menganggap kedua ilmu tersebut, baik ilmu agama maupun ilmu umum, sama pentingnya
untuk mendapatkan kedua hal, baik dunia maupun akhirat. Maka, ia mulai membuka
“Sekolah” di ruang tamu kediamannya. Sekolah rintisan Ahmad Dahlan itu lalu
diresmikan pada 1 Desember 1911 dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.
5
Febriansyah, dkk. 2013. Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negeri. Yogyakarta: Majelis Pustaka dan informasi
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hal 13-14)
4
Setelah banyak belajar tentang organisasi di Boedi Oetomo, Ahmad Dahlan lalu
Sembilan orang pengurus inti. Kesembilan orang tersebut adalah Ahmad Dahlan sebagai
Ketua/Presiden, Abdullah Siraj sebagai Sekretaris/Juru Tulis, lalu Ah- mad, Abdul
Rahman, Muhammad, Sarkawi, Akis, Jaelani, dan Muhammad Fakih sebagai anggotanya.
dan kondisi global umat Islam waktu itu yang tenggelam dalam kejumudan
politik kolonial Belanda yang sangat merugikan bangsa Indonesia. Latar belakang
situasi dan kondisi tersebut telah mengilhami munculnya ide pembaharuan Dahlan.
Kemudian ide tersebut lebih dimantapkan setelah kunjungannya yang kedua. Hal ini
dimensi, yaitu:
6
http://digilib.uin-suka.ac.id/5496/2/BAB%20II%2CIII.pdf , Tanggal 21 Desember 2020 Pukul 09.20 WIB
5
a. Berupaya memurnikan (purifikasi) ajaran islam dari khurafat, tahayul dan
bid’ah yang selama ini telah bercampur dalam akidah dan ibadah umat
Islam.
b. Mengajak umat Islam untuk keluar dari jaring terhadap doktrin Islam dalam
Sebenarnya usaha pembaharuan K.H.A. Dahlan sudah dimulai sejak 1896 yaitu
dengan:
membuat garis shaf di Masjid Agung yang akibatnya tidak hanya garis shaf
Menurut Dahlan upaya strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari pola berpikir
yang statis menuju pada pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan . Oleh
karena itu pendidikan hendaknya ditempatkan pada skala prioritas utama dalam
Pandangan Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan dapat dilihat pada kegiatan
dengan sangat berani, K.H. Ahmad Dahlan mengadopsi sistem pendidikan ”Barat”
Madrasah Qismul Arqa yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan sekitar tahun 1911
Komposisi Kurikulumnya meliputi ”ilmu agama” dan ”ilmu non agama”. Guru-guru
6
yang mengajar tidak hanya dari kalangan Muslim. Beberapa guru 7bidang studi
beragama Kristen. Peserta didik berasal dari beragam latar belakang, baik priyayi atau
rakyat biasa. K.H. Ahmad Dahlan menyediakan pendidikan untuk semua (education
for All). Dengan demikian, lembaga pendidikan berfungsi ganda: pendidikan dan
pembauran atau integrasi sosial Ahmad Dahlan berpandangan sangat luas dan terbuka.
dalam bidang pembentukan lembaga pendidikan Islam, yang semula sistem pesantren
menjadi sistem sekolah; kedua, Ahmad Dahlan telah memasukkan pelajaran umum
Ahmad Dahlan telah mengajarkan sikap hidup yang terbuka dan toleran. 8Kelima,
pendidikan. Cita-cita dan usaha Ahmad Dahlan ini semakin berkembang pada saat ini,
7
http://digilib.uin-suka.ac.id/5496/2/BAB%20II%2CIII.pdf , Tanggal 21 Desember 2020 Pukul 09.20 WIB
8
Ramayulis, Samsul Nizar, Ensiklopedia Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan Islam di Dunia Islam
dan Indonesia), (Ciputat:Quantum Teaching, 2005)
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid,
bersumber pada Al Qur’an dan Hadist. Sedangkan maksud dan tujuannya ialah
yang terlahir dari hasil pergejolakan pemikiran pendirinya. Sebagai sebuah organisasi
usaha kerjasama dan sekelompok orang yang disebut anggota Persyarikatan, yang bekerja
Sejak berdirinya pada 1912, Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang
di lapangan politik serta tidak memiliki hubungan apa pun dengan kekuatan politik mana
pun di negeri ini. Bersama berjalannya waktu Muhammadiyah terus membentengi dirinya
dengan apa yang disebut ”khittah” (garis perjuangan) yang telah mendarah daging dalam
persyarikatan ini.10
9
http://repository.uinsu.ac.id/4561/7/BAB%20V%20%26%20KESIMPULAN.pdf , Tanggal 30 Desember 2020 Pukul
14.08 WIB
10
Ramayulis, Samsul Nizar, Ensiklopedia Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan Islam di Dunia Islam
dan Indonesia), (Ciputat:Quantum Teaching, 2005)
8
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, Samsul Nizar, Ensiklopedia Tokoh Pendidikan Islam (Mengenal Tokoh Pendidikan
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18976/6.%20BAB%20II.pdf?sequence=
09.20 WIB
http://repository.uinsu.ac.id/4561/7/BAB%20V%20%26%20KESIMPULAN.pdf , Tanggal 30
Badiatul Roziqin, Badiatul Muchlisin Asti, Junaidi Abdul Manaf, 101 Jejak Tokoh Islam
Febriansyah, dkk. 2013. Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negeri. Yogyakarta: Majelis
9
PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI
Dahlan? Terimakasih ..
Jawaban : kehidupan keagamaan umat islam di zaman KH.Ahmad Dahlan pada tahun
pembaruan dalam cara berfikir dan beramal menurut tuntunan, karena keadaan
keagamaan pada saat itu masyarakat masih mempercayai tahayul, sesajen serta masih
10