Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Farhan Haniftyaji

NPM : 2006468711

Innovation and Entrepreneurship

• Inovasi merupakan kemampuan untuk melihat peluang, melakukan sesuatu yang baru,dan
mengimplementasikannya untuk membuat seuatu yang baru dan bernilai.
• Inovasi berkembang dan tumbuh pada diri manusia melalui kewirausahawan agar manusia
dapat bertahan hidup dan sukses dalam melakukan usaha.
• Inovasi tidak langsung muncul dan memerlukan proses yang berkelanjutan (melihat
peluang, mencari sumber, mengembangkan bisnis, dan megambil nilai tambah)
• Inovasi dapat diklasifikasikan ke dalam 4 dimensi : product innovation (mengubah produk
atau service yang ditawarkan oleh perusahaan), process innovation (mengubah cara
produk atau service dibuat atau dikirim) , position innovation (mengubah konteks dari
product atau service yang dikenalkan), dan paradigm innovation (mengubah cara pandang
masyarakat menjadi apa yang diinginkan perusahan).
• Inovasi dapat bersifat secara incremental (bertahap) atau secara radical (sama sekali baru).
Contohnya perubahan yang kecil (incremental) pada sistem ataupun perubahan secara
menyeluruh (radical).
• Terdapat 3 langkah kunci yang perlu dilakukan dalam Menyusun inovasi yaitu : strategic
analysis (apa yang bisa dilakukan), strategic selection (apa yang akan dilakukan,
mengapa), strategic implementation (bagaimana kita mewujudkannya).
• Entrepreneur/wirausahawan adalah orang yang melakukan wirausaha. Seseorang yang
mencari peluang keuntungan dan mengambil resiko yang perlu untuk mebuat dan
menjalankan bisnis. Seorang wirausahawan memiliki kemauan yang kuat dalam membuat
usahanya serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mencari sumber daya demi
tercapainya tujuan.
• Entrepreneurship merupakan proses yang dilakukan dalam wirausaha dalam membuat
serta mengembangkan usahanya .
• Entrepreneurship development adalah kebijakan maupun aturan yang ditetapkan
pemerintah dan berlaku baik di pusat atau daerah serta praktik masyarakat yang bisa
mendukung karakter Entrepreneur.
• Entrepreneurship policy adalah kebijakan yang kondusif serta mendukung secara sosial
tipe-tipe wirausaha di masyarakat dalam kondisi yang optimal.
• Entrepreneur terbagi menjadi 4 kategori yaitu : classic entrepreneur, Intrapreneur, Serial
Entrepreneur, Change Agent.
• classic entrepreneur merupakan orang yang mencari peluang bisnis dan mengumpulkan
sumber daya untuk masuk ke dalam pasar.
• Intrapreneur adalah orang internal perusahaan yang bekerja mencari inovasi agar
perusahaan tersebut dapat bekerja lebih efisien, berdaya guna, dan lebih menguntungkan.
• Serial Entrepreneur adalah orang yang terus melakukan difersifikasi usaha, sehingga
orang tersebut memiliki usaha pada banyak bidang.
• Change Agent adalah orang yang dapat membuat suatu perusahan bangkit Kembali dan
mencapai kestabilan.
• Enterprise merupakan hasil yang didapat saat kita melakukan wirausaha.
• Terdapat beberapa tipe dalam Entrepreneurship, di antaranya : arbitrage dan innovate
• Arbitrage dapat menemukan perbedaan harga yang ada dan dapat mengambil peluang
tersebut untuk masuk ke dalam pasar. Arbitrage bertumpu pada kekuatan distribusi dan
marketing.
• Innovate dapat mencari peluang perdagangan yang baru (Smith) serta dapat menemukan
harga yang lebih murah atau menemukan teknologi yang baru (Schumpeter). Innovate
bertumpu pada brainware.
• Dalam aspek strategi ekonomi, Entrepreneurship merupakan jembatan antara asset dengan
sumber daya yang baru pada peluang ekonomi. Entrepreneur akan menyadari kesempatan
itu dan menggunakan sumber dayanya agar mengubah kesempatan tersebut menjadi
bisnis. Entrepreneurial communities and leaders akan memahami aset mereka dan
memobilisasi untuk mempekerjakan aset ini melalui Entrepreneurship development.
• Relative prices membuat perusahaan harus dapat beradaptasi dan bersaing. Relative prices
yang dilakukan banyak perusahaan akan membuat efek Relative prices lebih efektif.
• Respon kegiatan kewirausahawan saat relative prices adalah productive (membuat start up
baru), unproductive (meminta upah/sewa yang tidak wajar, korupsi, dan pencurian) atau
evasive (penyelundupan).
• Kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk menumbuhkan Entrepreneur
tergantung pada tujuannya, di antaranya : menambah jumlah Entrepreneur, meningkatkan
daya saing dari Entrepreneur, atau meningkatkan jumlah Entrepreneur yang membuat
lapangan kerja dan kekayaan.
• Indonesia memiliki Entrepreneurship policy, salah satunya adalah Indonesia Digital
strategy. Indonesia Digital strategy menumbuhkan entrepreneur yang baru dan
menguatkan survival rate UMKM dengan mendigitalisasi UMKM.
• Entrepreneurship terdapat di mana-mana pada segala bidang. Apabila suatu negara
kekurangan entrepreneurship, maka terjadi kesalahan pada system edukasi dalam
melakukan entrepreneurship, hambatan budaya, ataupun akibat regulasi yang rumit.
• Pemerintah tidak dapat menciptakan entrepreneurship, namun pemerintah dapat
menyediakan ekosistem, kebijakan, dan regulasi yang kondusif dalam mendukung
entrepreneurship yang productive.

Anda mungkin juga menyukai