Anda di halaman 1dari 9

Biografi K.H.

Ahmad Dahlan

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas :


Sejarah Islam Indonesia dan Asia Tenggara
DOSEN
Zaidan Azhari, M. H

Disusun Oleh
Putra Abimayu

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “Biografi K.H.
Ahmad Dahlan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semuapihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Alah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamin.

Dabo Singkep, 24 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Permasalahan........................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Sistem dan Prosedur Kearsipan............................................................2
B. Sistem dan Prosedur Pengiriman Surat.................................................5

BAB III : PENUTUP......................................................................................9


A. Simpulan...............................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia


setelah NU. Dalam konteks ini Muhammadiyah tidak hanya berhasil mengentaskan
bangsa Indonesia dan umat islam dari kebodohan dan penindasan, tetapi juga
menawarkan suatu model pembaharuan sistem pendidikan “modern” yang telah
terjaga identitas dan kelangsungannya.

Salah satu Pejuang Nasional yang bergerak dalam gerakan pembaharuan Islam
adalah Ahmad Dahlan. Ahmad Dahlan yang kecilnya bernama Muhammad
Darwis yang ingin mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal
menurut tuntunan agama Islam.

K.H. Ahmad Dahlan diakui sebagai salah seorang tokoh pembaru dalam pergerakan
Islam Indonesia, antara lain, karena ia mengambil peran dalam mengembangkan
pendidikan Islam dengan pendekatan-pendekatan yang lebih modern. Ia
berkepentingan dengan pengembangan pendidikan Islam masyarakat yang
menurutnya tidak sesuai dengan ajaran Al –Qur’an dan Hadits.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas di makalah ini yaitu :
1. Biografi K.H. Ahmad Dahlan?
2. Apa Saja Karya-karya dan Lembaga K.H Ahmad Dahlan

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui biografi K.H. Ahmad Dahlan
2. Untuk mengetahui karya-karya dan Lembaga K.H. Ahmad Dahlan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi K.H. Ahmad Dahlan

Nama K.H. Ahmad Dahlan kecil adalah Muhammad Darwisy, Ia


adalah anak ke 4 dari 7 bersaudara. Ahmad Dahlan merupakan keturunan
ke 12 dari Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Berikut adalah
Silsilah tersebut Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana ‘Ainul
Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana
Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan,
Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH.
Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad
Dahlan).

Pada saat Ahmad Dahlan berumur 15 tahun, Ia pergi melaksanakan


ibadah haji lalu selama 5 tahun ia menetap di Mekkah. Masa ini, K.H.
Ahmad Dahlan memulai interaksi dengan pemikiran pembaharu Islam,
seperti Al-Afghani, Muhammad Abduh, Ibnu Taimiyah, dan Rasyid
Ridha.

Pada tahun 1888, Ahmad Dahlan kembali ke kampung halamannya


dan Ia yang bernama asli Muhammad Darwisy berganti nama menjadi
Ahmad Dahlan. Ia kembali lagi ke Mekkah pada tahun 1903 dan Ia tinggal
selama 2 tahun, masa ini Oa sempat berguru pada Syeh Ahmad Khatib
yang juga merupakan guru dari K.H. Hasyim Asyari yaitu pendiri NU.

Setelah pulang dari Mekkah, Ahmad Dahlan Menikah dengan


sepupunya bernama Siti Walidah (Nyi Ahmad Dahlan) yaitu putri dari
Kyai Penghulu Haji Fadhil. Dari pernikahan ini, mereka dianugrahi 6
orang anak yakni Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti
Aisyah, dan Siti Zaharah.

Selain dengan Siti Walidah, Ahmad Dahlan juga pernah menikah


dengan Nyai Abdullah yaitu janda H. Abdullah, Nyai Rum yang
merupakan adik dari Kyai Munawwir Krapyak, Nyai Aisyah yang
merupakan adik Adjengan Penghulu Cianjur dan dari pernikahan ini
Ahmad dahlan memiliki putra Dandanah. Serta Ahmad Dahlan juga
pernah menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.

Pada 18 November 1912 (8 Djulhijah 1330), K.H Ahmad Dahlan


mendirikan organisasi bernama Muhammadiyah yang bergerak dibidang
kemasyarakatan dan pendidikan. Dengan mendirikan Organisasi ini, Ia
berharap dapat memajukan pendidikan dan membangun masyarakat islam.
Ahmad Dahlan mengajarkan Al-Qur’an dengan terjemah juga tafsirnya
agar masyarakat memahami makna yang ada dalam Al-Qur’an dan tidak
hanya pandai membaca dan melagukannya saja.

