Disusun oleh :
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2018/2019
PENGERTIAN IBADAH DAN AMAL SOLEH
1. Ibadah
1. perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan
agama.
2. segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
2.Amal Soleh
Amal saleh adalah segala bentuk perbuatan baik manusia yang mengitukuti ajaran-ajaran dan
petunjuk agama.Manusia Diperintahkan Beribadah Karena
Kehendak Tuhan, Allah SWT menciptakan manusia dengan kewenangan Nya supaya
manusia dapat mengenal Penciptanya.
Tujuan hidup manusia, Manusia diciptakan bukanlah untuk kesia-siaan, tetapi memiliki
tujuan hidup yang harus diraih
Jasmani dan Rohani, ibadah yang sempurna yaitu meniru sifat-sifat Allah dan merendahkan
diri serendah-rendahnya baik secara lahir maupun batin.
ُ ْك تَ ُمو
)ت َغدًا (ابن عساكر َ ِ َوا ْع َملْ أِل ّ ِخ َرت.ك تَ ِعيْشُ أَبَدًا
َ َّك َكأَن َ ّك َكأَن
َ إِ ْع َملْ لِ ُد ْنيَا
Artinya:
Beramallah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya dan beramallah untuk
akhiratmu seakan-akan engkau mati besok pagi. (H.R. Ibnu ‘Asakir)
1. ibadah mahdhah
Ialah ibadah yang mengandung dan mengatur hubungan vertikal antara manusia dengan Allah
SWT semata-mata.Bentuk-bentuk atau jenis mahdhah
1. bersuci(Thaharah)
1. shalat
shalat merupakan tindakan atau perbuatan khusus seorang muslim dalam rangka mengabdi dan
memuliakan Allah.
1. Puasa
1. Zakat
Zakat merupakan memberikan sebagian harta kepada orang yang berhak menerimanya.
1. ibadah haji
Ialah ibadah yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia
dan makhluk Allah lainnya.
1. Tidak Syirik
ََوا ْس ُج ُدوْ ا ِهللِ الَّ ِذىْ خَ لَقَه َُّن اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن
dan melainkan bersujudlah kepada Allah, yang telah menciptakan mereka, jika benar-benar
hanya kepada Nya kamu menyembah (beribadah) [Ha Mim As Sajdah 41:38]
2. Memiliki ketakwaan
Hai manusia, sembahlah Tuhan mu yang telah menjadikan kamu dan juga orang-orang
sebelummu supaya kamu bertakwa [Al Baqarah 2:22]
4. Berjiwa social
ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan keadaan lingkungan disekitarnya
5. Tidak kikir
dan karena cinta kepada Nya memberikan harta benda kepada ahli kerabat, dan anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, dan kaum musafir, dan mereka yang meminta sedekah dan
untuk memerdekakan sahaya. [Al Baqarah 2:178]
Yang Dia melihatmu sewaktu kamu berdiri (shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika seorang
hamba beribadah, Allah SWT benar-benar berada berada dihadapannya, maka harus dapat
merasakan/melihat kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu bahwa Allah SWT sedang
memperhatikannya.
1. Terkabul Doa-doanya
2. 8. Banyak saudara
3. Memiliki kejujuran
«أولئك» الموصوفون بما ذكر «على هدىّ من ربِّهم وأولئك هم المفلحون» الفائزون بالجنة الناجون من النار.
(Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas (yang
beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung) yang akan
berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Baqarah 2:5)
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia tidak menyakiti
tetangganya, barangisiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir,
hendaknya ia berkata baik atau diam.” (Muttafaq ‘alaih).
2. Islam
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan berarti
'Menyelamatkan'. beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu
Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam
lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah
atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek
peristilahan. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang
berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan
mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt. dalam upaya mencari
keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu dilakukan atas kesadaran dan
kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah
dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk
kepada Allah.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang mendefinisikannya di
antaranya Prof. Dr. Harun Nasution. Ia mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai
agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia
melalui Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran
yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi menganal berbagai segi dari kehidupan manusia.
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian;
dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja
dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an, melainkan
pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah.
