Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT

PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM KH. AHMAD DAHLAN

DOSEN PEMBIMBING

Encep solihuttaufa,M.pd

DI SUSUN OLEH :

ENTIN

STAI PELABUHANRATU

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena atas berkat,rahmat,dan
hidayah nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PEMIKIRAN FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM KH Ahamad Dahlan"

”makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah belajar & pembelajaran"

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Encep solihuttaufa, M.Pd karena
beliau telah membimbing dan bersedia membagikan ilmu nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyususn laporan makalah ini.

Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat membangun
baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik lagi. Selain itu penulis
meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini semoga makalah ini bermanfaat.
Terima kasih

Sukabumi,15 Desember 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2

A. Latar Belakang Pendidikan KH. Ahmad Dahlan...........................................................2

B. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan.........................................................................................3

C. Konsep Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan........................................................................4

BAB III
KESIMPULAN.............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ahmad Dahlan memiliki nama kecil Muhammad Darwis. Ia adalah anak keempat dari
tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Mulana Malik Ibrahin yaitu adalah
salah seorang terkemuka di antara para walisongo, yaitu pelopor dari penyebaran
agama Islam di Jawa.

Ketika memasuki usia ke 15 tahun, Ahmad Dahlan pergi melaksanakan ibadah


haji dan tinggal selama lima tahun di Mekkah . Pada lima tahun periode tersebut,
Ahmad Dahlan pun mulai berinteraksi dengan para pemikir pembaharu dalam
agama Islam, seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Al Afghani hingga Ibnu
Taimiyah. Usai pulang dari Mekkah di tahun 1888, ia kemudian mengganti
namanya menjadi Ahmad Dahlan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Latar Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan ?

2. Bagaimana Pemikiran K.H. Ahamad Dahlan ?

3. Bagaimana Konsep Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pendidikan KH. Ahmad Dahlan

Nama kecil K.H adalah Muhammad Darwis. Saat masih kecil beliau diasuh
oleh ayahnya sendiri yang bernama K.H Abu bakar. Karena sejak kecil
Muhammad Darwis mempunyai sifat yang baik, budi pekerti yang halus dan
hati yang lunak serta berwatak cerdas, maka ayah bundanya sangat sayang
kepadanya . Ketika Muhammad Darwis menginjak usia 8 tahun ia dapat
membaca Alquran dengan lancar. dalam hal ini muhamad Darwis memang
seorang yang cerdas pikirannya karena dapat mempengaruhi teman-teman
sepermainannya dan dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi di
antara mereka.

Muhammad Darwis tinggal di kampung Kauman yang mana di tempat itu


anti dengan penjajahan . suasana seperti itu tidak memungkinkan bagi
Muhammad Darwis untuk memasuki sekolah yang dikelola oleh pemerintah
penjajah. pada waktu itu siapa yang masuk sekolah gubernur yaitu sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah jajahan, dianggap kafir atau Kristen. Sebab itu
Muhammad Darwis tidak menuntut ilmu pada sekolah gubernur, ia
mendapatkan pendidikan, khususnya pendidikan keagamaan dari ayahnya sendiri.
Ada apa di ke-19 berkembang suatu tradisi mengirimkan anak kepada guru
untuk menuntut ilmu, dan menurut Karel steebbrink sebagaimana yang
dikutip oleh weinata Sairin ada 6 macam guru yang terkenal pada masa itu ;
guru ngaji quran, guru kitab, guru tarekat , guru untuk ilmu gaib , penjual jimat
dan lain-lain. Dari lima macam guru tadi, Muhammad Darwis belajar mengaji
Quran pada ayahnya , sedangkan belajar kitab pada guru-guru lain.

Setelah menginjak dewasa, norma Darwis mulai membuka kebetan kitab


mengaji kepada K.H Muhammad Saleh dalam bidang ilmu fiqih dan kepada K.H
Muhsin dalam bidang ilmu nahwu. Kedua guru tersebut merupakan kakak ipar
yang rumahnya berdampingan dalam satu kompleks. Sedangkan pelajaran yang
lain beliau belajar kepada diri sendiri. Buru-buru Muhammad Darwis lain yang bisa disebut
adalah ; kyai haji Abdul khamid, K.H.Muhammad Nur,dan Syaikh Hasan.

Sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah, KH.Ahmad Dahlan mempelajari


perubahan-perubahan yang terjadi di Mesir, Arab, dan India, untuk kemudian berusaha
menerapkannya di Indonesia. Ahmad Dahlan juga sering mengadakan pengajian
agama di langgar atau mushola.
B.Pemikiran K.H Ahmad Dahlan

Merasa prihatin terhadap perilaku masyarakat Islam di Indonesia yang masih


mencampur baukan adat istiadat yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran umat
Islam, inilah yang menjadi latar belakang pemikiran K.H Ahmad Dahlan untuk
melakukan perbauran, yang juga melatarbelakangi lahirnya Muhammadiyah. Selain
faktor lain diantaranya, yaitu pengaruh pemikiran pembaruan dari para gurunya
di Timur Tengah.

Hampir seluruh pemikiran K.H Ahmad Dahlan berangkat dari keprihatinan


terhadap situasi dan kondisi global umat Islam waktu itu yang tenggelam dalam
kejumudan (stagnasi), kebodohan serta keterbelakangan. Kondisi ini semakin
diperparah dengan politik kolonial Belanda yang sangat merugikan bangsa
Indonesia.

Menurut K.H Ahmad Dahlan, upaya strategis untuk menyelamatkan umat


Islam dari pola berpikir yang statis menuju pada pemikiran yang dinamis adalah
melalui pendidikan titik memang, Muhammadiyah sejak tahun 1912 telah menggarap
dunia pendidikan, namun perumusan mengenai tujuan pendidikan yang spesifik
baru disusun pada 1936. Pada mulanya tujuan pendidikan ini ditampak dari
ucapan K.H Ahmad Dahlan : "Dadiji kjai sing kemajorean, adja kesel anggonu
njambut gawe kanggo Muhammadiyah "(jadilah manusia yang maju jangan pernah
lelah dalam bekerja untuk Muhammadiyah)

Untuk mewujudkannya, menurut K.H Ahmad Dahlan pendidikan terbagi menjadi


tiga jenis, yaitu :

1. Pendidikan moral, akhlak , yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan karakter


manusia yang lebih baik berdasarkan Alquran dan Al-Sunnah

2. Pendidikan individu, yaitu berusaha untuk menumbuhkan kesadaran individu


yang utuh, yang berkesinambungan antara keyakinan dan intelek, antara akal
dan pikiran serta antara dunia dan akhirat

3. Pendidikan kemasyarakatan, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan


kese"iya"an dan keinginan hidup masyarakat.

Tanpa mengurangi pemikiran dan para intelektual Muslim lainnya, paling


tidak pemikiran Ahmad Dahlan tentang pendidikan Islam dapat dikatakan
sebagai awal kebangkitan pendidikan Islam di Indonesia. Gagasan pembaruannya
sempat mendapat tantangan dari masyarakat waktu itu, terutama dari
lingkungan pendidikan tradisional. Kendati demikian, bagi Dahlan, tantangan
tersebut bukan merupakan hambatan, melainkan tantangan yang perlu dihadapi
secara arif dan bijaksana.

Arus dinamika pembaharuan terus mengalir dan bergerak menuju kepada


berbagai persoalan kehidupan yang semakin kompleks. Dengan demikian, peranan
pendidikan Islam menjadi semakin penting dan strategis untuk senantiasa
mendapat perhatian yang serius. Hal ini disebabkan, karena pendidikan
merupakan media yang sangat strategis untuk mencerdaskan umat . Melalui
media ini ,umat akan semakin kritis dan memiliki daya analisa yang tajam dalam
membaca peta kehidupan masa depannya yang dinamis dalam konteks ini,
setidaknya pemikiran pendidikan K.H Ahmad Dahlan dapat diletakkan sebagai
upaya sekaligus wacana untuk memberikan inspirasi bagi pembentukan dan
pembinaan peradaban umat masa depan yang lebih proporsional.

