Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELAHIRAN MUHAMMADIYAH

Mata kuliah : Al Islam &Keuhammadiyahan II

Dosen pengampu : Abdul Khalid, S.Pd.I, M.Pd

Kelompok I : Kurnia Lestari Safitri : PA.71.20.044

Nia Daniati : PA.71.20.074

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MUHAMMADIYAH SELONG


TAHUN 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

1. Arti Muhammadiyah.....................................................................................5

2. Faktor- Faktor KH. Ahmad Dahlan dan Faktor Sosiologi Muhammadiyah


6

3. Masa Awal Geraka Muhammadiyah.............................................................7

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat dan Anugerah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.Penulisan makalah yang berjudul
“KELAHIRAAN MUHAMMADIYAH”.Shalawat sertasaam tetap tercurahkan
kepada junjungn Nabi kita Muhammad SAW yang memberi syafaat pada umat
islam sehingga dapat terangkis dari alam jahiliah menuju alam yang penuh imu.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu


dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Penulis berharap dengan
penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi
para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan di masa yang akan datang.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan agama Islam di Indonesia,


Muhammadiyah sering disebut sebagai gerakan pembaharuan sosio-religius.
Hal ini cukup beralasan, karena Muhammadiyah sangat berperan penting dalam
perubahan kehidupan sosial keagamaan di Indonesia sejak awal berdirinya.
Walaupun pada kenyataannya Muhammadiyah tidak pernah menganggap
sebagai pembaharu sosial keagamaan. Muhammadiyah lahir di Yogyakarta,
pada November 1912, dengan diprakarsai oleh KH. Ahmad Dahlan.

Pada saat kondisi yang tidak menentu K.H. Ahmad Dahlan muncul
sebagai salah seorang yang peduli terhadap kondisi yang dihadapi oleh
masyarakat pribumi secara umum atau masyarakat Muslim secara khusus.
K.H. Ahmad Dahlan yang waktu mudanya bernama Raden Ngabehi
Muhammad Darwis, lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman
Yogyakarta. Ayahnya seorang alim bernama K.H. Haji Abu bakar bin K.H. Haji
Sulaiman, pejabat Khatib di Masjid Agung Kesultanan Yogyakarta. Ibunya adalah
putri Haji Ibrahim bin K.H. Haji Hassan, pejabat penghulu kesultanan. K.H.
Ahmad Dahlan tidak mengenyam pendidikan formal, sebab orang-orang Islam
melarang anaknya masuk sekolah Gubernemen Belanda. Ia mendapat didikan dari
Ayahnya sendiri selanjutnya mengaji Bahasa Arab, Tafsir, Hadis dan Fikih
kepada Ulama- ulama di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti muhammadiyah ?
2. Faktor- faktor KH. Ahmad Dahlan dan Faktor-faktor sosiologi
3. Masa awal gerakan muhammadiyah
BAB II

PEMBAHASAN

1. Arti Muhammadiyah

Secara harfiah (etimologi), kata muhammadiyah dibentuk dari isi alam


(nama) nabi “Muhammad” ditambah dengan akhiran “yai nisbah” menjadi
muhammadiyah dan kemudian disederhanakan menjadi muhammadiyah yang
berarti pengikut nabi Muhammad SAW yang setia, mencintai, mengidolakan,
mengamalkan dan memperjuangkan misi dan ajaran-ajarannya (Islam)
sebagaimana termaktub dalam alquran dan hadis dan jejak-jejak perjuangannya
dalam berdakwah dan juga dalam membangun peradaban.

Kyai Haji Ahmad Dahlan menamakan gerakannya dengan Muhammadiyah,


mempunyai maksud-maksud tertentu, serta harapan yang jauh dan sangat luhur,
dan dengan nama tersebut dapat mencerminkan secara ringkas dan padat tentang
hakikat dan bentuk gerakan yang sesungguhnya. Menurut Mustafa Kamal Pasha
(1976 : 27) arti Muhammadiyah dapat ditinjau dari segi bahasa dan segi istilah.
Dari segi bahasa Muhammadiyah berarti “Ummat Muhammad” atau “Pengikut
Muhammad”, yaitu semua orang yang beragama Islam dan meyakini nabi
Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. Dengan kata lain,
siapa saja yang mengaku beragama Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW
sesungguhnya dia adalah orang Muhammadiyah tanpa dibatasi oleh adanya
perbedaan golongan dalam masyarakat dan kedudukan kewarganegaraannya.

