Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA MUTASI, DNA REPAIR DAN KANKER

Kanker adalah penyumbang terbesar angka kematian dunia saat ini.


Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada tahun
2018 tercatat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sekitar 9,6 juta
kematian. Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136,2/100.000
penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia
urutan ke -23. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di
Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di
taun 2012 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Kanker dapat disebabkan karena adanya mutase, terutama mutase


yang mengubah gen pada sel somatic. Mutase penyebab kanker banyak
dihasilkan dari pengaruh lingkungna seperti karsinogen kimia, sinar-X dan
radiasi energi tinggi lainnya, dan beberapa virus, (Urry, 2017). Mutase akan
merubah susunan nukleotida pada DNA maka asam amino penyusun
protein yang dikodenya akan mengalami perubahan, sehingga protein yang
bersangkutan akan menjadi abnormal begitu pula fungsinya yang menjadi
abnormal juga (Sudiana, 2018)

Adapun menurut Ariani (2015), Kanker merupakan tumor ganas


yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal, disebabkan neoplasia, dysplasia, dan hyperplasia. Neoplasia adalah
kondisi sel yang terdapat pada jaringan berproliferasi secara tidak normal,
berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan terus memberlah diri

Transformasi keganasan sel terjadi akibat akumulasi mutase pada


sejumlah gen tertentu, dan hal ini merupakan kunci terjadinya kanker pada
manusia. Berdasarkan penelitian Asinuddin (2004) p16 gen penekan tumor
yang menghasilkan protein p16 yang berfungsi sebagai pengikat
CDK4/CDK6. Bila mutase terjadi pada p16, maka protein p16 yang
dihasilkan tidak mampu mengikat CDK4/CDK6, sehingga mengakibatkan
dan menyebabkan tidak terkontrolnya siklus sel sehingga timbullah proses
keganasan. (Asmuddin:2004)