Pada bidang pendidikan, Dahlan mengubah sistem pendidikan


pesantren pada masa itu. Ia mendirikan sekolah-sekolah agama yang juga
mengajarkan pelajaran umum dan juga bahasa belanda. Bahkan ada
Sekolah Muhammadiyah seperti H.I.S met de Qur’an. Ia memasukan
pelajaran agama di sekolah umum pula. Ahmad Dahlan terus
mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah. Selain sekolah semasa
hidupnya Ia juga mendirikan masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan
juga rumah yatim piatu.

Pada 23 Februari 1923, pada usia 54 tahun K.H. Ahmad Dahlan


wafat di Yogyakarta. Kemudian beliau dimakamkan di kampung
Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan,Yogyakarta. Pada 27
Desember 1961, berdasarkan SK Presiden RI No.657 Tahun 1961 atas
jasanya negara memberi beliau gelar kehormatan sebagai Pahlawan
Kemerdekaan Nasional Indonesia.1

1
https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-kh-ahmad-dahlan-tokoh-pendiri-muhammadiyah/
B. Karya-karya dan Lembaga K.H. Ahmad Dahlan

Adapun karya-karya K.H. Ahmad Dahlan yaitu:

1. Sekolah Calon Guru, “Al-Qismul Arqa’”

2. Sekolah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (Setaraf dengan Volkschool)

3. Dalam buku Islamic Movement in Indonesia, yang diterbitkan Pusat


,Muhammadiyah, diungkapkan bahwa jumlah lembaga pendidikan
Muhammadiyah dari TK-Perguruan Tnggi tidak kurang dari 9500 unit.[17]2

4. Mencetak selebaran berisi doa sehari-hari, jadwal sholat, jadwal puasa


ramadhan, dan masalah agama islam lainnya.[18]

5. Menerbitkan buku-buku meliputi masalah fiqih, akaid, tajwid, hadist,


sejarah Para Nabi dan Rasul dan terjemahan ayat-ayat al-Quran mengenai
akhlak dan hukum.

6. Menerbitkan terjemahan bku-buku untuk pengajian tingkat lanjut bagi


orang tua, seperti Maksiat Anggota yang Tujuh dari Ihyaul Ulumiddin karya
Al- Ghazali.

7. Terbitan lainnya yaitu, Rukuning Islan lan Iman, Aqaid, Salat,


Asmaning Para Nabi kang selangkung, Nasab Dalem Sarta Putra Dalem
Kanjeng Nabi, Sarat lan Rukuning Wudhu Tuwin salat,Rukun lan Bataling
Shiyam, Bab Ibadah lan Maksiyating Nggota utawi Poncodriyo, serta tulisan
syeikh Abdul Karim Amrullah di dalam sejarah Al-Munir yang di termahkan
ke dalam bahasa jawa.[19]

8. Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP), Khusus PAYP putra diasuh oleh
Muhammadiyah, sedangkan PAYP putri diasuh oleh Aisyiah.

9. Majlis Pembina Kesehatan dan Majlis Penegmbanagan Masyarakat.

10. Ikatan Seniman dan Budayawan Muhammadiyah (ISBM), namun ada


kendala dalam lemabag ini baik kurangnya dukungan dari ulama ataupun
kondisi politik yang kurang kondusif. Namun, berdasarkan keputusan Munas
tarjih ke-22 tahun 1995 ditetapkan bahwa seni hukumnya mubah selama tidak
mengakibatkan kerusakan, bahaya, kedurhakaan, dan terjauhkan dari Allah.

11. Majlis Ekonomi Muhammadiyah

2
https://famfila.blogspot.com/2015/04/biografi-singkat-pemikiran-dan-karya-kh.html
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
KH. Ahmad Dahlan lahir dikampung Kauman, Yogyakarta, pada
tanggal 1 agustus 1868. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara.
Lahir di lingkungan sangat religius. Memperoleh pendidikan dengan cara
homeschooling dan setelah dewasa menimba ilmu dari satu guru ke guru
yang lain karena KH Ahmad Dahlan tidak pernah merasa puas hanya
dengan satu guru.
Mendirikan organisasi islam, Muhammadiyah pada 18 Nopember
1912 di Yogyakarta, berangkat dari keprihatinnanya pada islam di
Indonesia yang terselubungi dengan syirik dan khufarat.
Menurut KH Ahmad Dahlan upaya strategis untuk menyelamatkan
umat islam dari pola pikir yang statis menuju pada pemikiran yang
dinamis adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya ditempatkan pada skala prioritas utama dalam proses
pembangunan umat.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa terdapat


kesalahan dan kekurangan dalam hasil makalah yang telah dibuat. Dan
masih terdapat kekurangan dalam materi serta sumber rujukan pada
makalah, sehingga kami sangat berharap kritik dan juga saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini dan dimasa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama bagi penulis sendiri
DAFTAR PUSTAKA

https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-kh-ahmad-dahlan-tokoh-pendiri-
muhammadiyah/

https://famfila.blogspot.com/2015/04/biografi-singkat-pemikiran-dan-karya-kh.html

Anda mungkin juga menyukai