Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH : PERILAKU ORGANISASI

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


SERTA PENGAWASAN

OLEH :

NAMA : CITRA PRATIWI


NIM : B1C1 19 192
KELAS :D

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur telah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dan dengan harapan
pembaca dapat lebih mengerti, memahami dan menerapkan penggunaan bahasa
Indonesia dalam kehidupansehari.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya penyempurnaan
laporan ini.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca dalam kegiatan belajar mengajar.

Wassalamualaikum Wr. Wb

kendari, 18 Desember
2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMANDEPAN................................................................................. i
KATAPENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang................................................................................ 1
B. RumusanMasalah............................................................................ 2
C. Tujuan Masalah................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan................................................................................. 3
B. Teori – teori pemimpindan kepemimpinan..................................... 4
C. Pemimpin formaldan informal........................................................ 6
D. Fungsipemimpin.............................................................................. 7
E. Tipepemimpin................................................................................. 8
PENGAWASAN
A. Pengertian......................................................................................... 9
B. Bentuk-bentukPengawasan....................................................................10
C. Metode-MetodePengawasan...................................................................11
D. Tahap-tahapProses Pengawasan............................................................13
E. Syarat-syaratPengawasan......................................................................13
F. Jenis-jenisPengawasan..........................................................................14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pada dasarnya atau sesuai kodratnya, manusia adalah makhluk social
atau bermasyarakat yang menurut aristoteles disebut sebagai “zoon politicon”.
Makhluk social atau bermasyarakat pada dasarnya tidak bisa hidup wajar
dengan menyendiri karena, hampir sebagian besar tujuannya ternyata dapat
terpenuhi apabila manusia itu berhubungan dengan manusia atau orang lain.
Dalam usahanya untuk bermasyarakat manusia membentuk suatu kelompok
atau organisasi untuk mencapai suatu kepuasan (lahir dan batin) serta
peningkatan diri.
Kelompok atau organisasi itu kemudian menjadi himpunan manusia
dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga ada
yang sangat menonjol dan diakui kelebihannya oleh anggota-anggota atau
sebagian besar anggota-anggotanya, terutama dalam mempengaruhi dan
menggerakkan usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan ia adalah pemimpin.
Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kelompok.
Gaya dan proses kepemimpinan seseorang menentukan tercapai atau tidaknya
tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini kami
akan mencoba membahas apa itu kepemimpinan, teori- teori kepemimpinan
dan jenis, fungsi serta tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau
kelompok.
Fungsi pengawasan merupakan fungsi setiap manajer yang terakhir,
setelah fungsi-fungsi merencanakan, mengorganisasi, menyusun tenaga kerja
dan memberi perintah. Fungsi ini merupakan fungsi pimpinan yang
berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalannya perusahaan kearah pulau
cita-cita, yakni kepada tujuan yang telah direncanakan.
Melakukan suatu tugas, hanya mungkin dengan baik bilaseseorang
yang melaksanakan tugas itu mengerti arti dan tujuan dari tugas yang
dilaksanakan. Demikian pula seorang pemimpin yang melakukan tugas
pengawasan, haruslah sungguh-sungguh mengerti art i dan tujuan dari pada

1
pelaksanaan tugas pengawasan. Menerapkan prinsip-prinsip pengawasan
dengan baik, akan mengefektifkan pengawasan dalam pelaksanaannya.Oleh
karena itu, guna memeahami dengan jelas tentang pengawasan, perlu
dijelaskan secara terperinci jenis-jenis pengawasan itu. Berhubung karena
berbagai keadaan khusus badan usaha, dan keinginan mereka yang
melaksanakan pengawasan, maka terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
cara mengawasi

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengankepemimpinan?
2. Teori-teori apa saja yangmelandasinya?
3. Apa yang dimaksud dengan pemimpin formal daninformal?
4. Apa fungsipemimpin?
5. Apa saja tipe-tipepemimpin?
6. Apa pengertianpengawasan?
7. Bagaimana bentuk-bentuk pengawasan?
8. Bagaimana metodepengawasan?
9. Bagaimana tahap-tahappengawasan?
10. Apa saja syarat-syaratpengawasan?