Gen Penyebab Kanker


Gen penekan Kanker
Gen penekan tumor diperlukan untuk mempertahankan pembelahan
sel tetap terkontrol, gen penekan tumor yang berfungsi normal akan
mengotrol siklus perkembang biakan sel, replikasi DNA, dan pembelahan
sel. Bila tidak berfungsi dengan baik maka perkembang biakkan sel tidak
dapat terkendali dan menimbulkan kanker. (Syaifudin, 2012)
Beberapa kanker timbul sebagai akibat hilangnya atau tidak
berfungsinya gen penekan tumor secara sempurna. Kunci pro-tein penekan
tumor yaitu PRB dan P53. Bentuk aktif PRB bertindak sebgai penghambat
replikasi DNA. Mutase dari gen pRb menyebabkan setiap protein yang
dihasilkan menjadi tidak aktif dan mengakibatkan pembelahan seel tidak
terkendali. Gen p16 dan pRb bertindak sebagai pengatur siklus sel.
(Asmuddin;2004)
Onkogen
Sel normal tumbuh dalam satu lapisan datar yang berhenti membelah
apapbila sel tersebut berhubungan satu sama lain (inhibisi kontak). Sel yang
mengalami transformasi tidak memiliki inhibisi kontak. Sel tersebut
menjadi bulat dan bertumpuk-tumpuk. Gen seperti src yang menyebabkan
transformasi sel, yang menyebabkan sel membuat pola pertumbuhan khas
sel kanker, disebut onkogen,
Proto-onkogen
Proto-onkogen adalah sel normal yang mengkode protein untuk
merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel normal. Proto-onkogen dapat
berubah menjadi onkogen bila mengalammi mutase, atau bila ekspresinya
meningkat
Ada 3 mekanisme yang dapat memproduksi onkogen dari proto-onkogen
yaitu:
1. Point mutase diproto-onko-gen hasil dari pengkodean produk
protein
2. Reduplikasi local dari segmen DNA yang didalamnya ada proto-
onkogen
3. Translokasi kromosom yang menyebabkan pengontrol pembelahan
sel menjadi tidak terkontrol. (Asmuddin:2004)
Karsinogen
Karsinogen (carcinogene) adalah bahan yang dapat memi=icu
terjadinya kanker atau keganasan. Karsinogen dapat mempengarui DNA
atau suatu protein yang berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel.
Umumnya karsinogen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan
kimia, radiasi, dan virus. (Sudiana, 2008)
Bahan Kimia
Bahan kimia dapat memicu terjadinya suatu keganasan karena dapat
menimbulkan mutase pada DNA. Terjadinya penyakit keganasan
dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu initiation phase dan promotion
phase.
Hal ini dapat dijelaskan apabila bahan yang bersifat karsinogenik masuk ke
dalam tubuh. Maka di dalam tubuh bahan ini langsung mengalami proses
detoksifikasi untuk kemudian diekskresi. Apabila proses ini tidak dapat
dilakukan oleg tubuh, maka hasil metabolit dari bahan karsinogenik ini
akan mengadakan ikatan dengan rantai DNA, sehingga DNA menjadi cacat
(defect). Sebagai akibat dari adanya kecacatan DAN, tubuh berusaha untuk
melakukan perbaikan DNA (DNA repair). Bila perbaikan DNA tidak
berhasil, sel yang meiliki DNA abnormal akan dimusnahkan. Apabila
proses pemusnahan tidak dilakukan oleh tubuh, maka sel tersebut memiliki
DNA cacat yang bersifat permanen
Radiasi
Terdapat 2 macam radiasi yaitu radiasi ionisasi (misalnya sinar X) dan non-
ionisasi (sinar ultraviolet). Keduanya adalah bagian dari spectrum
gelombang ektromagnetik. Sinar X berasal dari tambang uranium, kosmik,
alat diagnostic penyakit, alat terapi radiasi, kecelakaan nuklir, bom atom
dan sampah radioaktif. Sinar ultraviolet berasal dari matahari
Sinar ultraviolet menyebabkan tumor pada paparan berulang dan dosis
tertentu. Jaringan yang terkena adalah kulit. Pada bibir terutama karsinoma
sel skuamosa dan paling jarang melanoma malignum tetapi merupakan
penyebab kemtian utama kanker kulit. CFC menyebabkan radiasi ultraviolet
matahari lebih banyak sampai ke permukaan bumi
Virus
Banyak kanker pada binatang disebabkan oleh virus, pada manusia, virus
adalah penyebab kanker tertentu. Dari penyelidikan virus DNA atau virus
RNA (retrovirus) yang membentuk tumor ganas didapatkan terbentuknya
tumor ganas karena onkogen virus yang masuk ke gen sel penderita yaitu
integrase sebagian atau seluruh DNA virus atau DNA copy dari RNA
retrovirus ke kromosom penderita. Dengan cara langsung pengaktifan
onkogen sel penderita atau dengan cara mengihilangkan fungsi gen supresor
tumor penderita sebagai akibat mutase gen penderita terbentuk neoplasma
(Kartawiguna, 2001)
Mutasi
Mutase adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetic (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutase titik) maupun pada taraf
kromosom. Mutase pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi.
Mutase pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru (Warmadewi,
2017)
Kanker Hati
Faktor Resiko Umum Kanker Hati
Factor resiko dari kanker hati merupakan kombinasi dari factor
factor yang bekerja bersama dan menghasilkan perkembangan tumor.
Kombinasi factor-faktor resiko dapat bersifat aditif, tetapi juga dapat
bersifat multiplikatif. Misalnya kombinasi alcohol dan merokok atau
hepatitis B dan merokok.
1. Ras dan Jenis kelamin
Seseorang dengan keturunan Asia dan Pasifik lebih sering terkena
kanker hati daripada orang dari ras lain, sebagian besar disebabkan
oleh epidemic hepatitis di antara wilayah ini. Kaukasia
mengembangkan kanker hati lebih jarang. Tetapi penyakit ini
tampaknya meningkat.
2. Usia yang Menua
Meskipun kanker hati dapat terjadi pada usia beraoa pun, hal
tersebut paling umum terjadi pada orang tua. Sebagian besar orang
yang didiagnosis gangguan tersebut berusia diatas 60 tahun. Angka
tertinggi seseorang yang mengidap penyakit ini sekitar usia 85 tahun
hingga 89 tahun
3. Obesitas
Menjadi gemuk dapat meningkatkan kemungkinan untuk
mengambangkan kanker hati. Diabetes dan penyakit hati berlemak
non-alkohol lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat
badan
4. Merokok
Merokok dapat meningkatkan resio berbagai kanker, termasuk
kanker hati. Resiko dari kanker hati semakin meingkatkan jika
orang tersebut merokok dan minum banyak alcohol. Resiko juga
mungkin lebih tinggi pada perokok yang memiliki infeksi hepatitis
B atau C
5. Minum Alkohol
Mengonsumsi alcohol yang berat dapat meningkatkan resiko kanker
hati. Minum alcohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan
sirosis hati, yang meningkatkan resiko kanker hati. Alcohol juga
dapat secara langsung merusak DNA di dalam sel-sel hati