C. Konsep Pemikiran KH. Ahmad Dahlan

Kehadiran penjajah belanda ke indonesia telah merusak tatanan sosial yang ada
dalam masyarakat indonesia. Di jawa, belanda dalam merusak dan menghancurkan
komponen kehidupan perdagangan dan politik umat Islam. Selain itu, kondisi
umat islam telah menyimpang dari kesucian dan kemurnian ajaran islam .Dalam
seni kegaita keagamaan, berkembang sikap fatalisme, khurafat ,takhayal, serta
konservatisme yang tertanam kuat dalam kehidupan keagamaan dan sosial
ekonomi masyarakat islam. Kondisi ini diperburuk lagi dengan misi kristenisasi
yang membuat umat islam mengalami ke jumbo dan dalam setiap aspek
kehidupannya. Memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan islam yang dan
akibat dari pemerintahan kolonial belanda, sudah mandi pulau jawa, K.H
Ahmad Dahlan merasa sangat prihatin. Umat islam saat itu berada dalam ke
terbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan. Selain itu, sistem pendidikan yang
ada sangat lemah sehingga tidak mampu menandingi misi kaum zindiq
maupun kristen.

Melihat kenyataan diatas, beliau sebagai seorang muslim merasa


terpanggil untuk mempertahankan sistem dari abad-abadan permulaan islam
sebagai suatu sistem yang benar dan bebas dari unsur-unsur bid'ah, berusaha
membangun kembali islam yang didasarkan pada sendi-sendi ajaran yang
benar, ya kondisi jalan dengan alquran dan hadist. Oleh sebab itu ,K.H
ahmad dahlan memfokuskan dirinya untuk memperbaiki tekanan masyarakat
dengan meningkatkan taraf pendidikan khususnya di indonesia.
Pelaksanaan pendidikan menurut dahlan ndak nya didasarkan pada landasan
yang kokoh. Manusia ini merupakan kerangka philosophy sebagai merumuskan
kerangka philosopi bagi islam, baik secara vertikal (Khaliq) maupun horizontal
(makhluk) . Dalam pandangan Islam, paling tidak ada 2 sisi tugas penciptaan
manusia, yaitu sebagai abd, Allah dan Khalifah fi al-ardh.

Dalam proses kejadiannya, manusia diberikan allah dengan Al-ruh dan al'aql.
Untuk itu, pendidikan ndak nya menjadi media yang dapat mengembangkan
potensi Al-ruh untuk menawar petunjuk pelaksanaan ke tunjukkan dan
kepatuhan manusia kepada kqaliknya .Disini eksistensi ak merupakan potensi
dasar bagi peserta didik yang perlu dipelihara dan dikembangkan guna menyusun
kerangka teoritis dan metodologi bagaimana menata hubungan yang harmonis secara
vertikal maupun horizontal dalam konteks tujuan penciptaannya.

Pendidikan menurut K.H. Ahmad Dahlan indahnya diterapkan pada skala


prioritas utama dalam proses pembangunan umat. Upaya mang aktualisasi kan
gagasan tersebut maka konsep pendidikan K.H. Ahmad Dahlan ini meliputi :

1.Tujuan Pendidikan

Menurut K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan islam indahnya diarahkan pada usaha
membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas
pandangan tentang masalah ilmu keduniaan, soto bersedia berjuang untuk
kemajuan masyarakatnya. Tujuan pendidikan sebut merupakan pembaharuan dari
tujuan pendidikan yang saling bertentangan pada saat ini yaitu pendidikan
pesantren hanya bertujuan untuk menciptakan individu yang selalu dan
mendalam ilmu agama. Sebaliknya, pendidikan sekolah model belanda merupakan
pendidikan sekuler yang didalamnya tidak diajarkan agama sama sekali.

Melihat ketimpangan tersebut KH. Ahmad dahlan dalam berpendapat bahwa


tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang untuk
menguasai ilmu agama dan ilmu umum , material dan spiritual serta dunia dan
akhirat. Bagi KH. Ama dengan kedua hal (agama-umum, material-spritual dan
dunia-akhirat) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Inilah
yang menjadi alasan mengapa KH. Ahmad dahlan mengajarkan pelajar agama dan
ilmu umum sekaligus di madrasah muhammadiyah.

2. Materi pendidikan

Menurut Dahlan ,materi pendidikan adalah pengajaran Al quran dan


hadist, membaca ,menulis, berhitung, ilmu bumi ,dan menggambar. Materi Al
quran dan hadist meliputi ; ibadah, persamaan derajat, fungsi perbuatan manusia
dalam menentukan nasibnya, musyawarah, pembuktian kebenaran Al quran dan
hadist menurut akal, kerjasama antara agama- kebudayaan- kemajuan peradaban,
hukum kausalitas perubahan, nafsu dan kehendak ,demokratisasi dan liberalisasi,
kemerdekaan berpikir, dinamika kehidupan dan peranan manusia di dalamnya,
dan akhlak (budi pekerti).

3. Metode Mengajar

Di dalam menyampaikan pelajaran agama K.H. Ahmad Dahlan tidak


menggunakan pendekatan yang tekstual tapi kontekstual. karena pelajaran agama
tidak cukup hanya dihafalkan atau dipahami secara kognitif, tetapi harus
diamalkan sesuai situasi dan kondisi.

Cara belajar mengajar di pesantren menggunakan sistem weton dan sorogan,


madrasah Muhammadiyah menggunakan sistem masihal seperti sekolah Belanda.
bahan pelajaran dipesantren dan mengambil dari kitab-kitab agama saja.
sedangkan di madrasah Muhammadiyah bahan pelajarannya mengambil dari kitab
agama dan buku-buku umum. Di pesantren hubungan guru- murid biasanya
terkesan otoriter karena para kyai memiliki otoritas ilmu yang dianggap sakral.
sedangkan madrasah Muhammadiyah mulai mengembangkan hubungan antara
guru murid yang akrab.
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas pemekaran dapat menyimpulkan bahwasanya kiamat


Dahlan adalah merupakan tokoh pendidikan yang sangat besar jasanya bagi
dunia pendidikan di Indonesia ini.

K.H Ahmad Dahlan (Muhammad darwis) lahir di Kauman, Yogyakarta, 1 Agustus


1868,, sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah, K.H Ahmad Dahlan
mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di Mesir, Arab dan India, untuk
kemudian berusaha menerapkan di Indonesia. Ahmad Dahlan juga sering
mengadakan pengajian agama di langgar atau mushola. Pada tahun 1912 beliau
mendirikan Muhammadiyah yang semata-mata bertujuan untuk mengadakan
dakwah Islam , memajukan pendidikan dan pengajaran, menghidupkan sifat tolong-
menolong mendirikan tempat ibadah dan wakaf, mendidik dan mengasuh anak-
anak agar menjadi umat Islam yang berarti, berusaha ke arah perbaikan
penghidupan dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Ide-ide yang dikemukakan K.H. Ahmad Dahlan telah membawa pembaruan


dalam bidang pembentukan lembaga pendidikan Islam yang semula bersistem
pesantren menjadi sistem klasikal di mana dalam pendidikan klasikal tersebut
dimasukkan pelajaran umum ke dalam pendidikan madrasah. Meskipun demikian
K.H Ahmad Dahlan tetap mendahulukan pendidikan moral atau akhlak,
pendidikan individu dan pendidikan kemasyarakatan.
DAFTAR PUSAKA

Ramayulis-Nizar, Syamsul.2010. Ensiklopedi Tokoh pendidkan islam, Jakarta:


Quantum teaching

Kurniawan, syamsul - Mahrus ,Erwin.2011.Jejak pemikiran Tokoh pendidikan Weinata


islam,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media)

Salam,Junus 2009. Gerakan pembaharuan Muhammadiyah, Tanggerang: Al- Wasat


publising House

Soedja, Muhammad,1933. Cerita tentang kyai haji Ahmad Dahlan , Jakarta:Rhineka


Cipta

Baihaqi,Mif .2008.Ensiklopedi Tokoh pendidikan, Bandung:Penerbit Nuansa

Anda mungkin juga menyukai