C. TujuanMasalah
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itukepemimpinan.
2. Untuk mengetahui dan memahami teori-teori yang ada dalam pemimpin
dan kepemimpinan
3. Untuk mengetahui dan memahami apa itu pemimpin formal danpemimpin
informal
4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi-fungsipemimpin

2
5. Untuk mengetahui dan memahami tipe-tipepemimpin
6. Untuk mengetahui pengertianpengawasan
7. Untuk mengetahui bentuk-bentukpengawasan
8. Untuk mengetahui metodepengawasan
9. Untuk mengetahui tahap-tahappengawasan
10. Untuk mengetahui syaratpengawasan

3
BAB II
PEMBAHASAN

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

A. Kepemimpinan
Pemimpin dan Kepemimpinan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau
sekelompok orang untuk mengerahkan usaha bersama, guna mencapai sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan. Dan kepemimpinan adalah suatu gaya atau
proses mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mengerahkan
usaha bersama, guna mencapai sesuatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan.
Berikut ini terdapat beberapa definisi kepemimpinan menurut beberapa

ahli diantaranya yaitu:


1. Tead; Terry; Hoyt (Aniatih :2014)
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
2. George R. Terry (Aniatih :2014)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorangatau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Sutisna (Mulyasa, 2012 : 107)
Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau

kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.


Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

4
B. Teori – teori pemimpin dankepemimpinan
1. TeoriSifat
Teoriini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.
Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuanpribadipemimpin.Dan kemampuanpribadiyangdimaksudadalah
kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin adalah:
a. Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,
obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasimasa
depan
b. Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri
relevansi,keteladanan,ketegasan,keberanian,sikapyangantisipatif,
kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif
c. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan
skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan
memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan
serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula
kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas
organisasi

b. berorientasi kepada bawahan dan produksi


Perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh
5
penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin
pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan
kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku
pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku
pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua
yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan
model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur
melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap
bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada
hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya
kepemimpinan.
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh
ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan
situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan
memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu adalah:
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
2. Bentuk dan sifat teknologi yangdigunakan
3. Persepsi, sikap dan gayakepemimpinan
4. Norma yang dianutkelompok
5. Rentangkendali
6. Ancaman dari luar organisasi
7. Tingkatstress
8. Iklim yang terdapat dalamorganisasi

C. Pemimpin formal daninformal


Kartono (Deka Firhansyah : 2014) memberikan rujukan bahwa yang
dimaksud pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi atau lembaga
tertentu ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakuan resmi
untuk memangku suatu jabatan dalam stuktur organisasi, dengan segala hak dan

6
kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran
organisasi.
Sedangkan Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan
pengangkatan formal sebagai pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihan
seperti kualitas kepribadian, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu
mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau
masyarakat tertentu.
Pengaruh pemimpin informal ini dapat positif, namun juga dapat negatif,
demikian juga peranan sosialnya di tengah masyarakat. Peranan sosialnya dalam
memberikan pengaruh berupa sugesti, larangan, dan dukungan kepada masyarakat
luas untuk menggerakkan atau berbuat sesuatu besaran peranan itu tergantung
pada besar kecilnya dampak sosial yang disebabkan oleh kepemimpinannya, serta
tinggi rendahnya status sosial yang diperolehnya.
Status sosial ini pada umumnya dicapai karena beberapa faktor dibawah ini:
a. Keturunan, misalnya keturunan bangsawan (darah biru) orangkaya.
b. Karena ia memiliki kekayaan yang diperolehnya sendiri.
c. Pengalamanhidupyanglebihbanyaksehinggaiamemilikikualitasdan

keterampilan teknis tertentu.


d. Memiliki sifat kharismatik dan ciri-ciri herediter unggullainnya.
e. Jasa-jasa yang diberikan oleh pengikutnya. Jadi ada partisipasi sosial yang
tinggi dan fungsinya dapat mempengaruhi serta dapat menggerakkan
pengikutnya.

Jadi, secara efisien pemimpin formal dan pemimpin informal dinyatakan


dapat menduduki jabatan kepemimpinannya disebabkan karena adanya faktor-
faktor tertentu, seperti penunjukan melalui musyawarah, karena warisan atau garis
keturunan, karena kelebihannya memiliki beberapa kualitas pribadi, dan karena
kebutuhan zaman atau tuntutan situasi dan kondisi pada saat itu.

D. Fungsipemimpin
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang

7
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek
yaitu:
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan

administrasi dan menyediakan fasilitasnya.


2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning,organizing,

staffing, directing, commanding, controling, dsb.


Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan
tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal
tersebut, menurut Hadari Nawawi (Aynul : 2009), fungsi kepemimpinan
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-
masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan
berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam
situasi sosial kelompok atau organisasinya. Fungsi kepemimpinan menurut
HadariNawawi memiliki dua
dimensi yaitu:
1. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam
tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat padatanggapan
orang-orang yang dipimpinya.
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-
orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau
organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-
keputusan dan kebijakan pemimpin. Sehubungan dengan kedua dimensi
tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapatdibedakan
lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
a. Fungsi Instruktif.
b. Fungsikonsultatif.
c. FungsiPartisipasi.
d. Fungsi Delegasi
e. Fungsi Pengendalian.

Kemudian menurut Yuki (Aynul : 2009) fungsi kepemimpinan adalah usaha


mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki
semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini

8
terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok
dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan
mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi
bergerak kearah pencapaian sasaran.
Jadi, Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan
wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi,
memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan
organisasi atau perusahaan.

E. Tipepemimpin
Secara teoritis tipe kepemimpinan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. Tipe Otoriter
Tipe ini merupakan tipe kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan
ditangan seseorang atau sekelompok kecil orang-orang yang disebut atasan
sebagai penguasa atau penentu yang tidak dapat diganggu gugat dan orang
yang lain (bawahan) harus tunduk pada kekuasaannya dibawah ancaman dan
hukuman sebagai alat dalam menjalankan kepemimpinannya. Bagi bawahan
tidak ada kesempatan untuk berinisiatif dan mengeluarkan pendapat.
Instruksi atau perintah atasan tidak boleh ditafsirkan, tapi harus dilaksanakan
secara tertib dan konsekuen tanpa kesalahan
2. Tipe Laissez-Faire
Tipe ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan otoriter. Dalam realitas
kepemimpinannya dilakukan dengan memberikan kebebasan sepenuhnya
kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk mengambil keputusan secara
perseorangan. Pemimpin hanya berfungsi sebagai penasihat. Akibatnya,
sasaran kerja menjadi simpang siur. Dan akhirnya pemimpin
hanya menjadi “pelayan” para anggota.
3. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan
terpenting. Hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin didasari
prinsip yang saling menghargai dan menghormati. Kegiatan kepemimpinan
dilaksanakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan
kemampuan pemimpin pada setiap anggota kelompok suatu peran dan
9
posisinya. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif,
dinamis dan terarah, yang berusaha memanfaatkan setiap anggota untuk
kepentingan dan kemajuan organisasi

PENGAWASAN

A. Pengertian
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata denganstandar, menentukan dan
mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin
bahwa semua sumber daya yang dimiliki telahdipergunakan
dengan efektif dan efisien.
Pengendalian / Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable
/ unsure ( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya
suatu tujuan atau sasaran manajemen.
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan
agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah
tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak
penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan
untuk mengatasinya.
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan manajemen
adalah suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan
manajemen dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan
organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan dimana letak penyimpangan itu
dan bagaimana pula tindakan yangdiperlukan
untuk mengatasinya untuk mencapai tujuan atau sasaran manajemen.
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata denganstandar, menentukan dan
mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa
semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif danefisien.

10
B. Bentuk-bentukPengawasan
- Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steeringcontrols)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan
koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif
bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
perubahan yang terjadiatau
perkembangan tujuan.
- Pengawasan Concurrent (concurrentcontrol)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus
memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
- Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-actioncontrols)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

C. Metode-MetodePengawasan
Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian;

pengawasan non-kuantitatif dan pengawasan kuantitatif


a. PengawasanNon-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat
digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-
teknik yang sering digunakan adalah:
- Pengamatan(pengendaliandenganobservasi).Pengamatanditujukan

untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang dapatdiobservasi.


- Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic
dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat
diobservasi.
- Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari
bawahan dengan relatif lebih cepat.
Evaluasi pelaksanaan.

- Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu


11
kegiatan. Cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang
mungkin ada dapat didiagnosis dan dipecahkanbersama.
Management
- by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan yang
signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada
prinsip pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan
mengerjakan semua kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan
kegiatan tidakrutin.
b. PengawasanKuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasankuantitatif adalah:

1) Anggaran
- anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal,anggaran

penjualan, anggaran kas


- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting
system(PBS),zero-basebudgeting(ZBB),danhumanresource
accounting ( HRA)
2) Audit
- InternalAudit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian,
rekomendasi dan komentar mengenai kegiatan
mereka.
- EkternalAudit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebutmenyajikan
secara wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan
dilakasanakan oleh pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
3) Analisisbreak-even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukan pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak
mengalami laba atau rugi.

12
4) Analisisrasio
Menyankut dua jenis perbandingan
- Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasalalu
- Membandingkanrasia-rasiasuatuperusahaandenganperusahaan

lain yang sejenis


5) Bagian dari Teknikyang berhubungan dengan waktupelaksanaan

kegiatan, seperti : Bagan Ganti


a. Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu
disumbu yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan
dankegiatanyangtelahdiselesaikandalamhubunganantarsetiap
kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
b. Program Evaluation and Reviw Technique(PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek –
proyek yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan –

kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan


dibatasi oleh waktu.

