Anda di halaman 1dari 12

PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH.

AHMAD DAHLAN
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah

Studi Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam Nusantara

Dosen pengampu : Dr. MUHAMMAD HORI

Disusun oleh:

MOHAMMAD WAFA`UL GHONI (2144990022)

FATAHU RAMADAN (2144990007)

PASCASARJANA INAIFAS

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


KENCONG-JEMBER

MEI 2022
KATAPENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb.

Alhamdulillahirrobbil alamin. Segala puji milik Allah SWT. Atas nikmat


rahmat dan karunianya saya bias menyelesaikan Makalah ini tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, Nabi Agung yang kita tunggu tunggu syafaatnya kelak di Akhirat.
Makalah yang berjudul “Pemikiran Pendidikan KH AHMAD
DAHLAN”, merupakan sedikit contoh hasil pemikiran dan kerangka berfikir
para penulis. Makalah ini berisi pendidikan perspektik KH Ahmad Dahlan
menurut pendapat beberapa ahli, perbandingan serta pendapat para penulis.
Sebagai insan penulis sadar serta mengakui masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan serta penulisan makalah ini. Oleh karena itu penulis
membuka saran, masukan serta kritik dari pembaca maupun pemerhati agar
menjadi Makalah yang baik dan benar.
WassalamualaikumWr Wb.

Sarimulyo, 09 Juni 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................i

BAB I...................................................................................................................................i

Latar Belakang....................................................................................................................i

Rumusan Masalah...............................................................................................................i

BAB II.................................................................................................................................2

A. Konsep Pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan......................................................2


B. Membangun Sistem Pendidikan Islam Moderen...............................................5
C. Dampak yang timbul terhadap pemikiran pemikiran pembaharuan pendidikan
yang dilakukan KH Ahmad dahlan..............................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
KH Ahmad Dahlan menginginkan masyarakat bawah juga untuk
menikmati pendidikan seperti para elite pada kala itu. Agar pribumi
banyak yang terdidik dan tidak menjadi korban diskriminasi para elite.

KH Ahmad Dahlan merasa prihatin dengan kondisi negara pribumi


yang semakin lama semakin terpuruk dan tenggelam. Semua hal itu juga
semakin diperparah dengan politik Belanda yang semakin merugikan
bangsa. Sebagai seorang ulama, sekulerisme yang berkembang di dalam
pendidikan modern barat juga menjadi keprihatinan tersendiri bagi K. H.
Ahmad Dahlan. Menurutnya pendidikan modern Barat pada masa politik
etis hanya menghasilkan individu yang bersifat elistis, individualistik,
intelektualis, dan sama sekali tidak memperhatikan moral dan nilai
agama. Menurut beliau, diskriminasi pendidikan juga diterapkan di
pendidikan modern Barat tersebut sehingga golongan bawah tidak dapat
mengenyam pendidikan sedikitpun dan hidupnya hanya akan berakhir
sebagai buruh kelas rendah Belanda (Arofah, 2015).

Oleh karena permasalahan permasalahan yang ada, membuat KH.


Membuat dan memperjuangkandengan cara memasukkan pendidikan
agama kedalam system pendidikan yang modern.

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja pembaharuan pembaharuan yang dilakukan KH Ahmad
Dahlan di dunia pendidikan.
2. Apa saja dampak yang timbul terhadap masyarakat atas pembaharuan
pembaharuan yang dilakukan KH Ahmad dahlan.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan


K. H. Ahmad Dahlan untuk melakukan pembaharuan
pendidikan adalah dengan memasukkan pendidikan agama Islam
ke dalam sekolah-sekolah yang dikelola oleh pemerintah pada masa
itu pemerintah Belanda memasukkan ilmu umum saja ke dalam
pendidikan. KH Ahmad Dahlan meminta izin kepada pemerintah
Belanda untuk mengajarkan ilmu agama dan sekolah modernnya.
Permintaan itu langsung disetujui oleh pemerintahan Belanda,
karena mengira bahwa usaha dari K. H. Ahmad Dahlan akan sia-
sia. Pemerintahan Belanda bisa mengira itu, karena pada masa itu
siswa lebih tertarik pada ilmu umum saja dan agama Islam sudah
dipandang negatif dan ketinggalan zaman dibandingkan sekolah
modern Belanda. Namun pemikiran pemerintahan Belanda
melesat, justru itu merupakan langkah awal K. H. Ahmad Dahlan
dalam mewujudkan cita-citanya untuk membenahi pendidikan
bangsa (Arofah, 2015)
Cara K. H. Ahmad dahlan untuk membawa ilmu agama ke
dalam pendidikan modern bukan hanya mengajarkannya kepada
siswa, melainkan kepada guru-gurunya juga. Ini juga merupakan
salah satu tujuan beliau ikut dalam organisasi Budi Utomo. Beliau
bermaksud memberikan pelajaran agama kepada anggota-anggota
Budi Utomo. Hal ini dikarenakan pada umumnya anggota dari
organisasi Budi Utomo tersebut bekerja di sekolah-sekolah
pemerintahan Belanda. K. H. Ahmad Dahlan berharap agar anggota
Budi Utomo yang bekerja sebagai guru sekolah dapat meneruskan
isi ajarannya kepada siswa-siswa di sekolah modern Belanda
(Mayarisa, 2018).
Menurut (Putra, 2018) K. H. Ahmad Dahlan bertekad untuk
mendirikan lembaga pendidikan atau sekolah menggunakan kedua
sistem tersebut yaitu menggabungkan pendidikan pesantren dan
pendidikan modern Belanda. Untuk mempertahankan tekadnya
tersebut, K. H. Ahmad Dahlan memiliki gagasan yang kuat bahwa
tujuan pendidikan yang benar-benar sempurna adalah dengan
menciptakan suatu individu yang tidak hanya mengerti atau paham
tentang material, ilmu umum dan dunia, tetapi juga mengerti dan
paham tentang spiritual, ilmu agama dan akhirat. K. H. Ahmad
Dahlan juga beranggapan bahwa pengembangan daya yang kritis,
menghargai potensi akal dan hati yang suci, dan bersikap dialogis
adalah startegi yang bagus bagi peserta didik dalam mencapai
pengetahuan tertinggi. Dengan semua pendapat itulah, K. H.
Ahmad Dahlan ingin menciptakan pembaharuan visi dasar bagi
reformasi pendidikan melaui penggabungan sistem pendidikan
tradisional dan modern secara harmonis dan integral.

2. Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum


Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang sesuai dengan tuntunan zaman. seperti contoh,
pada awal abad 20-an, Ahmad Dahlan melihat umat Muslim di
Indonesia tertinggal secara ekonomi oleh kolonialisme Belanda.
Ketika itu ekonomi Muslim sangat tidak mempunyai akses ke
sektor-sektor pemerintahan atau perusahaan-perusahaan swasta.
Karena partisipasi Muslim yang rendah terhadap sektor-sektor
pemerintahan itu membuat kebijakan pemerintahan kolonial
Belanda menutup akses bagi Muslim untuk masuk. Peristiwa ini
mendorong Ahmad Dahlan untuk memperbaiki dengan
memberikan pencerah tentang pentingnya pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan zaman (Nata, 2000).