Dari segi istilah, Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang didirikan oleh
Kyai Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bertepatan dengan
tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama oleh
pendirinya dengan Muhammadiyah karena dengan nama ini berharap atau
bertafa’ul agar dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi
Muhammadiyah SAW. Juga dimaksudkan agar semua anggota Muhammadiyah
benar-benar menjadi muslim yang penuh pengabdian dan tanggungjawab
terhadap agamanya serta merasa bangga dengan keislamannya.

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang telah berusia 105 tahun.


Keberadaan Muhammadiyah di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia
tidak bisa dipungkiri, meskipun pada saat ini banyak kalangan yang melontarkan
kritik kepada Muhammadiyah. Namun hal tersebut tidaklah membuat arti
Muhammadiyah yang sebenarnya menjadi kabur bahkan lenyap oleh waktu.

2. Faktor- Faktor KH. Ahmad Dahlan dan Faktor Sosiologi


Muhammadiyah
Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi kelahiran
Muhammadiyah, faktor subjektif yaitu ingin melaksanakan hasil pemahaman
K.H.Ahmad Dahlan terhadap firman Allah surat An-Nisa’ ayat 82 dan surat
Muhammad ayat 24 serta surat Ali-Imran ayat 104.
 QS. An-Nisa Ayat 82

ۡ ‫اَفَاَل يَتَ َدبَّر ُۡونَ ۡالقُ ۡر ٰانَ‌ؕ َولَ ۡو َكانَ ِم ۡن ِع ۡن ِد غ َۡي ِر هّٰللا ِ لَ َو َجد ُۡوا فِ ۡي ِه‬
‫اختِاَل فًا َكثِ ۡيرًا‬

Afalaa yatadabbaruunal Qur'aan; wa law kaana min 'indi ghairil


laahi la wajaduu fii hikh tilaafan kasiiraa

‘’Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur'an?


Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan
banyak hal yang bertentangan di dalamnya.’’

 QS. Muhammad Ayat 24

ٍ ‫اَفَاَل يَتَ َدبَّر ُۡونَ ۡالقُ ۡر ٰانَ اَمۡ ع َٰلى قُلُ ۡو‬
‫ب اَ ۡقفَالُهَا‬

Afalaa yatadabbaruunal Qur-aana am 'alaa quluubin aqfaaluhaa

Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka


sudah terkunci
 QS. Ali 'Imran Ayat 104

ٰۤ ُ
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
‫ف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا‬

104. Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang


menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.

Faktor objektif yang bersifat internal dan eksternal. Faktor objektif


internal yaitu kondisi kehidupan masyarakat Indonesia antara lain;
ketidakmurnian pengamalan Islam karena tidak menjadikan Al-quran dan as-
Sunah sebagai satu- satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia.
Kemudian, lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu
menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku khalifah Allah di atas
bumi. Oleh karena itu, Muhammadiyah menitik beratkan gerakannya kepada
sosial keagamaan dan pendidikan. Adapun faktor objektif yang bersifat eksternal
antara lain, semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia, dan penetrasi bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa
Belanda yang menjajah Indonesia. Di samping itu, politik kolonialis Belanda
mempunyai kepentingan terhadap penyebaran agama Kristen di Indonesia.

3. Masa Awal Geraka Muhammadiyah


Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada 8
Dzulhijjah 1330H atau 18 November 1912 oleh Muhammad Darwis yang
kemudian dikenal dengan Kyai Haji Ahmad Dahlan. setelah Kyai Haji Ahmad
Dahlan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, beliau mulai menyampaikan benih
pembaruan di Tanah Air.

Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah


berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah. Melihat
keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan penuh dengan amalan-
amalan yang bersifat mistik, Kyai Haji Ahmda Dahlan tergerak hatinya untuk
mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan
Qur'an dan Hadist.

Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya


ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang. Awalnya ajaran ini
ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan
dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat
mendukung, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung
Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa.
BAB III

PENUTUP
Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan Kyai Haji Ahmad
Dahlan tahun 1330 H atau bertepatan dengan 1912 M, kata muhammadiyah
dibentuk dari isi alam (nama) nabi “Muhammad” ditambah dengan akhiran “yai
nisbah” menjadi muhammadiyah dan kemudian disederhanakan menjadi
muhammadiyah yang berarti pengikut nabi Muhammad SAW .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/17/164408569/sejarah-singkat-
berdirinya-muhammadiyah?page=all

Nashir, Haedar. Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. Suara Muhammadiyah,


2010.

Anda mungkin juga menyukai