D. Tahap-tahap ProsesPengawasan
1. Tahap Penetapan Standar, Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target
pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokandalam
pengambilan keputusan
2. Tahap Penentuan Pengukuran PelaksanaanKegiatan
3. Tahap Pengukuran PelaksanaanKegiatan
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa

Penyimpangan
Tahap Pengambilan TindakanKoreksi
E. Syarat-syaratPengawasan
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhankegiatan.
2. Pengawasanharusmelaporkansetiappenyimpanganyangterjadidengan

segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan.
13
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai denganstandard
5. Pengawasan harus luwes ataufleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan polaorganisasi.
7. Pengawasan harusekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan ataukoreksi.

F. Jenis-jenisPengawasan
1. Pengawasan dari segi waktu, yang dipakai dalam pengawasan ialah
perencanaan budget, sedangkan pengawasan secara repensif alat budget
dan laporan.
2. Pengawasan dilihat dari segi obyektif, Pengawasan dari segi obyektif ialah
pengawasan terhadap produksi dan sebagainya. Ada juga yangmengatakan
karyawan daru segi obyek merupakan pengawasan secara administratif dan
pengawasa operatif. Contoh pengawasan administratif ialah pengawasan
anggaran, inspeksi, pengawasan order danpengawasan
kebijaksanaan.
3. Pengawasan dari segi subyek, Pengawasan dari segi subyek terdiri dari
pengawasanintern dan pengawasan ekstern.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
dan memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Dalam
kepemimpinan terdapat tiga teori yang melandasiseseorang
dalam memimpin suatu organisasi atau kelompok. Teori teresebut meliputi:
1. TeoriSifat
2. Teori Perilaku
3. Teori Situasional
Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi atau lembaga tertentu
ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengakuan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam stuktur organisasi, dengan segala hak dan
kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi.
Sedangkan Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan
pengangkatan formal sebagai pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihan
seperti kualitas kepribadian, dia mencapai kedudukan
sebagaiorangyangmampumempengaruhikondisipsikisdanperilakusuatu
kelompok atau masyarakat tertentu.
Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi

pokok kepemimpinan, yaitu:


1. FungsiInstruktif
2. FungsiKonsultatif
3. FungsiPartisipasi
4. Fungsi Delegasidan,
5. FungsiPengendalian

Pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan


tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan
15
mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang
dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Syarat-syarat Pengawasan yaitu :
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhankegiatan.
2. Pengawasanharusmelaporkansetiappenyimpanganyangterjadidengan

segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai denganstandard
5. Pengawasan harus luwes ataufleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan polaorganisasi.
7. Pengawasan harusekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan ataukoreksi.

B. Saran
Disarankan untuk para pembaca semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menjadi pemimpin yang baik. Sebaiknya dalam melakukan pengawasan, di pilih
orang yang benar – benar mengerti arti dan tujuan tugas yang di laksanakan, agar
pengawasan bejalan dengan baik. Sebaiknya dalam melakukan pengawasan
menerapkan prinsip-prinsip pengawasan dengan baik, supaya mengefektifkan
pengawasan dalam pelaksanaannya

16
DAFTAR PUSTAKA

Aniatih. 2014. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan. Tersedia:


http://aniatih.blogspot.com/2014/03/pengertian-pemimpin-dan-
kepemimpinan.html

Anonim. Teori pemimpin dan kepemimpinan. Tersedia:


http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_3_1_1.htm

Aynul. 2009. Fungsi pemimpin. Tersedia: http://referensi-


kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/tugas-dan-fungsi-pemimpin.html

Firhansyah Deka. 2014. Pemimpin formal dan informal. Tersedia:


http://dekafirhansyah94.blogspot.com/2014/08/perbedaan-pemimpin-formal-
dan-pemimpin.html

Gunawan H. Ary. 2002. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka cipta


Mulyasa E. 2012. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja rosda karya.
http://jajusuf.blogspot.com/2009/11/manajemen-umum-pengawasan.html
pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/300/Manwas_Dalnis.pdf
luluk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Pertemuan+ketigabelas.ppt
puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/.../15598/15590
www.makalahmanajemen.com/.../manajemen-dasar-dan-teknik-pengawasan.html
www.bppk.depkeu.go.id/.../manajemen.../manajemen-risiko-dan-fungsi-
pengawasan.html

elviraholics.blogspot.com/.../pengawasan-manajemen-dalam-kehidupan.html

17
18

Anda mungkin juga menyukai