Kemudian menurut Hamka setelah manusia menerawang, berfikir, merenung, membanding,
mengukur, menjangka, pendeknya memfilosof, akhirnya sampailah dia di ujung perjalanan. Di
dinding yang tidak tersebrangi itu. Segala macam telah dicobanya. Akhirnya yakinlah dia bahwa
memang ada sesuatu itu, dialah yang Mutlak, Dialah Yang Maha Kuasa, Dialah puncak (kata
plato). Dialah Tao, yang tak dapat diberi nama (kata Lao Tze). Maka insyaflah manusia akan
kelemahan dirinya, dan insyaf akan kemaha besarnya yang ada itu. Maka menyerahlah dia
dengan segala rela hati. Penyerahan yang demikian dalam bahasa arab dinamaiIslam.[10]
Dari pengertian Islam tersebut, adanya 3 aspek, yaitu:
a. Aspek vertikal
Mengatur antara makhluk dengan kholiknya (manusia dengan Tuhannya).Dalam hal ini
manusia bersikap berserah diri pada Allah.
b. Aspek horizontal
Mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Islam menghendaki agar manusia
yang satu menyelamatkan, menentramkan dan mengamankan manusia yang lain.
c. Aspek batiniah
Mengatur ke dalam orang itu sendiri, yaitu supaya dapat menimbulkan kedamaian,
ketenangan batin maupun kemantapan rohani dan mental.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetian islam adalah sebuah agama yang tidak
membebani tidak pula memanjakan pemeluknya ( agama pertengahan) yang mana tanpa ada
paksaan untuk pemeluknya menyerah atau tunduk sesuai dengan fitrahnya dan selamatlah
mereka yang taat serta benar-benar memegangnya.
3. Ihsan
Ihsan ( ناسحI ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “kesempurnaan” atau “terbaik.”
Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia
melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut
membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.[11]
Ihsan ialah melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati karena menyadari bahwa Allah selalu
melihatnya, hingga ia merasakan berhadapan langsung dengan Allah dan bahkan ia melihat
Allah SWT. dengan hati nurani. Semua itu dilakukannya dengan ikhlas.[12]
Seseorang tidak akan merasakan nikmatnya ibadah apabila dia tidak merasa melihat dengan
tuhannya. Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang
yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada
Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda:
“sesungguhnya Allah mewajibkan al-Ihsan dalam segala masalah, oleh karena itu jika kalian
berperang harus dengan satria, dan jika menyembelih binatang pun harus dengan cara yang
baik (tidak sadis)”.[13]
Syaikh ‘Abdurrahman as Sa’di Rahimahullah menjelaskan bahwa ihsan mencakup dua
macam, yakni ihsan dalam beribadah kepada Allah dan ihsan dalam menunaikan hak sesama
makhluk. Ihsan dalam beribadah kepada Allah maknanya beribadah kepada Allah seolah-olah
melihat-Nya atau merasa diawasi oleh-Nya.
Sedangkan ihsan dalam hak makhluk adalah dengan menunaikan hak-hak mereka.
Ihsan kepada makhluk ini terbagi dua, yaitu:
a. Wajib
Yang hukumnya wajib, misalnya berbakti kepada orang tua dan bersikap adil dalam
bermuamalah.
b. Sunnah
Yang hukumnya sunnah, misalnya memberikan bantuan tenaga atau harta yang melebihi
batas kadar kewajiban seseorang.
Salah satu bentuk ihsan yang paling utama adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat
jelek kepada kita, baik dengan ucapan atau perbuatannya.[14]
Surah al maidah ayat 5 menurut tafsir al misbah :
صنِينَ َغي َْر ُم َسافِ ِحينَ َواَل ُمتَّ ِخ ِذي أَ ْخدَا ٍن ۗ َو َم ْن يَ ْكفُرْ بِاإْل ِ ي َما ِن فَقَ ْد َحبِطَ َع َملُهُ َوهُ َو فِي َ َاب ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم إِ َذا آتَ ْيتُ ُموه َُّن أُج
ِ ُْوره َُّن ُمح َ أُوتُوا ْال ِكت
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al
Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini)
wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah
membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak
(pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima
hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi
(Tafsir Al-Misbah, Al-Maidah:5)
Artinya:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin yang
artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, iman, Islam, dan ihsan. Dengan kata lain dapat
dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan
menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya dan meninggalkan
segala yang dilarang oleh syariat Islam.
Selain itu iman, islam, dan ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara ketiganya adalah
seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan
terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa
meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.