Virus Hepatitis B merupakan virus DNA yang tidak stabil. Hal ini
dikarenakan VHB yang tidak memiliki kemampuan koreksi gen
sebagaimana virus DNA pada umumnya sehingga VHB mudah mengalami
mutase. Gen VHB memiliki empat kerangka baca, yaitu Surface
Polymerase, Core dan X.
Dari keempat kerangka baca tersebut, daerah gen X memiliki
keiistimewaan dapat berintegrasi ke dalam genom inang (host) dan dapat
menyebabkan perubahanjalur persinyalan sel di tubuh inang. Pada berbagai
penelitian yang telah ada di luar negeri, mutase daerah gen X VHB
seringkali ditemukan pada penderita Hepatitis B dengan penyakit hati
kronis. Penyakit hati kronis dibagi menjadi tiga stadium yaitu hepatitis
kronis, sirosis hati, dan kanker hati. Mutase gen X VHB dapat mengganggu
stabilitas protein X yang dihasilkan oleh virus hepatitis. Sehingga fungsi
normal dari protein X dapat tertanggu dan bertransformasi hingga memicu
keganasan. Mutase di daerah gen X dapat juga mempengaruhi bagian lain
dari kerangka baca VHB karena lokasi gen X tumpeng tindih dengan
beberapa daerah VHB lainnya.
Mutasi ganda ini banyak berkaitan dengan perkembangan hepatitis
B menjadi kanker hati. Strain HBV dengan mutase ganda ini dikatakan
memiliki keuntungan survival yang lebih tinggi dibandingkan mutase
tunggal. Hal ini ditunjukkan dengan replikasi VHB yang lebih tinggi pada
VHB yang mengalami mutase ganda. Replikasi VHB yang tinggi ini
menyebabkan peningkatan inflamasi, replikasi, dan invasi virus. Mutase
ganda ini juga dikatakan dapat menekan ekspresi regulator sel pencegah
keganasan dengan kuat sehingga menyebabkan proliferasi sel yang tidak
terkontrol.

Gejala dan Tanda-tanda Kanker Hati


Kanker hati sering memberikan tanda dan gejala awal yang samar
(tidak ada), munculnya tanda dan gejala biasanya sudah dalam stadium
lanjut. Tanda dan gejala yang sering muncul, antara lain:

1. Mual dan Muntah


2. Perut tidak nyaman
3. Nyeri perut
4. Perut kembung
5. Kuning pada pupil mata/ikterik
6. Mudah lelah
7. Penurunan berat badan
8. Pembesaran limpa
9. Gatal diseluruh tubuh
10. Perut terasa penuh meski hanya makan sedikit
11. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut kanan atas
12. Tinja berwarna putih
13. Tubuh mudah memar dan mengalami pendarahan
14. Urune bewarna gelap
Pengobatan pada Kanker Hati
Penatalaksanaan kanker hati ada beberapa, diantaranya:
1. Pengangk dratan dengan pembedahan
Untuk mengangkat tumor dan jaringan yang terdampak di
sekitarnya
2. Kemoembolasi Trans-Arteri (TACE)
Tindakan pengobatan ini dilakukan untuk memblokir pembuluh
darah guna menghentikan asupan nutrisi kepada tumor. Tindakan ini
bisa menghentikan pertumbuhan tumor kanker dan mengurangi
ukuran besarnya. Hal ini bisa dicapai dengan menyuntikkan obat ke
dalam pembuluh darah tertentu yang mneyediakan asupan nutrisi
kepada tumor melalui aorta
3. Injeksi Alkohoim
Lokasi tumor bisa dipastikan dengan bantuan pemimdaian USG atau
computer. Setelahnya, alcohol dengan konsentrasi tinggi ini akan
mengeringkan sel dan pembunuhnya
4. Ablasi frekuensi Radio
Tindakan pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik
pengobatan termal local, menggunakan suhu 60 derajat untuk
menghancurkan tumor. Tergantung pada lokasi dan ukuran
tumornya tidak lebih besar dari 5cm.
5. Transplantasi Hati
Tindakan pengobatan ini dilakuakan bagi mereka yang tidak bisa
menjalani tindakan operasi bdah untuk mengangkat hati. Khusus
bagi pasien yang fungsi hatinya telah memburuk, dan pasien yang
telah menjalani tindakan pengobatan Kemoembolisasi Transarterial
dan injeksi alcohol, asalkan ukuran tumornya tidak lebih besar dari
5 cm. jika tumor telah berkembang hingga mencapai ukuran tertentu
besar kemungkinannya bahwa sel-sel kanker tersebut telah
menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai