Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sanyla Alex Sandra

Kelas : 4 AN/F

Tingkat/Semester : 4/7

Mata Kuliah : Wira Usaha Sektor Publik

Jawaban UTS

1. a) Kewirausahaan sektor publik adalah gagasan dan instrumen penting bagi


pengorganisasian agenda transformastif untuk menghasilkan suatu kondisi masyarakat
yang dicita-citakan dengan memberikan visi, kepemimpinan, dan penciptaan kondisi
yang memungkinkan sektor swasta bekerja sama dan saling bahu-membahu dengan
pemerintah sehingga akan meningkatkan jumlah dan kualitas investasi serta
menghasilkan model bisnis yang inovatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesempatan kerja yang berkelanjutan. Kewirausahaan sector publik berperan penting
dalam menginisiasi, membentuk, mempercepat agenda pembangunan transformatif yang
digerakkan oleh kelompok kelas menengah
b) Kewirausahaan sector publik berperan dalam pembangunan yang bersifat transformatif yang
tidak hanya menghadirkan hasil fisik tetapi juga dalam mengembangkan sikap mental. Istilah
zaman kekinian kewirausahaan sector publik menjadi alat untuk melakukan revolusi mental. Ada
3 agenda penting nya:

1. bagaimana negara/pemerintah memainkan peran dalam melakukan agenda transformatif


terutama sebagai risk-taking initiator, enabler, dan akselerator. Kewirausahan sector publik
menciptakan confidence melalui kebijakan yang ramah investasi, menciptakan enabling culture?
dan peningkatan capacity building;

2. kewirausahaan sector publik harus menjaga tidak terjadinya penyalahgunaan wewenang,


menjaga mekanisme akuntabilitas publik agar tercipta trust dan governance; kewirausahaan
sector publik harus menjamin terciptakan budaya inovasi dalam masyarakat yang diarahkan
untuk peningkatan kualitas hidup.

3. Kewirausahaan sector publik dalam konteks ekonomi, tujuannya adalah memacu


pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan melalui transformasi dari suatu kondisi
lingkungan ekonomi yang status quo menuju ke lingkungan ekonomi yang lebih kondusif dengan
melibatkan kegiatan kreatif untuk menghadapi dan mengelola ketidakpastian.
2. 1. Kualitas Dasar Kewirausahaan
a. Daya Pikir, Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil;
berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir berpikir;  berpikir menciptakan
produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang
lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah
(agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir
maksimal; terampil mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat
tinggi.
b.      Daya Qolbu/Hati, Kualitas dasar daya hati/qolbu kewirausahaan memiliki
karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:  prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian
moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif;
berani mengambil resiko; berani  berbeda; pro perubahan dan bukan pro kemapanan;
kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral
yang tinggi;
2. Kualitas Instrumental Kewirausahaan 
Jika seseorang ingin menjadi wirausahawan sukses, maka selain memiliki kualitas dasar
kewirausahaan sebagaimana diuraikan sebelumnya, dia harus juga memiliki kualitas
instrumental kewirausahaan yang kuat yaitu penguasaan disiplin ilmu, baik mono disiplin
ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu. Kewirausahaan  bukanlah sekadar
mono-disiplin (ekonomi, matematika, manajemen, dsb.) dan juga bukan hanya antar
disiplin ilmu (manajemen perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dsb.), akan
tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan, dsb.)

3.
Langkah-langkah memulai wirausaha
Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :
1.  Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap
ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.

2.  Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek- aspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang


te- lah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4.  Tahap mengembangkan usaha


Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
4. SATE TAICHAN MUDA

Salah satu usaha kuliner yang sedang menjamur di Kota Cirebon adalah sate
Taichan. Sate Taichan tidak seperti kebanyakan sate pada umumnya yang dipadukan
dengan bumbu kacang, melainkan sate tersebut dipadukan dengan sambal cabai yang
rasanya pedas, juga dipadukan dengan gurihnya penyedap rasa. Nama “Taichan Muda”
merupakan sebuah nama yang akan menjadi bisnis kuliner yang berarti “Muda” adalah
“Pembisnis yang sukses di usia Muda” akan di Realisasikan sebagai Street Food atau
dapat dikatakan “Kuliner Jalanan”.
Sate menjadi salah satu andalan kuliner Indonesia yang memiliki lebih dari 1
macam jenis, seperti sate madura, sate padang, sate klatak, dan berbagai jenis sate
lainnya. Salah satu sate yang kini banyak diminati adalah sate taichan dan ini menjadi
salah satu peluang bisnis yang cukup populer saat ini. 

RINCIAN BIAYA

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi. Berikut adalah
biaya yang kami keluarkan untuk memproduksi sate taichan. Setiap hari kami memproduksi
300 tusuk sate.

Bahan baku : @20 porsi = Rp. 342.000

Jadi setiap porsi kami perkirakan dari awal sampai akhir proses pembuatan menghabiskan
biaya sebesar Rp. 25.000

ANALISIS KEUNTUNGAN
Harga dalam strategi pemasaran, harga adalah nilai jual yang digunakan untuk suatu
barang. Awalnya kami tidak terlalu mencari laba, yang penting dapat pelanggan yang
banyak dulu. Kami juga berupaya melakukan pelayanan yang baik terhadap pembeli.
Sebuah problema, pada satu sisi kami tidak ingin rugi, dan ingin mendapatkan kepuasan
pelanggan secara teknis kita hendaki laba.

Berikut perinciannya :
Harga beli per @ : Rp. 15.000
laba per@ dari bahan : Rp. 10.000
Sehingga kami memutuskan untuk menentukan harga jual sebesar : Rp. 25.000/porsi

Anda mungkin juga menyukai