Virus Hepatitis B merupakan virus DNA yang tidak stabil. Hal ini
dikarenakan VHB yang tidak memiliki kemampuan koreksi gen
sebagaimana virus DNA pada umumnya sehingga VHB mudah mengalami
mutase. Gen VHB memiliki empat kerangka baca, yaitu Surface
Polymerase, Core dan X.
Dari keempat kerangka baca tersebut, daerah gen X memiliki
keiistimewaan dapat berintegrasi ke dalam genom inang (host) dan dapat
menyebabkan perubahanjalur persinyalan sel di tubuh inang. Pada berbagai
penelitian yang telah ada di luar negeri, mutase daerah gen X VHB
seringkali ditemukan pada penderita Hepatitis B dengan penyakit hati
kronis. Penyakit hati kronis dibagi menjadi tiga stadium yaitu hepatitis
kronis, sirosis hati, dan kanker hati. Mutase gen X VHB dapat mengganggu
stabilitas protein X yang dihasilkan oleh virus hepatitis. Sehingga fungsi
normal dari protein X dapat tertanggu dan bertransformasi hingga memicu
keganasan. Mutase di daerah gen X dapat juga mempengaruhi bagian lain
dari kerangka baca VHB karena lokasi gen X tumpeng tindih dengan
beberapa daerah VHB lainnya.
Mutasi ganda ini banyak berkaitan dengan perkembangan hepatitis
B menjadi kanker hati. Strain HBV dengan mutase ganda ini dikatakan
memiliki keuntungan survival yang lebih tinggi dibandingkan mutase
tunggal. Hal ini ditunjukkan dengan replikasi VHB yang lebih tinggi pada
VHB yang mengalami mutase ganda. Replikasi VHB yang tinggi ini
menyebabkan peningkatan inflamasi, replikasi, dan invasi virus. Mutase
ganda ini juga dikatakan dapat menekan ekspresi regulator sel pencegah
keganasan dengan kuat sehingga menyebabkan proliferasi sel yang tidak
terkontrol.