Anda di halaman 1dari 69

Dasar Sistem Digital

COMBINATIONAL DIGITAL
CIRCUIT
PART 2

Odd semester
2020/2021
Outline
2

 Minterm dan maxterm


 Canonical Forms
 Standard Forms
 Optimasi Rangkaian
 Karnaugh Map
 Penyederhanaan sistematik
3 Minterm dan maxterm
Minterm
Maxterm
Urutan standar
Indeks
Product term dan Sum term
4

 Fungsi Boolean dalam bentuk aljabar dapat ditulis


dalam berbagai macam cara (tidak standar) ➔
dibutuhkan bentuk yang standar
 Akan memudahkan dalam menyederhanakan
fungsi Boolean
 Hasilnya lebih sesuai dengan keinginan saat
diimplementasikan dalam bentuk sirkuit logika
 Bentuk term:
 Product terms → XY’Z → AND operation
 Sum terms → X + Y + Z → OR operation
Minterms
5

 Minterms ➔ bentuk spesial dari product term (AND)


yang seluruh variabelnya muncul membentuk satu
“suku”, baik dalam bentuk komplemen dan non
komplemen.
 Ada 2n minterms untuk n variable.
 Contoh: Dua variable (X and Y) akan didapat 22 = 4
kombinasi:
XY (both normal)
X Y (X normal, Y complemented)
XY (X complemented, Y normal)
X Y (both complemented)
 Berarti ada empat minterms dari dua variabel.
Maxterms
6

 Maxterms ➔ bentuk spesial dari sum term (OR)


yang seluruh variabelnya membentuk satu
“suku”, baik dalam bentuk komplemen dan non
komplemen
 Ada 2n maxterms untuk n variable.
 Contoh: Dua variable (X and Y) menghasilkan
22 = 4 kombinasi:
X + Y (both normal)
X + Y (x normal, y complemented)
X + Y (x complemented, y normal)
X Y+ (both complemented)
Maxterms and Minterms
7

 Contoh: Dua variable minterms dan maxterms.

Index Minterm Maxterm


0 xy x+y
1 xy x+y
2 xy x+y
3 xy x+y

 Indeks di atas sangat penting untuk menentukan variabel


yang mana dalam terms tersebut ‘true’ dan yang mana
komplemen.
Urutan Standar
8

 Minterms dan maxterms didisain dengan subscript (angka),


tergantung pada binary pattern-nya
 Bit pada pattern menyatakan komplemen atau kondisi normal
untuk masing2 variable yang ditulis dalam urutan standar
 Semua variabel akan ada pada minterm atau maxterm dan
harus ditulis secara berurut sesuai abjad (alphabetically)
 Contoh: Untuk variabel a, b, c:
 Maxterms: (a + b + c), (a + b’ + c)
 Terms: (b + a + c), a c b, dan (c + b + a) TIDAK dalam
urutan standar
 Minterms: a b c, a’ b c, a b’ c
 Terms: (a + c), b c, and (a + b) tidak terdiri dari semua
variabel
Index
9

 Index untuk minterm atau maxterm, dinyatakan


sesuai bil biner, yang dipakai untuk
menentukan apakah variable yang ada bentuk
‘true’ atau bentuk komplemen.
 Untuk Minterms:
 “1” berarti var ini “Bukan komplemen” dan
 “0” berarti var ini “Komplemen”

 Untuk Maxterms:
 “0” berarti var ini “Bukan komplemen” dan
 “1” berarti var ini “Komplemen”.
Contoh Index untuk Tiga Variabel
10

 Misalkan Variabel tersebut adalah : X, Y, dan Z.


 Urutan standarnya adalah : X,lalu Y, lalu Z.
 Index 0 (000 dalam basis 2) ketiga var tersebut adalah
komplemen utk minterm 0 ( X ,Y ,Z ) dan bukan
variabel komplemen untuk Maxterm 0 (X,Y,Z).
 Minterm 0, disebut m0 = X Y Z .

 Maxterm 0, disebut M0 = (X + Y + Z).


 Minterm 6 ?
 Maxterm 6 ?
Contoh Indeks– Empat Variable.
11

Index Binary Minterm Maxterm


(i) pattern (mi) (Mi)
0 0000 a’b’c’d’ a+b+c+d
1 0001 a’b’c’d ?
3 0011 ? a+b+c’+d’
5 0101 a’bc’d a+b’+c+d’
7 0111 ? a+b’+c’+d’
10 1010 ab’cd’ ?
13 1101 abc’d a’+b’+c+d’
15 1111 ? ?
Hubungan Minterm and Maxterm
12

 DeMorgan's Theorem
x ·y = x + y and x + y = x  y
 Contoh Dua Variabel:
M 2 = x + y dan m 2 = x·y
Jadi M2 adalah komplemen dari m2 dan sebaliknya.
 Bila DeMorgan's Theorem terdiri dari n variabel,
maka term diatas juga terdiri dari n variabel.

 Bila : Mi = mi dan mi = M i
Maka Mi adalah komplemen dari mi.
Tabel Fungsi ke-dua2-nya.
13

 Minterms dari Maxterms dari


2 variabel 2 variabel
x y m0 m1 m2 m3 x y M0 M1 M2 M3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

 Masing2 kolom pada tabel fungsi maxterm adalah


komplemen dari kolom tabel fungsi minterm, maka
Mi adalah komplemen dari mi.
Contoh Fungsi Minterm
14

x y z index m1 + m4 + m7 = F1
0 0 0 0 0 + 0 + 0 = 0
0 0 1 1 1 + 0 + 0 = 1
0 1 0 2 0 + 0 + 0 = 0
0 1 1 3 0 + 0 + 0 = 0
1 0 0 4 0 + 1 + 0 = 1
1 0 1 5 0 + 0 + 0 = 0
1 1 0 6 0 + 0 + 0 = 0
1 1 1 7 0 + 0 + 1 = 1
 F1 = m1 + m4 + m7
 F1 = x’ y’ z + x y’ z’ + x y z
Contoh Fungsi Minterm
15

 F(A, B, C, D, E) = m2 + m9 + m17 + m23


 F(A, B, C, D, E) = ?
Contoh Fungsi Maxterm
16

 Contoh: Implementasikan F1 dalam maxterms:


F1 = M0 · M2 · M3 · M5 · M6
F1 = (x+y+z) (x+y’+z) (x+y’+z’) (x’+y+z’) (x+y+z’)

x y z i M 0  M2  M3  M5  M 6 = F1
0 0 0 0 0  1  1 1  1 = 0
0 0 1 1 1  1  1 1  1 = 1
0 1 0 2 1  0  1 1  1 = 0
0 1 1 3 1  1  0 1  1 = 0
1 0 0 4 1  1  1 1  1 = 1
1 0 1 5 1  1  1 0  1 = 0
1 1 0 6 1  1  1 1  0 = 0
1 1 1 7 1  1  1 1  1 = 1
Contoh Fungsi Maxterm
17

 F(A,B ,C ,D ) =M 3 M 8 M 11 M 14
 F(A, B,C,D) = ?
18 Canonical Forms
Sum of Minterm (SOM)
Product of Maxterm (POM)
Komplemen fungsi
Konversi SOM dan POM
Bentuk Kanonik
19

 Sangat berguna untuk menspesifikasikan Fungsi


Boolean dalam 2 bentuk yang:
❖ Bila meng-"OR" kan minterms dengan memasukkan "1"
kedalam tabel fungsi. Ini disebut Fungsi dari minterm.
❖ Bila meng-“AND" kan maxterms dengan memasukkan “0"
kedalam tabel fungsi. Ini disebut Fungsi dari maxterm

 Bentuk Kanonik yang umum digunakan :


 Sum of Minterms (SOM)
 Product of Maxterms (POM)
Sum of Minterm (SOM)
20

 Fungsi Boolean dapat ditulis dalam logical sum


dari seluruh minterm yang menghasilkan 1 pada
truth table ➔ disebut Sum of Minterm (SOM)
 Dapat ditulis dalam jumlah (∑) dari seluruh
indeks minterms
 Contoh:
F = X’Y’Z’ + X’YZ’ + XY’Z + XYZ = m0 + m2 +m5 +m7
F(X,Y,Z) = ∑m(0,2,5,7) F’(X,Y,Z) = ∑m(1,3,4,6)
Product of Maxterms (POM)
21

 Fungsi Boolean juga dapat ditulis dalam logical


product dari seluruh maxterm yang menghasilkan
0 pada truth table ➔ disebut Product of Maxterm
(POM)
 Dapat ditulis dalam hasil kali (∏) dari seluruh
indeks maxterm
 Contoh untuk fungsi sebelumnya:
F = (X+Y+Z’) (X+Y’+Z’) (X’+Y+Z) (X’+Y’+Z) = M1.M3.M4.M6
F(X,Y,Z) = ∏ M(1,3,4,6) F’(X,Y,Z) = ∏ M(0,2,5,7)
Menyatakan dalam SOM
22

 Setiap fungsi Boolean dapat dinyatakan dalam :


Sum of Minterms.
 Dilakukan dengan meng-expand seluruh term dengan
meng-AND-kan tiap term yang kekurangan variabel,
misal v dengan term ( v + v ).
 Example: Implement f = x + x y as a sum of
minterms.
First expand terms: f = x( y + y) + x y
Then distribute terms: f = xy + xy + x y
Express as sum of minterms: f = m3 + m2 + m0
Another SOM Example
23

 Example: F=A+BC
 There are three variables, A, B, and C which we
take to be the standard order.
 Expanding the terms with missing variables:
……….
 Collect terms (removing all but one of duplicate
terms): ………….
 Express as SOM: ………………
Menyatakan dalam POM
24

 Setiap fungsi Boolean juga dapat ditulis sebagai Product


of Maxterms (POM).
 Dilakukan dengan meng-expand seluruh term dengan hukum
distributif, meng-OR-kan tiap term yang kekurangan variabel,
misal v dengan term
distributif lagi v v kemudian mengaplikasikan hukum

 Example: Convert to product of maxterms:


f(x,y,z) = x + x y
Apply the distributive law:
x + x y = (x + x)(x + y) = 1  (x + y) = x + y
Add missing variable z:
x + y + z z = (x + y + z) (x+ y + z )
Express as POM: f = M2 · M3
Komplemen fungsi
25

 Komplemen fungsi SOM ➔ dengan cara


menuliskan indeks yang tidak ada
 Contoh:
F(X,Y,Z) = ∑m(0,2,5,7)
F’(X,Y,Z) = ∑m(1,3,4,6)
Konversi SOM dan POM
26

 Untuk mengekspresikan fungsi dlm POM,


bisa didapat dari komplemen SOM
 Contoh fungsi dalam bentuk SOM:
F(X,Y,Z) = ∑m(0,2,5,7)

maka fungsi dalam POM:


F(X,Y,Z) = ∏ M(1,3,4,6)
27 Standard Forms
Sum of Products (SOP)
Product of Sums (POS)
Standard Forms
28

 Standard SOP form: equations are written as an


OR of AND terms (jumlah hasil kali)
 Standard (POS) form: equations are written as
an AND of OR terms (hasil kali jumlah)
 Examples:
 SOP: A B C + A B C + B

 POS: (A + B) ·(A+ B + C )·C

 These “mixed” forms are neither SOP nor POS


 (A B + C) (A + C)

 A B C + A C (A + B)
Standard Sum-of-Products (SOP)
29

 A sum of minterms form for n variables can be


written down directly from a truth table.
 Implementation of this form is a two-level
network of gates such that:
◼ The first level consists of n-input AND gates, and
◼ The second level is a single OR gate (with fewer than
2n inputs).
 This form often can be simplified so that the
corresponding circuit is simpler ➔ SOP
Standard Sum-of-Products (SOP)
30

 A Simplification Example:
F( A , B, C) = m(1,4,5,6,7 )
 Writing the minterm expression (SOM):
F = A B C + A B C + A B C + ABC + ABC
 Simplifying: (bagaimana caranya?)
F = B’C + A ➔ SOP
 Simplified F contains 3 literals compared to 15
in minterm F
AND/OR Two-level Implementation of SOP
Expression
31

 The two implementations for F are shown below


– it is quite apparent which is simpler!
A
B
A
C F
A SOP
B
B C
SOM C
A
B F
C
A
B
C
A
B
C
32 Optimasi Rangkaian
Optimasi Rangkaian
33

 Tujuan: Membuat implementasi yang paling sederhana


dari fungsi yang diberikan.
 Optimasi adalah pendekatan untuk menyederhanakan
fungsi yang ada dengan menggunakan prosedur dan
algoritma yang khusus.
 Optimisasi membutuhkan kriteria biaya untuk mengukur
kesederhanaan rangkaian.
 Batasan kriteria biaya yang dipakai adalah:
 Biaya Literal (L)
 Biaya Gate input (G)
 Biaya Gate input dengan NOT (GN)
Biaya Literal
34

 Literal → suatu variabel atau komplemennya


 Biaya Literal → jumlah literal yang muncul
 Contoh:
F = BD + AB’C + AC’D’ L=8
 F = BD + AB’C + AB’D’+ ABC’ L=?
 F = (A + B)(A + D)(B + C + D’)(B’+C’+ D) L=?
 Solusi mana yang terbaik?
Biaya Input Gerbang
35

 Biaya input Gerbang → jumlah input ke gerbang pada


implementasi sesuai persamaan yang ada
(G - inverters not counted, GN - inverters counted)
 Untuk pers SOP dan POS, dapat dihitung dari pers yg
ada, dengan menghitung jumlah:
 Semua literal yang muncul
 Jumlah terms, tidak termasuk single literal terms,(G) dan
 optionally, jumlah single literals yang dikomplemenkan (GN).
 Contoh:
 F = BD + AB’C + AC’D’ G=? GN=?
 F = BD + AB’C + AB’D’+ ABC’ G=? GN=?
 F = (A + B)(A + D)(B + C + D’)(B’+C’+ D) G=? GN=?
 Solusi mana yang terbaik?
Contoh Menghitung Kriteria Biaya
36

 Contoh 1: L = 5
G = L + 2 = 7
 F = A + B C + B’C’ GN = G + 2 = 9

B
C

A F

▪ L (literal count) → hitung input AND dan input single


literal OR.
▪ G (gate input count) → tambahkan sisa input gerbang OR
▪ GN (gate input count with NOTs) →Tambahkan input ke
inverter
Kriteria Biaya (continued)
37
A
 Contoh 2: B
C
 F = A B C + A’ B’ C’ F
 L = 6 G = 8 GN = 11
 F = (A + C’)(B’ + C)( A’+ B)
 L = 6 G = 9 GN = 12
A
 Fungsi yang sama dan B
biaya literal yang sama C
F
 Rangk pertama gate input
count dan gate input count
dengan NOTs lebih baik.
 Pilihlah!
38 Karnaugh Map
2 var
3 var
4 var
Penyederhanaan peta
Optimasi Fungsi Boolean
39

 Minimisasi biaya gerbang input (atau literal) dari


suatu (atau se-set) set Pers Boolean akan
mengurangi biaya rangkaian.
 Kita pilih biaya gerbang input.
 Aljabar Boolean dan teknik grafik merupakan alat
untuk meminimalkan nilai kriteria biaya.
 Beberapa pertanyaan penting:
 Kapan kita berhenti berusaha mengurangi biaya?
 Bagaimana diketahui biaya sudah minimum?
 Diperkenalkan teknik grafik menggunakan Karnaugh
maps (Singk: K-maps,)
Beberapa kegunaan K-Maps
40

 Sangat berarti untuk:


 Mencari optimum atau mendekati optimum
◼ Bentuk standard SOP dan POS dan
◼ Implementasi rangk AND/OR and OR/AND dalam 2–level
◼ Untuk fungsi dengan jumlah variabel sedikit
 Konsep visualisasi untuk memanipulasi ekspresi
Boolean dan
 Menunjukkan konsep yang digunakan pada
program computer-aided design untuk
menyederhanakan rangkaian yang besar.
Karnaugh Maps (K-map)
41

 K-map adalah suatu himpunan ‘kotak’


 Masing2 kotak menyatakan minterm
 Himpunan Kotak adalah representasi grafik dari Fungsi
Boolean .
 Kotak yang berdekatan berbeda nilai satu variabel
 Sebagai alternatif ekspresi aljabar untuk fungsi yang
sama, ditunjukkan dengan pola kotak2.
 K-map dapat dilihat sebagai :
 Versi yang lain dari truth table/tabel kebenaran
 Topologikal Venn diagram yang biasanya digunakan
sebagai visualisasi dari algebra of sets
K-Map dan Tabel Kebenaran
42

 K-Map hanyalah bentuk yang berbeda dari tabel


kebenaran.
 Contoh: Fungsi 2 variabel:
Dipilih, a,b,c dan d dari set {0,1} untuk implementasi
fungsi , F(x,y).
Function Table K-Map

Input Function y = 0 y = 1
Values Value
(x,y) F(x,y) x = 0 a b
0 0 a
x = 1 c d
0 1 b
1 0 c
1 1 d
K-map 2 variabel
43

 Hanya indeks minterm yang dituliskan


 Tiap minterm yang bersebelahan, hanya
memiliki satu perbedaan nilai variabel
 m0 dan m1 hanya berbeda pada y
 m0 dan m2 hanya berbeda pada x Y’
 Dst

 Ket:
X’
0,1,2,3 =
indeks minterm
Cara menyederhanakan dgn K-Map
44

 Tulis “1” pada indeks minterm yang ada


 Gabungkan kelompok kotak yang berisi angka
“1” yang berdekatan → disebut rectangles
 Jumlah kotak yang dapat digabungkan harus 2n
 Rectangles harus sebesar mungkin

 Jumlah rectangles sesedikit mungkin

 Tuliskan hasil gabungan dalam bentuk SOP


Contoh K-Map 2 var
45

 Diketahui fungsi  Maka F=∑m(0,1,3)


seperti tabel  Maka K-Map
kebenaran berikut

 Maka SOP:
F = A’ + B
Contoh lain K-Map 2 var
46

 Diketahui  Maka bentuk SOP


G(A,B) = ∑m(1,2) G = A’B + AB’
 Maka K-Map:  Perhatikan bahwa
bentuk yang sudah
disederhanakan
sama dengan
bentuk asli →
karena tidak ada
kotak yang bisa
digabung
K-Map 3 variabel
47

 Perhatikan urutan penulisan indeks minterm'


Y’

X’

Z’
Contoh K-Map 3 var
48

 Diketahui F(A,B,C) = ∑m(0,1,2,3,4,5)


 K-Map:
Rectangle hitam
bisa dibuat, tapi
tidak dipilih karena
yg dipilih adlh yg
terbesar (biru)

 Berdasarkan 2 buah rectangle yang terbesar


(biru) maka: F(A,B,C) = A’ + B’
Contoh lain K-Map 3 var
49

 Sederhanakan dengan K-Map:


1. Diketahui G(A,B,C) = ∑m(0,2,4,5,6)
2. Diketahui H(A,B,C) = ∑m(1,3,4,5,6)
Solusi no 1
50

 K-Map

Rectangle hitam
tidak dipilih

 Maka G(A,B,C) = AB’ + C’


Solusi no 2
51

 K-Map
Rectangle B’C dan
AB’ sama2
merepresentasikan
kotak no 5 ➔
dipilih salah satu yi
AB’

 Maka H(A,B,C) = A’C + AB’ + AC’


K-Map 4 variabel
52

 Perhatikan urutan minterm dalam kotak


4 Variabel Terms
53 Y

Peta dengan 4 Var dapat 1 2


0 3

mempunyai hubungan
rectangular sbb:
4 5 7 6
 A single 1 = 4 variables,
(i.e. Minterm) X
12 13 15 14
◼ Merah = xyw’z
 Two 1s = 3 variables
W 8 9 11 10
◼ Biru = xzw
 Four 1s = 2 variables
◼ Hijau = x’z’
Z
 Eight 1s = 1 variable,
 Sixteen 1s = zero variables
(i.e. Fungsi Constant "1")
Contoh K-Map 4 var
54

 Diketahui F(A,B,C,D) =  Maka


∑m(0,1,2,4,5,6,8,9,10,
F = C’ + A’D’ + B’D’
12,13)
 K-Map
Contoh lain K-Map 4 var
55

 Sederhanakan Fungsi Boolean:


G(A,B,C,D) = A’C’D’ + A’D + B’C + CD + AB’D’
 K-Map asli:
56

 K-Map yang disederhanakan

 Maka: G = B’D’ + A’C’ + CD


57 Penyederhanaan Sistematik
Prime Implicants dan Essential Prime
Implicants
Penyederhanaan POS
Don’t care condition
Penyederhanaan sistematik
58

 Prime implicant ➔ bentuk perkalian yang didapat dengan


menggabung sebanyak2nya kotak yang berdekatan pada
peta menjadi rectangle dengan jumlah kotak suatu
pangkat 2
 Prime Implicant disebut Essential Prime implicant bila ia
hanya prime implicant yang mencover satu atau lebih
minterm.
 Prime Implicants dan Essential Prime Implicants dapat
dicari dengan meneliti K-map.
 Suatu set dari prime implicants “mengcovers seluruh
minterms" bila, untuk masing2 minterm dari fungsi, paling
tidak satu prime implicant ada pada suatu set prime
implicants termasuk minterm.
Contoh dari Prime Implicants
59

 Carilah SELURUH Prime Implicants


CD ESSENTIAL Prime Implicants
C C
B D B D

1 1 1 1 1 1

BD 1 1 BD 1 1
B B
1 1 1 1
A A
1 1 1 1 1 1 1 1
A B

D D
AD Minterms covered by single prime implicant
B C
Langkah penyederhanaan sistematis
60

1. Cari semua prime implicants (PI)


2. Tentukan yang mana essential prime implicants
3. Untuk non essential prime implicants, Selection
Rule:
1. minimalkan overlap antar prime implicants
2. Pastikan prime implicants yg dipilih
mengikutsertakan paling tidak 1 minterm yg tidak
dicover prime implicants yang lain
4. Tuliskan fungsi dalam bentuk SOP essential
prime implicants ditambah non essential prime
implicants
Contoh penyederhanaan sistematis
61

 F(A,B,C,D) =∑m(0,1,2,4, 1. PI ➔ semua rectangle


5,10,11,13,15) 2. Essential PI ➔ hanya
A’C’
3. Selection Rule:
 PI 1 dan 2 dipilih
karena tidak overlap
dgn yg lain
 PI 3 dapat dipilih
antara A’B’D’ atau
B’CD’
4. F = A’C’ + ABD + AB’C
+A’B’D’
Optimasi POS
62

 Contoh: F(A,B,C,D) =  Langkah:


∑m(0,1,2,5,8,9,10)  Tulis minterm dengan ‘1’
 Isi kotak sisanya dgn ‘0’

 Nilai “0” ada K-Map


merupakan komplemen
fungsi
F’ = AB + CD + BD’
 Maka POS:
F = (A’+B’)(C’+D’)(B’+D)
Contoh lain POS
63

 Misal fungsi POS F = ( A’ + B’ + C ) ( B + D )


 Penyederhanaannya:
1. Komplemenkan fungsi F’ = ABC’ + B’D’
2. Plot ‘0’ pada K-Map, sisa kotak diisi ‘1’
3. Gabungkan dan sederhanakan kotak dengan angka
‘1’ ➔ didapatkan bentuk SOP
4. Komplemenkan kembali untuk mendapatkan
bentuk POS
KEADAAN TAK ACUH ( DON’T CARE CONDITION)
64

 Adalah salah satu hal yang menyebabkan


keadaan redundant disamping keadaan Can’t
happen (tidak pernah terjadi).
 Redundant adalah suatu keadaan dimana suku
min-suku min yang digambarkan pada segiempat
K-map dapat dianggap 1 atau 0.
 Untuk suku min, keadaan redundant diberi
tanda X
 X hanya dipergunakan apabila dapat
menyumbang penyederhanaan.
Don't Care Condition
65

 Kadang2 tabel fungsi atau peta berisi masukan yang dikenal


sebagai:
 Nilai input untuk minterm yang tidak pernah terjadi, atau
 Nilai output untuk minterm yang tidak digunakan
 Dalam hal ini, nilai output tidak perlu didefinisikan.
 Kecuali, nilai output didefinisikan sbg don’t care
 Dengan menempatkan “don't cares” (“x”) pada tabel fungsi
atau peta, kemungkinan biaya rangk logika menjadi lebih
murah.
 Contoh 1: Suatu fungsi logik mempunyai kode biner BCD digit
sebagai input. Hanya kode 0-9 yang digunakan. Enam kode
yang lain 1010 sampai 1111 tidak terjadi , maka kode ini
diberi kode “x” untuk menyatakan don’t care.
Contoh: BCD “5 atau lebih”
66

 Peta dibawah memberikan fungsi F1(w,x,y,z)


dimana didefinisikan sbg "5 atau lebih" pd BCD
inputs. Dengan menggunakan don't cares
untuk 6 non-BCD kombinasi:
y
F1 (w,x,y,z) = w + x z + x y G = 7
00 01 03 02
◼ Ini mempunyai biaya < F2 dimana
0 4 1 5 117 1 6 “don't cares” dianggap sbg "0s."
x
X X X X F2(w, x, y, z) = w x z + w x y + w x y
12 13 15 14
w G = 12
1 1 X X
8 9 11 10 ◼ Untuk fungsi khusus, biaya G untuk

z solusi POS untuk F1(w,x,y,z) tidak


berubah dg menggunakan don't cares.
Contoh
67

Sederhanakan fungsi Boolean dibawah ini :


F ( W, X, Y, Z ) =  (1, 3, 7, 11, 15 ) dengan
keadaan tak acuh :  ( W, X, Y, Z ) =  (0, 2, 5 )
y

yz
00 01 11 10
wx
Jawab : x
00 1 1 x

0 x 1 0
01
x
11 0 0 1 0
w
10 0 0 1 0
(a)
z
68

K-map (b)
y
yz
wx 00 01 11 10

00 x 1 1 x
1
0 x 1 0
x
11 0 0 1 0
w
10 0 0 1 0

z
(b)
Tugas:
69

 Pelajari tentang :

PENYEDERHANAAN DENGAN ALGORITMA


ESPRESSO

Anda mungkin juga menyukai