Jawaban Uas Agama Islam
Jawaban Uas Agama Islam
B) Beberapa buku karya Ibnu Rusyd dicetak dan diterbitkan di Eropa pada abad ke-14-17
M. Bukan hanya karya-karya Ibnu Rusyd saja yang dicetak dan diterbitkan di Eropa,
melainkan juga karyakarya ilmuwan muslim lainnya. Pengaruh peradaban Islam masuk
ke Eropa bermula dari banyaknya para pelajar Kristen Eropa yang menimba ilmu
dipelbagai Universitas Islam di Spanyol, seperti Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga,
Granada, dan Samalanca. Selama mereka belajar, nereka juga aktif menerjemahkan buku
karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu dilakukan di Toledo. Masa peradaban
Islam di Spanyol sekaligus merupakan masa transisi dari kemajuan peradaban di Eropa,
sampai kemudian mundurnya Islam di Spanyol. Kehancuran peradaban Islam di Spanyol
menandai berhentinya kemajuan peradaban Islam. Samsul Munir Amin, sebagaimana
dikutip Badri Yatim, menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
kehancuran Islam di Spanyol, yaitu adanya konflik penguasa Islam dengan penguasa
Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem
peralihan kekuasaan, dan letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia islam yang
lain.
C) 1. Al – farabi (870 M – 950 M)
2. Al – Khawarizmi (780 M – 850 M)
3. Al – Kindi (759 – 1258 M)
2. Sebagai seorang mukmin yang meyakini Allah Ta’ala Maha Mengetahui, tentu tidak
pantas jika kemudian justru mengingkari keilmuan Allah Ta’ala. Tentu aneh jika orang
beriman menolak peran agama dalam dinamika ilmu pengetahuan. Justru agama adalah
salah satu sumber ilmu pengetahuan yang hakiki. Oleh karena itulah sebagai manusia
yang selalu mengolah produk keilmuan, khususnya akademisi muslim, sudah sepantasnya
mengikuti paradigma keilmuan Islam. Dengan paradigma Islam, semakin banyak sumber
ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan. Dengan paradigma Islam, semakin banyak
produk ilmu yang dihasilkan untuk maslahat manusia. Pada akhirnya, dengan paradigma
keilmuan Islam muncullah produk-produk ilmu yang hakiki, bukan pengetahuan keliru
yang disusun dengan pencemaran hawa nafsu dan keterbatasan akal. Wallahu a’lam bish
shawab.
3. A) Karakteristik agama islam menurut Al-Qur'an ada beberapa yang harus kita ketahui
diantaranya:
1. Ketuhanan atau Rabbaniyah: Yaitu ajaran yang sumbernya dari Allah SWT bukan dari
manusia.
2. Kemanusian atau Insânîyyah: yaitu Semua tuntunannya sesuai dengan fitrah manusia.
Pengaturan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar fitrah tidak membawa pada
runtuhnya nilai kemanusiaan, namun tidak berlawanan.
3. Realistis atau Al-Waqi’îyyah: Yaitu ajarannya dapat diamalkan oleh semua manusia,
terlepas dari status sosial dll.
4. Ketercakupan semua aspek atau Asy-Syumûl: Yaitu Ajarannya menyangkut segala aspek
kehidupan.
5. Tidak memberatkan atau ‘Adam Al-Haraj: Yaitu Islam bertujuan menyelamatkan
manusia, bukan memberatkannya.
6. Moderasi atau Al-Wasathîyyah: Yaitu tuntunannya bersifat pertengahan. Menjadikan
kehidupan dunia untuk kebahagiaan akhirat.
7. Kejelasan atau Al-Wudhûh: Yaitu ajarannya jelas dan logis. Tidak ada yang
bertentangan dengan akal.
8. Penahapan dan Keberangsuran atau At-Tadarruj: Yaitu ajaran Islam diturunkan secara
bertahap. Diawali dengan hal yang berkaitan dengan akidah lalu persoalan hukum.
9. Sesuai dengan semua tempat dan situasi atau Al-Khair, nilai-nilai universal, yaitu prinsip
dan ketentuan berkaitan dengan fitrah dan keperluan tetap manusia, contoh kasih sayang
orangtua, kebutuhan akan makanan, dan pakaian.
10. Sedikitnya tugas-tugas keagamaan atau Qillat At-Taklîf: Yaitu islam tidak membebani
manusia dengan tugas yang berat dan banyak. Semua disesuaikan dengan kemampuan
manusia itu sendiri.
B) Bahwa menjaga persatuan dan kesatuan itu mutlak diperlukan. Terjadinya perbedaan
pendapat, baik perorangan maupun kelompok adalah hal yang wajar, karena setiap pribadi
memang dianugrahi oleh Allah SWT kemampuan berkreasi dan penalaran yang berbeda-
beda. Lebih-lebih para anak muda yang sedang mencari jati dirinya, persaingan antar
individu atau kelompok sulit dihindari sehingga tidak jarang berakhir dengan baku hantam.
Dengan kondisi yang demikian, hendaklah segera dibentuk juru damai, baik dari guru
maupun pemuka masyarakat agar masalah yang timbul tidak berlarut-larut. Perlu disadari
bahwa mereka yang terlibat perselisihan pada umumnya adalah teman kita sendiri, masih
sebangsa dan sering pula malah seiman. Maka penyelesaian dengan jalan kekerasan, jelas
hanya akan merugikan diri dan bangsa kita sendiri. Selanjutnya dalam usaha
memperjuangkan kebajikan dan amal, janganlah merasa bahwa diri dan kelompoknyalah
yang pantas memperoleh bagian dan fasilitas yang lebih dari yang lain.
4. Masjid kampus merupakan bagian kecil dari sebuah kampus. Meskipun begitu, peran
masjid kampus dalam membentuk mahasiswa berintegritas sangat besar. Masjid kampus
tidak saja menjadi tempat shalat, saat ini masjid menjelma menjadi pusat kegiatan
mahasiswa yang memiliki segudang lembaga dan kegiatan. Lembaga-lembaga dan
kegiatan yang berada dibawah naungan masjid akan lebih maksimal jika dioptimalkan
untuk membentuk mahasiswa yang berintegritas. Dalam perannya membentuk
mahasiswa berintegritas, masjid kampus sekurang-kurangnya bisa memanfaatkan dua hal
yaitu fungsi spiritual masjid dan lembaga-lembaga yang berada di dalamnya. Masjid
kampus memiliki peran strategis dalam membangun dan membentuk karakter mahasiswa
untuk peradaban Indonesia yang unggul. Di kampus lah semua idealisme, intelektualitas,
semangat, mimpi, aksi, dan kontribusi bernaung. Tak ada tempat di muka bumi ini yang
seunik kampus dengan segala aktivitas di dalamnya. Bukankah tak sedikit peradaban
besar dunia lahir dan berkembang dari aktivitas kampus. Inilah yang harus dimanfaatkan
oleh Universitas dimana masjid kampus sebagai pembentukan integritas mahasiswa yang
lebih baik untuk masa depan.
5.