3. Kebebasan untuk Berpikir


Menurut (Mubaroq Ahmad Isa, 2019) Bahwa penyebab
utama kemunduran umat Islam disebabkan pola pikir yang dimiliki
dan cara pandang terhadap masa yang akan datang, sehingga pada
masa tersebut umat Islam tertinggal jauh dengan umat yang lain.
Oleh karena itu, kebebasan berpikirlah menjadikan atribut penting
yang menjadikan manusia sebagai pedoman dalam perbuatan dan
sedangkan kemauanlah yang menjadi pendorong perbuatan
manusia. Artinya kebebasan berpikir merupakan upaya untuk
mencapai pengetahuan. Dengan pengetahuan itu manusia menjadi
lebih mampu dan mengerti untuk melanjutkan tugas
kekhalifahannya di bumi serta mampu memosisikan dirinya lebih
baik di antara makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, carilah
ilmu dan berpikirlah untuk mengenal segala hal yang baik dan
buruk untuk dirinya.
Pada tahun 1918, di sekolah Muhammadiyah yaitu Mulo met
de Qur'an Ahmad Dahlan memasukkan pelajaran bahasa Arab
sebagai mata pelajaran wajib, yang bertujuan peserta didik mampu
untuk memahami arti dan makna Al- Qur'an dan Hadits secara
ilmiah sehingga peserta didik itu sendiri tidak hanya sekedar ikut
dan terhanyut pada pendapat orang lain. Dengan demikian, para
peserta didik diharapkan mampu memperoleh kemampuan untuk
memahami maksud dan arti dari Al-Qur'an dan Hadist (Mubaroq
Ahmad Isa, 2019).

4. Pembentukan Karakter
Sebagaimana pada tahun 1910 Ahmad Dahlan pernah
mengajarkan pendidikan agama Islam kepada para calon guru di
Kweekschool Yogyakarta. Ia berharap bahwa pendidikan para calon
guru diharapkan dapat mempercepat proses transmisi ide-ide yang
di gagas oleh Ahmad Dahlan, karena mereka setelah menjadi guru
akan mempunya peserta didik yang banyak dan mengajarkannya
kepada peserta didik. Selain itu para guru kelak akan menjadi orang
yang mempunyai pengaruh luas dan besar kepada peserta didik
(F.N, 2008). Maksudnya peserta didik akan mempunyai akhlak
yang baik tergantung pada pendidik yang mendidiknya.

5. Membangun Sistem Pendidikan Islam


Moderen
K. H. Ahmad Dahlan dengan menggabungkan sistem
pendidikan pesantren dan pendidikan modern Belanda diberi nama
Madrasah Ibtidaiyah Diniyah pada 1911. Dengan hanya bermodal
ruang tamu, satu papan tulis, tiga meja dan tiga bangku, maka
lahirlah sekolah yang memiliki gaya kebarat-baratan. Dan pada
awal berdirinya, murid beliau hanya kerabat-kerabatnya saja yang
berjumlah sembilan anak serta beliau sebagai guru yang mengajar
(Mukhtarom, 2015). Dalam selang waktu enam bulan, jumlah
muridnya bertambah menjadi dua puluh anak. Dan pada bulan
ketujuh, anggota Budi Utomo memberikan bantuan kepada sekolah
tersebut (Abdullah, 2017).
Muhammadiyah diakui sebagai organisasi Islam yang paling
menonjol dalam amal usaha pendidikan. Pendidikan bahkan
menjadi ciri penting bahkan melekat pada gerakan
Muhammadiyah. Lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi dimiliki Muhammadiyah, termasuk taman kanak-
kanak Aisyiyah Busthanul Athfal yang terbesar di seluruh tanah air.
Ciri penting dan merupakan kepeloporan Muhammadiyah dan
lembaga pendidikan yang dirintis dan dikembangkannya adalah
sistem pendidikan Islam moderen yang terpadu atau holistik.
Artinya pendidikan Islam yang diperkenalkan oleh Muhammadiyah
memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum dalam satu
kesatuan sistem, baik dalam bentuk sekolah atau perguruan umum
atau madrasah dan pondok pesantren. Lembaga pendidikan Islam
moderen yang dipelopori Muhammadiyah sejak kelahirannya
merupakan alternatif dari sistem pendidikan Islam tradisional yang
waktu itu hanya memperkenalkan pendidikan agama secara
khusus, yang tidak responsif terhadap tantangan dan
perkembangan zaman. Apa yang dirintis Muhammadiyah tersebut
pada awalnya ditanggapi negatif oleh kalangan Islam tradisional
karena telah memakai sistem sekolah model barat, tetapi lama-
kelamaan diterima secara luas bahkan dibelakang hari ditiru dan
menjadi sistem pendidikan yang berlaku umum di lingkungan umat
Islam dengan sistem pendidikan Islam moderen tersebut.
Muhammadiyah menghadirkan generasi muslim terpelajar yang
kuat iman dan kepribadian selaku muslim sekaligus memiliki
kualitas intelektual dan kemampuan menghadapi kemajuan zaman.
6. Dampak yang timbul terhadap pemikiran
pemikiran pembaharuan pendidikan yang
dilakukan KH Ahmad dahlan.
Banyak kalangan masyarakat mencemooh sistem pendidikan
yang dibangun oleh K. H, Ahmad Dahlan. Masyarakat beranggapan
bahwa membangun sistem sekolah kebaratan adalah sistem sekolah
yang kafir, karena pada masa itu Belanda merupakan musuh umat
islam. Masyarakat pun memandang K. H. Ahmad Dahlan sebagai
kyai kafir karena hal tersebut (Rahman, 2017). Dari semua cemooh
yang dilontarkan masyarakat, tidak membuat K. H. Ahmad Dahlan
berhenti. Beliau menganggap bahwa semua itu adalah cobaan dan
masyarakat yang mencemoohnya akan mengerti suatu saat nanti
(Ningsih, 2012).

KESIMPULAN

Pertama Membawa pembaruan dalam bentuk kelembagaan


pendidikan yang semula sistem pesantren menjadi sistem sekolah.
Kedua, Memasukkan pelajaran umum kepada sekolah-sekolah
keagamaan atau madrasah. Ketiga, Mengadakan perubahan dalam
metode pengajaran, dari yang semula menggunakan metode weton
dan sorogan menjadi lebih bervariasi. Keempat, Mengajarkan sikap
hidup terbuka dan toleran dalam pendidikan. Kelima, Dengan
Muhammadiyahnya K.H Ahmad Dahlan berhasil mengembangkan
lembaga pendidikan yang beragam dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi dan dari yang berbentuk sekolah agama hingga
yang berbentuk sekolah umum. Keenam, Berhasil memperkenalkan
manajemen pendidikan modern kedalam sistem pendidikan yang
dirancangkannya. Ketujuh, Mengadopsi sistem pendidikan.
Adapun selama pembaharuan juga ada beberapa dampak,
diantaranya juga ada masyarakat yang menentang, sehingga dapat
simpulkan bahwa dalam pembaharuan pasti ada pro dan kontra.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, N. (2017). K.H. Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis). Jurnal Sosiologi Agama.
Arofah, S. M. (2015). Gagasan dasar dan pemikiran pendidikan pendidikan Islam K.H
Ahmad Dahlan. Tajdid: Jurnal Pemikiran Dan Gerakan Muhammadiyah, 114-
124.
F.N, R. (2008). Filsafat Pendidikan Islam: Pandangan K.H Ahmad Dahlandan Beberapa
Tokoh Lainya, Pemecahan Problem Pendidikan Bangsa. Jakarta: Pustaka Kajian
Islam FAI UHAMKA .
Mawardi, A. (n.d.). STUDI PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH. AHMAD DAHLAN. Jurnal Tarbawi.
Mayarisa, D. (2018). Konsep Integrasi Pendidikan Islam Dalam Perspektif Pemikiran Kh.
Ahmad Dahlan. Fitra.
Mubaroq Ahmad Isa, A. M. (2019). KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF KIAI
HAJI AHMAD DAHLAN. Jurnal TAMADDUN – FAI UMG.
Mukhtarom, A. (2015). Menelusuri Rekam Jejak Amal Dan Perjuangan Kh. Ahmad
Dahlan. Jurnal Dinamika UMT.
Nata, A. (2000). Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Ningsih, R. (2012). PERANAN K. H. AHMAD DAHLAN DALAM PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 1911-1923. Journal of Chemical Information
and Modeling.
Putra, D. W. (2018). Konsep Pendidikan Islam Dalam Perspektif K.H. Ahmad Dahlan. .
Tarlim : Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Tasya Faricha Amelia, H. (2021). Pembaharuan Pendidikan Berdasarkan Pemikiran K. H.
Ahmad Dahlan. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN.

Anda mungkin juga menyukai